11 September 2021 Pujabakti Sadhana Yidam Buddha Bhaisajyaguru di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple
Pada tanggal 11 September 2021, Dharmaraja Liansheng Shengyen Lu memimpin pujabakti Sadhana Yidam Buddha Bhaisajyaguru di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺), serta melanjutkan pengulasan Sutra Vajra (Jīngāng jīng-金剛經).
Pada hari itu, umat yang datang dari jauh, tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan, mengenakan masker dan gelang penggolongan, secara tertib masuk bhaktisala, dan duduk menantikan kedatangan Mahaguru. Pada pukul 8 tepat, genta berbunyi, semua menyambut kedatangan Mahaguru diiringi dengan lantunan Mantra Hati Padmakumara.
Mahaguru memimpin semua umat untuk menekuni Sadhana Yidam Buddha Bhaisajyaguru, dilanjutkan dengan pelimpahan jasa: Memohon kepada Tathagata Bhaisajyaguru Vaiduryaprabha, Bodhisattva Bhaisajyaraja, Bodhisattva Bhaisajyasamudgata, Bodhisattva Suryaprabha, Bodhisattva Candraprabha, dan 12 Yaksa Dewa Senapati untuk melindungi semua makhluk, terbebas dari bencana virus, supaya semua insan dapat menjalani hari yang normal, supaya semua penyakit dapat tersembuhkan, pandemi segera usai, dan kehidupan kembali tenteram.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya :
Mengenai kepribadian ganda dan kepribadian majemuk, berdasarkan Mata Buddha Mahaguru, bagaimana Anda menjelaskan dua istilah ini? Apakah hal tersebut tergolong gangguan arwah penjerat?
Mahaguru menjawab :
Menurut ilmu kedokteran, Anda mesti bertanya kepada ahli psikiatri, kepada dokter. Mahaguru memberikan bimbingan dalam bidang keagamaan, walau sebenarnya tidak tergolong keagamaan, melainkan bhavana, dalam hal bhavana. Dalam Tao ada sebuah lagu:
"Di dalam setiap bagian tubuh, terdapat 36 ribu Dewata, semoga tubuhku leluasa, senantiasa bersemayam dalam Tiga Mestika." Lagu ini menyatakan bahwa dalam tubuh Anda ada 36 ribu Dewata.
Menurut "Huángtíng nèijǐng jīng" (黃庭內景經), "Huángtíng zhōngjǐng jīng" ( 黃庭中景經), Huángtíng wàijǐng jīng (黃庭外景經), di dalam dantian atas, dantian tengah, dantian bawah, masing-masing bersemayam berapa banyak orang, dan apa saja warna jubahnya. Dalam Tantra juga dikatakan bahwa dalam tubuh Anda berdiam banyak Buddha dan Bodhisattva, pada cakra ajna adalah Buddha Vairocana, pada cakra visuddha adalah Buddha Amitabha, pada cakra anahata adalah Buddha Aksobhya, cakra manipura adalah Buddha Ratnasambhava, cakra svadhisthana adalah Buddha Amoghasiddhi, Beliau semua memiliki istana dan parivar. Jika berdiam dengan wajar, maka tidak ada masalah, jika tidak wajar, maka akan timbul masalah. Jika timbul masalah, akan menjadi kepribadian ganda dan kepribadian majemuk.
Jika arwah penjerat memasuki tubuh, Anda tidak bisa mengendalikan apa yang ingin dia lakukan, sehingga menimbulkan masalah. Di saat arwah penjerat tidak kambuh, Anda akan menjadi orang normal, sangat sopan, tapi begitu kambuh langsung berbeda, demikianlah gangguan arwah penjerat.
Siswa bertanya :
Banyak kasus pasien dalam bidang psikiatri, dalam tubuhnya berdiam beberapa kepribadian, bahkan di antara mereka tidak menyadari keberadaan kepribadian yang lain, apakah gangguan kepribadian majemuk seperti ini tergolong sebagai gangguan arwah penjerat?
Mahaguru menjawab :
Benar, itu adalah arwah penjerat.
Siswa bertanya :
Dalam pandangan ilmu kedokteran : Penderita gangguan kejiwaan dikarenakan memiliki kepribadian ganda, sehingga menghasilkan kepribadian majemuk, beberapa kepribadian tersebut adalah diri sendiri, apakah ini mungkin? Berdasarkan kebijaksanaan pengamatan luhur dari Mahaguru, bagaimana pandangan Mahaguru?
Mahaguru menjawab :
Jika semua adalah diri sendiri, maka bisa dikendalikan, karena bukan diri sendiri, maka ia tidak bisa mengendalikan diri. Ada lagi, menurut Mahaguru, setiap insan adalah penderita sakit, hanya saja levelnya sesuai dengan standar orang normal, yang melebihi lingkupan ini disebut penderita gangguan kejiwaan, yang tidak melebihi disebut orang waras.
Dari kisah humor, Mahaguru mengungkapkan suasana pelayanan tamu di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, kita mesti sopan saat melayani pengunjung, Mahaguru teristimewa memuji sikap pelayanan Biksuni Lianye (蓮葉法師).
Siswa bertanya:
Metode penyembuhan yang digunakan oleh psikiater antara lain :
A. Membuat semua kepribadian bisa saling berdamai.
B. Membuat semua kepribadian melebur menjadi satu kepribadian.
Apakah metode yang digunakan oleh dokter sudah tepat?
Dari sudut pandang Anda, bagaimana Anda menanganinya? Apa saran Anda? Bagaimana menggunakan Sadhana Tantra untuk menangani persoalan ini?
Mahaguru menjawab:
Jika Buddha, Bodhisattva, atau Dewa bersemayam di dalam diri Anda, ini wajar. Jika arwah penjerat yang berdiam di sana, karena ia menjerat Anda, berarti dia adalah penagih utang karma, sengaja mengganggu Anda. Metode yang digunakan oleh Mahaguru adalah memancing keluar arwah penjerat Anda, kemudian menyeberangkannya, supaya Anda menjadi waras. Mahaguru telah menyembuhkan banyak penderita gangguan jiwa.
Siswa bertanya:
Dalam karya tulis Mahaguru, buku nomor 216, halaman 158 membahas "Dharmata alamiah", Mahaguru mengatakan bahwa Dharmata alamiah tidak bisa diperoleh melalui bhavana, bukankah dengan demikian membaca Sutra dan bersadhana adalah upaya sia-sia? Terima kasih atas penjelasan Mahaguru.
Mahaguru menjawab:
Bhavana tidak bisa menghasilkan Dharmata alamiah, jadi untuk apa berbhavana? Dharmata alamiah semula ada, dan bukan muncul karena sadhaka berbhavana. Bhavana bisa memperbaiki vasana, karmavarana, kerisauan, kemelekatan, kemelekatan pada ego, kemelekatan pada Dharma, setelah rintangan tersebut disingkirkan, maka Dharmata alamiah pun nampak.
◎ Teks Sutra Vajra
Bagian 4, Perbuatan Luhur Tanpa Terikat
"Dan lagi, wahai Subhuti, dalam mempraktikkan Dharma, semestinya seorang Bodhisattva tidak terikat pada suatu apa pun. Saat seorang Bodhisattva mempraktikkan kedermawanan, ia tidak terikat pada rupa, tidak terikat pada suara, bebauan, cita rasa, objek sentuhan, dan objek pikiran. Subhuti, demikianlah seharusnya seorang Bodhisattva mempraktikkan kedermawanan, yakni tidak terikat pada atribut apa pun. Mengapa demikian? Apabila seorang Bodhisattva mempraktikkan kedermawanan tanpa terikat pada atribut, berkah kebajikan yang dihasilkan tak dapat dibayangkan atau diukur."
"Subhuti, apakah menurutmu ruang angkasa di sebelah timur dapat diukur?"
"Tidak, Bhagavan."
"Subhuti, dapatkah ruang angkasa di sebelah barat, selatan, utara, atas, dan bawah diukur?"
"Tidak, Bhagavan."
"Subhuti, jika seorang Bodhisattva tidak terikat pada atribut apa pun sewaktu mempraktikkan kedermawanan, maka berkah kebajikan yang timbul dari perbuatan bajik tersebut laksana angkasa, tak terbayangkan dan tak terukur. Subhuti, demikianlah hendaknya Bodhisattva mengamalkan ajaran."
◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vajra
Mahaguru menuturkan tadi malam saat melakukan penyeberangan ribuan bahtera Dharma, melafalkan: "Segenap bardo yang berjodoh, silakan naik ke atas bahtera Dharma."
Setelah melafalkannya, datang Bodhisattva Bhadrasri, Beliau bertanya: "Mahaguru Lu, apa yang Anda seberangkan?"
Mahaguru: "Saya menyeberangkan semua arwah korban Covid-19 yang berjodoh!"
Bodhisattva bertanya: "Saat siswa Zhenfo Zong berpulang, apakah Anda juga akan menyeberangkannya?"
Mahaguru: "Benar, saya juga menyeberangkannya. Asalkan menulis surat ke True Buddha Foundation, saya akan menyeberangkan mereka semua bersama ribuan bahtera Dharma."
Bodhisattva bertanya: "Apakah Anda juga menyeberangkan leluhur, kerabat dam kawan Anda?"
Saya menjawab: "Saya seberangkan semua."
Bodhisattva bertanya: "Bagaimana dengan arwah bardo di masa lampau? Bagaimana dengan arwah yang lewat di sini tapi tidak ada hubungan apa pun dengan Anda? Dengan semua yang pernah Anda sebut? Apakah arwah yang Anda seberangkan adalah arwah yang tidak ada hubungan dengan Anda, bukan kerabat maupun kawan Anda, bukan pula leluhur Anda, juga bukan siswa Anda, juga bukan insan yang meninggal dunia karena Covid-19, apakah bardo yang lain juga Anda seberangkan?"Mahaguru tidak bisa menjawabnya, karena mereka tidak berjodoh dengan Mahaguru, arwah yang tidak ada hubungannya tidak diseberangkan.
Bodhisattva Bhadrasri memberitahu Mahaguru, penyeberangan Anda disebut penyeberangan beratribut, kelak Anda mesti ubah menjadi "Semua bardo yang berjodoh, yang tidak berjodoh, silakan naik bahtera Dharma." Dengan demikian, pahala Anda tak terhingga, pahala Anda tiada tara. Seperti yang disebutkan dalam Sutra Vajra, apakah angkasa dapat diukur? Tidak bisa. Asalkan Anda melakukan penyeberangan tanpa atribut, pahalanya juga tak terukur, oleh karena itu Anda mesti melakukan penyeberangan tanpa atribut, tidak peduli bardo yang berjodoh maupun tidak berjodoh, tidak peduli kenal atau tidak kenal, tidak peduli apakah umat Zhenfo Zong atau bukan, tidak peduli apakah mereka adalah kerabat, kawan, leluhur, atau bukan, tidak peduli apakah mereka meninggal dunia karena Covid-19 atau bukan, semua mesti diseberangkan, yang demikian baru disebut penyeberangan tanpa atribut.
"Mahamaitri sekalipun kepada yang tidak berjodoh, Mahakaruna memandang semua sebagai satu kesatuan tubuh." Anda mesti menyeberangkan semua makhluk. Namun, jangan memikirkan pahala, inilah tiada tara, jangan dipikirkan, yang demikian baru disebut penyeberangan tanpa atribut.
Mahaguru mengisahkan, pada zaman dahulu ada seorang tuan tanah tua, di saat terjadi paceklik ia berdana bubur, tidak peduli kepada orang kaya atau miskin, kepada sekeluarga baik itu dewasa maupun anak-anak, yang membungkusnya pulang atau datang membawa tong, semua diberi, semua tidak masalah, ini disebut derma tanpa atribut. Bahkan kepada orang jahat, pembunuh, perampok, penipu, berbagai macam latar belakang yang datang untuk memohon bubur, tuan tanah itu berderma tanpa diskriminasi. Mahaguru berharap, setelah pandemi berlalu, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple juga bisa melakukan derma tanpa atribut. Membantu semua makhluk, semua tanpa atribut.
"Perbuatan Luhur Tanpa Terikat", berderma tanpa terikat oleh apa pun, berderma tanpa pamrih. Oleh karena itu, "Seorang Bodhisattva mempraktikkan kedermawanan tanpa terikat pada rupa, tidak terikat pada suara, bebauan, cita rasa, objek sentuhan, dan objek pikiran." Entah yang datang orang muda, orang tua, atau orang sakit yang lemah, orang sehat, saya berderma kepada mereka semua, ini disebut derma tanpa terikat pada rupa, tidak terikat pada suara, bebauan, cita rasa, objek sentuhan, dan objek pikiran. Pahala yang dihasilkan tak terbayangkan.
Usai Dharmadesana, Mahaguru menganugerahkan Abhiseka Sarana kepada para siswa baru, dan berwelas asih mengadhisthana Air Maha Karuna Dharani dan menginisiasi rupang Budha, menganugerahkan adhisthana pemberkahan bagi segenap umat yang hadir dan berpartisipasi melalui internet. Selain itu juga secara khusus membubuhkan tanda tangan untuk buku nomor 285 "Pemikiran Murni".
Pujabakti malam hari ini telah berjalan dengan sempurna.
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BuddhaBhaisajyaguru
Yidam Pujabakti minggu depan adalah #BuddhaAmitabha
#SutraVajra
-------------------------------------------------------
Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
https://ch.tbsn.org/news/detail/1496/2021%E5%B9%B49%E6%9C%8811%E6%97%A5%E8%A5%BF%E9%9B%85%E5%9C%96%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E8%97%A5%E5%B8%AB%E4%BD%9B%E6%9C%AC%E5%B0%8A%E6%B3%95%E5%90%8C%E4%BF%AE.html
Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia