6 September 2020 Upacara Agung Homa Mahadewi Yaochi di Rainbow Temple
【#beritatbsseattle】
Mahadewi Yaochi Beserta Para Pengiring dan Para Makhluk Suci Hadir di Arena Upacara Memancarkan Arus Dharma ke Segala Penjuru.
Sore hari tanggal 6 September 2020, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat dengan tulus mengundang Mulacarya Dharmaraja Liansheng Lu Shengyen untuk memimpin Upacara Agung Homa Mahadewi Yaochi. Dharmaraja Liansheng memuji Mahadewi Yaochi yang hadir dalam upacara hari itu sangat agung, menengadah ke angkasa nampak Beliau hampir memenuhi angkasa, di sekitar Beliau ada para pengiring dan para makhluk suci yang turut menyertai, sungguh fenomena yang penuh dengan keagungan.
Dharmaraja Liansheng memanjatkan permohonan kepada Mahadewi Yaochi, semoga wabah Covid-19 segera diringkus, supaya bencana pandemi cepat berakhir, supaya para insan dapat beraktivitas seperti biasa, sehingga semua kesulitan dalam penghidupan dapat teratasi.
Dalam Dharmadesana, Mahaguru mengungkapkan: Saat Anda menyaksikan siaran langsung dan mengikuti jalannya tata ritual sadhana, bersama melakukan visualisasi caturapramana, "Anda juga ikut melakukan visualisasi, japa mantra, dan meditasi. Saat Mahaguru Berdharmadesana, Anda cukup menyimak pembabaran Dharma.", "Dengan demikian, Anda juga dapat memperoleh manfaat, semua makhluk sadgati, termasuk kerabat dari garis ayah, kerabat dari garis ibu, orang-orang yang berjasa kepada Anda, para guru dan para senior, penagih utang karma, semua juga memperoleh manfaat." Pahala yang dihasilkan sangat besar.
Apakah perbedaan antara mendaftar sebagai Pemohon Utama atau donatur upacara, dengan mendaftar berdana sukarela? Dharmaraja menjelaskan, "Semua berpahala, asalkan Anda ikut bersadhana."
Sesungguhnya pahalanya tidak berbeda, "Hanya saja, jika Anda mampu, maka Anda bisa berdana lebih banyak. Jika Anda tidak mampu, Anda bisa berdana lebih sedikit. Bahkan jika Anda sangat kekurangan, maka tidak berdana juga tidak apa, yang terutama adalah Anda tetap sepenuh hati ikut bersadhana, tetap akan berpahala. Perbedaan hanya pada jumlah dana, namun pahalanya sama saja."
Bagaimanakah cara terbaik mengungkapkan permohonan saat mendaftarkan diri?
Dharmaraja menjelaskan, "Saat melakukan pelimpahan jasa, cukup ungkapkan garis besarnya saja." Secara mendasar, yang didoakan antara lain: "Memiliki tubuh yang sehat, segala harapan yang baik dan wajar dapat terpenuhi, segala malapetaka berubah menjadi kemujuran, dan sraddha berakar dengan kukuh."
Jika ada permohonan khusus, ungkapkan saja intinya, ini sudah sangat sempurna, "Tidak perlu terlalu mendetail, mengapa? Anda juga tahu, Buddha Bodhisattva memahami niat Anda."
Seorang siswa menyampaikan kekhawatirannya karena ia tidak bisa menyentuh panji abhiseka, Dharmaraja menjelaskan, "Sekalipun tubuh Anda tidak tinggi, tidak perlu khawatir, asalkan Anda berjalan melewati bawah panji abhiseka, maka Anda pasti memperoleh abhiseka." , "Sebab Istadevata upacara telah hadir di sini, arus Dharma Beliau juga tercurah di sini, bahkan memenuhi setiap sudut ruangan." Oleh karena itu, Anda pasti mendapatkan abhiseka.
Ada siswa bertanya: Telah menjapa Mantra Raga Vidyaraja (Airan Mingwang) sampai genap 300 ribu kali demi memperluas jodoh baik, namun belum nampak perubahan besar.
Dharmaraja menjelaskan, jodoh relasi dengan sesama ada hubungannya dengan kehidupan lampau, banyak unsur penyebab yang sangat rumit, setelah menjapa Mantra Raga Vidyaraja genap 300 ribu kali Anda mengalami sedikit kemajuan, ini juga patut disyukuri, japalah lebih banyak lagi, maka akan menjadi semakin baik!
"Japa lebih banyak lagi! Meskipun dalam kehidupan saat ini tidak banyak orang yang mendukung Anda, atau relasi dengan sesama kurang baik, namun di kehidupan mendatang Anda akan terlahir rupawan dan sejahtera."
Mantra Amoghapujamani tertulis dalam Amoghapasakalparaja Sutra, ini merupakan mantra rahasia untuk persembahan, menjapanya 3 kali setara dengan persembahan mahabesar, manfaatnya luar biasa, berikut mantranya (Mahaguru memperagakan pelafalannya, silakan simak video Dharmadesana tanggal 6 September 2020):
"Om. Amaga. Buga. Mani. Beidema. Wajila. Datagada. Weiluogada. Sanmanda. Bolasala. Hum."
Dharmaraja berwelas asih membabarkan manfaat mantra ini bagi insan luas: Menjapa mantra ini 7 kali di pagi hari dan 7 kali di malam hari, dapat terbebas dari pelanggaran karma tak terhingga. Kelak terlahir melalui penjelmaan padma, selamanya terbebas dari kelahiran rahim, dan dapat memperoleh kemampuan mengingat kehidupan lampau.
Dharmaraja mengajarkan, saat menjapa mantra ini, visualisasikan di dalam bejana permata mani terisi penuh dengan ratna mutu manikam dan berbagai obat-obatan terbaik, semua menjadi persembahan yang banyaknya bagaikan awan-awan memenuhi angkasa, kemudian japa Mantra Amoghapujamani sebanyak 7 kali, dengan demikian Anda telah melakukan persembahan besar.
Padmasambhava Mengatakan bahwa Semua Pahala Bersumber dari Pernapasan Botol
Dharmaraja melanjutkan pengulasan Lamdre, "Anubhava mempertahankan lima prana di lokasi semula", serta tahapan sirkulasinya. Dalam teks Lamdre disebutkan, "Ada 4 teori dalam mempertahankan prana, yaitu kuantitas, jumlah, daya, dan pahala."
Dharmaraja menjelaskan dengan detail, "Kuantitas" berarti embus napas 12 jari, masuk 12 jari, keluarnya napas jangan melebihi panjang 12 jari, ini adalah kuantitas.
"Jumlah" berarti 225 napas sudah termasuk cukup, ini disebut jumlah; "Daya" adalah sesuai dengan kuantitas dan jumlahnya, dapat mempertahankan prana dalam ruang lingkup ini, di luar ruang lingkup tersebut tidak bisa mempertahankan prana; "Pahala" Prana ini mesti mengalir dalam nadi tengah, mesti jelas dan kukuh, baru bisa menghasilkan pahala.