Vidyaraja Acalanatha Pancawarna

undefined
undefined
undefined

Vidyaraja Acalanatha Pancawarna

【 Pengenalan Singkat Pratima dan Fungsi 】:

Vidyaraja Acalanatha Pancawarna memiliki fungsi istimewa untuk simabandhana diri, melindungi kota bahkan negara. Vidyaraja Acalanatha Pancawarna merupakan penjelmaan dari Vidyaraja Acalanatha, sebelah barat warna putih berunsur logam, selatan warna merah berunsur api, utara warna hitam unsur air, tengah warna kuning unsur tanah, timur warna biru unsur kayu.

Acalanatha Vidyaraja memiliki satu mata krodha dan satu mata memicing, mulut terkatup rapat, taring mencuat ( taring atas mencuat ke bawah, taring bawah mencuat ke atas ), paras krodha, di bagian belakang tubuh memancarkan api garuda. Tangan kanan membawa pedang Naga Kulika di depan dada, tangan kiri menggenggam erat vajrapasa dengan segel Vajradhatu dan Garbhadhatu. Acalanatha Vidyaraja tampil dalam posisi berdiri maupun duduk di atas sebongkah batu besar.


Acalanatha Vidyaraja mempunyai dua kumara pengiring utama, yaitu : Kimkara dan Cetaka, keduanya adalah Acalakumara. Selain itu, mempunyai Astakumara utama, dan dalam Sutra Arya Acalanatha yang Dibabarkan oleh Buddha disebutkan ada 36 kumara dan Ritus Siddhi Rahasia 48 Duta Vidyaraja Acalanatha Vijayasena yang menyebutkan 84 Duta sebagai pariwara.


《Mudra Vidyaraja Acalanatha》

Tangan kiri dan tangan kanan membentuk jari pedang, lubang pada mudra pedang tangan kiri menjadi sarung untuk pedang tangan kanan, dibentuk di depan dada.


  【 Mantra Hati Vidyaraja Acalanatha 】:

【Mantra Pendek】:

Namo Sanmanduo. Mutuonan. Warila. Lan. Han.


【Mantra Panjang】:

嗡。阿者囉迦旦步陀制吒迦。吽吽,可伊可伊。一譚薛里酼。摩訶里毘沙蘇。多歐。乞里。胡泮。

Om. Ā zhě la ga dàn bù tuó zhì zhe ga. Hōm Hōm. Kě yī kě yī. Yī tán xuē lǐ hǎi. Maha lǐ pí shā sū. Duō ōu. Qǐ lǐ. Hú Pàn.


Dalam Dharmadesana Dharmaraja Liansheng mengungkapkan: "Vidyaraja Acalanatha merupakan Sasanacakrakaya dari Tathagata Mahavairocana atau Vajra Menyinari Semua, dan banyak ditekuni dalam Tantra Timur, yang disebut sebagai Maharya Acalanatha, "Vidyaraja Maharya Acalanatha Tengah" merupakan Vidyaraja yang paling krodha dan paling dihormati di antara Dasa Mahavajra Vidyaraja, sekaligus merupakan Vidyaraja yang memiliki daya wibawa paling agung.


Ikrar Acalantha Vidyaraja adalah :

Barang siapa menyaksikan Tubuh-Ku, Berbodhicitta.

Barang siapa mendengar Nama-Ku, menghentikan kejahatan dan tekun dalam kebajikan.

Barang siapa mendengar Ucapan-Ku, memperoleh Mahaprajna.

Barang siapa memahami Hati-Ku, mencapai Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini juga.


Asalkan Anda kontak yoga dengan Vidyaraja Acalanatha, maka Anda dapat menjadi Buddha dalam tubuh saat ini juga. Asalkan Anda memahami Hati Acalanatha, berarti Anda memahami hati Anda sendiri, bisa melihat hati Anda sendiri, menampakkan hati Anda sendiri, kemudian memenuhi alam semesta, langsung tergugah, mencapai Kebuddhaan.


 《Makna Sadhana Vajra Acalanatha》

Dharmadesana 1 (dikutip dari Dharmadesana Dharmaraja Liansheng 15 Juni 1992)

Dari Sadhana Vajra memasuki Anuttaratantra, Sadhana Vajra bisa dibilang merupakan Mahasadhana Kebuddhaan yang sangat istimewa di antara Sadhana Tantra, sebab menekuni Mahasadhana Vajra berarti sudah dekat dengan Kebuddhaan dalam tubuh saat ini juga. Meskipun masih belum menjadi Buddha, tapi sudah bisa disebut sebagai calon Buddha yang menunggu untuk menjadi Buddha.


Vidyaraja Acalanatha adalah penjelmaan krodha Tathagata Mahavairocana, sekaligus penggerak ajaran cakra Mahavairocana. Penggerak ajaran Tantra sepenuhnya terutama ada pada Vidyaraja Acalanatha, Beliau adalah Pemimpin Sasanacakra, merupakan seorang pemimpin spiritual, daya wibawa Beliau seperti cakra berputar yang dapat menghancurkan semua karma buruk. Begitu karma buruk hancur, cahaya Beliau menerangi sadhaka, kebijaksanaan pun langsung bangkit.


Belum pernah ada sosok Vajra yang bisa seperti Vidyaraja Acalanatha yang menampilkan api mahakrodha, api mahakrodha Beliau merupakan yang paling agung dan dahsyat di antara Panca Mahavidyaraja, merupakan Dharmapala Vajra pertama dalam Zhenfo Zong.


Dharmadesana 2 (dikutip dari Dharmadesana Dharmaraja Liansheng 1 Januari 2023):

Kiat simabandhana Vidyaraja Acalanatha Pancawarna: Visualisasi lima aksara "Han" lima warna (tiap aksara satu warna), tangan membentuk Mudra Khadga Acalanatha. Kemudian visualisasi Vidyaraja Acalanatha Pancawarna ada di empat penjuru sadhaka (di timur ada Acalanatha Biru, di barat ada Acalanatha Putih, di utara ada Acalanatha Hitam, di selatan ada Acalanatha Merah, di tengah ada Acalanatha Putih), rapal mantra dengan visualisasi Vidyaraja mengelilingi sadhaka yang berada di tengah, diri sadhaka menjelma menjadi Acalanatha Kuning (posisi di tengah).


Jika sadhaka sangat sibuk, bisa melakukan simabandhana setiap 15 hari sekali. Selain itu, Vidyaraja Acalanatha Pancawarna bisa untuk santika, paustika, abhicaruka, dan menyingkirkan rintangan.


Dharmaraja juga memperagakan Mudra Navaksara Mantra: "Lín, bīng, dòu, zhě, jiē, zhèn, liè, zài, qián." Jika sangat cepat, bentuk Mudra 4 Vertikal 5 Horizontal, dorong keluar, semua makhluk jahat akan gentar.


Dharmaraja mengulas Ikrar Vidyaraja Acalanatha:

Buddha bersabda: "Melihat atribut sebagai bukan atribut, berarti melihat Tathagata." Dalam satu gatha pelimpahan jasa: "Menyaksikan Buddha, mengatasi kelahiran dan kematian, seperti Buddha menyeberangkan semua makhluk." Jika ingin menyaksikan Buddha, maka mesti memahami melihat atribut sebagai bukan atribut, berarti melihat Tathagata. Buddha pada hakikatnya tidak beratribut, sedangkan Vidyaraja Acalanatha merupakan Sasanacakra dari Tathagata Mahavairocana, Beliau juga tidak beratribut. Meskipun tanpa atribut, tapi bukan nihil, sebab "Seperti Buddha, menyeberangkan semua makhluk.", ini merupakan Bodhicitta. Jika benar-benar memahami bahwa segala atribut merupakan ilusi, maka sadhaka harus membangkitkan Bodhicitta untuk menggugah semua makhluk yang masih belum sadar, menjadi Bodhisatwa yang sadar.


Dalam Sutra Vimalakirti disebutkan: Bodhisatwa adalah Telah Sadar, membangkitkan Bodhicitta, sedangkan semua makhluk awam sesungguhnya adalah Bodhisatwa yang belum sadar, asalkan mereka sadar, maka mereka adalah Bodhisatwa yang tidak akan mundur.


"Barang siapa menyaksikan Tubuh-Ku, Berbodhicitta."

Saat kita menyaksikan Tubuh Acalanatha, memahami atribut ini bukan atribut, berarti membangkitkan Bodhicitta dari luar ke dalam.


Barang siapa mendengar Nama-Ku, menghentikan kejahatan dan tekun dalam kebajikan.

Vidyaraja Acalanatha adalah Buddha (Tathagata Mahavairocana), saat kita mendengar nama Buddha, maka ingin mematahkan pikiran buruk, membersihkan trikarma, menyingkirkan pikiran buruk (noda batin) demi kebajikan, inilah kemurnian. Yang paling penting hanyalah: "Jangan berbuat jahat, perbanyak berbuat kebajikan", seperti: Buddha Amitabha yang menitis menjadi Guru Padmasambhava, menjadi Padmakumara.


 "Barang siapa mendengar Ucapan-Ku, memperoleh Mahaprajna."

Mendengar Buddhadharma, memperoleh kebijaksanaan agung, yaitu kebijaksanaan Tathagata.


"Barang siapa memahami Hati-Ku, mencapai Kebuddhaan dalam kehidupan saat ini juga."

Vidyaraja Acalanatha adalah Hati Buddha, kita sering menulis "Hati Buddha". Shen’guang memberitahu Bodhidharma bahwa hatinya tidak tenang. Meskipun Bodhidharma mengatakan, serahkan hatimu kepada-Ku, biarlah Aku menenangkannya. Setelah berusaha mencarinya, Shen’guang mengatakan bahwa beliau tidak bisa menemukan hati. Bodhidharma pun mengatakan: Berarti Anda sudah tenang.


Tidak dapat menemukan hati sendiri, tidak menyimpan kemelekatan, baru bisa tenteram hatinya, hanya orang yang acitta baru bisa menjadi Buddha. Hati bukan berada di dalam, di luar, maupun di tengah, hati hanya sebuah konsep. Setelah kita berbhavana menyingkirkan lima racun dan kemelekatan, memahami bahwa adanya konsep diri sehingga Anda melekat, melekat dan merisaukan berbagai kebutuhan hidup. Jika sadhaka bisa tenang selaras nidana, maka bisa menjadi Buddha dalam tubuh saat ini juga.


Dalam Sutra Satyabuddha disebutkan: "Amanasikara sebagai Buddharatna Sambodhi." Hati tidak bisa ditemukan, mencarinya dengan hati, selamanya tidak akan bisa ditemukan. Hanya setelah Anda acitta, baru bisa memahami diri adalah ilusi, mematahkan segala duniawi, seperti harta, rupa, dan nama, saat itulah Anda menjadi Buddha.


Membangkitan Bodhicitta, mematahkan kejahatan, menekuni kebajikan, memperoleh kebijaksanaan agung, semua demi menjadi Buddha dalam tubuh saat ini juga. Semua kata (Ku) dalam ikrar Acalanatha bisa diubah menjadi "Buddha", sehingga segalanya bisa terhubung. Dalam Sutra Buddha disebutkan: "Hati, Buddha, dan makhluk, ketiganya tiada berbeda." Buddha membabarkan Dharma, sama saja dengan tidak membabarkan, tubuh Buddha adalah ilusi, apalagi hati? Beliau membabarkan Dharma demi memberi petunjuk kepada sadhaka untuk mulai dari ilusi menemukan kesejatian. Kemelekatan terhadap nama, seperti ingin menjadi Acarya, ingin menjadi Dharmacarya, biksu, biksuni, semua ini hanya nama. Jika sadhaka sebagai seorang perumah tangga, tapi dia bisa memahami acitta yang dibabarkan Buddha, berarti dia adalah Buddha, untuk apa masih perlu menjadi seorang Dharmaduta level tertentu?!


Dalam pandangan Buddha, tidak ada atribut laki-laki dan perempuan. Sadhaka mesti mematahkan semua klesa, kemelekatan, mencapai amanasikara, acitta, anatman, sehingga dapat menjadi Buddha dalam tubuh saat ini juga.


Tautan 【Kitab Pratima Acalanatha】:

https://id.tbsn.org/master/detail/22/Acalanatha_Vidyaraja.html


◎ Perhatian : Penekunan sadhana tantra Zhenfo harus sesuai kaidah Dharma, yaitu memiliki tekad Bodhicitta, bersarana kepada Dharmaraja Liansheng, menaati sila, menguatkan fondasi Catur-prayoga dan Guru-yoga, kemudian baru memohon abhiseka sadhana Istadewata ini.

undefined

Tata RitualTata RitualTata Ritual


MudraMudraMudra


MantraMantraMantra


「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。