【Dokumen Pendidikan nomor 20190012: Perhentian Pertama Lokakarya Pemandu Ritual Satya Buddha Tahun 2019 – Vihara Vajragarbha Boyeh Malaysia】
《Liputan TBS Persekutuan Agama Buddha Tantrayana Chen Foh Chong Malaysia》
Pada tanggal 6 s.d. 8 Desember 2019, demi meningkatkan kualitas karya pembabaran Dharma tempat ibadah ( dan organisasi ) seluruh Malaysia dan para rohaniwan Zhenfo Zong, serta secara efisien meningkatkan pemahaman mendasar terhadap pelayanan dalam agama Buddha dan pelantunan, memahami seluk-beluk dalam memandu puja bakti dan tata ritual upacara, maka untuk pertama kalinya True Buddha Foundation ( TBF ) menyelenggarakan Lokakarya Pemandu Ritual.
Kegiatan kali ini dihadiri oleh para perwakilan Persekutuan Agama Buddha Tantrayana Chen Foh Chong Malaysia, perwakilan tempat ibadah, dan para rohaniwan yang kesemuanya berjumlah 30 orang. Penataran Pelantunan selama tiga hari ini diselenggarakan di ruang rapat lantai dua Vihara Vajragarbha Boyeh ( Boyeh Leizangsi -般若雷藏寺 ). Pembicara Lokakarya Pemandu Ritual Satya Buddha kali ini adalah Acarya Shi Lianwei (釋蓮衛上師) dari Taiwan.
Pada tanggal 6 pukul 9 tepat, Lokakarya Pemandu Ritual Satya Buddha Tahun 2019 resmi dimulai, para perwakilan tempat ibadah dari berbagai wilayah di Malaysia dan bahkan luar negeri yang menghadiri penataran kali ini antara lain adalah biksu, biksuni, pandita, dan umat, mereka antara lain berasal dari :
Vihara Vajragarbha Boyeh, Vihara Vajragarbha Huayan (華嚴雷藏寺), Vihara Vajragarbha Falun (法輪雷藏寺), Vihara Vajragarbha Miaoli (妙理雷藏寺), Cetiya Fuyuan (蓮園堂), Cetiya Xindeng (心燈堂), Paviliun Lianhua Kerling (吉粦蓮華閣), Cetiya Falun (法輪精舍), Cetiya Miaozhi (妙智堂), Cetiya Jingshi (敬師堂), Cetiya Dashan (大善堂), Cetiya Zhongdao (中道堂), Perkumpulan Puja Zhengjue (正覺同修會), Vihara Vajragarbha Jishan (濟善雷藏寺), Perkumpulan Puja Guanhui (觀慧同修會), dan Perkumpulan Puja Puming (普明同修會) Hong Kong.
Sesuai dengan permintaan Acarya pembimbing dan kebutuhan dalam penyampaian materi, setiap peserta membawa sendiri daqing ( bokor ), liuyin dan muyi, sebagai alat untuk praktik. Dalam dua kelas pagi hari pertama, Acarya Lianwei telah membabarkan konsep dasar pelantunan dan kiatnya, penjelasan simbol not, laku wibawa dalam menggunakan alat pengiring puja, serta makna dari Lagu Pendupaan ( Xiangzan ) dan Lagu Dharmakaya Parisuddhi ( Qingqingzan ). Mengikuti bimbingan welas asih dari Acarya, setiap peserta memegang alat pengiring puja yang telah dibawa masing-masing, ketukan dan alunan suara alat pengiring puja terdengar sungguh merdu, menggugah hati dan menuntun kita menyelami keagungan Dharma.
Acarya bersungguh-sungguh dalam berbagi pengetahuan dan kecakapan memainkan alat pengiring puja, dengan harapan supaya semua dapat menguasai dasar dan semakin terampil dalam pelantunan, supaya dapat meningkatkan standar pelantunan masing-masing, serta terus meningkatkan pemahaman dan pengamalan dalam memandu ritual, bersama mengembangkan dan memperluas karya Dharma Zhenfo Zong, sekaligus memberikan sumbangsih bagi silsilah mulia dan pembabaran Dharma Zhenfo Zong. Semua berharap dapat membawa banyak hal yang berharga yang telah dipelajari dari lokakarya kali ini, supaya dapat membagikannya kepada semua umat di tempat ibadah masing-masing, sehingga semakin banyak bermunculan generasi penerus yang berbakat.
Dalam tiga kelas di sore hari, Acarya mengajarkan bagaimana cara yang baik dalam melakukan pelantunan dan menggunakan alat pengiring puja. Acarya memberikan contoh melalui pelantunan lagu Pujian Dharmakaya Parisuddhi ( Qingjingzan ), dan lagu Pendupaan ( Xiangzan ) dalam versi lambat, versi tirta mengalir, dan versi Indonesia. Kelas malam hari dimulai pukul 19:30, Acarya tetap nampak bersemangat mengupas hal-hal penting dalam menata mandala upacara, dan bagaimana menyiapkan lingpai serta surat doa untuk upacara.
Acarya membimbing supaya para peserta dapat memiliki semangat untuk mengamalkan apa yang telah diajarkan, menanamkan kesabaran dan kemampuan konsentrasi, serta meningkatkan kemampuan berapresiasi. Selain itu, bagi Acarya Lianwei menjadi pembimbing merupakan kesempatan bagi diri sendiri untuk mengembangkan kemampuan meditasi dan semangat berdana Dharma. Terima kasih atas bimbingan welas asih dari Acarya Linwei, pelatihan hari pertama usai sekitar pukul 9 malam.
Pagi hari tanggal 7, pukul 09:00 s.d. 10:30, setelah bimbingan pelantunan kemarin, tiba saatnya bagi Acarya untuk menguji hasil belajar para peserta. Nampak rasa gugup tersirat dari wajah para peserta yang sedang menantikan giliran tampil dalam ujian. Karena biasanya kurang mendalami materi dan kurang pengalaman, maka wajar jika para peserta menjadi gugup. Dalam waktu satu setengah jam, nampak Acarya Lianwei dengan sepenuh hati menguji setiap peserta, membuat semua seolah-olah kembali pada masa ujian seleksi pandita, semangat dan profesionalisme Acarya sungguh mengaggumkan.
Usai ujian, setelah para peserta beristirahat beberapa saat, kelas berikutnya langsung dimulai. Acarya berwelas asih mengupas asal mula Upacara Ulkhamukhayoga dan ritual dana amrta, mengulas sedikit mengenai tata ritual Ulkhamukhayoga, serta bagaimana mempersiapkan ritual dana amrta.
Ada satu hal yang istimewa, yaitu setelah mengupas perihal ritual dana amrta, Acarya juga berwelas asih berbagi sedikit pengalaman, menambah pengetahuan yang juga sangat bermanfaat bagi para peserta. Dalam kelas ini semua dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan, proses tanya-jawab ini membuat jalinan keakraban antara Acarya pembimbing dan para peserta menjadi semakin erat.
Setelah santap siang bersama, pada pukul 13:30, Acarya melanjutkan dengan bimbingan pelantunan dan cara menggunakan alat pengiring puja. Terutama adalah bagaimana cara tepat dalam melantunkan gatha dan mantra dalam tata ritual mahapuja pada Buddha dan Nama Agung Ksitigarbha Bodhisattva, supaya selaras dengan ketukan alat pengiring puja ( Ulkhamukayoga : Suara 2 menjadi suara 6 ). Berkat bimbingan Acarya, setiap peserta mendapatkan pengetahuan mengenai pelantunan yang tepat.
Usai santap malam, pukul 19:30 kelas berlanjut, Acarya mengulas tiga materi yang penting: