17 Juli 2021 Pujabakti Sadhana Yidam Buddha Amitabha di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
【Liputan TBS Seattle Ling Shen Ching Tze Temple】
Pada hari Sabtu, tanggal 17 Juli 2021, Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu memimpin Pujabakti Sadhana Yidam Buddha Amitabha di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺), serta melanjutkan pengulasan Lamdre. Banyak siswa Zhenfo dari berbagai negara yang berpartisipasi melalui siaran langsung dari vihara cikal bakal melalui YouTube, bersama dengan segenap siswa yang hadir langsung di Seattle, bersadhana, menjapa Sutra dan Mantra, supaya lebih banyak lagi insan yang turut naik Bahtera Dharma Zhenfo.
Tepat pukul 8 malam, langit yang cerah bertemankan angin malam sepoi, semua dengan khidmat melantunkan Mantra Hati Padmakumara, nampak Mahaguru mengenakan rompi naga berwarna merah, tersenyum dan berjalan dengan penuh wibawa masuk ke dalam bhaktisala vihara cikal bakal. Di bawah panduan dari pemandu ritual, semua bersama Mahaguru melakukan Sadhana Yidam Buddha Amitabha.
Usai pujabakti, Mahaguru berwelas asih memberi petunjuk kepada semua, segala sesuatu di dunia fana ini tidak ada yang kekal, Buddha membabarkan: "Duka, sunya, anitya, anatman." Semua adalah kebenaran, kita mesti menghargai waktu setiap hari, kurangi berbuat karma buruk, tambahkan berlatih memupuk berkah. Buddha Amitabha bisa memiliki sinar terang tak terhingga dan usia yang tak terhingga karena Beliau telah menekuni berbagai macam kebajikan. Tanpa berbagai macam perbuatan bajik, dan jika pikiran buruk tidak dibersihkan, maka tidak akan ada sinar tak terhingga dan usia tak terhingga.
◎ Anda Bertanya Saya Menjawab – Interaksi Adalah Kekuatan
Siswa bertanya:
Dalam upacara yang dipimpin oleh Mahaguru, bagi mendiang yang namanya didaftarkan sebagai Pemohon Utama (Zhuqi - 主祈), bisa memperoleh penjemputan dan penyeberangan dari Mahaguru, terbebas dari duka, mencapai kebahagiaan sejati, terlahir di alam suci. Meskipun siswa berusia 50 sekian, siswa memahami bahwa hidup ini tidak kekal, dan berharap kelak jelang wafat dapat memperoleh penjemputan dari Mahaguru terlahir di alam suci, Negeri Buddha. Mohon petunjuk Mahaguru, apakah semasa hidup ini siswa boleh menjadi Pemohon Utama dengan menuliskan harapan: "Kelak saat jelang wafat dapat memperoleh penjemputan dari Mahaguru dan terlahir di alam suci"?
Mahaguru menjawab:
Boleh.
Siswa bertanya:
Semasa hidup, selain pembinaan diri yang mendasar, setiap hari bersadhana sekali, siswa ingin terlebih dahulu menghimpun sambhara di alam suci, apakah dalam keseharian diri sendiri boleh melipat kertas Usnisavijaya Dharani menjadi teratai besar, atau menjadi Bahtera Dharma? Atau menggunakan kertas mulia Zhenfo, menuliskan nama diri sendiri, diberikan kepada diri sendiri untuk kelak saat meninggal dunia? Sebab siswa khawatir, kelak saat meninggal dunia, tidak ada orang yang membakarkan teratai kertas dan kertas mulia Zhenfo untuk saya, mohon petunjuk Mahaguru, bolehkah demikian? Selain itu, apakah kertas mulia Zhenfo bisa mengalami inflasi?
Mahaguru menjawab:
Buddha pernah bersabda: "Jangan berbuat jahat, perbanyak kebajikan.", "Jangan berbuat jahat" ini adalah sila, "Perbanyak kebajikan" berarti menabung sambhara di langit. Anda berbuat kebajikan, setiap hari bersadhana minimal satu kali, ini adalah sambhara di langit, ditambah dengan teratai besar, bahtera Dharma, kertas mulia Zhenfo, ini juga merupakan sambhara di langit. Ingatlah, kita yang belajar Buddha memberikan manfaat bagi diri sendiri dan insan lain, memberi manfaat kepada insan lain berarti mengembangkan hati welas asih, niat kebajikan, ini semua adalah sambhara di langit.
Apakah kertas mulia Zhenfo bisa mengalami inflasi? Sambhara di langit tidak akan mengalami inflasi, sebab ia bukan barang dunia fana.
Siswa bertanya:
Bolehkah rekaman ceramah panduan kasih 8 jam mulia jelang wafat oleh diri sendiri diputar kelak saat siswa mengalami kondisi jelang wafat? Apakah diri sendiri boleh merekam suara untuk memandu diri sendiri saat kelak menghadapi kondisi jelang wafat? Apakah dengan demikian akan menjadi tidak jelas, sesungguhnya diri ini meninggal dunia atau sedang bermimpi? Atau boleh merekam suara panduan dari kerabat untuk diperdengarkan bagi diri sendiri? Namun, apabila kerabat tersebut sudah berpulang mendahului saya, bukankah ini akan menjadi aneh?
Mahaguru menjawab:
Diri sendiri boleh merekam panduan 8 Jam Mulia Curah Kasih Jelang Wafat, kemudian diputar untuk didengar diri sendiri, dengan demikian Anda juga bisa memperoleh penjemputan Buddha.
Siswa bertanya:
Siswa membaca dalam Hagiografi Bodhisattva Vasubandhu, dikisahkan bahwa Vasubandhu menekuni penjapaan Mantra Bhagavati Usnisavijaya, memperoleh Siddhi bisa memilih sendiri waktu berpulang ke alam suci. Saat Beliau merasa sudah waktunya untuk berpulang ke alam suci, Beliau menjapa Mantra Bhagavati Usnisavijaya secara terbalik sebanyak tiga kali, dan Beliau pun langsung terlahir di alam suci. Mantra Usnisavijaya menyerap daya kehidupan alam semesta, menjapanya secara terbalik berarti mengembalikan daya hidup kepada alam semesta. Dalam Zhenfozong, salah satu Yidam Mantra Pembalik adalah Bhagavati Usnisavijaya, apakah dengan demikian kontradiksi dengan apa yang dilakukan oleh Guru Sesepuh kita Bodhisattva Vasubandhu? Apakah menjapa Mantra Usnisavijaya secara terbalik aman bagi kita?
Mahaguru menjawab:
"Mantra Usnisavijaya menyerap daya kehidupan alam semesta, menjapanya secara terbalik berarti mengembalikan daya hidup kepada alam semesta.", ini adalah "Pembalik", membalik berarti mengembalikan. Tidak peduli Madhyamaka atau Vijnaptimatra, yang terutama adalah kesucian. Mantra yang dijapa terbalik ini berarti membuat diri sendiri sepenuhnya bersih. Mengembalikan semuanya kepada alam semesta, diri sendiri menjadi sunya, mencapai keberhasilan, Anda mesti mengetahui makna ini. Mantra Pembalik belum tentu dibalikkan kepada orang lain, Anda bisa mengembalikannya kepada alam semesta, sepenuhnya tiada noda, sepenuhnya bersih, sepenuhnya sama dengan Arya, tentu saja bisa mencapai keberhasilan, tidak ada kontradiksi.
Membalikkan berarti menyingkirkan semua, sepenuhnya bersih. Apakah ini kontradiksi dengan yang dilakukan oleh Guru Sesepuh kita, Bodhisattva Vasubandhu? Sesungguhnya tidak, mengembalikan Mantra Usnisavijaya kepada Bhagavati Usnisavijaya, sebab Anda sudah bersih, untuk apa Anda masih membutuhkan Mantra Usnisavijaya? Yang telah sepenuhnya suci, tidak memerlukan apapun lagi, demikian pula dengan Madhyamaka dan Vijnaptimatra, semua demi kesucian dan kemurnian. Bodhisattva Vasubandhu mengembalikan Mantra Usnisavijaya kepada Bhagavati Usnisavijaya, sebab Beliau telah sepenuhnya bersih.
◎ Dharmaraja Melanjutkan Pengulasan Lamdre
Lamdre:
"Instruksi dari slokha, dalam slokha dikatakan: Berbagai Mantra Rahasia, bukan Dewa Brahma, Dewa Vishnu, dan Mahesvara dan Arya Lokuttara seperti Sravaka, Pratyekabuddha dan lain sebagainya, oleh karena itu disebut 'rahasia'; Mantra bermakna secara internal cepat memperoleh abhiseka dan dapat memberikan pertolongan dan perlindungan."
Mahaguru menjelaskan:
Yang dimaksud dengan "slokha mengatakan" berarti yang disebutkan dalam Lamdre. "Berbagai Mantra Rahasia, bukan Dewa Brahma, Dewa Vishnu, dan Mahesvara dan suciwan Lokuttara seperti Sravaka, Pratyekabuddha dan lain sebagainya, oleh karena itu disebut rahasia." Mantra Tantra adalah yang tertinggi, tentu saja mantra ini rahasia, bukan Dewa Brahma, juga bukan Dewa Vishnu, Mahesvara, maupun Arya Lokuttara seperti Sravaka dan Pratyekabuddha. Kenapa Sravaka juga bukan? Karena hanya menekuni aspek Lokuttara diri sendiri, tidak menekuni lokiya, oleh karena itu tidak bisa memahami Mantra Tantra. Pratyeka Buddha berarti mencapai pencerahan dengan upaya sendiri, berbhavana berlandaskan 12 nidana dan memperoleh kesucian, disebut Pratyekabuddha, Beliau juga bukan, karena bukan, maka disebut "rahasia".
"Mantra bermakna secara internal cepat memperoleh abhiseka dan dapat memberikan pertolongan dan perlindungan." Kita menjapa mantra, bukan hanya Anda yang memperoleh adhisthana, pada saat yang sama juga dapat menolong orang lain.
Lamdre:
"Slokha: Vajrayana, yaitu menjadikan pemurnian tubuh, ucapan, dan pikiran, trivajra tiada berbeda sebagai marga."
Mahaguru menjelaskan:
Dengan kesucian tubuh, ucapan, dan pikiran, trivajra mencapai keberhasilan yang sama, tiada berbeda, menjadi marga.
Lamdre:
"Slokha: Abhiseka hetu, marga, phala, karena abhiseka diperoleh dari Acarya, abhiseka kedudukan marga dimulai dari diri sendiri menekuni Catur Prayoga, abhiseka phala berasal dari melebur dalam Catur Carya."
Mahaguru menjelaskan:
Abhiseka kedudukan hetu berarti Mulacarya memberi Anda abhiseka, supaya Anda masuk Tantrayana. Abhiseka yang sesungguhnya adalah saat Anda berbhavana, Yidam Anda turun untuk memberi abhiseka, ini adalah abhiseka marga. Abhiseka phala melebur dalam Catur Carya, yaitu: sambharamarga, prayogamarga, darsanamarga, bhavanamarga. Melebur dalam Catur Carya, abhiseka phala, Anda telah memperoleh hasil bhavana, berarti Parayana.
Lamdre:
"Slokha: Berdasarkan kedudukan palsu yang berbeda, ini adalah lokiyamarga."
Mahaguru menjelaskan:
Lokiyamarga ada perbedaan, berdiri secara palsu. Apa yang Anda lakukan dalam lokiyamarga? Menghimpun sambhara.
Lamdre:
"Slokha: Mencapai kondisi tiada perbedaan, Lokuttaramarga."
Mahaguru menjelaskan:
Untuk apa Lokuttaramarga? Mencapai kondisi tiada perbedaan, Anda telah mencapai Lokuttara, tiada berbeda.
Lamdre:
"Slokha: Marga yang muncul dari kebijaksanaan, juga dibedakan dari berdiri secara palsu dalam berbagai wujud sifat, mencapai kondisi sifat diri sunyata tiada berbeda, perpaduan Dharmata yang muncul dari kebijaksanaan."
Mahaguru menjelaskan:
Saat mencapai phala, muncul dari kebijaksanaan, sama seperti kemunculan kebijaksanaan, ada pada phala saat ini, "dibedakan dari berdiri secara palsu dalam berbagai wujud sifat". Saya mengulas Lamdre untuk Anda, mesti membedakan kedudukan palsu, baru bisa mengulas Lamdre. Tanpa pembedaan kedudukan palsu, tidak akan bisa mengulas Lamdre, juga tidak bisa membabarkan Dharma. Dharma, tiada Dharma yang dapat dibabarkan, sebab melalui pembedaan palsu baru bisa membabarkan Dharma. "Mencapai kondisi sifat diri sunyata tiada berbeda" yang Anda realisasikan adalah tiada berbeda, sifat diri pada hakikatnya sunya. Barusan telah dibabarkan, bahwa Bodhisattva Vasubandhu sudah tiada diskriminasi, sifat diri pada hakikatnya sunya, Beliau dapat mengembalikan Mantra Usnisavijaya kepada Bhagavati Usnisavijaya. "Perpaduan Dharmata yang muncul dari kebijaksanaan" perpaduan upaya dan prajna, pada waktunya saat Anda hendak memberi manfaat kepada para insan, gunakan perpaduan upaya dan prajna untuk memberi manfaat kepada para insan. Upaya adalah lokiyamarga, prajna adalah Lokuttaramarga, di dunia ini gunakan upaya kausalya untuk membimbing insan, sampai pada Lokuttara tiada perbedaan, ini adalah prajna.
Usai Dharmadesana yang sangat menarik, Mahaguru berwelas asih mengadhisthana Air Mahakaruna Dharani dan menginisiasi rupang Buddha, kemudian mengadhisthana segenap siswa yang hadir di lokasi maupun yang berpartisipasi melalui internet. Berikutnya adalah sesi tanda tangan buku bagi karya tulis Dharmaraja Liansheng nomor 284, umat berbaris panjang, situasi ini sudah lama tidak dijumpai di Seattle semenjak masa pandemi.
Pujabakti malam hari ini penuh dengan Dharmasukha, dan berjalan dengan sempurna! Semua bersama Mahaguru melangkah keluar dari vihara, dengan penuh sukacita mengantar Mahaguru kembali ke Taman Arama Zhenfo, saat-saat kebersamaan Guru dan siswa, mesti kita hargai dengan sebaik-baiknya!