10 April 2021 Pujabakti Sadhana Istadevata Cundi Bhagavati di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
【Liputan TBS Seattle Ling Shen Ching Tze Temple】
Pada hari Sabtu, 10 April 2021, usai pujabakti, Dharmaraja Liansheng Berdharmadesana: Hari ini kita menekuni Sadhana Mahacundi Bhagavati, mudra Mahacundi disebut: Dharani Mudra (Zongchi). Dharmabala Cundi Bhagavati sangat besar, sehingga Gelar Vajra Beliau disebut Vijaya Vajra. Istadevata dari Guru Sarana saya, Acarya Pufang (普方上師) adalah Cundi Bhagavati, dan viharanya bernama "Zongchisi". Marilah kita panjatkan permohonan kepada Vijaya Vajra, Mahacundi Bhagavati untuk menyapu bersih semua virus, termasuk virus Covid-19 dan berbagai mutasinya.
Mahaguru mengajarkan, ada satu sila khusus bagi sadhaka, yaitu tidak boleh bersama dengan orang yang melanggar sila, bisa tercemar. Ada kata pepatah Tiongkok, "Barang siapa dekat dengan sinabar akan menjadi merah, barang siapa dekat dengan tinta akan menjadi hitam.". Bo Yang, seorang penulis dari Taiwan, menulis sebuah buku, ia menyebut masyarakat sebagai sebuah tong fermentasi, di dalamnya dimasukkan banyak saus, sayur apapun yang dimasukkan akan menjadi kimchi. Mendekati orang yang melanggar sila, dan berinteraksi dengannya dalam waktu lama, akan bernasib sama (tercemar). Kita sadhaka tidak boleh tercemari.
◎ Anda Bertanya Saya Menjawab - Interaksi Adalah Kekuatan
Siswa bertanya:
Pada tahun 2018 saya mempelajari sendiri 7 nadi dan cakra, menembus nadi tengah, nadi kiri dan kanan, kemudian telinga mendengar suara bising "Om Om Om" dari alam semesta, akhirnya saya berhenti belajar dan berhenti meditasi. Tahun ini, prana dan nadi di belakang kepala sangat tersumbat, sekarang telinga sangat tuli, namun suara "Om Om Om" masih terus ada. Mohon petunjuk Dharmaraja, apakah ini pertanda daya hidup saya telah habis, atau saya telah kerasukan Mara?
Mahaguru menjawab:
Telinga mendengar suara "Om Om", menurut ilmu kedokteran ini disebut tinnitus. Saya ajarkan kepada Anda untuk berkawan dengan tinnitus, lama kelamaan akan menjadi terbiasa. "Om" adalah suara alam semesta. Dalam Tantra, tiga aksara "Om. A. Hum" sangat penting, bila dijabarkan, ini adalah kebenaran sejati alam semesta. Mendengar suara "Om", visualisasikan aksara Om masuk ke dalam benak Anda, tubuh berubah menjadi aksara Sansekerta "Om". Saya juga mendengar suara "Om", kemudian saya menenangkan diri, memasukkan suara dari telinga menuju ke dalam, mengubahnya menjadi suara yang sangat halus, itu adalah suara Buddha dan Bodhisattva. Jika Anda terus melatih nadi tengah, tapi jangan melatih nadi kiri dan kanan, sebab salah satu nadi itu adalah Nadi Mara. Anda mesti menembus nadi tengah, semua prana mesti masuk ke dalam nadi tengah, masuk ke dalam lima cakra, tujuh cakra, yang demikian baru benar. Coba Anda berlatih lagi, menembus nadi dan prana Anda, lihat apakah tinnitus akan membaik.
Siswa bertanya:
Di Singapura, beberapa gedung dibangun sangat berdekatan, bentuknya juga berbeda-beda, ini menghasilkan struktur bidao (sudut golok). Siswa tinggal di rumah susun pemerintah, dan bukan di lantai tertinggi. Di depan pintu utama ada tiga bidao. Seorang umat memberi masukan bahwa bidao bisa memberikan pengaruh paling besar pada tahun shio diri sendiri. Di atas pintu utama, siswa menggantung cermin Marici, namun sepertinya tidak bisa meringankannya, tidak bisa menyingkirkan hawa buruk tersebut. Karena tinggal di lantai atas, siswa tidak bisa menggunakan "Tianshuiyashafa" (Air Surgawi Menangkal Hawa Buruk). Mohon Mahaguru memberi petunjuk metode menyingkirkan bidao, supaya umat lain yang juga tinggal di gedung tinggi juga mendapatkan manfaat. Terima kasih sebanyak-banyaknya.
Mahaguru menjawab:
Di dalam rumah susun gedung tidak mungkin menggunakan "Wangongfa" (Air Surgawi Menangkal Hawa Buruk), karena jika di bagian atas diletakkan Wangong, maka tetangga pasti akan merasa sangat heran, dan mangkuknya akan disingkirkan. Saya ajarkan kepada Anda, di tembok di dalam rumah, menghadap pintu utama, pasang sebidang cermin sebesar pintu utama, gunakan cermin untuk memantulkan hawa buruk bidao. Bidao mesti sangat panjang, atau berbentuk runcing, sama seperti punggung atap yang panjang, yang seperti ini baru disebut bidao. Jangan dikira sudut dari tembok yang pendek juga disebut bidao, jika demikian, berarti di mana-mana ada bidao. Tembok yang pendek bukan bidao, mesti sangat panjang baru disebut bidao, dan daya yang dihasilkan sangat kuat.
Siswa bertanya:
Jika di atap rumah memasang panel surya, apakah ini berpengaruh terhadap fengshui?
Mahaguru menjawab:
Panel surya tergolong teknologi terbaru, di Singapura matahari siang sangat terik, pas untuk memasang panel surya, anggap saja sebagai atap, tidak masalah.
◎ Dharmaraja Mengulas Lamdre
"Tanda pembuktian Tathata" Ada sangat banyak sebutan untuk Tathata, "Tanda pembuktian" berarti tanda-tanda yang muncul dari kontak batin.
"Pahala muncul dari hati", hati adalah segalanya, hati adalah kesadaran, oleh karena itu Buddhadharma mengajarkan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh kesadaran, segala sesuatu diciptakan oleh hati. "Di atas bhumi ke-7, mudra dari empat cakra", keempat cakra memiliki fungsinya, mudra adalah aktivitas dan pahalanya.
Cakra manipura adalah "Mudra aktivitas cakra nirmanakaya", cakra manipura khusus untuk aktivitas, disebut mudra karma. Cakra Dharmakaya adalah mudra Dharma cakra anahata, Dharmabala dihasilkan dari cakra anahata.
Cakra visuddha adalah Sambhogakaya, tiap kali makan mesti melewati cakra visuddha, rasa juga muncul dari cakra visuddha, kita minum air, dingin atau panas, manis, asam, pahit, semua dirasakan oleh cakra visuddha, maka disebut sebagai "Mudra Agung Cakra Sambhogakaya".
"Mudra Samaya Cakra Mahasukha" adalah Mudra Samaya Mahasukha dari cakra usnisa, sukha dihasilkan dari cakra usnisa, sukha yang paling besar ada di cakra usnisa. Inilah Mudra Empat Cakra, antara lain : Mudra karma, Mudra Dharma, Mudra Agung, Mudra Samaya.
Slokha: "Dapat menggerakkan ksetraparisuddhi Sambhogakaya sejumlah madhya." Di bawah bhumi ke-6, dapat mengguncang 7 jenis ratusan pahala dari ratusan ksetraparisuddhi nirmanakaya. Karena ada 6 bhumi, maka digolongkan dengan kelipatan 100, 1000, 100.000, 1.000.000, dan 10.000.000.
Di sini membahas jumlah, melakukan 3000 macam pahala baru bisa menjadi suciwan, atau saat pahala mencapai jumlah tertentu, maka bisa naik ke tingkatan tertentu pula.
Lamdre: "Ksetraparisuddhi Sambhogayaka, bhumi ke-7 mengguncang 7 madhya, bhumi ke-8 sejumlah 7 ayuta, bhumi ke-9 sejumlah 7 mahayuta, bhumi ke-10 sejumlah 7 nayuta."
Ini juga membahas jumlah, bhumi ke-7, bhumi ke-8, bhumi ke-9 dan bhumi ke-10 sejumlah berapa. Nayuta, mahayuta, madhya. Semua adalah sebutan jumlah dalam bahasa Sansekerta. "Digolongkan berdasarkan ini", digolongkan berdasarkan jumlah.
"Mudra empat cakra", antara lain: aktivitas, Dharmabala, sambhoga, dan mahasukha. Sukha yang paling besar ada di cakra usnisa, sambhoga ada di cakra visuddha, Dharmabala dari cakra anahata, aktivitas dari cakra manipura. "Tidak nampak dalam dan tidak nampak luar", sampai di atas tingkatan Bodhisattva bhumi ke-7, jumlah angka di dalam tubuh akan meningkat berlipat, kekuatan yang dihasilkan juga berlipat, kelipatannya sama antara luar dan dalam.
"Tantra upaya kausalya tubuh", sesungguhnya di dalam tubuh kita ada ksetraparisuddhi, hal ini selaras dengan dunia eksternal yang juga terdapat ksetraparisuddhi. Tantra sering mengajarkan penekunan Sadhana Mandala Tubuh, yaitu ksetraparisuddhi dalam tubuh Anda.
"Bagian kesucian", jika ingin mengubah tubuh menjadi ksetraparisuddhi, mesti gunakan kesucian tubuh, ucapan, dan pikiran, secara bertahap terus meningkat sampai menyempurnakan kesucian tubuh, sehingga memiliki ksetraparisuddhi. "Aktivitas ekajnana, bagaimana memunculkan ksetraparisuddhi." Gunakan aktivitas suci, baru bisa memunculkan ksetraparisuddhi.
"Tantra hetu ketidaksucian, bagaimana menyempurnakan ksetraparisuddhi, dibagi menjadi dua: Tubuh yang diandalkan.", gunakan tubuh sendiri, menjadi ksetraparisuddhi. "Ksetraparisuddhi nirmanakaya nadi tubuh" yaitu mandala tubuh, nadi Anda bisa menjadi ksetraparisuddhi, tubuh Anda bisa menjadi ksetraparisuddhi. "Ksetraparisuddhi sambhogakaya aksara pada mulut", aksara mantra "Om" di puncak kepala, aksara "A" di cakra visuddha, aksara "Hum" di cakra anahata, kemudian ditransformasikan, yaitu ksetraparisuddhi Sambhogakaya aksara mulut.
"Ksetraparisuddhi Dharmakaya Bodhicitta", Bodhicitta Anda ditransformasikan menjadi ksetraparisuddhi Dharmakaya. "Ksetraparisuddhi tubuh Dharmata yang menyimpan prana kebijaksanaan", semua prana dalam nadi tengah tubuh Anda sangat mencukupi, demikian pula dengan prana dalam lima cakra, transformasi menjadi ksetraparisuddhi tubuh Dharmata yang menyimpan prana kebijaksanaan.
Mahaguru mengatakan, bila memahami Sadhana Mandala Tubuh, seperti cakra mahasukha, cakra sambhoga, cakra Dharma, cakra aktivitas, dan tahu bagaimana mentransformasikannya, setiap cakra memiliki fungsi masing-masing. Gunakan kesucian tubuh, ucapan, dan pikiran, gunakan terangnya kebijaksanaan agung, gunakan Bodhicitta, gunakan prana Prajna, gunakan nadi, gunakan aksara mantra untuk mengubah tubuh menjadi ksetraparisuddhi.
Melalui pengulasan Dharmaraja Liansheng, Lamdre yang mendalam dan sukar dipahami, menjadi mudah dipahami oleh umat, sehingga memahami makna ksetraparisuddhi dalam diri. Puja yang tertinggi bagi Mulacarya Dharmaraja Liansheng!