Upacara Agung Homa Ucchusma Vajra di Rainbow Temple Tanggal 3 Mei 2020
【Berita TBS Seattle】
Sore hari tanggal 3 Mei 2020, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat dengan tulus mengundang Mulacarya Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Homa Ucchusma Vajra. Ucchusma Vajra Raja Buddha Mahaberdaulat merupakan penjelmaan dari Sakyamuni Buddha, transmisi perdana Mahasadhana Avenika Vajra ini ditransmisikan untuk pertama kalinya oleh Dharmaraja Liansheng pada tanggal 21 Juni 1997 di Madison Square New York, transmisi sadhana ini menjadi peristiwa besar di kalangan agama Buddha saat itu karena diselenggarakan di Madison Square yang terkenal di metropolis terbesar di dunia.
Dharmadesana lengkap transmisi Mahasadhana Avenika Ucchusma Vajra dapat dibaca di karya tulis Dharmaraja Liansheng, buku nomor 126.
Dalam Sutra Buddha disebutkan, saat Sang Buddha hendak memasuki Parinirvana, demi menaklukkan Raja Brahma Sikhin yang terus bersenang-senang tanpa tahu batas dan tidak mendengar nasihat, Ucchusma Vajra menjelma dari Hati Sang Buddha, oleh karena itu Ucchusma Vajra adalah penjelmaan dari Sakyamuni Buddha Sang Mulaguru, Sambhogakaya Sakyamuni Buddha, dan Nirmanakaya Sakyamuni Buddha.
Kitab Sadhana dan kiat Sadhana Ucchusma Vajra diperoleh Dharmaraja Liansheng dari Guru Vinaya beliau, yaitu : Biksu Huisan (慧三老法師). Dharmaraja menekuni Mahasadhana yang istimewa ini, dalam proses penekunan, Dharmaraja memperoleh abhiseka dan kiat dari Guru Sakya Zhengkong dan Biksu Liaoming.
Keunggulan Ucchusma Vajra ada pada Tubuh Unsur Yang Murni, mengandung hawa maskulin yang sangat besar, sepenuh hati menjapa Mantra Hati Ucchusma dapat mengatasi penyakit akibat gangguan makhluk halus, hawa kotor, kesambet, dan lain sebagainya, bahkan dapat memohon keturunan laki-laki.
Kila Ucchusma Vajra dapat menghasilkan daya gaib, pada saat gerhana matahari atau gerhana bulan, letakkan kila Ucchusma di tengah sebuah baskom bersih berisi air bersih, lanjutkan penjapaan mantra, kila tersebut akan menghasilkan daya gaib, kila tersebut akan mengapung di atas permukaan air, atau kila tersebut akan berputar dengan sangat cepat di tengah permukaan air, atau ia berubah menjadi asap, cahaya, atau bahkan Ucchusma Vajra muncul di hadapan Anda, semua ini merupakan fenomena kontak batin. Saat itu apa pun yang Anda mohon akan dikabulkan oleh Beliau. Beliau memiliki Dharmabala seperti ini, oleh karena itu banyak sekali umat yang menekuni sadhana ini. Sebelum melakukan Sadhana Ucchusma Vajra, terlebih dahulu mesti melafal :
Namo Benshi Shijiamounifo
( Namo Guru Mula Sakyamuni Buddhaya )
Namo Baoshen Shijiamounifo
( Namo Sambhogakaya Sakyamuni Buddhaya )
Namo Huashen Shijiamounifo
( Namo Nirmanakaya Sakyamuni Buddhaya )
Baru kemudian melakukan sadhana, ini adalah kiat sadhana.
"Ucchusma Vajra Raja Buddha Mahaberdaulat akan menelan semua wabah dan virus, baik sekali, saya juga bertepuk tangan.", sebelum Berdharmadesana, Dharmaraja mengungkapkan bahwa saat pelaksanaan homa muncul tanda-tanda manggala, tidak hanya turun hujan air, namun juga turun hujan es, kemudian matahari bersinar terang dan langit pun kembali cerah, "Ini berarti aka menyapu bersih semua yang tidak baik, menyapu bersih semua wabah." Dharmaraja berharap supaya wabah dan virus kali ini dapat segera berlalu, supaya seluruh bumi kembali pada semestinya, kembali tenteram, kembali manggala.
Dharmaraja menyaksikan, Lima Dewa Wabah berbaris berdiri di atas permukaan laut, setiap Dewa Wabah membawa bendera titah, dan di samping ada sangat banyak Dewa Wabah Kecil yang mengitarinya, memenuhi lima benua besar dan empat samudra, "Asal-usul Dewa Wabah kali ini tidak kecil, semua memiliki asal-usul besar, wabah kali ini berbeda." Oleh karena itu, untuk meringkus Lima Dewa Wabah dan semua wabah kali ini bukan suatu hal yang mudah.
"Kapan dunia ini akan kembali tenteram ?" Dharmaraja langsung memeriksanya melalui ramalan Dewata, dan petunjuk yang diperoleh : "Tersisa sedikit." Demikian juga boleh, karena tidak mungkin dilenyapkan semuanya, "Wabah kali ini sangat menyulitkan semua insan."
Dharmaraja menjawab pertanyaan siswa :
Kontak yoga berarti manunggal, "Istadevata masuk tubuh Anda, Anda masuk tubuh Istadevata, ini disebut kontak yoga, arah pelatihan diri adalah belajar membersihkan tubuh, ucapan, dan pikiran, tekun berlatih dapat memperoleh kontak yoga."
Begitu kontak yoga, Dharmapala akan datang memberitahu, saat itu mesti mulai tekuni Sadhana Vajra dan Anuttaratantra, atau tekuni Sadhana Internal, "Setelah kontak yoga, tekuni sadhana tersebut, sebab Sadhana Internal bisa mencapai Kebuddhaan dalam tubuh saat ini. Semua sadhana tersebut membutuhkan abhiseka."
Dharmaraja mengingatkan, usai bersarana mesti bersadhana sesuai tahapan, sebelum mulai menekuni Adinata tertentu mesti terlebih dahulu memperoleh abhiseka. Setiap mantra, setiap mudra, dan setiap visualisasi membutuhkan abhiseka.
Jika Anda telah memperoleh abhiseka Sadhana Adinatayoga Manjusri Bodhisattva, maka Anda boleh menjapa Mantra Penyeberangan Manjusri, juga boleh japa Mantra Manjusri. Dharmaraja mengingatkan, "Setelah sadhaka mencapai kontak yoga dalam satu sadhana, dapat kontak yoga pula dengan banyak sadhana. Asalkan Anda kontak yoga dengan Istadevata, maka dapat kontak yoga pula dengan semua parivar-Nya."
Vajra dan ghanta harus digunakan di awal dan akhir sadhana, "Ghanta dibunyikan di antara setiap bagian sadhana, ini berfungsi untuk membangunkan."
Ada orang bertanya kepada Sakyamuni Buddha : "Oh Buddha, untuk apa kita lahir ke dunia ?" Sang Buddha menjawab : "Membayar karma." Dharmaraja memberitahu semua, Anda lahir ke dunia karena masih punya karma, dalam kehidupan kali ini Anda hendak membayar karma buruk, oleh karena itu, usahakan jangan sampai berbuat karma buruk. Bersihkan karmavarana, sehingga dapat kembali ke Asal.
"Bukankah ini adalah teori yang sangat kejam ?" Jika dikatakan kejam memang sangat kejam, tapi dikatakan tidak kejam juga memang tidak kejam, sebab kejamnya ini diciptakan sendiri oleh Anda, "Oleh karena itu, ini merupakan suatu hal yang sangat adil." Hukum sebab dan akibat, nidana, tumimbal lahir, karma, semua saling berhubungan.
Ada umat yang mengatakan bahwa ia tidak bisa berbahasa Mandarin, tapi dia bisa menjapa mantra, apakah dengan demikian ada daya adhisthananya ? "Daya adhisthana berasal dari visualisasi, japa mantra, dan masuk samadhi, bila ketiga hal ini ada, maka ada tiga jenis daya adhisthana. Anda mempunyai daya adhisthana japa mantra."
Dharmaraja menekankan : "Dharma sangat berharga." Di masa lampau, untuk belajar satu jenis sadhana, satu mantra, bahkan satu visualisasi, atau satu mudra, mesti mendaki gunung dan mengarungi samudra.
Dharmaraja melanjutkan pengulasan Lamdre, dalam teks disebutkan : "Lokuttaramarga" dibagi berdasarkan daya abhiseka dan tingkat spiritual yang dicapai : Abhiseka kalasa ( nirmanakaya Buddha ), abhiseka guhya ( Sambhogakaya Buddha ), abhiseka prajna ( Dharmakaya Buddha ) dan abhiseka purna ( Satyakaya Buddha ).
"Dasabhumi mulai dari pramuditabhumi sampai dengan Dharmamegabhumi, kesepuluh bhumi ini tergolong sebagai Bodhisattva, di dalamnya ada perbedaan."
Dharmaraja juga mengajarkan fungsi abhiseka dan prana, serta inti dari Sadhana Internal, "Inti dari Sadhana Internal adalah memasukkan semua prana ke dalam nadi tengah, kemudian menembus nadi tengah, di saat nadi tengah tembus, baru membuka lima cakra, saat kelima cakra terbuka, sadabhijna akan muncul semua."
◎ Untuk membaca artikel asli dalam bahasa Mandarin, klik menu bahasa di pojok kanan atas halaman ini.