19 Juni 2021 Pujabakti Sadhana Istadevata Sakyamuni Buddha dan Ritus Memandikan Buddha
【Liputan TBS Seattle Ling Shen Ching Tze Temple】
Setelah festival Duanwu (Peh Cun) berlalu, musim panas pun tiba. Di bulan Juni, musim panas di Seattle terasa sejuk, mentari bersinar cerah, langit nampak terhampar biru, memandangnya membuat hati ini semakin lapang, suasana hati juga menjadi sangat baik. Hari ini adalah malam sebelum Hari Ayah, karena Amerika Serikat masih dalam kondisi siaga pandemi, para umat dari luar negara bagian dengan penuh sukacita kembali Berdharmayatra ke vihara cikal bakal untuk sowan kepada Mahaguru dan Gurudara yang telah sangat lama dirindukan.
Demi merayakan hari jadi Sakyamuni Buddha, vihara cikal bakal menyelenggarakan pujabakti Sadhana Istadevata Sakyamuni Buddha, dilanjutkan dengan ritus memandikan Buddha. Mahaguru hadir secara langsung untuk memimpin pujabakti malam hari ini, memandu semua untuk melantunkan Sutra Pahala Memandikan Buddha. Pujabakti telah berjalan dengan khidmat, kemudian Tbboyeh memutar video yang berisi pengumuman pemenang lomba menggambar dan mewarnai "Aku Cinta Kamu" periode 20 Mei 2020. Memperingati 520 (20 Mei, dalam bahasa Mandarin homofon dengan "Aku Cinta Kamu"), Tbboyeh teristimewa mempersiapkan perlombaan ini untuk merayakan hari jadi Mahahguru.
Hasil karya para peserta berdatangan laksana kepingan salju, tidak membedakan usia, negara asal, agama, dan suku, semua boleh berpartisipasi, semua boleh menggunakan hasil karya lukis yang paling indah sebagai sarana untuk mengungkapkan ketulusan tak terhingga kepada Mahaguru. Setelah menyimak video tersebut, Mahaguru mengatakan bahwa setiap hasil karya lukis peserta semua bagus, semua sangat istimewa.
Mahaguru membahas perihal Istadevata pujabakti hari ini, Sakyamuni Buddha, Beliau adalah Buddha nirmanakaya, sedangkan Dharmakaya Beliau adalah Vairocana Buddha, sambhogakaya adalah Locana Buddha, menitis ke dunia saha menjadi pemimpin spiritual, Beliau adalah Sakyamuni Buddha.
"Dharma Anuttara luhur nan mendalam, sangat sukar dijumpai dalam waktu berkalpa-kalpa, sekarang aku dapat mendengar, meyakini dan mengamalkannya, bertekad memahami makna sejati Tathagata." Buddha membabarkan Dharma sampai usia 80 tahun, Dharma yang dibabarkan adalah yang tertinggi dan paling mendalam, bahkan sangat luhur. Sangat sukar untuk berjumpa dengan Buddhadharma, bahkan di dunia saha ini tidak banyak tempat yang terdapat Buddhadharma.
"Jangan berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik, sucikan hati dan pikiran, inilah ajaran para Buddha." Demikianlah ajaran Buddha. "Jangan berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik." Merupakan ajaran umum bagi semua agama, sedangkan ajaran avenika atau istimewa adalah "sucikan hati dan pikiran". Umat Buddha mesti menyucikan pikiran diri sendiri, di saat pikiran suci, dengan sendirinya tubuh pun suci, mulut pun suci, oleh karena itu pikiran adalah yang paling penting. Makna dari "Dharma Anuttara luhur nan mendalam." Ada pada pikiran.
◎ Anda Bertanya Saya Menjawab – Interaksi Adalah Kekuatan
Siswa bertanya:
Dalam karya tulis Dharmaraja Liansheng, buku nomor 112 "Mìjiào dà shǒu hù" (密教大守護 – arti harfiah: Perlindungan Agung Tantra), artikel berjudul "Obat Dharma Menyembuhkan Penyakit Ganas" disebutkan bahwa Mahaguru pernah menggunakan secarik fu "bangau" untuk menyembuhkan seorang ODHA. Dalam artikel disebutkan bahwa fu "bangau" ini bisa mencapai gudang obat di surga untuk mengambil obat, yang mengetahui rahasia ini hanya Sheng-yen Lu seorang.
1. Seperti yang telah diketahui umum, bahwa sampai saat ini, penyakit tersebut merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Mahaguru Lu berikrar untuk tidak meninggalkan satu insan pun, oleh karena itu, saya mohon petunjuk Mahaguru, apakah orang yang menderita penyakit tersebut boleh memohon fu "bangau" kepada Mahaguru Lu?
2. Selain fu ini, apakah Mahaguru Lu masih punya obat Dharma untuk menyembuhkan penyakit ganas tersebut?
Mohon Mahaguru berwelas asih memberi petunjuk, supaya para penderita dan saya sendiri dapat mendengarnya, sehingga timbul keyakinan kepada Buddhadharma; Mohon mengadhisthana semoga penelitian vaksin HIV dapat berhasil.
Mahaguru menjawab:
Di dunia ada penyakit apa, maka di surga pasti ada obatnya. Artikel tersebut sudah sejak buku nomor 112, sampai saat ini baru ada yang menanyakannya, dan hanya satu orang saja yang pernah memohon fu "bangau" ini, sampai saat ini masih belum ada yang ke-2. Hari ini, orang ini, jika ia memohon, maka saya akan menggambar fu tersebut untuk Anda.
Mahaguru mengungkapkan bahwa beliau sendiri tidak punya obat Dharma, sebab obat Dharma yang sesungguhnya ada di gudang obat di alam surga. Setelah fu "bangau" dibakar, Anda bisa menunggangi bangau terbang ke alam surga, dan sebelum mencapai gudang obat di surga, di samping ada banyak permata berharga, begitu muncul rasa tamak, mengambil satu saja di antara semua permata tersebut, maka Anda tidak akan bisa mengambil obat Dharma.
Siswa bertanya:
Mengenai Sadhana Istadevata Padmasambhava (Lianhuashengdashi - 蓮華生大士), apakah Mudra Padmasambhava mempunyai Mudra Hati Dalam Hati? Bagaimana cara menggunakan Mudra Hati Dalam Hati yang sangat berharga ini untuk mengundang kehadiran Padmasambhava? Mohon Mahaguru membabarkan kiat rahasia persembahan bagi Padmasambhava, bagaimanakah berpujana supaya Guru Padmasambhava bersukacita?
Mahaguru menjawab:
"Mudra Hati Dalam Hati" tidak boleh ditransmisikan secara terbuka, jika dibabarkan secara terbuka, sebab ada berapa banyak insan yang benar-benar menyucikan hati dan pikiran? Mana mungkin bisa dibabarkan secara terbuka?
Sesungguhnya seorang Guru yang berkualitas, dan siswa yang berkualifikasi, ibarat sebuah mangkuk kosong yang bersih, susu dituangkan ke dalam mangkuk kosong ini, inilah silsilah yang sesungguhnya. Banyak mangkuk yang jika bukan retak, maka pasti rusak, bahkan tertutup, ini tidak baik, oleh karena itu, bagaimana mungkin bisa memperoleh Mudra Hati Dalam Hati yang sangat berharga untuk mengundang kehadiran Guru Padmasambhava? Coba Anda renungkan, ada berapa banyak orang yang berkualifikasi? Mahaguru sudah sering mengungkapkan bahwa untuk menyentuh hati Guru Padmasambhava, kiat rahasia persembahan bagi Guru Padmasambhava, sudah pernah dibabarkan oleh Guru Padmasambhava sendiri: "Hormati Guru, hargai Dharma, dan tekun berbhavana." Inilah persembahan yang paling disukai oleh Guru Padmasambhava! Asalkan Anda mengamalkan "Hormati Guru, hargai Dharma, dan tekun berbhavana.", maka bisa memperoleh kiat rahasia Guru Padmasambhava. Seorang siswa yang bersih, tentu saja juga bisa memperoleh transmisi kiat istimewa pengundangan Guru Padmasambhava dari Mahaguru.
Siswa bertanya:
Mahaguru pernah mengajarkan visualisasi bijaksara "Tam" dari Syama Tara, yang merupakan kiat pengundangan istimewa, apakah Padmakumara juga punya kunci istimewa untuk pengundangan?
Mahaguru menjawab:
Kiat istimewa untuk mengundang, semestinya diri sendiri mengetahui: Apakah telah menghormati Guru? Menghargai Dharma? Tekun berbhavana? Gunakan tiga hal ini untuk mempersembahkan kepada Guru Padmasambhava, inilah kiat istimewa untuk pengundangan.
Mahaguru memberitahu semua, setiap malam, setelah mengadhisthana Gurudara, dan membuat simabandhana di kamar Gurudara, saat dalam perjalanan kembali ke kamar sendiri, melewati altar beberapa Arya, Mahaguru selalu merapal nama mereka sekali, kemudian Mahaguru memberikan penghormatan kepada para Arya, beranjali di puncak kepala, memberi penghormatan kepada mereka. Saat memberi hormat, visualisasi telapak tangan diri sendiri berubah menjadi banyak memenuhi angkasa, merapal Nama Agung para Arya sekali, kemudian visualisasi semua telapak tangan menghormati, sama dengan sepuluh ribu penghormatan, bahkan penghormatan yang tak terhingga banyaknya. Ketulusan ini, penghormatan ini, Beliau semua menerimanya, setiap malam demikian, kemudian setelah menyikat gigi, Mahaguru naik Dharmasana untuk menyeberangkan arwah, menggunakan ribuan bahtera Dharma untuk menyeberangkan semua arwah korban virus Covid-19. Setelah menyeberangkan arwah, dilanjutkan dengan bersadhana memasuki samadhi. Setiap hari demikian, sudah dilakukan selama lebih dari setahun, sesibuk apapun, setiap malam harus merampungkan tugas ini, tiap kali selalu sampai jam 2 atau bahkan jam 4 dini hari. Manusia mesti punya keyakinan ini, demi sebuah tekad: "Tidak meninggalkan satu insan pun."
Oleh karena itu, setiap siswa Zhenfo Zong mesti tahu: Asalkan seorang sadhaka memiliki kesucian jiwa dan raga, maka ia pasti tahu bahwa para Buddha Bodhisattva senantiasa di sekitar Anda. Juga mengetahui saat diri sendiri memberikan penghormatan kepada para Arya, apakah Beliau semua menerimanya.
◎ Dharmaraja Melanjutkan Pengulasan Lamdre
Teks Lamdre:
7.2, Penjelasan Makna
4. Merupakan bhumi dari abhiseka keempat.
Pengulasan Mahaguru:
Di sini adalah penjelasan, bhumi yang dihasilkan dari abhiseka keempat, seperti bhumi ke-10, ke-11, ke-12, dan ke-12 setengah, ada yang mengatakan, yang dimaksud adalah penjelasan bagian-bagian mulai dari bhumi ke-7 sampai bhumi ke-12 setengah.
Teks Lamdre:
1. Kedudukan Marga.
Abhiseka pikiran, sesuai kedudukan marga, terlebih dahulu kesinambungan kesucian upaya, abhiseka ketiga sandaran dari upaya kausalya, diikuti dengan kesinambungan kesucian prajna, prajna dari abhiseka ketiga. Kemudian, saat masing-masing yang suci memperoleh abhiseka, nadi kanan adalah tubuh, nadi kiri adalah mulut, dan nadi tengah adalah pikiran, upaya kausalya dan prajnadalam nadi tengah, dan kedua nadi, semua nilai kesucian prana hati, mulai dari awal memasuki sampai melebur dan berhenti pada makna terunggul dari usnisasirsa.
Pengulasan Mahaguru:
"Kedudukan marga" bermakna, Bodhisattva bhumi awal juga merupakan sebuah kedudukan marga. Bodhisattva bhumi ke-10, ke-11, ke-12, sampai ke-12 setengah, semua juga merupakan kedudukan marga. Makna utamanya ada dua, yaitu kesucian dan upaya kausalya. Apa itu upaya kausalya? Abhiseka tingkat tiga adalah upaya kausalya, sadhaka laki-laki bergantung pada sadhaka perempuan, sadhaka perempuan juga bergantung kepada sadhaka laki-laki, melalui upaya kausalya ini dapat memperoleh kesucian.
Kesucian yang terus sinambung akan menghasilkan kebijaksanaan, dan ini semua juga berkat abhiseka tingkat tiga. Tiga nadi merepresentasikan tubuh, ucapan, dan pikiran, nadi kanan merepresentasikan kesucian tubuh, nadi kiri merepresentasikan kesucian ucapan, dan nadi tengah merepresentasikan kesucian pikiran, dengan kata lain merupakan kesucian hati. Menjadi semakin suci, semakin istimewa, semakin luhur, demikianlah Buddhadharma.
Tanpa upaya kausalya, tidak akan bisa mendapatkan kebijaksanaan. Dalam Sadhana Internal, prana mesti sampai di nadi tengah, prana eksternal disebut prana upaya kausalya. Saat prana memasuki nadi tengah, dia menjadi prana prajna. Bagaimana supaya prana masuk nadi tengah? Mengandalkan abhiseka tingkat tiga, dengan demikian sangat mudah untuk memasukkan prana ke nadi tengah. Tanpa abhiseka tingkat tiga, mesti mengandalkan daya visualisasi dan daya batin, supaya prana bisa masuk nadi tengah. Oleh karena itu, ada upaya baru bisa ada prajna, ada prajna baru bisa mulai kesucian. Upaya, kesucian, prajna, ketiganya saling bergantung. Berapa taraf kesucian tersebut, mulai dari pramudhitabhumi terus sampai ke usnisasirsa bhumi ke-12 setengah, ini semua merupakan kedudukan marga.
Usai Dharmadesana, tim pelantunan Seattle Ling Shen Ching Tze Temple melantunkan Gatha Memandikan Buddha, terlebih dahulu Mahaguru memandu semua untuk memandikan Buddha. Selain sebagai perwujudan rasa hormat atas hari jadi Buddha, ritus memandikan Buddha juga bermakna membasuh debu kerisauan batin diri sendiri, membersihkan tubuh, ucapan, dan pikiran diri sendiri. Usai ritus memandikan Buddha berjalan dengan sempurna, vihara cikal bakal teristimewa telah mempersiapkan kue tar untuk mengucapkan selamat Hari Ayah kepada Buddha Ayah kita Mulacarya Dharmaraja Liansheng, beserta segenap ayah di seluruh dunia. Semoga semua diberkati dengan kesehatan, senantiasa tenteram dan manggala.
Usai pujabakti, Mahaguru berwelas asih menganugerahkan adhisthana jamah kepala kepada semua. Melangkah keluar dari bhaktisala vihara, langit malam hari ini nampak sangat indah, penuh dengan Dharmasukha. Hari jadi Mahaguru juga akan segera tiba, marilah kita segenap siswa di seluruh dunia turut merayakannya, bersama mengungkapkan ketulusan hati kita kepada Mahaguru di hari jadi beliau. Mari gunakan upaya kita yang paling maksimal untuk mendoakan supaya Mahaguru senantiasa sehat, panjang umur, dan leluasa, semoga senantiasa menetap di dunia demi memutar Dharmacakra.