Bag 15. Japa Mantra

Pengulasan Tata Ritual Sadhana Tantra Yang Lengkap dan Mendetail
 
Bag 15. Japa Mantra
 
- Dharmadesana Dharmaraja Lian-sheng
- Rainbow Temple, 26 November 1992
 
Setelah selesai bervisualisasi dapat melangkah ke bagian selanjutnya yaitu menjapa mantra , kebanyakan mengatakan : baiklah waaktunya menjapa mantra , kemudian mengambil japamala, ada yang meletakkannya di atas paha, kemudian mulai menjapa “Om. A-mi-die-wa Xie.”, “Om. A-mi-die-wa Xie.”, tangan menghitung japamala, sesungguhnya ini tidak benar. Harus dipegang di depan dada dan harus berkonsentrasi pada japamala ini. Dulu saya mengajari bagaimanapun cara Anda menjapa dan menghitung japamala, semua terserah Anda. Kemudian semua mulai menjapa, “Om. Mani. Beimi. Hum.” , “Om. A-mi-die-wa Xie.”, sudah selesai menjapa, ada apa lagi yang perlu dibahas, menjapa mantra adalah pemurnian ucapan.
 
Seorang sadhaka sejati, sebelum menjapa mantra terlebih dahulu bervisualisasi. Sekarang memberitahukan kepada Anda semua, supaya lebih jelas dan lebih memahami.
 
Terlebih dahulu pegang dengan tangan kanan seperti ini, visualisasikan tangan kanan menjadi sebuah vajra, tangan kiri menjadi sebuah gantha. Kemudian 4 biji penyekat japamala, bukankah di japamala ini ada yang berwarna merah ? Yang berwarna merah ada satu butir Kepala Buddha, selain itu ada tiga penyekat japamala, visualisasikan menjadi Catur-maha-rajika di atas japamala Anda. 
 
Bagaimana memvisualisasikan rumbai japamala ? Ah, mereka menyebut ini ‘jenggot’ ( hadirin tertawa ). Ada orang yang mengatakan rupang itu mirip Mahaguru, juga rupang di PTT Buddhist Society (菩提雷藏寺 / Pu-ti Lei-zang-si ) kabarnya lebih mirip lagi, jadi rupang yang ini adalah yang berikutnya, ada anak-anak yang mengatakan , Ah ! Tidak mirip, sebab masih kurang jenggot di leher Mahaguru ( Mahaguru tertawa ). Saya sedang membahas rumbai japamala ini, rumbai ini perlu divisualisasikan menjadi tangan Padma, apakah Anda pernah melihat tangan Padma ? Tangan Padma seperti tangan ini tapi mirip dengan Padma, sepertinya dulu di sebuah vihara di atas pendupaannya ditancapkan tangan itu, tangan Buddha , ya tangan Buddha disebut sebagai Tangan Padma ! 
 
Visualisasikan rumbai menjadi Tangan Padma, empat butir penyekat sebagai Catur-maha-rajika, tangan kanan menjadi vajra dan tangan kiri menjadi gantha, sedangkan benang penghubung japamala menjadi cahaya Vajrasattva yang berwarna putih, Sifat Mula Vajrasattva melingkar.
 
Setelah memvisualisasikan ini semua, Anda boleh mulai menjapa : “Om. Amidiewa Xie.” . . . saat Anda menjapa juga perlu bervisualisasi, tiap butir japamala harus divisualisasikan hadir di hadapan mata Anda, di dalam tiap butir japamala harus ada Amitabha Buddha. Sangat merepotkan ! Sadhana tantra sangat mendetail, saya lihat juga sangat jarang, namun sesungguhnya demikianlah saya bersadhana dengan tekun selama dua puluhan tahun ini, Kesadaran Tertinggi Semesta mengajari saya dengan amat detail, Manjusri Bodhisattva, Mahaguru Tsongkapa, Padmasambhava, Tuan San-shan Jiu-hou dan Qing-zhen Dao-zhang mengulas tiap bagiannya dengan sangat jelas. 
   
Penjapaan mantra semacam ini menghasilkan keagungan yang tak terhingga, merupakan yang paling luhur, paling detail dan paling menghasilkan keberhasilan ! Dulu kita bersadhana hanya menjapa dan menjapa, setelah usai 108 kali sudah dibereskan, namun hari ini sudah tiba waktunya ! Sesungguhnya penjapaan mantra sebagai pemurnian ucapan, memerlukan pemurnian pikiran yaitu visualisasi. Sedangkan tubuh, saat Anda menjapa mantra sudah membentuk mudranya. Bukankah ini adalah vajra dan gantha ! Bukankah ini adalah benang Sifat Mula Vajrasattva ! Bukankah ini adalah Catur-maha-rajika ! Bukankah ini adalah yidam ! Bukankah ini adalah Tangan Padma !  Mudra telah dibentuk, tiap kali menjapa selalu bervisualisasi Amitabha Buddha berada di dalam butiran japamala Anda. Bukankah ini semua merupakan pemurnian pikiran ? Sedangkan bibir Anda yang melafalkan “Om. Amidiewa Xie.” Merupakan pemurnian ucapan. Inilah bhavana manunggalnya Triguhya. Merupakan bhavana yang sangat luhur, merupakan sadhana tantra yang sangat baik, mengajari Anda untuk bervisualisasi, menjapa mantra, memasuki Samadhi, membentuk mudra, demikianlah yang lengkap, sebuah sadhana tantra yang lengkap dan samasekali tidak kurang.
 
Yang dulu pernah saya tuliskan di buku adalah demi penyesuaian dan kemudahan, supaya terlebih dahulu Anda mulai mengenal sadhana tantra, kelak setelah mengulas sadhana luar, saya juga harus mengajari Anda sadhana dalam ! Saya pernah mengatakan bahwa sadhana dalam mulai dari Menghangatkan Roh, mulai dari kundalini dan bindu, mengajari Anda bagaimana menurunkan, mengangkat, menahan dan menyebarkannya, membantu Anda menyalakan kundalini, membantu Anda menembus sushumna, mungkin setelah usia 50 tahun, sadhana luar masih belum diajarkan, namun sudah banyak yang mulai luntur keyakinan, sadhana belum diajarkan, Anda sudah pergi duluan ( hadirin tertawa ) Barang ini belum dijual kepada Anda , Anda sudah menguasainya. Sungguh mengherankan , banyak sekali materinya, pelan-pelan saja, saya ingin Anda mengetahui beberapa hal ini, namun ada beberapa siswa yang tidak sabaran , ada yang hatinya berpenyakit, ada yang tubuhnya berpenyakit, namun ada juga yang sifatnya aneh, Ah. . . dia menyangka sudah menguasai semua, bahkan ada siswa yang mengatakan Acarya Lu ini setiap hari di dalam ruang altar hanya mengulang hal lama, tangan sembarang membentuk, mulut sembarang melafal ( hadirin tertawa ) Ah hanya demikian ingin mencapai Kebuddhaan ? Mana ada demikian mudah ? Pasti ini semua adalah sadhana palsu. 
 
Saat itu dia bertanya kepada saya, apakah hanya demikian itu bisa mencapai Kebuddhaan ? Saya merasa sedih, maksud saya adalah, saat Anda menekuninya, saya sedang mengamati hati tiap siswa, jika Anda benar-benar mampu menekuni sadhana tantra Satya Buddha, maka tahap berikutnya akan saya ajarkan kepada Anda. Tingkat pertama dalam sadhana luar belum usai diulas, namun Anda sudah luntur keyakinan. Anda pergi, Anda tidak kembali. Padahal, sesungguhnya hal semacam ini perlu dilatih ratusan bahkan ribuan kali, orang yang tidak mempunyai keyakinan kokoh tidak akan memperolehnya ! Hanya satu hembusan angin Anda sudah tumbang, memakai saringan, yang carut marut akan terjatuh, sampai pada akhirnya hanya tersisa emas murni, bisa bersama berlatih dengan baik, dan mencapai Kebuddhaan.
 
Sesungguhnya demikianlah Buddha dalam menuntun para insan, harus demikian, yang tidak memiliki cukup keyakinan, bagaimanpun Anda menjelaskan, tetap saja tidak akan berhasil, sesungguhnya sejak awal dia tidak pernah membangkitkan sradha, ini juga ada hubungannya dengan afinitas, mungkin saja dulu dia tidak pernah memakan dana maknan dari saya ! ( hadirin tertawa ) Dikarenakan pada kehidupan lampau dia tidak memakan dana makanan dari saya, maka saat ini dia tidak perlu mengembalikan pada saya, benar tidak ? Dia ingin Mahaguru santai, berkurang sedikit siswa juga baik, juga tidak perlu lagi risau, lebih murni. Ada kalanya terpikirkan, hal yang demikian baik hendak diberikan kepada Anda, namun Anda tidak mau, oleh karena itulah kita bisa merasa sedih. Diberikan secara cuma-cuma juga tidak mau, sungguh Anda tidak mau ? Sungguh tidak mau ! Jika Anda tidak mau saya akan bersedih, sesungguhnya inilah yang membuat saya sedih, bukan hal-hal lain.
 
Saya sendiri sudah sangat leluasa, paripurna, sukacita, tiada lagi klesa, sebab telah merealisasi Pencerahan Agung melebur dengan semesta. Pencerahan ini melampaui awam, tiada suatu apapun di dunia ini yang dapat mempengaruhi Anda, saat ini demi menuntun para insan, dalam hati hanya ada pengabdian bagi para insan, justru dikarenakan pengabdian ini barulah merasa sedih, menitikkan air mata, selain ini masih perlu merisaukan apa ?  Apa yang pantas untuk dilekati ? Wahai Anda sekalian, hari ini saya tanya, apa yang pantas untuk dilekati ? Coba renungkan, apakah keluarga ? apakah pasangan hidup ? apakah keturunan ? apakah uang ? apakah kedudukan ? apakah jabatan ? kesehatan ? semua itu hanya kembali pada tanah, hanya dengan menekuni bhavana, setelah Anda memperoleh Maha-sadhana, dengan tekun menekuninya, memperoleh keabadian, tidak terlahir juga tidak mati.
 
Anda memahami bagaimana terbebaskan dari klesa, Anda sungguh terbebaskan dari klesa, sangat baik, terbebaskan dari kelahiran dan kematian, Terang Akan Batin dan Menyaksikan Buddhata. Untuk apa hidup di dunia ini ? Anda bersadhana sampai meperoleh realisasi, sukacita itu tiada berkesudahan, inilah makna terbesar kehidupan manusia.
  
Seperti yang kemarin saya katakan. Sepertinya kemarin saat makan malam, saya mengatakan dulu pemikiran saya adalah , Ah saya bermarga Lu ! Saya harus melahirkan putra yang meneruskan marga Lu ! Benar tidak ? Dalam pemikiran orang Tionghoa sangat penting adanya generasi penerus marga. Namun begitu anak Anda di bawa ke Amerika, dia tidak akan peduli marga apapun, dia tidak akan peduli bahwa marga Lu telah berakar di Amerika. Kemudian dia memperistri yang berambut pirang dan bermata biru,  kelak keturunannya juga berambut pirang dan bermata biru, marga Lu sudah ditulis dalam Bahasa Inggris, tidak lagi sebuah aksara mandarin,  dia sudah menulisnya Lu ! Ah . . . apakah mereka sungguh mampu mewariskan marga dan meneruskannya ? Tidak, berhenti sampai di sini ! Anda telah membawanya ke Amerika dan dia tidak akan merasa sebagai generasi penerus marga tertentu. Tidak memikirkan lagi Anda adalah generasi penerus harapan marga tertentu. Saya yakin pada generasi pertama atau kedua, semua sudah tiada lagi, bahkan dia tidak akan tahu dari manakah leluhurnya . 
 
Oleh karena itu pemikiran mengenai generasi penerus, sesungguhnya ada dalam pemikiran orang Tionghoa, seperti sebuah catatan silsilah keluarga, dari mana mewariskan ke mana, diwariskan berapa kali, yang keberapa, silsilahnya telah didaftar di sana . Begitu Anda membawanya ke Amerika, catatan silsilah keluarga dapat dibakar, tidak ada lagi, sekalipun Anda memaksanya, di Amerika ini tidak dapat memaksanya, dia bisa mengadukan Anda ke pengadilan ( hadirin tertawa ) Anda memukulnya sekali, dia bisa melapor kepada guru, guru akan melapor pada sekolah, dan sekolah akan membentuk team untuk mengadukan Anda ( hadirin tertawa ) Oleh karena itu sungguh tidak perlu mengharapkan pada generasi penerus, saya hanya mengharap mereka dapat hidup dengan baik, tidak merepotkan Anda, demikian sudah cukup. 
 
Seperti Fo-qing, ada kalanya saya merisaukannya, mengapa ? Prestasinya telampau baik, ini juga sebuah kerisauan, dia selalu memperoleh 4, sampai saat ini masih 4, yaitu nilai sempurna ! Bahkan 3.9 pun tidak ada, semua A atau 4. Dia mengatakan ingin membeli mobil, dia ingin ganti mobil, mobil apa ? Ah. . .Jeep ( hadirin tertawa ) Saya katakan, saya punya satu syarat, jika Anda ingin ganti mobil, jika nilai Anda 3, maka saya akan belikan ( haidirin tertawa ) Anda jangan mendapat 4 terus, begitu saya melihat 4 , saya bisa terbakar emosi ( hadirin tertawa ) Dia bersekolah dengan susah payah, dia masuk ke bangku SMA, dia juga bergabung dalam organisasi ini dan itu, melayani sekolah, melakukan banyak hal, setiap malam masih mengerjakan karya tulis, catatan, matematika, semuanya ingin dipelajari, sangat tekun, sangat sibuk, sekolah dan organisasi masyarakat dia mengikutinya semua, dia menggembleng diri sendiri sampai tidak ada waktu lagi, melihatnya sungguh kasihan, jangan selalu mempertahankan nilai 4, Anda tidak perlu belajar di universitas yang begitu baik, seperti Stanford dan Harvard, atau Yale ( hadirin tertawa ) Sebab Yale dalam dialek mandarin adalah Yalu ( hadirin tertawa ) Saya katakan, jangan masuk ke universitas seperti itu, masuk saja ke BCC ( hadirin tertawa ) Universitas komunitas, Bellevue itu sepertinya BCC, College saja sudah cukup , tidak perlu demikian baik.
 
Sedangkan Fo-qi, saya mengatakan kepadanya, “Boleh diungkapkan ?” ( Mahaguru bertanya kepada Gurudara ), kamu cukup sampai di SMA saja ( hadirin tertawa ),  mempunyai kemampuan untuk menafkahi diri sendiri sudah cukup, jangan menaruh harapan terlampau tinggi ! Atau harus bagaimana, sesungguhnya Mahaguru sendiri terhadap anak-anak alamiah saja, tidak membatasinya, hanya mengharap mereka dapat bahagia, bisa ada waktu belajar, semuanya wajar, demikian saja sudah cukup. Dengan demikian hati orangtua juga tenang, tidak mengharuskannya untuk meraih akademis tertentu, meraih kehormatan bagi leluhur ? Ini sudah tidak mungkin lagi, benar tidak ? Seorang anak yang besar di Amerika mempunyai pemikirannya sendiri, saya tidak mengekangnya. 
 
Aliran kita ini juga bebas dan demokratis, saya juga sangat jarang membatasi siswa, siswa ingin bagaimana maka baiklah, namun maksud saya adalah, sadhana tantra merupakan perjalanan Anda menempuh lebih baik lagi, merupakan tujuan, merupakan alat bhavana, Sadhana Tantra Satya Buddha sangat baik, Anda datang memohon Dharma, Mahaguru pasti mengajari, bahkan memberikan Mahasadhana yang sesungguhnya, saat kapasitas Anda memadai, maka pasti diajarkan kepada Anda, ini merupakan persoalan tahapan, jika Anda telah beryukta dengan satu tahapan, maka saya pasti akan mengajarkan yang berikutnya, jika yang kedua telah beryukta, maka saya mengajari Anda yang ketiga, memandang bhavana sebagai yang utama dalam kehidupan, di sinilah letak makna kehidupan manusia. 
 
Sadhana Tantra yang demikian baik, tentu saja saya berharap supaya Anda semua dapat menerimanya, menekuninya dengan konsisten. Apabila Anda menyatakan Anda memiliki pemikiran sendiri, kebebasan Anda pribadi, saya juga tidak mengekang, saya berprinsip leluasa. Selain itu adalah Aliran Alamiah, mengutamakan kealamiahan. Sampai dimana kesanggupan bhavana Anda, maka demikianlah. Terhadap Anda semua dalam mengajarkan Dharma saya sepenuh hati, demikian pula terhadap anak-anak, juga sepenuh ketulusan. Namun mereka juga memiliki keleluasaan, kesimpulan terkahir saya adalah, saya berpandangan alamiah, jika Anda datang untuk mendengar Dharma, berarti memiliki afinitas, maka belajarlah baik-baik, berarti ini sebuah afinitas yang sangat baik, jika Anda asal-asalan, berarti ini adalah afinitas asal-asalan, sudah tidak ada cara lain lagi. Namun saya menekankan bahwa Sadhana Tantra Satya Buddha merupakan Sadhana yang lurus, Dharma sejati dan sangat baik.  
 
Besok saya akan melanjutkan pengulasan , bagaimana cara memasuki Samadhi, juga mengulas tahap akhir, sehingga menjadi serangkaian lengkap tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Juga akan diulas mengenai alat Dharma , jika masih ada banyak waktu, saya akan menjelaskan mengenai fungsinya, seperti vajra dan gantha ini. Seperti damaru kulit manusia ini, bagaimana menggunakannya. Sedangkan alat yang paling utama dalam tantrayana adalah vajra, gantha , japamala, damaru, ini semua bagi seorang sadhaka sudah sangat cukup. Hari ini sampai di sini. Om Mani Padme Hum.
「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。