9 Agustus 2020 Upacara Agung Homa Bhagavati Yeshe Tsogyal di Rainbow Temple

【Berita TBS Seattle】

Sore hari tanggal 9 Agustus 2020, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat dengan tulus mengundang Mulacarya Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Homa Bhagavati Yeshe Tsogyal.

Pada tanggal 1 Februari 2020 di Rainbow Temple, dalam Upacara Agung Homa Bhagavati Yeshe Tsogyal, Dharmaraja Liansheng untuk pertama kalinya mentransmisikan Sadhana Bhagavati Yeshe Tsogyal dan menganugerahkan abhiseka, serta mentransmisikan kiat berkegiatan dalam kehidupan sehari-hari, seperti : makan, berpakaian, berdiam, beraktivitas, tubuh, ucapan, dan pikiran.

Yeshe Tsogyal dan Mandarava merupakan dua Bhagavati utama dari Guru Padmasambhava, Guru Padmasambhava mentransmisikan kiat dari Khandro Nyingtik ( esensi Hati ) kepada Yeshe Tsogyal dan berpesan supaya Yeshe Tsogyal menyimpannya sebagai terma ke dalam angkasa, dasar danau, dan bebatuan di Nepal, Tibet, dan Bhutan.

Yeshe Tsogyal mengetahui bahwa Tibet akan mengalami masa pemusnahan agama Buddha yang dilakukan oleh Raja Langdarma, sehingga Beliau menyembunyikan semua ajaran Dzogchen yang ditransmisikan oleh Guru Padmasambhava sebagai terma.

Longchenpa dan Jigme Lingpa merupakan dua Tetron utama, mereka menghimpun semua Terma menjadi Sembilan Tingkat Dzogchen. Nyingmapa dan Karma Kagyud mengakui Yeshe Tsogyal sebagai Bhagavati, dan sangat menjunjung tinggi. Dalam Nyingmapa Beliau juga diyakini sebagai pemegang silsilah Khandro Nyingtik dan titisan Vajravarahi.

Yeshe Tsogyal juga merupakan Guru Sesepuh Nyingmapa, asal-usulnya sangat istimewa dan memiliki sejarah panjang, Beliau merupakan titisan Vajrayogini, Dewi Gangga ( Masa Sang Buddha ), Sarasvati ( Kehidupan lampau dari Dewi Gangga ), Sita Tara ( Bhagavati Bermata Tujuh ), sekaligus merupakan Sambhogakaya dari Amitabha Buddha. Beliau juga pernah menitis sebagai Sadaprarudita Bodhisattva.

Dharmaraja menjawab pertanyaan siswa :

“Jika Anda telah memasuki Hati Guru Lu, kemudian kembali ke hati Anda sendiri, berarti itu bukan prana jiwa, itu adalah tubuh maya yang Anda visualisasikan sendiri.”, Dharmaraja mengajarkan nadi yang paling penting dalam Tantra adalah nadi tengah, prana jiwa semula tidak bergerak, “Saat prana jiwa dalam cakra anahata Anda bergerak, dari cakra anahata naik melalui nadi tengah dan menembus puncak kepala, kemudian masuk ke dalam Hati makhluk suci, semenjak saat itu tidak akan kembali lagi, Anda telah terlahir di alam suci.”

“Push-up bukan Mahanamaskara”, ada siswa yang bertanya : Dalam Sadhana Caturprayoga, sadhaka mesti menyelesaikan Mahanamaskara sebanyak genap 100 ribu kali, bolehkah dilakukan secara push-up sampai genap 100 ribu kali ? Seperti Dharmaraja setiap pagi melakukan push-up sebanyak 200 kali.

Dharmaraja menjawab : “Anda mesti lakukan Mahanamaskara sesuai tata cara sampai genap 100 ribu kali. Selain itu, harus melakukan visualisasi, kedua tangan mesti didorong ke depan, visualisasi para makhluk suci ada di hadapan Anda, atau visualisasi satu makhluk suci, atau satu Istadevata saja juga boleh, boleh juga visualisasi para makhluk suci yang tak terhingga banyaknya. Sadhana Mahanamaskara tidak boleh digantikan dengan trik-trik lainnya.”

“Aksara Hum, atau aksara “Xie” ( Hrih ) muncul dari cakra anahata Yeshe Tsogyal”, Dharmaraja mengajarkan, saat menekuni Sadhana Yeshe Tsogyal, pada saat yang sama, aksara tersebut juga muncul dari cakra anahata sadhaka, “Cakra anahata Yeshe Tsogyal adalah cakra anahata sadhaka, aksara muncul dari tengah cakra anahata sadhaka dan Yeshe Tsogyal, dapat memancarkan cahaya memurnikan tubuh, ucapan, dan pikiran sadhaka. Sama halnya, Beliau memancarkan cahaya dari dalam cakra anahata berarti telah memurnikan tubuh, ucapan, dan pikiran sadhaka.”

Dharmaraja mentransmisikan empat macam Mantra Hati Yeshe Tsogyal :

“Om. Biezha. Yixicuojia. Beima. Xidi Hum.”
“Om. Biezha, Yixicuojia. Beima. Hum Hum Pei.”
“Om. Biezha. Yixicuojia. Beima. Hum.”
“Om. Biezha. Yixicuojia Beima. Xie. Suoha.”

Semua sama saja.

Dharmaraja melanjutkan pengulasan Lamdre, dalam teks disebutkan “Berlatih sukha”, Dharmaraja menjelaskan, ada empat macam sukha : Nanda, paramananda, vikramananda, dan sahajananda.

Berlatih sukha dibagi menjadi dua macam :

1. Ke atas, menggunakan adhisthana upabhoga - Istadevata atau Dakini merupakan upabhoga dari sadhaka, saat Dakini mengadhisthana Anda, Anda pun dapat berlatih caturnanda.

2. Ke bawah, menggunakan perpaduan guhya - Perpaduan guhya berarti dengan bantuan Vidyarajni melakukan perpaduan guhya berlatih caturnanda.

Lebih lanjut lagi Dharmaraja menjelaskan, nadi pada tubuh kita tidak sepenuhnya tembus. Saat Anda berhasil menembus nadi, Dakini mengadhisthana Anda, supaya Anda menghasilkan sukha ; Atau melalui bantuan Vidyarajni Guhya yang mengadhisthana Anda saat prana tersambung dengan prana, kemudian membuka simpul nadi, “Asalkan berbagai simpul nadi berhasil dibuka, maka dapat menghasilkan berbagai sukha. Membuka satu simpul dapat menghasilkan sukha.”

Dharmaraja memberi petunjuk metode menghasilkan bindu : Bisa menggunakan bantuan makanan untuk menambah bindu, bisa juga mengandalkan tetesan cairan Rembulan Bodhicitta di cakra ajna Anda untuk menambah bindu ( Mengandalkan kundalini untuk membakar bindu-bindu tersebut )

“Aduk bindu, inilah bentuk adhisthana dari Dakini dan Vidyarajni Guhya.” Berikutnya, bindu disemayamkan dalam empat istana ( Istana dalam cakra ajna, cakra visuddha, cakra anahata, cakra manipura, atau cakra svadhisthana. )

Tautan artikel Dharmadesana di situs True Buddha News :
www.tbsva.org/tbnw/epaper_detail1158

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。