19 September 2021 Upacara Agung Homa Vidyarajni Mahamayuri di Rainbow Temple
#LiputanTBSN
Pada tanggal 19 September 2021, pukul tiga sore, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat menyelenggarakan Upacara Homa Vidyarajni Mahamayuri (Kongque Mingwang-孔雀明王), dengan tulus mengundang Mulaguru Dharmaraja Liansheng untuk memimpin upacara. Vidyarajni Mahamayuri memiliki kekuatan tanpa batas, merupakan salah satu Yidam upacara yang paling dinanti-nantikan.
Hawa musim semi di Seattle terasa sangat sejuk, hujan turun rintik laksana tirta amerta yang tercurah dari surga, seolah-olah membersihkan hati setiap insan dan seluruh muka bumi. Upacara Homa Vidyarajni Mahamayuri sangat istimewa, begitu api homa dinyalakan, arus kehangatan Dharma mengalir memasuki hati segenap siswa Zhenfo Zong di seluruh belahan dunia. Semua memanjatkan harapan baik, supaya kobaran api homa dapat membakar habis semua rintangan, dan terang api homa dapat menyinari jalan Bodhi yang akan kita tempuh.
Usai upacara homa, terlebih dahulu Dharmaraja memberitahu semua bahwa hari Minggu depan adalah Upacara Homa Vajra Vyaghravaktra (Hutou Jingang-虎頭金剛), Vyaghravaktra atau Vajra Kepala Harimau merupakan perwujudan dari Mahadewi Yaochi, dan kebetulan tahun depan adalah Tahun Macan, Dharmaraja mengungkapkan bahwa maskot tahun depan adalah Vajra Vyaghravaktra. Di lokasi gudang harta bisa menyemayamkan Vajra Vyaghravaktra, atau bendera kuning segi tiga yang ditulisi: Vajra Vyaghravaktra hadir di sini dan melindungi (Hutoujingang daocizhen-虎頭金剛到此鎮), dengan demikian bisa melindungi kita dari hawa buruk, bisa mendatangkan harta, dan sangat berkekuatan.
Yidam homa hari ini adalah Vidyaraja Mahamayuri yang memiliki asal usul sangat agung, bahkan dapat mengubah karma tetap, memiliki pahala luar biasa. Setelah memperkenalkan asal usul istimewa dari Vidyaraja Mahamayuri, yaitu Tribuddha: Buddha Sakyamuni, Buddha Amitabha, dan Tathagata Mahavairocana, Dharmaraja memperkenalkan Mantra Hati Vidyaraja Mahamayuri dan mengungkapkan bahwa Vidyarajni ini memiliki kekuatan santika (tolak bala), paustika (peningkatan berkah dan kebijaksanaan), vasikarana (cinta kasih), dan abhicaruka (penaklukan).
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
Jika seorang sadhaka telah cerah, apakah ia masih tetap terkena pengaruh hukum sebab dan akibat, sehingga terlahir kembali? Jika seorang yang cerah terlahir kembali, apakah ingatan kehidupan lampaunya akan terhapus? Jika terhapus, dan tidak bisa berjumpa dengan Mahakalyanamitra (pembimbing agung), apakah akan sangat mudah terjerumus ke dalam keduniawian?"
Dharmaraja berwelas asih menjawab:
Pencerahan bukan berarti Kebuddhaan, tahap bhavana dibagi menjadi: sambharamarga, prayogamarga, darsanamarga, bhavanamarga, dan Parayana. Sedangkan pencerahan masih berada di tahap darsanamarga, setelah darsanamarga masih perlu menekuni bhavanamarga (memulai pembinaan diri yang sesungguhnya), oleh karena itu sekalipun telah pencerahan masih tetap terlahir kembali sesuai hukum karma. Selain itu, ingatan lampau bisa terhapus, meskipun masih punya akar kebajikan, tapi hanya menjadi sedikit ingatan, dan masih sangat mudah untuk terjerumus.
Pertanyaan dari siswa di Malaysia:
Saat memberi persembahan Dhumapuja kepada Penagih Utang Karma, apakah sadhaka boleh bervisualisasi persembahan berupa teratai dan bahtera Dharma, memohon Caturbhujalokesvara untuk memancarkan sinar menjemput Penagih Utang Karma duduk di atas teratai dan bahtera Dharma, terbebas dari duka, mencapai kebahagiaan sejati, terlahir di Negeri Buddha?
Mahaguru menjawab:
Boleh, Dhumapuja bukan hanya memberikan kepuasan materi seperti sandang, pangan, dan papan, tapi juga bisa menggunakan daya batin untuk mentransformasikan teratai dan bahtera Dharma. Caranya, dalam bubuk dupa Dhumapuja mesti ada teratai dan bahtera Dharma, terlebih dahulu buatlah kertas teratai dan bahtera Dharma, kemudian bakar menjadi abu, dan campurkan abunya dengan bubuk dupa Dhumapuja, ditambah dengan visualisasi dan daya bhavana, bisa membantu Penagih Utang Karma untuk terlahir di alam suci.
Pertanyaan kedua dari siswa di Malaysia:
Mengenai Mahamandalapuja dalam Catur Prayoga, selain persembahan ke atas dan derma ke bawah, apakah sadhaka boleh bervisualisasi memberikan persembahan kepada Penagih Utang Karma dan Arwah Penjerat, demi memberi manfaat baik bagi mereka?
Mahaguru menjawab:
Boleh. Mahamandalapuja adalah persembahan ke atas dan derma ke bawah yang mencakupi alam neraka, alam preta, alam hewan, semua bisa menerima persembahan, termasuk alam atas seperti: Empat alam Arya, serta semua makhluk di enam alam juga menerimanya, sehingga tentu saja Mahamandalapuja boleh dipersembahkan kepada Penagih Utang Karma dan Arwah Penjerat.
Di akhir, Dharmaraja menambahkan keterangan terkait pertanyaan mengenai Vajra Drdha Prthivi (Jianlaodishen-堅牢地神) kemarin. Ketika Buddha Sakyamuni mencapai Kebuddhaan, Vajra Drdha Prthivi muncul dari dalam bumi, memuji pahala Buddha Sakyamuni. Selain itu, Tathagata Prabhutaratna juga muncul dari dalam bumi untuk memuji Buddha Sakyamuni.
◎ Teks Sutra Vajra
Bagian 6, Keyakinan Benar nan Langka
Y.A. Subhuti bertanya kepada Buddha, "Di masa mendatang, akankah ada orang yang ketika mendengar ajaran ini, memiliki keyakinan sejati dan menaruh kepercayaan padanya?"
Buddha menjawab, "Jangan berkata begitu, wahai Subhuti. Lima ratus tahun setelah Tathagata Parinirvana, masih akan ada orang-orang yang menikmati kebahagiaan karena mengamalkan aturan-aturan moralitas. Apabila mereka mendengarkan sabda-sabda ini, mereka akan memiliki keyakinan dan percaya bahwa inilah kebenaran. Hendaknya kita ketahui bahwa mereka telah menanam benih kebajikan tidak hanya semasa kehidupan satu Buddha saja, atau bahkan dua, tiga, empat, atau lima Buddha, melainkan sebenarnya pernah menanam benih kebajikan selama kurun waktu kehidupan para Buddha yang tak terhingga banyaknya. Ketahuilah wahai Subhuti, barang siapa yang hanya dalam sekejap saja membangkitkan keyakinan yang murni dan tulus begitu mendengar sabda-sabda Tathagata ini, maka Tathagata akan melihat serta mengenali orang tersebut, dan mereka akan mencapai kebahagiaan yang tak terukur berkat pemahaman ini. Mengapa? Karena orang semacam itu tidak mengambil gagasan mengenai atribut diri, atribut pribadi, atribut makhluk hidup, atau atribut jangka kehidupan."
"Tiada atribut dharma atau gagasan mengenai atribut bukan dharma. Mengapa demikian? Jika para insan tersebut mengambil gagasan mengenai atribut, maka mereka juga akan mengambil gagasan-gagasan mengenai atribut diri, atribut pribadi, atribut makhluk hidup, dan atribut jangka kehidupan."
"Jika mengambil gagasan mengenai atribut dharma, maka mereka juga akan mengambil gagasan-gagasan mengenai atribut diri, atribut pribadi, atribut makhluk hidup, dan atribut jangka kehidupan. Mengapa demikian? Jika mengambil gagasan mengenai atribut bukan dharma, maka mereka juga akan mengambil gagasan-gagasan mengenai atribut diri, atribut pribadi, atribut makhluk hidup, dan atribut jangka kehidupan."
"Oleh karena itu, hendaknya tidak mengambil gagasan atribut dharma (fenomena) atau dalam gagasan atribut bukan dharma. Inilah makna dari sabda Tathagata: ‘Para Biksu, hendaknya kalian mengetahui bahwa seluruh ajaran yang Kubabarkan bagi kalian adalah laksana sebuah rakit. Seluruh Dharma harus ditinggalkan, apalagi yang bukan Dharma."
◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vajra
Ini adalah teks Sutra yang sangat mendalam, mengambil gagasan atribut adalah keliru, mengambil gagasan bukan atribut juga keliru. Terlebih dahulu kita ulas kalimat pertama:
Subhuti bertanya kepada Buddha, apakah para insan yang mendengar ajaran yang dibabarkan oleh Bhagavan bisa membangkitkan keyakinan sejati? Buddha menjawab, jangan berkata seperti itu, kelak setelah Buddha Parinirvana, 500 tahun kemudian, ada orang yang meyakini ajaran ini, inilah keyakinan benar, memiliki keyakinan benar ibarat berjumpa dengan akar kebajikan yang ditanamkan oleh para Buddha yang tak terhingga banyaknya. Asalkan memahami bahwa atribut sejati bukan atribut, maka bisa berjumpa dengan Buddha yang tak terhingga banyaknya.
Keyakinan benar adalah kepercayaan yang sepenuhnya murni, memahami atribut sejati bukan atribut, maka Buddha akan melihat Anda. Karena insan semacam itu sudah tidak lagi mengambil gagasan atribut diri, atribut insan, atribut makhluk hidup, dan atribut jangka waktu kehidupan. Tidak ada atribut dharma, juga tidak ada atribut bukan dharma. Dharma yang dimaksud di sini adalah gunung, sungai, dan dataran. Jika sadhaka mengira benar-benar ada gunung, sungai, dan dataran, berarti dia telah mengambil gagasan atribut dharma, jika sadhaka mengira tiada gunung, sungai, dan dataran, berarti dia telah terperangkap dalam mengambil gagasan atribut bukan dharma. Mengambil gagasan tersebut berarti ada konsep diri, jika tiada konsep diri, maka tidak akan mengambilnya.
Kenapa tidak boleh mengambil gagasan atribut diri, sebab tiada diri. Dahulu, sekarang, dan mendatang, semua bukan diri. Mana diri yang sejati? Semua terus berubah, pikiran juga terus berubah. Pujian hari ini, besok bisa berubah menjadi hinaan, cinta hari ini, besok bisa menjadi kebencian.
"Hendaknya tidak mengambil gagasan atribut dharma (fenomena) atau gagasan atribut bukan dharma." Ini adalah tingkatan tertinggi, menurut ajaran Buddha, hendaknya tidak mengambil gagasan cinta, tidak mengambil gagasan benci, tidak mengambil konsep kebajikan, tidak mengambil konsep kejahatan. Patriark ke-6 sekte Chan pernah mengatakan, "Tidak memikirkan kebajikan, tidak memikirkan kejahatan.", ini sangat mendalam, tidak terperikan. Tidak melekat pada atribut dharma, tidak melekat pada atribut bukan dharma, baru bisa mencapai Kebuddhaan.
Pengulasan Sutra Vajra oleh Dharmaraja merupakan transmisi kebijaksanaan terdalam dan tertinggi, tiap Dharmadesana membawa semua pendengar memasuki kondisi tiada rintangan, seolah-olah mengembalikan suasana pembabaran Dharma pada masa Buddha memutar Dharmacakra di dunia saha. Dharmadesana tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu, masih terus bergema sampai saat ini, bahkan di masa kini segenap siswa di berbagai penjuru dunia tetap bisa merasakan aliran Dharmasukha dengan cara berpartisipasi dan menyimak Dharmadesana melalui Zoom.
Di penghujung acara, semua berpamitan dengan Dharmaraja, semua melambaikan tangan, kerinduan meluap di hati Guru dan siswa, kita semua menantikan perjumpaan indah di minggu depan.
------------------------
Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
https://ch.tbsn.org/news/detail/1498/2021%E5%B9%B49%E6%9C%8819%E6%97%A5%E5%BD%A9%E8%99%B9%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E5%AD%94%E9%9B%80%E6%98%8E%E7%8E%8B%E8%AD%B7%E6%91%A9%E5%A4%A7%E6%B3%95%E6%9C%83.html
Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#TautanPendaftaranUpacaradiRainbowTemple: https://tbs-rainbow.org/Donate
Berpartisipasi dalam Upacara Homa melalui Zoom: https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
#VidyarajniMahamayuri
Yidam Upacara minggu depan adalah
#VajraVyaghravaktra #VajraKepalaHarimau