31 Januari 2021 Upacara Homa Cundi Bhagavati di Rainbow Temple
#【Liputan TBSN】
Pada tanggal 31 Januari 2021, di hari terakhir bulan Januari, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat menyelenggarakan Upacara Homa Cundi Bhagavati (Zhunti Fomu - 凖提佛母), upacara dipimpin oleh Dharmaraja Liansheng, sangat istimewa dan langka, pada saat upacara Dharmaraja melihat kemunculan banyak sinar prajna dan Mata Buddha.
Cundi Bhagavati merupakan Istadevata dari Acarya Pufang (普方上師), Sadhana Cundi Bhagavati ditransmisikan oleh Acarya Pufang kepada Dharmaraja Liansheng, Nadi silsilah Zhenfo Zong sangat jelas, Cundi Bhagavati dan Padmakumara memiliki satu sumber yang sama. Cundi Bhagavati sangat terkenal di Tantra Tiongkok, Tantra Tiantai, dan Tantra Timur, disebut sebagai Saptakoti Buddhamatrka, Sarvadevamanusapurusalokesvara dan lain sebagainya. Beliau adalah Ibu dari 7miliar Buddha Bodhisattva. Gelar Tantra Beliau adalah Vajra Terunggul, Vajra Sesuai Harapan, dan Vajra Kesucian.
Berikutnya, Dharmaraja memperkenalkan Istadevata upacara homa minggu depan: Mahadewi Yaochi (Yaochijinmu - 瑤池金母), bagi Zhenfo Zong Mahadewi Yaochi sangat penting, karya tulis terbaru dari Dharmaraja yang berjudul: "Tiān xià dì yī líng" (天下第一靈) menuliskan respon spiritual yang sangat kuat dari Mahadewi Yaochi. Akar dari Zhenfo Zong berasal dari Mahadewi Yaochi.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan
Seorang siswa dari Amerika Serikat mohon petunjuk Mahaguru perihal hal yang perlu diperhatikan saat hendak menebang pohon, bagaimana caranya supaya terhindar dari benturan spiritual? Di dalam pertanyaannya, siswa tersebut juga telah menjawabnya dengan sempurna. Pada hari "Chu" (除日) berdoa melapor kepada Dewa Pohon bahwa diri sendiri hendak menebang pohon, mempersilakan Dewa Pohon mencari pohon lain untuk tempat bersemayam. Kemudian setelah menebarkan beras dan garam untuk menyingkirkan hawa buruk, maka pada hari itu juga pohon tersebut boleh ditebang.
Pertanyaan kedua berasal dari siswa di Amerika Utara, ia menanyakan perihal kaset rekaman Dharmadesana Mahaguru yang sudah lama, bagaimana cara menangani kaset dan cd yang sudah lama? Sebab saat kaset itu diputar sudah hampir tidak ada suaranya, dan jaman sekarang sudah tidak ada lagi alat pemutar kaset maupun kaset video, juga tidak ada alat pemutar cd. Dharmaraja memberi petunjuk, dikarenakan perubahan zaman, dan sesungguhnya benda-benda tersebut tiada "daya batin", benda yang mengandung "daya batin" mesti disimpan, sedangkan yang tidak mengandung "daya batin" tidak perlu disimpan. Boleh diberikan ke tempat daur ulang, jika tidak bisa didaur ulang, boleh dibuang ke tempat sampah.
Pertanyaan ketiga berasal dari siswa di Taiwan. Dalam Dharmadesana sesi "Interaksi Adalah Kekuatan", Mahaguru mengatakan: Mana ada Zhenfo Zong? Juga mengatakan, apakah Mahaguru membabarkan Dharma? Namun di dalam sutra dan Mahasiddhi Sinar Pelangi ada Dharmadesana mengenai: "Persamuhan Grdhrakuta masih belum usai.", mohon petunjuknya Buddha Guru, sebenarnya adakah persamuhan Grdhrakuta?
Dharmaraja menjawab, dalam alam yang tertinggi tiada Dharmaraja Liansheng, tiada Zhenfo Zong, juga tiada lebih dari 280 buku yang ditulis oleh Mahaguru. Saat Sakyamuni Buddha mencapai pencerahan di bawah Pohon Bodhi, yang pertama terlintas di benak adalah hendak Parinirvana, meninggalkan dunia fana ini, saat itu Mahabrahma dan Sakradevanam Indra memohon Buddha menetap di dunia untuk memutar Dharmacakra, barulah kemudian ada tiga kali pemutaran Dharmacakra. Persamuhan Grdhrakuta menunjuk pada Gunung Grdhrakuta di India, yaitu di masa hidup Sakyamuni Buddha membabarkan Dharma di Gunung Grdhrakuta, banyak sutra yang dibabarkan di lokasi tersebut. Sedangkan kondisi batin yang tertinggi adalah tak goyah. Tiada orang yang tercerahkan yang menganggap dunia ini sebagai nyata, sesungguhnya dunia ini hanya sebuah mimpi. Termasuk apakah sebenarnya ada persamuhan Gunung Grdhrakuta? Sama halnya, juga sekejap laksana mimpi.
Pertanyaan terakhir dari siswa di Singapura, ia menanyakan dalam karya tulis Dharmaraja, buku nomor 145 "Batin Teduh Seketika", dalam artikel berjudul "Dewa Kesejahteraan" tertulis: "Hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah hubungan normal, mana boleh bertentangan dengan prinsip yin dan yang?" Siswa punya teman laki-laki, ia adalah seorang homoseksual, profesinya adalah dokter. Banyak pasien yang mengalami reaksi sangat baik setelah menerima pengobatan darinya. Jika kita menerima pengobatan dari seorang dokter yang homoseksual, juga memperkenalkan pengobatannya kepada teman dan kerabat, apakah perbuatan ini akan menyebabkan peristiwa seperti yang disebutkan dalam artikel tersebut, yaitu mengakibatkan hasil yang buruk dan malapetaka bagi diri sendiri, keluarga, dan anak cucu? Hukum karma di sini seolah-olah sangat rumit. Jika menghasilkan karma yang negatif, bagaimana sebaiknya?
Dharmaraja menjawab, dalam masyarakat masa kini, banyak wilayah dan negara yang melegalkan perkawinan sama jenis, sementara itu, dokter menyembuhkan pasien adalah suatu hal yang baik, memperkenalkan dokter yang baik kepada orang yang sakit juga suatu hal yang baik. Oleh karena itu, berdasarkan perbuatan baik menghasilkan buah yang baik, perbuatan jahat menghasilkan buah yang buruk, jika tidak melakukan suatu hal yang buruk, maka tidak masalah.
◎ Dharmaraja Melanjutkan Pengulasan Lamdre
Teks Lamdre: "10.7, Kesimpulan. Menghimpun dan menyimpulkan teks utama, slokha: Ada 8 hal ''Anubhava kekeliruan', ada tiga 'tiada kesalahan'. 'Prana dan hati setara berhimpun di aksara A eksternal', nadi, aksara, Bodhicitta, prana yang melampaui lokiyamarga memasuki nadi tengah, merupakan pembuka Lokuttaramarga."
Pengulasan Dharmaraja:
Sambharamarga dan prayogamarga tergolong sebagai metode samsara, sebab semua itu hanya menghasilkan berkah alam manusia dan alam surga. Dalam proses bersadhana, tentu kadang ada yang keliru, ada pula yang tidak keliru. Prana dan hati yang setara maksudnya adalah dhyana-samadhi, saat bersamadhi prana, pikiran (Bodhicitta) dan aksara mantra memasuki nadi tengah, merupakan pembuka Lokuttaramarga, merupakan pembuka pembebasan dari derita.
Segala sesuatu dalam kehidupan manusia adalah penderitaan, lahir, tua, sakit, dan mati adalah penderitaan. Penderitaan usia tua pun ada sangat banyak, di usia lanjut kita harus menjaga kesehatan tubuh, mesti mematuhi ajaran dari para Guru Silsilah dan Mahadewi Yaochi, yaitu mempertahankan olah raga bagi mata, telinga, gigi, dan berbagai bagian tubuh lainnya. Demikianlah Dharmaraja menempa dirinya, sehingga dapat mempertahankan semua bagian tubuh dalam kondisi normal dan sehat. Kelak Dharmaraja akan. Menulis buku baru, berjudul: "Qī xún lǎo sēng de shù huái" (七旬老僧的述懷), untuk memberitahu umat manusia apa itu penderitaan usia tua.
Marilah kita panjatkan rasa syukur yang setinggi-tingginya atas welas asih Dharmaraja kepada para insan, atas Dharmadesana yang sangat menarik dan menyingkap makna sejati Buddhadharma. Di penghujung acara, Dharmaraja Liansheng menganugerahkan Abhiseka Sadhana Cundi Bhagavati kepada segenap siswa di arena, dengan demikian upacara telah usai dengan sempurna.