Menyambut Kepala TECO di Seattle Bapak Daniel K.C. Chen dan Direktur Pusat Kebudayaan TECO Ibu Wu Xiaozhu Sowan di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
《Berita Seattle Ling Shen Ching Tze Temple》
Pada tanggal 12 Agustus 2021, pukul 6 sore, kepalaTECO (Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei) di Seattle bapak Daniel K.C. Chen (Zhen Guoqing-甄國清), dan Direktur Pusat Kebudayaan TECO ibu Wu Xiaozhu (吳曉竹) sowan kepada Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺). Bersama rombongan, turut hadir penasihat emigran dari Divisi Overseas Community Affairs Council (OCAC) : Ibu Winnie Che (Xie Mingfang-謝明芳), dan bapak Duan Shengquan (段生泉) selaku ketua Greenland Inc, Amerika Serikat, beserta dua saudari Sedharma : Ibu Yihong dan ibu Lucy.
Terlebih dahulu, bapak Daniel dan ibu Wu Xiaozhu selaku dua tamu agung bernamaskara dan mempersembahkan dupa kepada para Buddha di bhaktisala. Ketua Seattle Ling Shen Ching Tze Temple : Acarya Lianhua Dehui (蓮花德輝上師) beserta wakil ketua : Acarya Lianhua Bizhen (蓮花璧珍上師), beserta Acarya Lianwang (蓮旺上師) dan para biksu-biksuni memperkenalkan situasi umum di vihara, memperkenalkan para Buddha dan Bodhisattva altar mandala, koperasi dan kantor vihara, serta kegiatan Dharmabakti rutin di vihara. Kemudian, memandu segenap tamu agung untuk melihat Ksitigarbhasala dan Paviliun Raja Naga. Saat melewati dua roda doa raksasa di depan vihara, kedua tamu agung memutar roda doa memanjatkan harapan bagi kemakmuran dan ketenteraman bangsa dan negara.
Usai berkeliling dan berpuja, bapak Daniel dan ibu Wu untuk pertama kalinya berjumpa dengan Dharmaraja Liansheng, kedua pihak saling bertukar cendera mata, Dharmaraja Liansheng menghadiahkan masing-masing tiga buah buku kepada kedua tamu agung, yaitu : Suara Hati Biksu Lansia, Ribuan Bahtera Dharma, dan Chánjī duì chánjī (禪機對禪機). Semua berfoto bersama di depan vihara sebagai kenang-kenangan.
Saat santap malam di perpustakaan, semua berbincang akrab, karena sama-sama berasal dari Taiwan, terasa nuansa jalinan persaudaraan kampung halaman yang sangat kental. Kedua tamu agung sangat ramah, berbincang dengan canda tawa, dalam pembicaraan juga sangat terasa kehangatan dan ketulusan pelayanan bagi para emigran. Dharmaraja Liansheng juga mengenalkan Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) yang terletak di North Bend, mengajak mereka untuk datang berkunjung, serta berpartisipasi dalam Upacara Homa.
Dalam pembicaraan, membahas situasi dunia dan Sutra Vajra, Dharmaraja berpesan bahwa kita semua mesti bisa berpandangan lapang dan mencerahi kehidupan, mesti tahu bahwa segala sesuatu adalah sunya, dengan demikian kerisauan batin akan sirna. Tubuh ini bukan milik kita, kemasyhuran, harta, kedudukan, mobil, rumah, bahkan anak juga bukan milik kita, pada hakikatnya tiada memperoleh, juga tiada kehilangan, dalam agama Buddha, konsep ini merupakan tingkat spiritual yang sangat tinggi, manusia awam masih melekat, kita mesti belajar untuk melepas baru bisa tercerahkan.
Sebelum berpisah, Dharmaraja Liansheng mengenalkan beberapa foto di dinding yang sangat berarti , seperti foto suasana Upacara Agung Vajra Kalacakra yang dihadiri oleh sepuluh ribu orang dan lain-lain. Dharmaraja juga memperkenalkan beberapa karya lukis yang terpajang di dinding, kedua tamu agung memuji ketekunan dan kesungguhan Dharmaraja dalam membimbing insan luas.
Setelah melangkah keluar dari perpustakaan, di luar sudah banyak siswa yang menanti, Dharmaraja Liansheng memperkenalkan bapak Daniel dan ibu Wu kepada semua, kedua tamu agung juga menyapa semua dengan ramah, lokasi dipenuhi rasa hangat kekeluargaan. Di penghujung perjumpaan, kedua tamu agung berpamitan kepada Dharmaraja Liansheng dan semua, serta menyampaikan harapan untuk dapat berjumpa lagi di lain kesempatan.