6 Juni 2020 Liputan Dharmadesana di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

【TBS Seattle】

Sabtu, 6 Juni 2020, pukul 08 malam, Mahaguru, Gurudara, dan semua bersadhana bersama secara daring. Usai prayoga singkat, Mahaguru memanjatkan permohonan kepada Mahacundi Bhagavati untuk mengadhisthana segenap siswa.

Berikutnya, Mahaguru berwelas asih menjawab pertanyaan umat.

Siswa bertanya "
Menurut urutan bhavana, apakah terlebih dahulu mesti kontak yoga dengan Istadevata baru bisa menekuni Sadhana Internal ?

Mahaguru menjawab :
Ini disebut bhavana bertahap, yaitu bhavana yang dilakukan sesuai urutan. Menurut urutan bhavana, setelah kontak yoga dengan Istadevata baru tekuni Sadhana Internal, sebab dengan adanya adhisthana dari Istadevata, sadhaka bisa dengan mudah mencapai keberhasilan Sadhana Internal. Namun ada sebagian orang, seperti dalam Tantra Tibet di masa kini, selain menekuni Sadhana Istadevata, ia juga menekuni Sadhana Internal, dengan kata lain, secara eksternal menekuni Sadhana Yoga Istadevata, secara internal menekuni pembangkitan kundalini.

Lihat akar pembawaan masing-masing, bagi sebagian besar orang, lebih baik Sadhana Internal ditekuni setelah kontak yoga dengan Istadevata. Akan tetapi, jika saat hendak mencapai kontak yoga dengan Istadevata, atau saat menekuni Sadhana Istadevata juga sekaligus menekuni Sadhana Internal, menurut Mahaguru demikian juga boleh. Jika Anda belum kontak yoga dengan Istadevata, dan belum kontak yoga dalam Sadhana Internal, maka jangan menekuni Anuttaratantra.

Siswa bertanya : Bagaimana cara mengetahui bahwa diri sendiri telah kontak yoga dengan Istadevata ? Apakah ada pertanda untuk kontak yoga ? Perubahan apa yang dialami secara jasmani dan batiniah ?

Mahaguru menjawab : Minggu lalu telah Mahaguru ulas. Anda kontak yoga dengan Istadevata, berarti Istadevata menyetrum Anda, sudah ada setrumnya, ini adalah sebuah pertanda. Perubahan apa yang dialami secara jasmani dan batiniah ? Tentu saja ada perubahan, secara bertahap Anda menjadi Istadevata, tubuh Anda menjadi tubuh Istadevata, hati Anda menjadi Hati Istadevata, inilah perubahan yang terjadi secara jasmani dan batiniah.

Siswa bertanya : Jika belum kontak yoga dengan Istadevata, tapi sudah menekuni Sadhana Internal, apa akibatnya ?

Mahaguru menjawab : Tidak ada akibat apa-apa. Anda kontak yoga dalam Sadhana Istadevata, Anda juga menekuni Sadhana Internal, demikian sedikit lebih baik.

Siswa bertanya : Saya ingat Mahaguru pernah mengatakan, semua Bodhisattva memiliki pinggang yang ramping, jika seseorang bersadhana sampai perutnya besar, apakah ini berarti dia telah melakukan kesalahan dalam bersadhana ?

Mahaguru menjawab : Bodhisattva ada yang berpinggang ramping, namun ada pula Bodhisattva yang berperut besar, dilihat secara penampilan perut, tidak ada kekeliruan dalam bersadhana.

Siswa bertanya : Siswa membaca dalam karya tulis Mahaguru, buku berjudul : "Kiat Jalan Moksa", dalam lampirannya terdapat : "Menganugerahkan Abhiseka Caturprayoga". Mohon petunjuk Mahaguru, apakah sebelum mulai menekuni Sadhana Caturprayoga dibutuhkan abhiseka khusus ? Jika butuh, bolehkah memohon abhiseka jarak jauh ?

Mahaguru menjawab : Abhiseka Bersarana telah mencakup abhiseka Caturprayoga, dalam Zhenfo Zong Abhiseka Caturprayoga jadi satu dengan Abhiseka Sarana. Jika Anda ingin lebih saksama dalam menekuni, dan secara khusus mohon Mahaguru untuk mengulas Sadhana Caturprayoga, boleh saja jika Anda ingin memperoleh abhiseka secara terpisah untuk setiap bagian Caturprayoga.

Siswa bertanya :
Saat melakukan Sembilan Tahap Pernapasan Buddha, apakah ujung lidah mesti menempel pada langit-langit mulut ?

Mahaguru menjawab : Ujung lidah menempel langit-langit mulut merupakan salah satu postur yang diharuskan dalam 7 postur Vairocana. Apa itu 7 postur Vairocana ? Kedua kaki bersila, kedua telapak kaki menghadap langit, kedua telapak tangan menghadap langit, kedua bahu juga menghadap langit, kepala menopang langit, tulang belakang mesti lurus, kemudian ujung lidah menempel langit-langit mulut, rahang bawah ditarik ke belakang, inilah beberapa postur dasar dalam 7 postur duduk Vairocana. Saat melakukan Sembilan Tahap Pernapasan Buddha memang seharusnya ujung lidah menyentuh langit-langit mulut.

Selanjutnya Mahaguru kembali mengulas Lamdre :

Mahaguru mengatakan, 37 Bodhipaksika adalah 37 jenis pendukung marga, merupakan 37 Bodhipaksika untuk masuki marga dan cerahi marga.

Teks Lamdre :

7.2, Bodhipaksika

1. Lokiyamarga
Loka himpunan awal, mengutamakan kiat prana, mengatasi musuh menggunakan prana bumi caturrddhipada.

Loka himpunan menengah, mengatasi musuh pembagian sunya menggunakan catvarismrtyuphasthanani.

Loka himpunan akhir, menggunakan catvarisamyakprahanani untuk mengatasi sukha dan pingsan.

12 Bodhipaksika ini merupakan lokiyamarga.

Mahaguru menjelaskan :
Loka himpunan awal, mengutamakan kiat prana, mengatasi musuh menggunakan prana bumi caturrddhipada. Anda bisa mencari dalam kamus agama Buddha apa itu caturrddhipada dan apa itu 37 Bodhipaksika. Gunakan caturrddhipada untuk mengatasi musuh, dengan kata lain, gunakan caturrdhipada untuk mengatasi tabiat Anda sendiri. Mengutamakan kiat prana, dalam Tantra menggunakan prana, kemudian caturrdhipada prana digunakan untuk mengatasi vasana ( akumulasi kebiasaan karma lampau yang membentuk tabiat seseorang ) diri sendiri.

Caturrddhipada antara lain : daya kemauan, daya upaya, daya konsentrasi, dan daya pengamatan bijaksana. Keempat basis daya batin ini digunakan untuk mengatasi vasana Anda sendiri.

Loka himpunan menengah sampai pada catvarismrtyuphasthanani, mengatasi musuh pembagian sunya menggunakan catvarismrtyuphasthanani. Ada empat macam sunya, caturnanda ditransformasikan menjadi catursunya, catvarismrtyuphasthanani digunakan untuk mengatasi catursunya. Apa itu catvarismrtyuphasthanani ? ( Siswa menjawab : Perenungan kekotoran tubuh, perenungan vedana adalah derita, perenungan ketidakkekalan batin, perenungan segala sesuatu tanpa inti. ) benar, ini adalah catvarismrtyuphasthanani.

Loka himpunan akhir, menggunakan catvarisamyakprahanani untuk mengatasi sukha dan pingsan. 12 Bodhipaksika ini merupakan lokiyamarga. Pengetahuan lokiyamarga, 12 Bodhipaksika ini dijadikan pengetahuan lokiyamarga. Sukha adalah nanda, ada empat nanda, antara lain : nanda, paramananda, vikramananda, dan sahajananda.

Apa yang dimaksud dengan pingsan ? Merasakan sukha sampai mau pingsan. Empat jenis sukha ini diatasi dengan menggunakan catvarisamyakprahanani. Apa itu catvarisamyakprahanani ?

Siswa menjawab :
1. Memutus dan memutus ( Memutus keburukan diri lagi dan lagi )
2. Memutus dengan sila ( Menggunakan sila untuk memutus keburukan diri )
3. Memutus dengan perlindungan ( Menggunakan meditasi yang benar untuk memutus keburukan diri )
4. Memutus dengan bhavana ( Menekuni metode kebajikan untuk memutus keburukan diri )

Teks Lamdre :
2, Lokuttaramarga
Dan lagi, lokuttaramarga di bawah bhumi ke-6, menggunakan mandala nadi tubuh, empat istana, dan tiga nadi utama, menampakkan tujuh jenis, menjalankan marga dengan saptabodhyangani, menitikberatkan pada nadi.

Di antara empat bhumi, nadi tengah di tengah prana bumi memperoleh keleluasaan, menjalankan marga dipadukan dengan pancaindriya. Di tengah dua bhumi, prana bumi ditransformasikan menjadi daya, menjalankan marga dengan lima daya, ini merupakan empat bhumi Abhiseka Guhya, dua bhumi Abhiseka Prajna, menitikberatkan pada prana. Di antara separuh bhumi, delapan kesadaran ditransformasikan menjadi lima jenis kebijaksanaan luhur, menjalankan marga dengan 8 jalan kebenaran, menitikberatkan pada kesadaran diri terang. Ini merupakan 25 Bodhipaksika dalam lokuttaramarga.

Mahaguru menjelaskan :
Ini merupakan metode Tantra, sedikit berbeda dengan Bodhipaksika dalam Sutrayana. Dalam Tantra, lokuttaramarga di bawah enam bhumi, menggunakan mandala nadi tubuh, empat istana, dan tiga nadi utama, menampakkan tujuh jenis, menjalankan marga dengan saptabodhyangani, menitikberatkan pada nadi.

Menggunakan 37 Bodhipaksika untuk membantu tubuh, nadi, mandala, empat jenis istana, tiga nadi utama, dan menjalankan marga dengan saptabodhyangani, dan berasal dari nadi. Saptabodhyangani merupakan 7 Bodhyangani dalam 37 Bodhipaksika. Saptabodhyangani berdasarkan pada prana dan nadi, empat istana dan tiga nadi utama, yaitu : nadi tengah, nadi kanan, dan nadi kiri. Empat istana adalah selain cakra ajna yang tidak masuk hitungan, cakra visuddha, cakra anahata, cakra manipura, dan cakra svadhisthana disebut sebagai empat istana. Empat mandala dan empat istana.

Di antara empat bhumi, mulai dari bhumi ke-7 sampai bhumi ke-10, nadi tengah memperoleh keleluasaan di tengah prana bumi, dan menjalankan marga berpadu dengan lima indra. Saat itu, di dalam nadi tengah Anda, prana Anda telah memperoleh keleluasaan, di antara empat bhumi, prana leluasa.

Di dalam dua bumi, dua bumi adalah bhumi ke-11 dan bhumi ke-12. Bodhisattva memiliki 10 macam kekuatan, lima kekuatan digunakan untuk menjalankan marga. Lima kekuatan digunakan untuk mengadhisthana. Dalam Tantra, sampai bhumi ke-12 setengah, semua adalah Bodhisattva. Ada dua macam pendapat yang berbeda, menurut Sutrayana, di atas Bodhisattva bhumi ke-10 semua adalah Buddha. Menurut Tantra, di dalam bhumi ke-12 setengah, semua adalah Bodhisattva, bhumi ke-13 baru merupakan Buddha. Di atas bhumi ke-13 menurut saya sudah merupakan Pancadhyani Buddha. Vairocana Buddha, Amitabha Buddha, Aksobhya Buddha, Ratnasambhava Buddha, dan Amoghasiddhi Buddha, kelima Buddha ini ada pada bhumi ke-13.

Bhumi ke-12 setengah, di antara setengah bhumi, menjalankan marga dengan delapan jalan kebenaran, menggunakan delapan kesadaran ditransformasikan menjadi lima kebijaksanaan luhur, menitikberatkan pada kesadaran terang. Ini merupakan 25 Bodhipaksika lokuttaramarga.

Lamdre dalam Tantra ditulis oleh Virupa, Beliau mendapati bahwa setengah bhumi berarti delapan kesadaran : mata, telinga, hidung, lidah, tubuh ( sentuhan ), pikiran, manas, dan alaya, ditransformasikan menjadi pancajnana, pancajnana adalah lima kebijaksanaan luhur dari Buddha :

Dharmadhatu-svabhava-jnana, Adarsa-jnana, Samata-jnana, Pratyaveksana-jnana, dan Krtyanusthana-jnana.

Menggunakan delapan jalan kebenaran untuk menjalankan marga. Menitikberatkan pada kesadaran terang diri, terang diri berarti batin diri telah memahami, Anda telah sepenuhnya memahami diri sendiri, ini disebut kesadaran terang diri, kesadaran diri yang memancarkan cahaya terang. Setengah bhumi, mentransformasikan delapan kesadaran menjadi pancajnana, metode yang digunakan adalah delapan jalan kebenaran.

Lamdre menggunakan 37 Bodhipaksika untuk membuka prana, nadi, bindu, istana, dan pada akhirnya mentransformasikan delapan kesadaran menjadi pancajnana. Menggunakan delapan jalan kebenaran untuk menjalankan marga, Sang Buddha sendiri juga mencapai keberhasilan melalui pengamalan delapan jalan kebenaran, mencapai tingkatan di atas delapan jalan kebenaran sudah merupakan Buddha. Dalam Tantra Tibet, Lamdre dari Virupa sangat penting, tidak hanya Sakyapa, keempat sekte utama sangat menjunjung tinggi Lamdre.

Belajar Buddha menggunakan cara maju secara bertahap akan lebih kukuh. Bagi mereka yang memiliki bakat agung bisa juga memulai dari Sadhana Internal, bahkan bisa seketika mencapai darsanamarga. Apa itu darsanamarga ? Pencerahan. Sebab, mungkin di kehidupan lampaunya pernah melakukan banyak perbuatan kebajikan, telah menyempurnakan sambhara-marga, di kehidupan lampau juga telah menekuni prayoga-marga. Seperti Patriark ke-6 Huineng, begitu mendengar orang membaca Vajracchedika Sutra : “Hati timbul dengan tanpa menetap pada suatu apa pun.”, langsung tercerahkan. Akan tetapi, sangat sedikit yang demikian. Tiada menetap adalah asamskrta, dengan asamskrta melakukan hal yang dicerahi olehnya. Baginya bukan demi apa pun, sebab tiada menetap, bukan demi apa pun, namun mempraktikkan Bodhimarga. Beliau langsung tercerahkan, dengan sangat cepat menjalani bhavanamarga, dan memperoleh moksa. Ini hanya mungkin terjadi pada Patriark ke-6 Huineng.

Mahaguru mengisahkan sebuah cerita humor untuk mengutarakan bahawa kiat bhavana sangat penting, mesti mengingat kiat bhavana baru bisa mencapai moksa. Usai Dharmadesana, seperti biasa, Mahaguru mengadhisthana semua di lokasi dan para siswa yang menyaksikan melalui internet. Segenap siswa menantikan perjumpaan kembali dengan Mahaguru secara daring, dan berharap supaya pandemi segera berakhir, sehingga dapat secara langsung berkumpul bersama Mahaguru.

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。