17 April 2021 Pujabakti Sadhana Istadevata Jambhala Kuning di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
【Liputan TBS Seattle Ling Shen Ching Tze Temple】
Pada hari Sabtu, 17 April 2021, Mahaguru memimpin semua berpujabakti Sadhana Istadevata Jambhala Kuning. Usai pujabakti, Mahaguru bersembah puja kepada Panca Dhyani Buddha supaya mengadhisthana Jambhala Kuning, serta memanjatkan permohonan supaya Catur Maharajakayika menitahkan Catur Raja Naga untuk mencurahkan hujan atas Taiwan, mengatasi bencana kekeringan. Mahaguru memanjatkan permohonan kepada Panca Dhyani Buddha untuk menjemput para arwah yang berjodoh, terlahir di Buddhaksetra nan suci. Berdoa kepada Jambhala Kuning untuk menganugerahkan sambhara (bekal hidup bersadhana) yang cukup bagi segenap siswa Zhenfo Zong dan insan yang berjodoh. Menyempurnakan kebijaksanaan, dan segala kebutuhan hidup dapat tercukupi. Memohon supaya Dharmabala berkekuatan, menyempurnakan santika, paustika, vasikarana, dan abhicaruka. Mengadhisthana masyarakat tenteram, segalanya mangala, dan sadhaka mencapai keberhasilan. Mengadhisthana wabah berakhir, semua permohonan terkabul, kemarau segera teratasi, segala petaka tersingkirkan, dan penyakit tersembuhkan.
Sebelum Dharmadesana, terlebih dahulu semua bersama menyaksikan video Tbboyeh: Pembukaan Lomba Mewarnai 2021 Tema Aku Cinta Kurukulla Bhagavati. Batas waktu lomba sampai tanggal 20 Mei waktu Pesisir Barat Amerika Serikat, Tbboyeh mengajak Anda semua untuk berpartisipasi. Untuk info lebih lanjut, silakan simak melalui situs www.tbboyeh.org
◎ Dharmadesana Mahaguru
Catur Maharajakayika adalah yang paling makmur di surga. Surga Catur Maharajakayika dekat dengan dunia saha, berlokasi di lereng Gunung Sumeru. Ada orang yang memohon Mahaguru untuk membantu mengatasi kemarau di Taiwan. Mahaguru memanjatkan permohonan kepada Catur Maharajakayika untuk menitahkan Raja Naga Empat Samudra, supaya mereka ke Taiwan untuk mencurahkan hujan, semoga dapat mengatasi bencana kemarau. Mahaguru melakukan ramalan dewata, para Buddha dan Bodhisattva memberikan petunjuk, waktunya akan sedikit lebih lama, namun kemarau dapat teratasi, bahkan akan terjadi banjir. Mahaguru berharap supaya Catur Maharajakayika dan Catur Raja Naga mengulurkan pertolongan, supaya Taiwan dapat mengatasi bencana kemarau, namun jangan sampai terjadi banjir besar.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Aku Menjawab
Siswa bertanya:
Dalam karya tulis, buku nomor 148, dan buku nomor 206. Mahaguru pernah menulis mengenai Dorje Shugden. Mohon petunjuk Mahaguru, kenapa dalam Tantra Tibet terbagi menjadi dua pihak, ada yang menganjurkan Sadhana Dorje Shugden, ada juga yang melarangnya. Bolehkah mohon Mahaguru membabarkan asal-usul dan sebab musabab mengenai Dorje Shugden?
Mahaguru menjawab:
Sonam Lama dari Tibet memberitahu Mahaguru, "Trijang Rinpoche memiliki dua pelindung, yaitu Dorje Shugden yang termasyhur, dan Garuda, kedua pelindung ini membuatnya tak terkalahkan di mana pun berada."; "Bukankah dinyatakan bahwa tidak boleh menekuni Sadhana Dorje Shugden?"; Sonam Lama menjawab saya, "Tantra Tibet telah terbagi menjadi dua, yang satu berpendapat tidak boleh menekuninya, yang satu berpendapat boleh menekuninya, namun karena Shugden memiliki kekuatan besar dan sangat cepat, maka orang yang menekuninya semakin lama semakin banyak, ini merupakan bencana perpecahan dalam Tantra Tibet!" Banyak yang menekuni Dorje Shugden demi harta dan demi kekuasaan.
Menurut Wikipedia, "Keyakinan kepada Dorje Shugden muncul pada masa Dalai Lama kelima, semenjak awal sudah membangkitkan kontroversi di Tibet. Para penganutnya berpendapat bahwa Dorje Shugden adalah Dharmapala Gelugpa, merupakan wujud kroda dari Manjusri Bodhisattva di dunia ini, demi melindungi Madhyamika Nagarjuna Bodhisattva yang ditransmisikan oleh Je Tsongkhapa. Kalangan yang tidak menyetujui keyakinan ini berpendapat bahwa Dorje Shugden adalah Mara yang memiliki daya gaib besar dan hawa kebencian yang kuat." Dengan demikian ada dua pendapat, ada yang meyakini Dorje Shugden, ada yang menolaknya.
Wikipedia juga menyatakan "Penitisan Dalai Lama selalu menerbitkan larangan bagi pemujaan Dorje Shugden, namun tidak ada ketetapan dalam taraf toleransinya, di antaranya yang paling terkenal dalam melarang pemujaan terhadap Dorje Shugden adalah Dalai Lama ke-13 dan Dalai Lama ke-14."; "Dalai Lama ke-14 bahkan mengumumkan menolak para penganut Dorje Shugden berpartisipasi dalam upacara yang beliau pimpin, hal ini membangkitkan perdebatan mengenai Dorje Shugden.”
Siswa bertanya:
Mohon petunjuk Mahaguru, apakah masih ada pembatasan lain terkait Istadevata homa dalam Tantra? True Buddha Foundation (TBF) pernah menerbitkan pemberitahuan bahwa Dewa Bumi (Tudigong), Dewa Rezeki Lima Penjuru (Wulucaishen), dan Raja Naga (Longwang) tidak cocok dijadikan sebagai Istadevata homa. Apakah dengan demikian, semua Dewata triloka dalam Tao, termasuk Dewa dan Dharmapala lainnya boleh dijadikan Istadevata homa? Apakah para Dewata Tao yang telah ditransmisikan metode mudra, mantra, dan visualisasinya oleh Mahaguru, dan Mahaguru telah menganugerahkan abhiseka kepada rohaniwan yang akan memimpin homa, maka rohaniwan tersebut boleh memimpin pujabakti homa Istadevata Tao tersebut? (Bukan untuk upacara terbuka)
Mahaguru menjawab:
(Mahaguru melakukan ramalan Dewata) Para Dewata Tao boleh dijadikan Istadevata homa. Jika Anda hendak memberikan persembahan kepada para Dewata dan para Dewata Tao, asalkan Mahaguru telah mengajarkan mudra, mantra, dan visualisasinya, dan rohaniwan yang hendak memimpin homa telah mendapatkan abhiseka dari Mahaguru, maka ia boleh melakukan homa tersebut. Homa adalah salah satu bentuk persembahan. Para Dewata seperti Trimurti agama Hindu: Brahma, Vishnu, dan Mahesvara, beserta semua Dewa Dewi agama Hindu, Sarasvati, Mahasri, semua ini bisa dilakukan homa.
Siswa bertanya:
Sekarang sangat banyak yang menderita amnesia, selain periksa ke dokter, apakah ada sadhana atau mantra yang bisa ditekuni untuk menghindari atau memperlambat amnesia?
Mahaguru menjawab:
Tekuni Sadhana Akasagarbha Bodhisattva (Xukongzangpusafa), japa Mantra Akasagarbha Bodhisattva. Asalkan berkontak yoga dengan Akasagarbha Bodhisattva, maka permohonan akan sangat cepat terpenuhi. Menekuni Sadhana Akasagarbha Bodhisattva dan menjapa Mantra Akasagarbha Bodhisattva dapat terhindar dari amnesia.
Siswa bertanya:
Siswa masih belum memiliki pencapaian bhavana, setelah bersadhana dan menjapa mantra, jika hanya melimpahkan jasa kepada orang lain, tanpa melimpahkan jasa kepada diri sendiri, apakah diri sendiri mesti menanggung karma dari orang yang menerima pelimpahan jasa kita? Saat saya melimpahkan jasa kepada orang lain, apakah Penagih Utang Karma (Yuanqinzhaizhu) saya sendiri dapat menerima manfaat? Atau setelah melimpahkan jasa kepada orang lain, saya juga perlu melimpahkan jasa kepada diri sendiri?
Mahaguru menjawab:
Semua boleh! Anda boleh melimpahkan jasa kepada orang lain, juga boleh melimpahkan jasa kepada diri sendiri, boleh juga melimpahkan jasa kepada Penagih Utang Karma. Apakah dengan demikian Anda akan menanggung karma dari orang yang menerima pelimpahan jasa? Tentu saja tidak!
Kecuali saat Anda melimpahkan jasa, Anda mengatakan: "Aku ingin menanggung karma buruk dari XXX." Namun jangan melakukan pelimpahan jasa yang demikian, sebab Anda sendiri menyatakan : “Siswa belum memiliki pencapaian bhavana.” Karena belum memiliki pencapaian, apakah Anda masih ingin melimpahkan jasa supaya Anda menanggung karma buruk orang lain? Tidak perlu. Cukup limpahkan jasa pahala sadhana Anda kepadanya, karma buruk dia juga tidak akan berpindah kepada Anda, ini bukan penanggungan.
◎ Mahaguru melanjutkan pengulasan Lamdre
Teks Lamdre:
3. Bagian kesucian, bagaimana aktivitas ekajnana memunculkan ksetraparisuddhi.
Singkat kata, ksetraparisuddhi dari satu Raja Cakravartin dibagi menjadi empat benua, 100 koti empat benua merupakan ksetraparisuddhi satu nirmanakaya, 100 koti ksetraparisuddhi nirmanakaya merupakan ksetraparisuddhi satu sambhogakaya, 100 koti ksetraparisuddhi sambhogakaya merupakan ksetraparisuddhi satu Dharmakaya, demikianah ukuran dari ksetraparisuddhi Trikaya. Ksetraparisuddhi Dharmatakaya merupakan sifat kesetaraan samsara dan nirvana tanpa sisa, merupakan makna dari: "Buddha dan semua makhluk satu saling kesinambungan."
Mahaguru mengulas:
Di sini dibahas jumlah. Ksetraparisuddhi dari seorang Raja Cakravartin terdiri dari empat benua. 100 koti empat benua merupakan ksetraparisuddhi satu nirmanakaya. 100 koti ksetraparisuddhi nirmanakaya setara dengan ksetraparisuddhi dari satu sambhogakaya.
"100 koti ksetraparisuddhi sambhogakaya merupakan ksetraparisuddhi satu Dharmakaya, demikianah ukuran dari ksetraparisuddhi Trikaya." Ini digunakan sebagai ukuran. 100 empat benua menjadi ksetraparisuddhi satu nirmanakaya, 100 ksetraparisuddhi nirmanakaya adalah ksetraparisuddhi dari satu sambhogakaya, 100 ksetraparisuddhi sambhogakaya adalah ksetraparisuddhi satu Dharmakaya. Demikianlah ksetraparisuddhi Trikaya diukur.
"Ksetraparisuddhi Dharmatakaya merupakan sifat kesetaraan samsara dan nirvana tanpa sisa." Samsara dan nirvana adalah setara, samsara dan nirvana satu hakikat! Setelah mencapai tingkat yang tertinggi, akan menyadari bahwa samsara dan nirvana adalah satu hakikat. Tiada kelahiran dan tiada kematian, disebut nirvana. Apa itu "tanpa sisa"? Tidak ada sebab-sebab kelahiran, sehingga tiada akibat berupa kematian. Tiada sebab kelahiran, tiada akibat kematian, disebut sebagai nirvana tanpa sisa. Sesungguhnya tumimbal lahir adalah mimpi dan ilusi, sekalipun tiada tumimbal lahir, sama saja dengan tiada lahir dan tiada mati, sebab sesungguhnya itu adalah ilusi.
"Buddha dan semua makhluk satu saling kesinambungan." Buddha dan semua makhluk adalah sama, sebab semua makhluk adalah ilusi, Buddha adalah tiada sebab kelahiran, tiada akibat berupa kematian, nirvana tanpa sisa.
Usai Dharmadesana, Mahaguru berwelas asih mengadhisthana segenap siswa di lokasi dan yang mengikuti siaran langsung secara daring, pujabakti hari ini telah usai dengan sempurna.