

【 Mantra Hati Bhagawati Tara Hijau 】:"Om. Da-la. Du-da-la. Du-la. Suoha." (Baca: Om Tala Tutala Tula Suoha)
【 Mantra Tara Kolektif 】:"Om. Da-la. Deng-mu. Suoha" (Baca: Om Tala Tengmu Suoha)
我與有情眾。
Wo yu you-qing zhong.
Saya dan segenap insan.
至誠做祈請。
Zhi-cheng zuo qi-qing.
Setulus hati berdoa.
聖尊綠度母。
Sheng-zun Lv Du-mu.
Bhagavati Arya Syama Tara.
拔除壽障難。
Ba-chu shou zhang-ai.
Mencabut rintangan usia.
財福及智慧。
Cai-fu ji zhi-hui.
Menganugerahkan berkah dan kebijaksanaan.
所求皆如願。
Suo-qiu jie ru-yuan.
Segala permohonan terkabul sesuai harapan.
【 Pengenalan Singkat Pratima Bhagawati Arya Tara 】
Bhagawati Syama Tara berkepala satu dan berlengan dua, kedua tangan memegang utpala, tubuh berwarna hijau kumala, langsing dan cantik jelita. Kaki kanan-Nya dijulurkan ke bawah, tangan kanan terjulur ditopang oleh lutut kanan, dengan telapak tangan menghadap keluar, membentuk mudra varada (memberi anugerah) sambil membawa utpala.
Bhagawati Syama Tara mengenakan mahkota Pancadhyani Buddha berhiaskan cintamani, sangat elegan dan anggun, sekujur tubuh memancarkan cahaya pelangi, sangat cantik. Kaki kanan Beliau dijulurkan ke bawah, menandakan setiap saat siap untuk menolong para insan.
Kedua tangan memegang teratai merah (utpala), tangan kanan dijulurkan ditopang oleh lutut kanan, dengan telapak tangan menghadap keluar, membentuk mudra varada sambil membawa utpala, bermakna menganugerahkan utpala untuk memenuhi harapan para insan. Tangan kiri memegang utpala yang mekar penuh, di atas utpala terdapat dua kuntum utpala, yang satu masih kuncup dan yang satu setengah mekar, ketiganya merepresentasikan aktivitas ikrar agung dalam Buddhadharma dalam trikala (masa lampau, saat ini dan mendatang).
Paras-Nya laksana seorang ibu yang penuh kasih, yang setiap saat siap menolong anaknya sendiri. Beliau berparas anggun dan mulia, barangsiapa pada kehidupan selanjutnya mendambakan kecantikan, tekunilah Sadhana Syama Tara, niscaya akan memperoleh paras yang cantik.
【 Kutipan Dharmadesana Dharmaraja Lian-sheng Sheng-yen Lu 】
Dahulu kala, karena welas asih-Nya kepada semua makhluk, Avalokitesvara Bodhisattva mengalirkan dua tetes air mata, satu bulir menjelma menjadi Sita Tara, dan setetes air mata yang lain menjelma menjadi Syama Tara, oleh karena itulah Tara Bhagavati merupakan yang paling welas asih.
"Bhagawati Syama Tara (Tara Hijau), disebut juga: Mahabodhisattva penolong dunia, dalam Tantra Tibet disebut: Tara Bodhisattva, memiliki 21 emanasi, Sita Tara dan Syama Tara dijuluki sebagai kakak beradik, merupakan yang paling mudah didekati, juga paling mudah memperoleh kontak yoga, ada sebagian sadhaka yang seumur hidupnya khusus menekuni Sadhana Bhagawati Syama Tara dan memperoleh kebijaksanaan yang sangat agung. Asalkan para insan dengan tulus menyerukan Nama Agung Nya, menjapa Mantra Hati Bhagawati Syama Tara, maka pasti memperoleh keberhasilan dalam bhavana.
Syama Tara memiliki tiga ikrar:
1. Ada yang bertanya kepada Syama Tara, mengapa tidak tampil dalam wujud laki-laki untuk menyeberangkan insan? Syama Tara menjawab, sebab hanya sedikit perempuan yang menyeberangkan para insan, oleh karena itu bertekad untuk selamanya menggunakan wujud perempuan untuk menyeberangkan para insan.
2. Syama Tara melindungi para insan yang sedang mengalami kesukaran, Beliau sanggup melindungi dari segala macam penderitaan di dunia, Beliau juga sanggup mindungi dari rintangan mara.
3. Avalokitesvara Bodhisattva pernah memberitahu Syama Tara dan Sita Tara, sangat lah sukar untuk menyeberangkan para insan. Syama Tara dan Sita Tara menjawab, bersedia untuk memikul penderitaan Avalokitesvara Bodhisattva dalam menyeberangkan para insan.
Dahulu ketika Sakyamuni Buddha bermeditasi di bawah Pohon Bodhi, Syama Tara menetap di atas puncak kepala, “Om. Dalie. Dudalie. Dulie. Suoha. Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha.” Syama Tara menjapa sebuah mantra, Sang Buddha tercerahkan, beryoga dengan Syama Tara! Sang Buddha juga beryoga dengan Syama Tara. Muncul: “Silsilah Syama Tara”.
Di antara semua Sadhana Tantra, yang lebih mudah berkontak yoga adalah Tara. Guru Padmasambhava juga mencapai kontak yoga berkat penekunan Tara, Tara yang pertama kali berkontak yoga dengan Guru Padmasambhava adalah Sengdong Ma (Simhamuka Dakini) atau Dakini Bermuka Singa.
Pada masa lampau banyak Guru Sesepuh yang menjadikan Syama Tara sebagai Istadevata. Yang pertama adalah Guru Sesepuh Madhyamika Yang Agung, Nagarjuna Bodhisattva, Beliau mencapai keberhasilan melalui penekunan Sadhana Syama Tara. Masih ada lagi yaitu Tilopa, dan Naropa, Beliau juga menekuni Sadhana Syama Tara. Candrakirti Bodhisattva juga menekuni Sadhana Syama Tara;Bhavaviveka Bodhisattva juga menekuni Sadhana Syama Tara;Arya Atisa juga menekuni Sadhana Syama Tara.
Pernah pada suatu masa, Tantra di India sudah hampir punah, dan demi mencari ajaran, Atisa menempuh perjalanan menuju ke Jambi, Beliau mencari Mahaguru Suvarnadvipa Dharmakirti. Kemudian Arya Atisa pergi ke Yogyakarta, sebuah wilayah di dekat Borobudur, di sana Beliau menekuni Sadhana Syama Tara. Kemudian, Beliau memohon bimbingan dari Mahaguru Suvarnadvipa Dharmakirti, kemudian Beliau membawa Sadhana Syama Tara kembali ke India, dan dari India masuk ke Tibet. Oleh karena itu, Atisa yang membawa Sadhana Syama Tara masuk ke Tibet.
Tangan kiri Syama Tara, jari manis dan ibu jari memegang tangkai utpala, utpala tumbuh ke atas, yang paling atas adalah bunga utpala yang masih kuncup, berikutnya adalah utpala mekar separuh, dan yang ketiga adalah utpala yang mekar penuh.
Kiat Sadhana Syama Tara: Visualisasikan di tengah tiga kuntum bunga utpala yang dipegang di tangan kiri Syama Tara terdapat aksara “Dang” (Tam), aksara Dang memancarkan sinar melesat ke angkasa, memasuki ubun-ubun sadhaka menelusuri nadi tengah sampai ke cakra anahata, saat itu padma di cakra anahata sadhaka mekar, sama seperti bunga utpala di bagian paling bawah yang mekar penuh di tangan Syama Tara, aksara “Dang” memasuki padma mekar di hati sadhaka, inilah kontak yoga.
Tiap kali bersadhana, Anda mesti bervisualisasi demikian, asalkan Anda melakukan visualisasi ini, Syama Tara pasti akan hadir. Kiat ini diajarkan oleh Guru Sakya Zhengkong kepada saya: “Saat Anda hendak menekuni Sadhana Tara, mesti bervisualisasi teratai kuncup, teratai setengah mekar, dan teratai mekar penuh, dan aksara Tam di tengah teratai tersebut memasuki tubuh Anda, padma di cakra hati Anda mekar, aksara Tam berada di dalam hati Anda, saat itu, meskipun Anda belum berkontak yoga dengan-Nya, asalkan Anda melakukan visualisasi ini, maka Beliau pasti akan hadir, ini adalah kiat mengundang kehadiran Syama Tara.”
Ada 22 Tara, Adhinatha Utamanya adalah Syama Tara, 21 Adhinatha yang lain juga merupakan Tara, Sadhana 21 Tara ditambah dengan Sadhana Syama Tara, berjumlah 22 sadhana, asalkan Anda telah berkontak yoga dengan Syama Tara, maka Anda juga akan berkontak yoga dengan 21 Tara. Sadhana 21 Tara dapat digunakan di negara manapun, setiap saat Anda dapat memanfaatkannya, kapan pun, di mana pun, dan siapa pun, segala persoalan apa pun yang terjadi di dunia, 21 Tara mampu mengurusnya. Oleh karena itu asalkan Anda berkontak yoga dengan Syama Tara, maka Anda juga akan beryukta dengan 21 Tara yang lain, setelah itu apabila Anda menekuni Sadhana Marici Devi, Anda juga akan menjadi sangat mudah berkontak yoga, demikian pula juga akan sangat mudah berkontak yoga dengan Sadhana Ekajati Bhagavati, inilah keistimewaan penekunan Sadhana Syama Tara. Pembagian kerjanya sangat mendetail, 21 Tara mengentaskan para insan dari 21 jenis petaka, mampu menganugerahkan 21 macam berkah, semua hal tercakup di dalamnya.
Ada tiga alam suci dari Syama Tara, yang satu adalah Sukhavatiloka, kemudian Potaloka dan Kadhiravani.
Berikut di bawah ini merupakan tiga hal keutamaan dari penekunan Sadhana Tara Hijau:
1. Mentransformasikan hati sendiri, menjadi hati maitrikaruna untuk menolong semua makhluk, bertransformasi menjadi Mahabodhicitta yang tak lahir dan tak mati.
2. Memahami hati dan menyaksikan Buddhata, alam suci yang dapat dicapai adalah Kondisi Terang Damai Abadi.
3. Mencapai segala berkah dan kebijaksanaan di dunia, terlebih dahulu meraih berkah duniawi, baru kemudian melepas atribut memperoleh alam suci Lokuttara.
Sadhana Tara Bhagavati sangat maitrikaruna, semua orang yang pernah berbuat kejahatan apa pun (kecuali yang mengkhianati Guru) dapat bersarana dan menekuni Sadhana Bodhisattva Mahamaitrikaruna ini, bahkan semua pasti dapat memperoleh pertolongan. Semua insan awam pasti memperoleh pertolongan Tara, kecuali mereka yang mengkhianati Guru, sebab pengkhianatan kepada Guru merupakan indikasi rintangan karma yang sangat berat dan sudah tidak tertolong lagi. Demikianlah ikrar Syama Tara.
Sadhaka yang menekuni Sadhana Syama Tara, kelak memperoleh gelar tantra: Vajra Samyakdharma dan Vajra Suci. Sebab telah berhasil dalam pengamatan sarvadharma, leluasa menganugerahkan pahala kebajikan kepada para insan, menuntun para insan terbebas dari samudra samsara, supaya memperoleh kebahagiaan sejati dan pada akhirnya mencapai keberhasilan bhavana, cahaya terang yang dihasilkan sangat indah.
◎ Perhatian : Penekunan sadhana tantra Zhenfo harus sesuai kaidah Dharma, yaitu memiliki tekad Bodhicitta, bersarana kepada Dharmaraja Liansheng, menaati sila, menguatkan fondasi Catur-prayoga dan Guru-yoga, kemudian barulah memohon abhiseka sadhana adhinatha ini.

