26 Juni 2021 Pujabakti Sadhana Istadevata Padmasambhava di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
【Liputan Seattle Ling Shen Ching Tze Temple TBS】
Tanggal 27 Juni 2021 bertepatan dengan tanggal 18 bulan 5 Imlek, keduanya merupakan hari jadi Dharmaraja Liansheng menurut penanggalan umum dan penanggalan Imlek. Pada tahun ini, kita merayakan hari jadi Buddha Guru yang ke-77, demi merayakannya, pada tanggal 15 Juni, True Buddha Foundation (TBF) untuk pertama kalinya menyelenggarakan baca Sutra Satya Buddha bersama sebanyak 108 kali secara daring, menjelmakan 108 butir cintamani sebagai persembahan kepada Mahaguru. Selain itu, masih ada kegiatan 24 jam penuh, secara estafet menjapa Mantra Hati Buddha Amitayus (Mulai tanggal 26 Juni pukul 09:00 WIB s.d. tanggal 27 Juni, pukul 09:00 WIB), serta tempat ibadah di seluruh dunia menyalakan 77 pelita hati mohon Buddha menetap di dunia, melimpahkan jasa kepada Buddha Guru, semoga sehat dan panjang umur, mahasukha leluasa, senantiasa memutar Dharmacakra, memberikan manfaat bagi semua makhluk.
Pada hari Sabtu, tanggal 26 Juni, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺) menggelar perayaan sederhana, dalam bhaktisala penuh dengan balon aneka warna, kue persik panjang umur, bakpao panjang umur, mi panjang umur, bunga segar, buah, serta berbagai macam sarana puja berkualitas memenuhi altar mandala, dekorasi memeriahkan suasana, penuh dengan sukacita dan manggala. Para umat yang datang dari jauh tetap mematuhi protokol kesehatan. Seattle Ling Shen Ching Tze Temple juga secara khusus menyiapkan nasi kotak kasih, sehingga semua bisa lebih mudah bersantap. Di hari sukacita para Dewa dan manusia ini, langit juga tidak mau kalah, memberikan suhu musim panas yang memecahkan rekor, seolah-olah memberikan kado besar kepada Mahaguru, ingin menandingi kehangatan umat kepada Mahaguru.
Pada pukul 8 tepat, diiringi alunan suara Mantra Padmakumara, semua menyambut Mahaguru masuk ruang altar mandala, kemudian Mahaguru memandu semua untuk berpujabakti Sadhana Yidam Yoga Padmasambhava. Pada malam hari ini tidak ada sesi "Anda Bertanya Aku Menjawab", Mahaguru tidak perlu menjawab pertanyaan umat, Mahaguru mengisahkan derita sakit yang dialami dalam minggu ini. Mahaguru mengatakan bahwa apa yang dibabarkan Buddha memang sangat tepat, "Dengarkanlah dengan saksama, hidup ini adalah duka." Duka penuaan, duka sakit, semua adalah duka, Mahaguru ingin merayakan hari jadi menurut penanggalan Imlek yang bersamaan dengan penanggalan umum, namun empat elemen sedang tidak seimbang, elemen air tidak seimbang menyebabkan kaki bengkak dan sakit, sakit pinggang adalah elemen api, kemudian napas tersengal adalah elemen angin, berikutnya gusi bengkak sakit sampai ke kepala, elemen tanah, air, api, dan angin semua sama-sama sakit, benar-benar: "Musibah datang tak terduga". Hidup ini adalah duka, kita lahir untuk membayar utang karma, mengikis karmavarana. Mahaguru menasihati semua untuk tekun berbhavana, kelak terlahir di Buddhaksetra, seperti Guru Padmasambhava menjelma menjadi sinar pelangi, mencapai Mahasiddhi.
◎ Dharmaraja Liansheng Melanjutkan Pengulasan Lamdre
"Bagi yang telah memperoleh Anutpattikadharmaksanti, berarti telah berada dalam bhumi ke-8, seperti yang dibabarkan selama 7 hari, setiap hari masing-masing mencapai 2 bhumi, satu hari satu malam masing-masing 1 bhumi, 6 hari 6 malam mencapai bhumi ke-12 setengah."
Bagian ini semula adalah rahasia, saat itu Buddha Sakyamuni telah mencapai Kebuddhaan, kondisi jasmani semakin merosot, namun tetap mampu mengerahkan tubuh maya, membabarkan Dharma di puncak Grdhrakuta, juga mengirimkan tubuh maya ke Stupa Dhanyakataka untuk mentransmisikan Sadhana Kalacakra kepada Raja Shambala. Kemarin adalah hari di mana rasa sakit yang saya alami sangat parah, dokter menggunakan pisau untuk mengorek bagian yang tidak baik, pada saat yang sama saya juga mengirimkan tubuh maya menuju ke beberapa negara. Ada saksinya, tapi tidak bisa diungkapkan, sebab ini sama dengan isi Lamdre yaitu rahasia, namun benar-benar terjadi, Mahaguru mengirimkan tubuh maya ke Asia Tenggara dan Asia Timur Laut.
"Saat saya berada di bhumi awal, Mudra juga ada di bhumi awal, demikian pula, saat saya berada di bhumi ke-7, Mudra juga mencapai bhumi ke-7." Saat Anda mencapai bhumi pertama, yaitu Parmuditabhumi, Anda memperoleh Dakini bhumi pertama. Sampai di bhumi ke-7, atau Duramgamabhumi, Anda pun memperoleh Dakini bhumi ke-7.
"Dakini yang memperoleh vyakarana dengan kualitas padma, berbhavana mencapai antara bhumi ke-13, atau di masa lampau sebagai abdi sadhaka, tidak memerlukan tempat bergantung, diringkas dengan aksara 'deng'." Ada yang berbhavana dengan mengandalkan Dakini, ada juga yang tidak. Sutra Maharahasia Upaya Kausalya, sebenarnya setelah dicari tidak ada Sutra ini, yang ada saat ini adalah: Sutra Arya Mahayana Upaya Kausalya. Anutpattikadharmaksanti adalah sebuah tingkat spiritual, merupakan bhumi ke-8.
Bagian selanjutnya menggunakan penulisan yang disamarkan. Dapat dilakukan hanya menggunakan pikiran, kedengarannya sangat misterius. Di tempat Mahaguru menetap sekarang ada dua pratima Mahadewi Yaochi, yang satu lukisan digantung di tembok, yang satu berbentuk rupang, asalkan menyebut nama seseorang di hadapan lukisan Mahadewi Yaochi, malam itu langsung muncul. Selain itu, tidak hanya satu tubuh, dalam waktu semalam bisa membuat seluruh umat sebuah vihara memimpikan Mahaguru. Siapa yang memimpikan Mahaguru, silakan angkat tangan ? Wah, banyak sekali yang pernah memimpikan Mahaguru! Kadang Mahaguru mengajarkan sebuah mantra di dalam mimpi seseorang, kadang mengajarkan mudra, kadang mengajarkan bagaimana bervisualisasi, kadang mengajarkan vajramusti, kadang memberikan beberapa petunjuk khusus. Bhumi ke-8 adalah sebuah tingkatan, disebut Anutpattikadharmaksanti, di bhumi tersebut Anda bisa "Memahami semua bhumi", dapat memahami semua hal di dunia fana.
Dengan ini meraih "Dua ringkasan atas", "Dua ringkasan bawah", "10 instruksi". Meraih atas, bawah, dan 10 instruksi, 10 macam instruksi pemahaman, semua dapat dibabarkan dengan sangat jelas. "Bisa menjadi Buddha", bisa mencapai Kebuddhaan. "Dan kelima", ada dijelaskan di sini, "Lima: Makna tidak diketahui", bahkan penulisnya sendiri pun tidak tahu apa makna dari "kelima"
"Jika dijelaskan berdasarkan Bab Hitam, prakata penjelasan Layar Vajra, saat mentari terbit, sudah pasti mencapai keberhasilan." Banyak kalimat dalam slokha yang sengaja dihapus, bhumi ke-8 dicapai melalui yoga purifikasi trikarma selama 1 hari sampai 9 bhumi, kemudian menggunakan ritus adhisthana tiga visualisasi selama 1 hari sampai 10 bhumi, proses menurunkan, menahan, membalikkan dan meratakan dalam tahap inti 1 hari sampai 11 bhumi, terakhir adalah anasrava 1 hari sampai 12 bhumi, hari ke-5 realisasi Bodhi. Menggunakan ini untuk mencapai Kebuddhaan, Dakini padma disebut Bhagavati bhumi ke-10." Semakin diulas semakin tidak jelas, sehari sampai bhumi yang mana.
Mahaguru pernah berbincang dengan Dalai Lama di Daramshala, Mahaguru mengatakan melihat sinar bindu, kemudian melihat Rantai Vajra, dilanjutkan dengan Layar Vajra, penerjemahnya tidak tahu mengenai Layar Vajra, tidak tahu bagaimana menerjemahkannya, ini adalah Tantra Layar Vajra. "Di saat fajar, mentari terbit, sudah pasti mencapai keberhasilan." Apakah menurut Anda benar-benar saat fajar ? Bukan, ini menunjuk Anda telah melihat Layar Vajra. Semua sinar bindu berubah menjadi Rantai Vajra, kemudian Rantai Vajra bergabung menjadi sebidang layar, yaitu Layar Vajra.
Di penghujung Dharmadesana, Mahaguru menceritakan beberapa kisah humor untuk menyampaikan Dharma. Relawan mengeluarkan kue tar besar, semua di arena menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun dalam berbagai bahasa, kemudian mengundang Mahaguru untuk memanjatkan doa, meniup lilin, dan memotong kue tar. Meskipun sedang tidak enak badan, Mahaguru yang welas asih tetap menggunakan vyajanacamara untuk mengadhisthana dan memberkahi setiap umat, dilanjutkan dengan memberikan tanda tangan pada buku, Mahaguru sungguh terlampau welas asih! Di akhir acara, setiap orang mendapatkan persik panjang umur dan bakpao panjang umur, semua bersukacita pulang dengan membawa banyak hasil, penuh kebahagiaan! Semoga Mahaguru sehat sentosa, panjang umur leluasa, senantiasa memutar Dharmacakra! Semoga Dharma Tantra Zhenfo selamanya sinambung, tak akan pernah berakhir!