26 September 2021 Upacara Agung Homa Vajra Vyaghravaktra di Rainbow Temple

26 September 2021 Upacara Agung Homa Vajra Vyaghravaktra di Rainbow Temple

#LiputanTBSN

Pada tanggal 26 September 2021, pukul tiga sore, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Homa Vajra Vyaghravaktra (Vajra Kepala Harimau-Hutoujingang-虎頭金剛). Begitu suara mantra Vajra Vyaghravaktra gagah berkumandang dalam bhaktisala, Dharmaraja menyalakan tungku homa. Segenap siswa di arena dan yang berpartisipasi secara daring turut melebur dalam api homa, berkat daya adhisthana dari Dharmaraja, semua karmavarana terbakar habis, memancarkan sinar kemurnian.

Usai homa, Dharmaraja mengumumkan bahwa Yidam homa minggu depan adalah Vajrasattva (Jingangsaduo-金剛薩埵). Dharmaraja menyebutkan Dharmarajaputra dari Trini Arya Avatamsaka dan Trini Arya Sukhavati, kemudian mengungkapkan bahwa Vajrasattva adalah Dharmarajaputra paling penting dalam Tantra, sekaligus merupakan pemimpin spiritual Tantra. Dalam Kriya-tantra, ada Tiga Pelindung, yaitu: Bodhisattva Avalokitesvara Maha Welas Asih, Bodhisattva Manjusri berkebijaksanaan agung, dan Bodhisattva Vajrapani berkekuatan agung.

Vajrasattva, Bodhisattva Vajrapani, dan Vajracitta adalah perwujudan setara, semua adalah Dharmarajaputra yang sangat agung. Dharmaraja memberitahu semua bahwa segala sesuatu dalam Tantra berasal dari Vajrasattva, Guru bhavana dalam Tantra disebut Vajradhara. Dorje Chang adalah Buddha Adharma, Buddha Panca Dhyani adalah Vajradhara, Vajrasattva adalah Vajradhara ke-6. Mulaguru adalah Vajradhara ke-7, sedangkan para Acarya yang diabhiseka oleh Mulaguru adalah Vajradhara ke-8. Tekun menjapa Mantra Hati Vajrasattva dalam jumlah banyak dapat membersihkan kerisauan batin, menyingkirkan hawa sial dan mengikis karmavarana.

Dharmaraja membabarkan wujud dan mudra dari Vajra Vyaghravaktra yang merupakan perwujudan setara dari Mahadewi Yaochi, yang juga merupakan maskot tahun depan. Tahun depan semua bisa mengundang Vajra Vyaghravaktra untuk melindungi posisi gudang harta. Manfaatnya antara lain: 1. Meredam hawa buruk ; 2. Menggigit berbagai benda berharga masuk ke rumah. Dharmaraja memuji sarana puja homa hari ini, yaitu: Bendera titah warna kuning aprikot, dibuat dengan sangat baik. Dharmaraja mengungkapkan bahwa setelah bendera titah diadhisthana, maka Vajra Vyaghravaktra akan bersemayam dalam bendera tersebut.

Dharmaraja mengungkapkan bahwa Mahadewi Yaochi adalah Arya Mahamulia dalam Tao, mengapa setelah belajar Buddha masih tetap menghormati Mahadewi Yaochi? Sebab Mahadewi Yaochi yang menuntun supaya Dharmaraja belajar Buddha, rasa hormat Dharmaraja kepada Mahadewi Yaochi selamanya tidak akan pernah berubah. Dharmaraja juga tidak melupakan budi jasa ajaran Yesus dalam hidup beliau, Yesus memiliki semangat pengorbanan diri bagi semua makhluk. Dharmaraja berpesan supaya kita jangan mendiskriminasi agama yang berbeda, terhadap ajaran agama lain mesti bisa saling menghormati.

Dharmaraja mengisahkan pengalaman saat beliau bervegetarian, saat itu pada masa awal belajar Dharma, begitu mencium bau daging, Dharmaraja langsung ingin muntah, oleh karena itu hanya bisa bervegetarian. Sampai satu tahun kemudian, setelah tidak lagi ingin muntah ketika mencium bau daging, baru bisa makan lauk berdaging.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa dari Malaysia:
Semasa saya masih muda, kakak meminta supaya saya mewakili keponakannya untuk ke kuil memohon fu bisnis, dan ternyata bisnis keponakannya semakin berkembang, sedangkan saya sampai saat ini masih seorang karyawan sambilan, beranjak dewasa saya pun menyadari bawah berkah bisnis saya sepertinya telah diambil oleh orang lain, sehingga tiap kali berbisnis selalu gagal, sampai-sampai tidak punya modal untuk kembali berbisnis. Mohon petunjuk Mahaguru, jika berkah diri sendiri telah dibawa pergi orang lain, apakah ada cara untuk mengambilnya kembali?

Dharmaraja menjawab, bisa memohon kepada Vajra Mahaberkah (Dafujingang-大福金剛). Dharmaraja mengisahkan dahulu ketika baru saja tinggal di Amerika Serikat mengalami kekurangan financial, kemudian Mahaguru berjumpa dengan Bodhisattva Maitreya yang membuka karung kain Beliau di tengah angkasa, karung kain menjelmakan jubah Dharma, mahkota Dharma dan kitab ritus, baru kemudian menjelmakan berbagai macam harta benda. Bodhisattva Maitreya memberitahu Dharmaraja bahwa beliau adalah Vajra Mahaberkah yang kelak akan memiliki semua itu, di saat yang sama juga berpesan kepada Dharmaraja supaya tidak meminta apa pun kepada orang lain, karena meminta berarti melanggar sila. Dharmaraja selalu mematuhi sila tersebut.

Pertanyaan kedua juga berasal dari siswa di Malaysia:
Dalam buku Mahaguru nomor 280, artikel ke-20, ada percakapan antara Mahaguru dengan Dewi Keremajaan.

Saya bertanya: "Apa itu bhavana?"
Beliau menjawab: "Nondualisme konstan, inilah bhavana." (Ya Tuhan! Hebat!)
Saya bertanya: "Apa itu abhavana?"
Beliau menjawab: "Hanya perlu lindungi dan biarkan, tidak perlu tekun, inilah abhavana."

Siswa tidak pandai, mohon petunjuk Mahaguru, apakah pemahaman siswa di bawah ini benar? Mohon Mahaguru berwelas asih memberi petunjuk.

1. "Nondualisme konstan, inilah bhavana."
Jika rasa tamak, benci, dan kebodohan muncul, gunakan sinar terang Buddhata untuk mengatasinya, transformasikan menjadi sunya. Secara konstan berdiam dalam sinar terang Buddhata, inilah yang disebut dengan bhavana.

2. Abhavana
Ekagrayoga, nisprapancayoga, samarasayoga (semua adalah satu), ketika satu kembali pada nol barulah abhavanayoga? Semua metode penyesuaian bisa lenyap, tiada menggagas, tidak ikut campur, sampai pada saat itu baru disebut sebagai abhavana.


Sekali lagi, sepenuh hati memohon Mulaguru untuk menetap di dunia senantiasa memutar Dharmacakra.

Dharmaraja menjelaskan bahwa yang diungkapkan oleh siswa tersebut adalah metode mengatasi, benar adanya. Namun sampai pada nondualisme, ini sudah bukan metode mengatasi, pada hakikatnya tidak perlu diatasi. Asalkan sunyata muncul, maka tidak perlu lagi diatasi. Tamak, benci, dan bodoh adalah sunya, yang absolut adalah nondualisme. Jika sadhaka bisa menampakkan sunyata diri, senantiasa berada dalam sunyata, inilah bhavana. Setiap saat sunyata, tidak perlu metode mengatasi, inilah abhavana, inilah bhavana.

◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vajra

Bagian 7, Tiada yang Diperoleh dan Tiada yang Dibabarkan

Meskipun hanya terdiri dari beberapa kata, tapi di dalamnya terkandung makna mendalam. Dharmaraja menjelaskan bahwa membabarkan Dharma sama dengan tidak membabarkan Dharma, memperoleh sama dengan tidak memperoleh! Orang yang mencerahi sunyata tidak akan mengatakan dirinya mencerahi sunyata, Anuttarasamyaksambodhi hanya sebuah istilah belaka.

Jika tiada yang diperoleh dan tiada kehilangan, buat apa berbhavana? Ternyata dengan bhavana baru bisa memahami kebenaran mengenai tiada yang diperoleh. Berbhavana pada akhirnya memahami, sesungguhnya tidak memperoleh suatu apa pun. Memahami tiada yang diperoleh, barulah merupakan realisasi. Dharmaraja mengisahkan suatu cerita untuk menyampaikan: "Batin lampau tidak bisa diperoleh, batin sekarang tidak bisa diperoleh, batin mendatang tidak bisa diperoleh, batin apa yang Anda peroleh?" Jawabannya adalah: "Batin tiada yang diperoleh." Karena hidup dalam kekinian juga keliru, sama dengan batin sekarang, tiada yang diperoleh. Sunyata dan Buddhata semula ada, bukan sesuatu yang dihasilkan dari bhavana. Tiada yang diperoleh, tiada yang dibabarkan, Dharmata alamiah. Dharmaraja mengajak semua untuk merenungkan, apa yang bisa kita peroleh di dunia ilusi yang tidak kekal ini.

Di penghujung, Dharmaraja memberitahu semua, Dharmadesana adalah demi memahami : tiada yang diperoleh, tiada yang dibabarkan. Saat semua telah memahami tiada yang diperoleh dan tiada yang dibabarkan, dengan sendirinya batin pun tenteram, dan dunia pun damai. Dapat mempertahankan ketenangan batin, memahami tiada menggagas, tidak ikut campur, inilah bhavana. Insan terseret oleh jodoh banyak kehidupan dan karmavarana, seperti: terhadap putra dan putri, meski hati ini tetap mencintai mereka, tapi tidak memaksa mereka untuk hidup mengikuti keinginan orang tua, cukup jalani sesuai dengan nidana mereka.

Usai Dharmadesana, Dharmaraja berpamitan dengan segenap siswa yang nampak di layar Zoom, kemudian menganugerahkan abhiseka kepada siswa yang hadir di lokasi. Yidam upacara yang akan dipimpin oleh Dharmaraja Liansheng minggu depan adalah Vajrasattva yang melambangkan sunyata, marilah kita bersama dengan khidmat berpartisipasi dalam upacara, bersama membersihkan kerisauan, menyingkirkan kesialan, dan mengikis karmavarana.

----------------------------------------

Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
https://ch.tbsn.org/news/detail/1499/2021%E5%B9%B49%E6%9C%8826%E6%97%A5%E5%BD%A9%E8%99%B9%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E8%99%8E%E9%A0%AD%E9%87%91%E5%89%9B%E8%AD%B7%E6%91%A9%E5%A4%A7%E6%B3%95%E6%9C%83.html

Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

#PendaftaranUpacaraRainbowTemple tautan: https://tbs-rainbow.org/Donate

Berpartisipasi dalam upacara melalui Zoom: https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

#VajraVyaghravaktra
#VajraKepalaHarimau

Yidam upacara minggu depan adalah #Vajrasattva

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。