1 Mei 2021 Pujabakti Sadhana Istadevata Padmakumara di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
【Liputan TBS Seattle Ling Shen Ching Tze Temple】
Memasuki hari pertama bulan Mei, langit dipenuhi harumnya kelopak bunga yang beterbangan tertiup angin, kehangatan membawa daya hidup, bertepatan dengan hari Sabtu, pujabakti Sadhana Istadevata Padmakumara dan pengulasan Lamdre.
Pada pukul 8 malam tepat, dengan diiringi Mantra Padmakumara semua berlutut menyambut kedatangan Mahaguru. Semua mengikuti pujabakti Sadhana Padmakumara yang sangat istimewa, dipandu oleh Mahaguru. Usai pujabakti, Mahaguru Berdharmadesana, pada usia 26 tahun memperoleh petunjuk Mahadewi Yaochi bahwa beliau adalah titisan Padmakumara, tiada Mahadewi Yaochi maka tiada Dharmaraja Liansheng, juga tiada Zhenfo Zong. Dharmaraja melantunkan gatha:
蓮花童子見金仙,
Liánhuātóngzǐ jiàn jīnxiān,
Padmakumara menemui Suciwan Mulia,
落花虛空(隨風)左右旋,
luòhuā xūkōng ( suifeng ) zuǒyòu xuǎn,
Hujan bunga turun dari angkasa,
berputar ke kiri dan kanan terbawa angin
微妙天音雲外聽,
wéimiào tiānyīn yun wài tīng,
Disambut dengan alunan musik surgawi,
盡說極樂勝諸天
jǐn shuō jílè shèng zhūtiān.
Membabarkan Sukhavati yang menggungguli semua surga.
Ternyata Padmakumara merupakan penjelmaan Amitabha Buddha, di Mahapadminiloka Sukhavati menjelma 18 Maha Padmakumara, dan masih banyak lagi Padmakumara Menengah dan Padmakumara Kecil, ini adalah akar, oleh karena itulah ada Satyabuddhaloka.
Melalui kisah humor, Dharmaraja menasihati semua supaya tidak terlalu perhitungan terhadap segala sesuatu, yang terbaik adalah melapangkan dada. Berikutnya dilanjutkan dengan sesi menjawab pertanyaan dari umat di berbagai penjuru dunia yang telah dilayangkan secara daring melalui TBSN.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
Mohon petunjuk Mahaguru, dari manakah sumber Mantra Balas Budi Orangtua? Apakah ada hubungannya dengan Amitabha Buddha?
Mahaguru menjawab:
Menurut data yang ada, banyak yang berpendapat bahwa kitab yang mencantumkan Mantra Balas Budi Orangtua adalah Ullambana Sutra, Mahapitaka volume 16 nomor 0685. Sesungguhnya mantra ini berasal dari catatan kualitas bakti bab 1 dalam kitab penjelasan makna Ullambana Sutra, ada dalam Sastra volume 21 nomor 375-B. Belakangan tiap kali Upacara Ullambana, setelah membaca Ullambana Sutra, di bagian akhir ditambahkan penjapaan Mantra Balas Budi Orangtua. Jika selama bulan 7 Imlek setiap hari menjapa "Namo. Miliduo. Duopoyi. Suoha" sebanyak 49 kali, dapat membalas budi orangtua, pahala yang dihasilkan sangat besar.
Siswa bertanya:
Vyaghravaktra Vajra (Hutoujingang) merupakan perwujudan krodha dari Mahadewi Yaochi, namun kenapa Mahadewi Yaochi duduk di atas punggung harimau? Apa sebabnya?
Mahaguru menjawab:
Wujud krodha dari Mahadewi Yaochi adalah Vyaghravaktra Vajra, Mahadewi Yaochi yang duduk di atas punggung harimau adalah Vyaghravaktra Vajra, harimau tersebut juga Vyaghravaktra Vajra, Mahadewi Yaochi dan Vyaghravaktra Vajra adalah dua menjadi satu, berpadu menjadi satu.
Siswa bertanya:
Mohon petunjuk Mahaguru, saat berlatih Pernapasan Botol, saat menghirup napas, apakah dantian dikembangkan, atau disusutkan? Apakah saat menghirup napas dantian mesti menyusut? Saat memasuki samadhi, apakah masih ada napas? Prana diam, yang dimaksud adalah setelah menghirup napas atau setelah mengembuskan napas?
Mahaguru menjawab:
Ada mengembangkan, juga ada menyusutkan ke dalam. Saat menghirup napas, dikembangkan, namun saat menahan napas mesti ketatkan otot anus, prana sirkulasi atas menekan ke bawah, prana sirkulasi bawah naik ke atas, dengan demikian bisa disusutkan ke dalam. Saat memasuki samadhi masih ada napas, ini bukan menahan napas, karena saat menahan napas tidak lagi bernapas, selain menahan napas, yang lain perlu bernapas.
Mahaguru mengisahkan bahwa Mahabiksu Xuyun pernah memasuki samadhi dalam waktu yang sangat lama, mulai dari merebus talas sampai talas berjamur. Mahabiksu Xuyun di angkasa pernah menjulurkan tangan menembus lapisan awan, menembus atap, dan menjamah kepala Mahaguru yang saat itu sedang terbaring sakit di Taiwan. Saat Mahaguru terkenang akan Taiwan, menyadari bahwa sudah 2 tahun tidak kembali ke Taiwan, sangat merindukan Taiwan, merindukan Taiwan Lei Tsang Temple, merindukan umat di Taiwan, merindukan umat di Asia Tenggara, Dharmaraja pun menyanyikan sebuah lagu yang sangat menyentuh: "Kampung Halaman" (Jiaxiang). Semoga pandemi ini segera berlalu.
Siswa bertanya:
Saat mulai menekuni Sadhana Vajracitta Bodhisattva, merasakan arus Dharma mengalir memasuki leher, dan sekarang arus Dharma dari puncak kepala langsung mengalir ke hati, apakah ini berarti nadi tengah telah sedikit tembus?
Mahaguru menjawab:
Pada umumnya, saat kita menekuni Sadhana Vajracitta Bodhisattva, arus Dharma mengalir sampai ke leher, ini adalah anubhava, sekarang arus Dharma dari puncak kepala mengalir langsung ke hati, ini adalah "tumbuh", kemudian akan mengalir ke cakra manipura, cakra svadhisthana, mencapai sekujur tubuh, ini adalah "tumbuh". Kelak bhavana mengalami arus Dharma dari puncak kepala mengalir ke sekujur tubuh, keduanya manunggal, rasa spiritual dan anubhava yang timbul saat itu akan lebih istimewa.
Dalam Lamdre kita juga membahas "tumbuh". Yang dimaksud dengan "nilai kesucian" adalah berapakah nilai kesucian Anda? Jika nilai kesuciannya adalah 10, artinya telah sepenuhnya bersih, tubuh, ucapan, dan pikiran sepenuhnya bersih. Jika nilainya 1, berarti baru saja mulai berlatih pembersihan. Bodhisattva bhumi ke-1, pramudita bhumi. Membuka satu cakra berarti mencapai dua bhumi, nilai kesucian mencakup dua bhumi. Membuka lima cakra, maka nilai kesucian ada 10 bhumi. Sampai pada nilai kesucian bhumi ke-13 berarti Pancadhyani Buddha, bhumi ke-16 adalah Adibuddha atau Adharma Buddha (Samantabhadraraja Tathagata). Ini adalah pembagian 10 bhumi Bodhisattva menggunakan tumbuhnya nilai kesucian.
Siswa bertanya:
Saat tidak bersadhana, visualisasi para Buddha dan Bodhisattva di tengah angkasa memancarkan sinar adhisthana, ada energi yang memasuki puncak kepala, apakah energi ini juga merupakan adhisthana para Buddha dan Bodhisattva?
Mahaguru menjawab:
Benar! Anda visualisasi para Buddha dan Bodhisattva, merasakan ada energi memasuki tubuh Anda, ini adalah adhisthana Buddha dan Bodhisattva. Kelak saat Anda hendak meninggal dunia, begitu memejamkan mata, visualisasi Istadevata, prana hati (roh) keluar melalui ubun-ubun, berjumpa Istadevata, begitu Istadevata menjulurkan tangan, Anda dijemput terlahir di ksetraparisuddhi Istadevata, berarti Anda telah terlahir di ksetraparisuddhi.
Akan lebih baik jika Anda dapat berubah menjadi Istadevata, prana hati langsung menjadi Bodhisattva kecil, keluar melalui ubun-ubun, Anda pun mencapai Kebodhisattvaan. Atau Anda menjelma tubuh sinar pelangi, prana hati Anda telah menjadi seberkas sinar pelangi, begitu keluar langsung bersinar terang, mengangkasa, berpulang pada mulabhumi, langsung mencapai Kebuddhaan. Mesti ada Istadevata menjemput Anda, mesti ada Amitabha Buddha, Avalokitesvara Bodhisattva, dan Mahastamaprapta Bodhisattva datang menjemput Anda, ini adalah keberhasilan menengah. Keberhasilan utama adalah Anda langsung menjadi Buddha.
◎ Dharmaraja Melanjutkan Pengulasan Lamdre
"Kemudian, dibedakan berdasarkan pahala untuk melakukan Abhiseka Pancajnana, saat mengalami kebijaksanaan sukha dan sunya sahaja, memahami Dharmata tak terlahirkan dari sarvadharma, sebagai Abhiseka Adarsajnana, bagi yang telah mencerahi bahwa segala sesuatu adalah kesetaraan samsara nirvana, sebagai Abhiseka Samatajnana, mencerahi Bodhicitta tak luntur sebagai Abhiseka Pratyaveksanajnana, menyukseskan aktivitas melalui Tathata sebagai Abhiseka Krtyanusthanajnana, dengan makna non-dualisme menjadi Abhiseka Dharmadhatusvabhavajnana, dalam slokha diringkas dengan aksara "Deng".
Dan lagi, dihitung mengikuti Lokiyadharma, abhiseka panca mudra dengan sahaja jnana, tidak menyentuh perbedaan, sebagai Abhiseka Brahmani, di tengah pembedaan, tidak menyentuh sahaja, sebagai Abhiseka Paulkasi, dalam kesinambungan bertransformasi menjadi Mahasukha sebagai Abhiseka Nartaki, semua ia transformasikan menjadi mahasukha sebagai Abhiseka Stri, memotong dengan keras, beratribut dan berbeda, sebagai Abhiseka Candali, trikaya, Pancajnana, pancamudra, jumlahnya 13 jenis abhiseka.
Dan lagi, di antaranya juga mendirikan 11 jenis abhiseka Heruka. Pada saat itu, dalam semua rupa tersebut, membangkitkan sunya dan sukha, sebagai Rupa Heruka, demikianlah sunya dan sukha timbul dari semua suara, bebauan, rasa, sentuhan, dan dharma, berdasarkan namanya disebut sebagai Heruka."
Sesungguhnya abhiseka lima jenis kebijaksanaan berkaitan dengan lima cakra, (Mahaguru menyentuh cakra ajna) di sini adalah Dharmadhatusvabhavajnana dari Mahavairocana Buddha, (Mahaguru menyentuh cakra visuddha) adalah Pratyaveksanajnana dari Amitabha Buddha, (Mahaguru menyentuh cakra anahata) adalah Adarsajnana dari Aksobhya Buddha, kemudian adalah Samatajnana dari Ratnasambhava Buddha, dan Krtyanusthanajnana dari Amoghasiddhi Buddha, merepresentasikan kebijaksanaan Pancadhyani Buddha, Abhiseka Pancajnana.
Ada lagi, abhiseka dari Pancamudra, yaitu abhiseka dari lima jenis karma mudra, selain itu ada juga abhiseka dari trikaya, yaitu Abhiseka Buddha Sambhogakaya, Abhiseka Buddha Nirmanakaya (penjelmaan), dan Abhiseka Buddha Dharmakaya. Trikaya, Pancajnana, Pancamudra, semua berjumlah 13 jenis abhiseka.
Ada 11 jenis Heruka – Abhiseka Krodha. "Pada saat itu, dalam semua rupa tersebut, membangkitkan sunya dan sukha", sesungguhnya, rupa, suara, bebauan, rasa, sentuhan, dan dharma, "Berdasarkan namanya disebut sebagai Heruka." Unsur yang dibutuhkan untuk mencapai Kebuddhaan telah ada pada tubuh kita. Di antara lima cakra, telah membuka cakra yang mana, berarti telah merealisasi satu jenis kebijaksanaan. Demikian pula dengan lima jenis mudra, yang tertinggi adalah Abhiseka Candali, yang paling rendah adalah Abhiseka Brahmani.
Abhiseka dari Pancajnana, "Saat mengalami kebijaksanaan sukha dan sunya sahaja, memahami Dharmata tak terlahirkan dari sarvadharma, sebagai Abhiseka Adarsajnana." Ini sangat tinggi. "Telah mencerahi bahwa segala sesuatu adalah kesetaraan samsara nirvana." Dapat memahami samsara dan nirvana setara, yaitu "Agati" – Tidak menetap dalam samsara, juga tidak menetap dalam nirvana, ini adalah Abhiseka Samatajnana. Apa itu Adarsajnana? Anda sama sekali tidak berdiam dalam dunia saha, di manapun juga tidak, di manapun juga bukan, semata demi para insan, sesuai kemampuan, selaras jodoh, ini adalah: "Lahir namun tak lahir". Apa itu Pratyaveksanajnana? Dapat memahami segala sesuatu di dunia dan di surga, terlebih juga memahami segala sesuatu mengenai Buddha, Bodhisattva, Pratyekabuddha, Sravaka, ini adalah Pratyaveksanajnana. Dengan Tathata dan Buddhata, menyukseskan semuanya, yaitu Abhiseka Krtyanusthanajnana.
Selain itu, kebijaksanaan dibagi menjadi abhiseka lima jenis perempuan, ditambahkan dengan rupa, suara, bebauan, rasa, sentuhan, dan dharma, enam kesadaran enam indra ini bertransformasi menjadi Heruka.
Pujabakti malam hari ini usai dengan sempurna. Terima kasih atas Dharmadesana Mahaguru, serta welas asih beliau untuk mengadhisthana Air Mahakaruna Dharani dan mengabhiseka pratima Buddha, dan mengadhisthana para umat yang hadir di lokasi dan menyaksikan melalui internet.
Om Mani Padme Hum.