13 Februari 2021 Pujabakti Sadhana Istadevata Cundi Bhagavati di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
#Liputan TBS Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Hari Kedua Tahun Baru Imlek
Bhagavati Memancarkan Sinar Menerangi Dunia
Vajra Mahaberkah Mencurahkan Bintang Berkah
Kemakmuran Mengalir dari Delapan Penjuru
Malam hari ini adalah pujabakti pertama di awal tahun Xinchou, salju turun mengiringi suara ucapan selamat tahun baru Imlek dari para siswa, Mahaguru membawakan sesi "Anda Bertanya Aku Menjawab", dilanjutkan dengan Dharmadesana berharga membabarkan makna mendalam kebenaran sejati.
Siswa bertanya:
Dalam Sadhana Istadevata Vajrapani Bodhisattva, apakah visualisasi vajra sula tunggal boleh diganti dengan visvavajra (Vajra Salib)?
Mahaguru menjawab:
Keduanya tidak berbeda, dan semua visualisasi mesti dilakukan dengan sepenuh hati.
Vajra dibagi menjadi lima sula, tiga sula, vajra salib, dan lain sebagainya. Meskipun secara lahiriah berbeda, namun maknanya sama, semua dapat digunakan untuk menaklukkan Mara.
Hanya saja, ada satu hal yang mesti diperhatikan oleh sadhaka, tangan Vajrapani Bodhisattva versi Tantra Tibet memegang vajra lima sula. Jika sadhaka bervisualisasi visvavajra, maka Vajrapani Bodhisattva juga harus divisualisasikan memegang vajra yang sama dengan diri sendiri. Yang penting sepenuh hati, semua visualisasi mesti dilakukan dengan sepenuh hati.
Siswa bertanya:
Sama seperti pertanyaan sebelumnya, apakah visualisasi tahap inti tersebut boleh digunakan sebagai visualisasi perlindungan sebelum tidur? Visualisasi Vajra Dharmapala Bodhisattva manunggal dengan sadhaka dan setelah adhisthana menjapa mantra untuk melindungi supaya mimpi menjadi jelas, dan kondisi batin tidak kacau.
Mahaguru menjawab:
Terserah Anda. Jika sadhaka melakukan visualisasi tersebut, dan hal itu bisa membuat mimpi menjadi jelas, batin tidak kacau, maka boleh saja lakukan seperti cara tersebut.
Siswa bertanya:
Apakah beras yang telah digunakan untuk Sadhana Mahamandala Puja boleh digunakan ulang untuk ritual beras dan pakaian untuk menyingkirkan hawa buruk (miyishoushafa)?
Mahaguru menjawab:
Beras Mahamandalapuja adalah beras Mahamandalapuja, sadhaka jangan menggunakannya kembali untuk Miyishoushafa. Mesti gunakan beras yang baru supaya sesuai dengan standar aturan Dharma.
Siswa bertanya:
Apakah Sadhana Vajracitta Bodhisattva boleh digabung dengan Sadhana Mandala Tubuh Avalokitesvara?
Mahaguru menjawab:
Menurut saya jangan digabung. Sebab dalam Sadhana Mandala Tubuh Avalokitesvara ada visualisasi tanah, air, api, dan angin, serta banyak detail lainnya. Sadhana Mandala Tubuh Avalokitesvara dan Sadhana Vajracitta Bodhisattva adalah sadhana yang sangat berharga, lebih baik dilakukan secara terpisah.
Siswa bertanya:
Siswa lanjut usia dalam keluarga kami ingin menyelesaikan 100,000 kali mahanamaskara sebelum meninggal dunia, namun sendi tulang tidak sanggup menahan namaskara sekujur tubuh, mohon Mahaguru mengajarkan metode mudah untuk melakukan mahanamaskara.
Mahaguru menjawab:
Bagi siswa usia lanjut bisa visualisasikan diri sendiri menjadi 10, dari 10 menjadi 100, dari 100 menjadi 1000, dari 1000 menjadi 10,000, sekali namaskara berarti 10,000 kali namaskara, 10 kali namaskara berarti genap 100,000 kali namaskara, ini adalah metode paling mudah. Namun siswa yang masih muda dan sehat tidak boleh menggunakan metode ini.
Siswa bertanya:
Apakah mahanamaskara dan mahapujana harus dilakukan di hadapan altar mandala?
Mahaguru menjawab:
Pada umumnya, mahanamaskara lebih baik dilakukan di depan altar mandala, untuk mahapujana sampai 100,000 kali juga lakukan di depan altar mandala supaya sesuai dengan aturan.
Siswa bertanya:
Apakah kiat dari Sadhana Mashangyouqian dan bagaimanakah metode mohon rezeki?
Mahaguru menjawab:
Kiatnya adalah lakukan dengan niat yang paling tulus.
Sadhana Mashangyouqian berasal dari Mahadewi Yaochi, Mahaguru sangat penuh kasih sayang dan sangat welas asih. Lakukan dengan niat yang paling tulus, panjatkan permohonan kepada Mahadewi Yaochi dengan sepenuh hati. Sadhana Mashangyouqian adalah metode mohon rezeki. Asalkan bisa membuat Mahadewi Yaochi berempati kepada diri Anda, maka Beliau pasti akan membantu sadhaka. Asalkan bisa membangkitkan rasa welas asih Beliau, maka sadhaka bisa memohon apa pun, namun tidak boleh terlalu menuntut.
Dharmaraja berpesan: Segala metode mesti berangkat dari sikap hati yang menghormati, dan mesti sesuai dengan etika.
Konsultasi adalah proses para Buddha dan Bodhisattva meminjam mulut Mahaguru untuk menyampaikan bimbingan bagi siswa, siswa mesti menjaga etika mendasar dalam konsultasi, mesti membawa sarana puja yang mendasar untuk dipersembahkan kepada para Buddha dan Bodhisattva. Masuk ruang konsultasi, letakkan sarana puja di altar, setelah dengan khidmat mempersembahkannya kepada para Buddha dan Bodhisattva, barulah menyampaikan pertanyaan. Jangan di mana pun dan kapan pun berjumpa Mahaguru langsung berkonsultasi, segala sesuatu mesti dilakukan sesuai dengan aturan.
◎ Mahaguru melanjutkan pengulasan Lamdre
Tahapan bhavana ada lima, dimulai dari menekuni sambharamarga, prayogamarga, darsanamarga, bhavanamarga, dan terakhir adalah Parayana.
Utpattikrama / tahap pembangkitan (Lokiyamarga / jalan duniawi): sambharamarga dan prayogamarga.
Sampannakrama / tahap sempurna (Lokuttaramarga / jalan non-duniawi): darsanamarga, bhavanamarga, dan Parayana.
Mulai dari darsanamarga dan seterusnya sudah tergolong sebagai Lokuttaramarga.
Contoh: Berbuat kebajikan adalah sambharamarga, kemudian menekuni Caturprayoga (mahanamaskara, mahapujana, Catursarana, caturapramanacitta, dan pertobatan) adalah prayogamarga.
Mengapa setelah memahami jalan (pencerahan) / darsanamarga baru bisa digolongkan sebagai pelatihan Lokuttaramarga? Sebab setelah memahami jalan, sadhaka baru memahami bahwa segala sesuatu di dunia saha adalah ilusi. Semua akan kembali pada satu kalimat: "Tiada suatu yang diperoleh", setelah mencerahi kalimat ini, baru memasuki Bodhisattvamarga. Tiada lagi rasa tamak akan segala hal duniawi, mulai menekuni latihan Lokuttaramarga. Sadhaka mesti mencerahi bahwa segala sesuatu hanya dimiliki sementara saja, istri, harta, keturunan, dan kedudukan, semua ini ibarat awan dan asap yang melintas di depan mata.
Kita bersama menantikan karya tulis terbaru dari Dharmaraja Liansheng, buku nomor 283 berjudul: "Qī xún lǎo sēng shù xīn huái: jiàn dào zhēn yán" (七旬老僧述心懷: 見道真言); Catatan editor: Judul buku mengutamakan penggunaan kata oleh Mahaguru.
Lampiran: Detail visualisasi dan penjelasan kiat Sadhana Vajrapani Bodhisattva.
Tautan situs Tbboyeh: https://reurl.cc/6yL646