6 Juni 2021 Upacara Agung Homa Avalokitesvara Raja Agung di Rainbow Temple
【Liputan TBSN】
Pada tanggal 6 Juni 2021, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat dengan penuh sukacita mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Homa Avalokitesvara Raja Agung (Gaowagguanshiyinpusa - 高王觀世音菩薩). Setibanya di Rainbow Temple, Dharmaraja memandu semua untuk bernamaskara kepada altar mandala, kemudian menyapa para umat di berbagai penjuru dunia melalui Zoom. Selanjutnya, upacara yang sangat istimewa pun dimulai dan berjalan dengan penuh khidmat.
Usai upacara, terlebih dahulu Dharmaraja membacakan pertanyaan yang sering menjadi tanda tanya bagi seorang umat, di mana kah bisa kita jumpai rupang dari empat Avalokitesvara yang disebutkan dalam Sutra Raja Agung: "Namo Avalokitesvara Mahavidya (Namo Daming Guanshiyin), Avalokitesvara Kontemplasi Vidya (Guanming Guanshiyin), Avalokitesvara Vidya Agung (Gaoming Guanshiyin), Avalokitesvara Pembuka Vidya (Kaiming Guanshiyin)."? Bagi yang menjawab dengan benar bisa mendapatkan hadiah!
Meskipun para hadirin silih-berganti menjawab, namun tidak ada yang menjawab dengan benar. Dharmaraja pun mengumumkan jawabannya, yaitu di Sanjusangendo Kyoto, Jepang. Di sana menyemayamkan lebih dari ribuan rupang Avalokitesvara Bodhisattva. Sutra Raja Agung Avalokitesvara telah dibaca dan disebarluaskan sejak masa yang panjang, mulai dari Dinasti Sui, Dinasti Tang, bahkan sampai di Korea pun ada orang yang membacanya. Saat Dharmaraja melakukan Dharmayatra ke Jepang, beliau bahkan menjumpai Sutra Raja Agung Avalokitesvara versi bahasa Jepang. Dharmaraja memanjatkan harapan semoga homa kali ini dapat mengadhisthana para siswa yang sedang sakit, supaya kondisinya semakin membaik bahkan sembuh.
Dharmaraja mengumumkan bahwa Istadevata homa minggu depan adalah Sita Jambhala Nagavahana (Jambhala Putih yang Menunggangi Naga – Qilong Baicaishen - 騎龍白財神). Dharmarja mengungkapkan bahwa Jambhala Putih adalah putra dari Jambhala Kuning, kemudian memperagakan Mudra Jambhala Putih dan Mantra Jambhala Putih. Ada beberapa orang yang menang lotre setelah menekuni Sadhana Jambhala Putih, sehingga bisa disebut bahwa daya spiritual Jambhala Putih sangat termasyhur. Selain itu, Dharmaraja juga membabarkan metode khusus dalam Sadhana Jambhala Putih.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Pertanyaan dari siswa di Malaysia:
1. Terlebih dahulu, saya sungguh bersyukur atas welas asih Mahaguru untuk membabarkan hubungan antara 10 ikrar Samantabhadra dengan Sadhana Dzogchen. Siswa ingin menanyakan bagaimana mengaplikasikan 10 ikrar Samantabhadra dalam bhavana? Apakah perlu secara khusus menekuni metode Dharma 10 ikrar Samantabhadra, atau 7 bagian tahap awal dalam Sadhana Catur Prayoga, Sadhana Guruyoga dan Istadevatayoga telah mencakup 10 ikrar Samantabhadra?
Terlebih dahulu Dharmaraja menyebutkan isi 10 ikrar Samantabhadra:
1. Menghormati para Buddha; 2. Memuliakan para Tathagata; 3. Pujana universal; 4. Bertobat atas karmavarana; 5. Bermuditacitta atas kebajikan; 6. Mohon memutar Dharmacakra; 7. Mohon Buddha menetap di dunia; 8. Senantiasa belajar Buddha; 9. Menyesuaikan dengan para insan; 10. Pelimpahan jasa universal.
Dalam ritus Sadhana Tantra Zhenfo telah tercakup 10 Ikrar Samantabhadra, contohnya, bagian 1 sampai 4, yaitu mahanamaskara, gatha pujian, mahapujana, dan pertobatan. Dengan demikian, 7 bagian tahap awal telah mencakupi 10 Ikrar Samantabhadra. Mengenai "Bermuditacitta atas kebajikan", saat kita melihat orang lain melakukan kebajikan, atau berucap yang baik, kita bisa bermudita (turut bersukacita).
Mohon Buddha Menetap di Dunia sama dengan memohon memutar Dharmacakra, jika Buddha menetap di dunia, maka Buddha akan memutar Dharmacakra, selain itu, kegiatan "Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab" ini juga termasuk: Mohon memutar Dharmacakra.
Kehidupan insan masa kini sangat sibuk, namun mesti luangkan waktu untuk belajar Buddha dan berbuat kebajikan, dengan demikian baru bisa "Senantiasa belajar Buddha".
"Menyesuaikan dengan para insan" artinya adalah membimbing banyak insan, serta memperlakukan para insan dengan baik, di antaranya mencakupi catvarisamgrahavastuni (empat cara yang baik untuk membimbing insan).
"Pelimpahan jasa universal" adalah melimpahkan jasa atas semua kebajikan yang telah kita lakukan, ini sangat penting. Dharmaraja mendorong kita semua bahwa yang paling penting adalah mengamalkan Dharma, setelah mencapai keberhasilan, kita akan menghasilkan pahala yang sangat besar.
Beberapa Guru Sesepuh di masa lampau menekuni Sadhana Panca Mahavajra sebagai Istadevata, contohnya, Mahaguru Marpa menjadikan Hevajra sebagai Istadevata. Namun, apakah kita juga boleh memilih salah satu Vajra di antara Panca Mahavajra sebagai Istadevata?
Dharmaraja menjawab, kita boleh memilihnya sebagai Istadevata. Dharmaraja juga menyebutkan, dalam Tantra, Panca Mahavajra antara lain: Hevajra, Guhyasamaja, Yamantaka Vajra, Cakrasamvara, dan Kalacakra Vajra atau kadang posisi Kalacakra Vajra digantikan oleh Mahottara Heruka.
Di saat seorang penderita demensia meninggal dunia, anggota keluarga memberikan bimbingan lisan kepada tubuh bardo mendiang supaya terlahir di alam suci, namun apakah penyakit demensia bisa menyebabkan mendiang melupakan Guru, Istadevata, Dharmapala, Mantra Hati Guru, Mantra Hati Istadevata, atau Nama Agung? Sehingga merintangi kelahiran di alam suci? Mohon Mahaguru berwelas asih memberikan petunjuk bagaimana cara mengatasi rintangan ini?
Dharmaraja memberikan petunjuk, penyakit demensia tidak akan merintangi kelahiran di alam suci, sebab di saat manusia meninggal dunia, kesadarannya akan lebih kuat. Rintangan justru berasal dari kelekatan kepada segala hal duniawi, serta perasaan cinta, benci, dan dendam. Ketidakmampuan untuk merelakan semua itu dapat menyebabkan kelahiran kembali mengikuti hal-hal duniawi tersebut.
Saat menjawab pertanyaan siswa setelahnya, mendadak Dharmaraja melihat di sekitar dipenuhi dengan padma.
Pertanyaan dari siswa di London:
Dalam karya tulis Dharmaraja Liansheng, buku nomor 241: "Yujian Benzun" (Arti harfiah: Berjumpa Sang Yidam), dalam artikel: "Sinar Sutra dari Gua" disebutkan mengenai "Sutra Kebuddhaan XXXX" memancarkan tiga utas sinar terang.
Siswa sangat menghargai ajaran dari Mahaguru, oleh karena itu ingin bertanya:
1. Menurut siswa, "Sutra Kebuddhaan XXXX" adalah "Sutra Kebuddhaan Keagungan Pertobatan Mahabhijna Mahaluas." benarkah demikian? Mohon petunjuk Mahaguru.
Dharmaraja menjawab:
Karena dalam buku telah dijelaskan "Tak dapat diungkapkan", maka nama sutra tersebut disembunyikan, dan belum bisa dibabarkan.
2. Dalam bab akhir sutra tersebut, ada satu mantra, bolehkah memohon Mahaguru untuk memperagakan pelafalan mantra tersebut? Supaya siswa memperoleh silsilah dan pelafalan yang bisa diikuti. Berikut merupakan teks mantra tersebut:
Pada saat itu, Simhanada Bodhisattva di hadapan Buddha membabarkan mantra (Dharmaraja telah memperagakan pelafalan mantra ini, untuk pelafalan yang mengandung daya adhisthana silsilah harap mendengarkan melalui video atau rekaman Dharmadesana tanggal 6 Juni 2021):
南無佛陀。南無達摩。南無僧伽。
Námó Fótuó. Námó Dámó. Námó Sēngjiā.
阿亶地。陀羅尼。多陀。呵阿伽闍尼。
Ā dǎn de. Tuóluóní. Duō tuó. Hē ā jiā dū ní.
婆毗。薩婆達摩尼。婆毗。伊捨摩陀。
Pó pí. Sà pó dámó ní. Pó pí. Yī shě mó tuó.
毗婆舍那。毗摩羅修鉢離。達摩尼。佉那。
Pí pó shě nà. Pí mó luó xiū bō lí. Dámó ní. Qū nà.
婆樓尼叉夜。多摩隸遮隸。睺樓睺樓。
Pó lóu ní chā yè. Duōmó lì zhē lì. Hóu lóu hóu lóu.
師鞞帝。曼哆羅曼哆羅。娑訶。
Shī bǐng dì. Màn duō luó màn duō luó. Suō ha.
Dharmaraja berwelas asih membaca bagian sutra ini untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam melafalnya.
3. Dalam artikel "Sinar Sutra dari Gua", Mahaguru membabarkan bahwa isi dari sutra tersebut adalah sunya, vidya, dan adarsa. Mohon Mahaguru membabarkan makna dari adarsa.
Dharmaraja menjawab, padma yang baru saja tampak sudah tidak tampak lagi, ini juga mengonfirmasikan makna dari adarsa. Maksudnya adalah, meskipun sunya, namun dapat muncul supaya tampak.
◎ Dharmaraja Melanjutkan Pengulasan Lamdre
Teks Lamdre: "Ringan - Ini merupakan prana prajna, dayanya meliputi seantero angkasa tanpa batas, dalam sekejap bisa tampak melalui transformasi gaib."
Pengulasan Dharmaraja:
Prana di sekeliling disebut prana upaya, sedangkan prana di nadi tengah disebut prana prajna. Dalam nadi tengah ada prana prajna yang bisa menghasilkan anubhava rasa ringan. Sama seperti tadi Dharmaraja melihat padma, dalam sekejap bisa tampak.
Teks Lamdre: "Halus - Prana hati masuk nadi tengah, daya ini bisa membuat diri sendiri dan yang lain semua melebur dalam sunyata; Ini merupakan Tiga Keleluasaan Vajra Pikiran."
Pengulasan Dharmaraja:
Setelah memiliki daya transformasi gaib, ruang sekecil atau sehalus apa pun bisa dimasuki. Jika sadhaka berbhavana mencapai bhumi ke-12 setengah, bahkan lokasi sekecil lubang botol pun bisa dimasuki dengan leluasa.
Teks Lamdre: "Mampu beralih - Saat itu, melihat nidana nadi tengah, merupakan Vidyarajni internal, di dalam lingkungan eksternal, para Bhagavati pengikut Buddhalocani, Bhagavati Cayra dan Rupavajra, dapat difungsikan mencapai mahasukha anasrava."
Pengulasan Dharmaraja:
"Mampu beralih" maksudnya adalah begitu berpikir ingin mencapai suatu tempat, maka dalam sekejap langsung mencapai tempat tersebut. Semisal ingin mencapai Surga Akanistha, dalam sekejap bisa mencapai Surga Akanistha. Dalam sekejap Vidyarajni telah ada di sisi sadhaka.
Teks Lamdre: "Mahatma, dapat melihat semua pahala tanda-tanda keagungan menyala-nyala dan dapat menaklukkan empat Mara."
Pengulasan Dharmaraja:
Terlebih dahulu Dharmaraja menjelaskan bahwa kaki Hevajra menginjak empat Mara, yaitu Mara Klesha, Mara Pancaskandha, Mara Kematian dan Mara Devaputra. "Menyala-nyala" berarti sama seperti Mahabala Vajra yang dikelilingi oleh kobaran api menyala-nyala, pahalanya dapat menaklukkan empat Mara.
Teks Lamdre: "Sukacita dan terpuaskan - Ini adalah nirmanakaya, menggunakan tubuh jasmani yang didambakan oleh para insan, serta menggunakan ucapan yang baik, guna memuaskan harapan siswa yang dibimbing, sehingga memperoleh keleluasaan; Ini merupakan Tiga Keleluasaan Vajra Tubuh."
Pengulasan Dharmaraja:
Sambhogakaya adalah wujud keagungan para Buddha, Bodhisattva, dan Vajra Dharmapala. Sedangkan nirmanakaya yang menjelma, sama dengan para insan, digunakan untuk membabarkan Dharma membimbing insan, supaya hati para insan memperoleh keleluasaan, sehingga timbul sukacita dan rasa puas.
Teks Lamdre: "Menjinakkan semua - Pembabaran Dharma yang dilakukan bisa sesuai dan memuaskan kebutuhan batin para insan yang dibimbing, dapat leluasa mengendalikan para insan secara sempurna, memberikan manfaat kepada para insan, bahkan sekejap pun tidak berubah."
Pengulasan Dharmaraja:
"Menjinakkan semua" artinya adalah mentransformasikan batin para insan, melalui pembabaran Buddhadharma menaklukkan tubuh, ucapan, dan pikiran para insan. Sama seperti saat Dharmaraja melayani sesi tanya jawab, Dharmaraja membabarkan Dharma untuk menjinakkan batin para siswa, menggunakan kata-kata untuk mengikis tiga racun batin para insan.
Teks Lamdre: "Mendapat dengan leluasa - Saat itu memberikan manfaat kepada diri sendiri dan insan lain, bahkan sekejap pun tidak berubah. Karena demi memberi manfaat pada kedua belah pihak, laksana suara dentuman besar batu meteorit dan tsunami, dapat sesuai kehendak menampakkan daya gaib bagi diri sendiri dan insan lain, ini merupakan Dua Keleluasaan dari Vajra Ucapan."
Pengulasan Dharmaraja:
Seperti dua bulan lalu, Dharmaraja telah memprediksikan bahwa Taiwan akan diguyur hujan lebat bahkan terjadi banjir, prediksi ini akurat, ini merupakan: "Mendapat dengan leluasa". Meskipun Dharmaraja mengatakan berharap supaya hujan turun dengan secukupnya, namun ini hanyalah harapan, sungguh sukar untuk memenuhi keinginan semua insan dengan sempurna.
Teks Lamdre: "Melalui keleluasaan memperoleh - Dengan sempurna dapat memperoleh pahala anasrava, ini disebut 'Segalanya mahaleluasa'. Sisanya ada di bagian akhir teks ini, dalam instruksi mengenai 'Realisasi Kecerahan Fajar' dan 'Saat vimoksa'."
Pengulasan Dharmaraja:
Dharmaraja menjelaskan bahwa perihal delapan keleluasaan telah usai dibabarkan, sedangkan sisanya akan diajarkan kepada semua melalui 'Realisasi Kecerahan Fajar' dan 'Saat vimoksa'.
Akhirnya tiba pada penghujung serangkaian acara. Setelah Dharmaraja bernamaskara kepada mandala, beliau berpamitan kepada segenap siswa melalui layar Zoom. Dalam Dharmadesana hari ini, semua kata-kata Dharmaraja merupakan aktivitas Buddha memutar Dharmacakra. Saat menjawab pertanyaan para siswa, Dharmaraja menggunakan kata dan kalimat yang menarik dan mudah dipahami untuk membimbing siswa.
Hari jadi Dharmaraja sudah dekat, kami menyambut Anda semua untuk berpartisipasi dalam kegiatan: Puluhan Ribu Umat Membaca Sutra Satya Buddha dan menjapa Mantra Hati Amitayus Buddha, melimpahkan jasa pahala tak terhingga ini kepada Dharmaraja Liansheng, supaya senantiasa sehat, panjang usia, senantiasa memutar Dharmacakra, mohon Buddha menetap di dunia.
*Foto Avalokitesvara Sanjusangendo diambil dari internet