1 November 2020 Upacara Agung Homa Raja Agung Avalokitesvara Bodhisattva di Rainbow Temple
【#Liputan TBS Lianhua Renhe / Seattle】
Raja Agung Avalokitesvara Merupakan Dharmarajaputra dari Saptabuddha Bhagavan
Pada tanggal 1 November 2020, Dharmaraja Liansheng Lu Shengyan memimpin Upacara Homa Raja Agung Avalokitesvara Bodhisattva di Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat. Dharmaraja Liansheng mengatakan, Raja Agung Avalokitesvara Bodhisattva adalah Dharmarajaputra dari Saptabuddha masa lampau, Sutra Raja Agung Avalokitesvara adalah sutra yang dimanifestasikan oleh Raja Agung Avalokitesvara Bodhisattva, mengandung Dharmabala yang sangat tinggi, terlebih dalam sutra disebutkan: "Dapat melenyapkan derita kelahiran dan kematian, menyingkirkan racun yang mencelakakan." dan, "Membaca genap seribu kali, semua pelanggaran berat sirna; Di tengah bencana atau dalam situasi genting, kematian berubah menjadi kehidupan.", merupakan sutra pertama yang dianjurkan dalam Zhenfo Zong, dan semua bisa membacanya.
Dharmaraja Liansheng juga mengungkapkan tiap pagi hari membaca nama sutra: "Namo Gaowang Guanshiyin Zhenjing" (Namo Sutra Raja Agung Avalokitesvara) sebanyak tujuh kali, sekujur tubuh dan sekeliling memperoleh adhisthana, sekalipun berjumpa dengan orang atau hal yang tidak bersih, atau bahkan makhluk halus, sadhaka tidak akan mengalami benturan spiritual.
Ada siswa yang merasa karmavarananya sangat berat, ia bertanya kepada Mahaguru bagaimana cara yang cepat untuk mengikis karmavarana supaya terbebas dari samsara?
Dharmaraja menjawab:
"Untuk mengikis karmavarana, mesti melalui pembersihan tubuh, ucapan, dan pikiran. Menekuni Tantra merupakan metode paling cepat untuk mengikis karmavarana. Membentuk mudra adalah pembersihan tubuh, menjapa mantra adalah pembersihan ucapan, visualisasi Istadevata dan aksara mantra adalah pembersihan pikiran. Setiap hari mesti menekuni Sadhana Caturprayoga atau Sadhana Istadevatayoga, berlatih prana, nadi, dan bindu, sehingga tubuh pun bersih. Sehari tidak bersadhana berarti sehari adalah hantu. Mesti tekun merenungkan kebenaran duhkha, mengetahui duhkha, gentar akan duhkha, dan tekun berbhavana, dengan demikian baru bisa terbebas dari derita samsara."
Nilai Bhavana 80 Berarti Telah Menyelesaikan Utpattikrama dan Separuh Sampannakrama
Siswa dari Hong Kong bertanya, dulu Mahaguru pernah mengatakan bahwa bhavana tidak bisa diwakilkan, nilai 60 berarti dipaksakan untuk memenuhi standar, Mahaguru akan datang untuk menjemput. Nilai 80 berarti lumayan, nilai 100 berarti Kebuddhaan dalam tubuh saat ini, mohon Mahaguru mengupasnya lebih lanjut.
Mahaguru menjawab:
"Guru Padmasambhava, Yeshe Tsogyal, Srisimha, dan Vimalamitra mencapai keberhasilan transformasi tubuh menjadi sinar pelangi, atau Kebuddhaan dalam tubuh saat ini, nilainya 100. Sedangkan kontak yoga Sadhana Eksternal, telah menyelesaikan utpattikrama, dan separuh sampannakrama, berarti nilainya 80. Hanya kontak yoga dalam salah satu sadhana Sadhana Eksternal, seperti: Caturprayoga, Guruyoga, atau Sadhana Istadevata, berarti setidaknya utpattikrama telah selesai, nilainya 60. Selain itu, melafal Nama Buddha hingga Trini Arya Sukhavati hadir di hadapan, nilainya juga 60."
Siswa dari Guangdong bertanya bagaimana mengatasi kebiasaan buruk masturbasi?
Mahaguru mengatakan:
"Ini adalah kebiasaan buruk yang mudah dilanggar oleh orang muda, nafsu berahi sukar untuk dihentikan, karena terlahir sebagai manusia membawa benih sel sperma ayah dan darah ibu, mesti diatasi menggunakan metode pengalihan pikiran secara logis, gunakan kegiatan kerja atau olahraga sampai diri sendiri letih, di malam hari langsung tidur, jangan terlampau banyak waktu luang, dengan demikian tidak akan ada waktu untuk melantur."
Seorang siswa muda dari Taiwan mengatakan bahwa ia telah bersarana selama bertahun-tahun, namun dalam benak selalu terngiang-ngiang untuk apa manusia hidup? Mengamati bahwa dunia ini sungguh pelik dan rumit, semua pertanyaan tersebut membuat pikiran tidak bisa tenang, sehingga tidak bisa berbhavana dengan baik.
Mahaguru memberitahu siswa tersebut, hidup ini untuk membayar karma, dalam sadgati, alam surga terlampau bahagia sehingga tidak bisa berbhavana, tridusgati terlampau menderita juga tidak bisa berbhavana, hanya di alam manusia separuh bahagia dan separuh menderita sehingga bisa berbhavana. Namun, umat manusia punya rasa malas, ada juga yang tergoda oleh perjudian dan seks. Waktu berjalan sangat cepat, Mahaguru sendiri setiap hari menulis demi membimbing insan, sampai saat ini sudah menulis sebanyak 282 buku, adakah pemimpin spiritual yang sama seperti Mahaguru? Setiap malam, Mahaguru melakukan penyeberangan arwah bagi para preta, tidak pernah berhenti barang sehari pun. Setiap hari Mahaguru berlatih prana, setiap malam roh keluar untuk membimbing insan, oleh karena itu, tenangkan pikiran Anda dan belajar kepada Mahaguru, jangan putus asa. Pada masa Sang Buddha, ada orang yang melayani Buddha, namun karena berhenti di tengah jalan, maka dalam 100 kehidupan ia duduk di kursi roda. Sedangkan Devadatta melayani Buddha selama 25 tahun, namun berhenti di tengah jalan, dan balik menghujat Buddha, akhirnya ia terjatuh ke alam neraka dalam waktu yang sangat lama.
Prana Hati Berhimpun di Cakra Usnisa dan Cakra Anahata
Masing-masing Menghasilkan Anubhava Tridarsana
Dharmaraja Liansheng melanjutkan pengulasan Lamdre, "Tridarsana", saat olah prana mencapai ubun-ubun, akan melihat istana dewata yang sangat indah, menyaksikan para Dewata, Devaputra dan para Dewi, diri sendiri bisa melihatnya, bisa juga membuat orang lain melihatnya.
"Tujuh Purifikasi Awal", saat samadhi mencapai alam manusia, anubhava yang muncul adalah menguasai berbagai bahasa daerah, berbagai macam cerita, menyukai delapan hal duniawi, dapat mengamati berbagai tindakan dan perubahan. Dapat melihat empat benua besar di dunia, melihat aneka ragam manusia, seperti yang berhidung besar, bertelinga besar, diri sendiri bisa melihatnya, juga bisa membimbing supaya orang lain bisa melihatnya, keseluruhan ada 7 jenis anubhava mimpi.
Artikel Dharmadesana lengkap (bahasa Mandarin) dapat disimak melalui situs True Buddha News:
www.tbsva.org/tbnw/epaper_detail1288.htm