31 Oktober 2021 Upacara Agung Homa Vidyaraja Acalanatha di Rainbow Temple
#LiputanTBSN
Tak terasa telah tiba hari terakhir bulan Oktober, masyarakat umum merayakannya setiap tahun sebagai hari Halloween, segenap siswa di Rainbow Temple (Caihong Leizangsi-彩虹雷藏寺) dengan tulus menyambut kedatangan Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Homa Vidyaraja Acalanatha (Budong Mingwang-不動明王). Sebelum upacara dimulai, Tim Paduan Suara Tianyin Yayue mendendangkan dua lagu merdu sebagai persembahan bagi Dharmaraja, lagu berjudul: "Anda Adalah Buddha" dan "Lupa Siapa Aku", Dharmaraja memancarkan senyuman welas asih, menikmati pertunjukan paduan suara. Pada sesi pelimpahan jasa Upacara Homa, Dharmaraja memanjatkan doa kepada Vidyaraja Acalanatha Arya Bagian Tengah dan Asta Mahakumara untuk menjemput semua arwah baik itu yang berjodoh maupun yang tidak, supaya semua terlahir di alam suci Buddha, serta menaklukkan semua makhluk perintang Dharma dan virus yang merugikan kesehatan para insan. Usai Homa, Dharmaraja mengumumkan bahwa Yidam upacara minggu depan adalah Bodhisattva Mahapratisara (Dasuiqiu Pusa-大隨求菩薩), ikrarnya adalah membuat supaya harapan para insan dapat terpenuhi.
Dharmaraja memperkenalkan Mantra Hati dan Mudra Vidyaraja Acalanatha, di antaranya adalah Mudra Sarung Pedang dan Mudra Empat Vertikal Lima Horizontal. Dharmaraja mengenang, Sadhana Vidyaraja Acalanatha ditransmisikan pertama kali di San Fransisco. Lokasi pembabaran Dharma saat itu adalah di ruang terbuka di hutan, mendadak ada banyak burung gagak hinggap di pepohonan sekitar. Saat transmisi Sadhana, semua burung gagak turun bersama mengitari lokasi transmisi Sadhana, dan mereka terus berbunyi. Sesungguhnya burung gagak disebut juga gagak api, melambangkan lidah api di sekitar tubuh Vidyaraja Acalanatha. Pada saat yang sama, mendadak pedang mestika pada rupang Vidyaraja Acalanatha di depan Dharmasana terbang keluar, setelah dipasang kembali, ia terpelanting keluar lagi, berturut-turut sebanyak tiga kali, membuat orang takjub.
Dharmaraja memberitahu semua, ikrar Vidyaraja Acalanatha adalah:
Barang siapa melihat Tubuh-Ku membangkitkan Bodhicitta,
Mendengar Nama-Ku menghentikan kejahatan dan tekun dalam kebajikan,
Mendengar sabda-Ku memperoleh Kebijaksanaan Agung,
Memahami Hati-Ku mencapai Kebuddhaan dalam tubuh sekarang.
Di antara semua Vajra Dharmapala, hanya Beliau yang memiliki ikrar seagung ini, Beliau adalah Dharmapala dari Dharmaraja. Saat itu, Acarya Huijun (慧君上師) melapor bahwa sebelum upacara tiba-tiba muncul awan pancawarna di angkasa. Di Jepang pada masa Bakufu, demi melindungi kota, Sangha menggelar penekunan Sadhana Vidyaraja Acalanatha Pancawarna, menata lima warna Vidyaraja Acalanatha yang masing-masing melindungi bagian tengah dan empat arah lainnya, dengan demikian bisa melindungi kota dan negara. Kelak ketika nidana telah lengkap, Dharmaraja akan mentransmisikan Sadhana Vidyaraja Acalanatha Pancawarna demi kebaikan semua makhluk! Setelah Dharmaraja melihatnya, foto tersebut ditangkap kamera supaya semua orang yang menyaksikan siaran langsung juga bisa melihatnya.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Seorang siswa di Taiwan mengatakan bahwa ia suka memelihara ikan, dan sudah ditekuni selama puluhan tahun, tapi kadang ikan yang dipeliharanya mati, meskipun siswa ini bisa menjapa Dharani Sukhavativyuha demi menyeberangkan mereka, tapi tetap ada penyesalan dalam hati, mohon petunjuk Dharmaraja, apakah ini tergolong perbuatan membunuh makhluk hidup? Selain itu, pernah suatu ketika saat siswa jatuh sakit, pada saat yang sama ikan yang dipeliharanya mati, kemudian kondisi siswa jauh membaik, mohon petunjuknya, apakah ikan tersebut melakukan penanggungan?
Dharmaraja mengungkapkan, terlebih dahulu perlu diketahui apakah siswa ini membudidayakan ikan di kolam, atau menjadikannya sebagai hewan peliharaan di rumah? Jika dipelihara di rumah, cukup menjapa Dharani Sukhavativyuha dan bervisualisasi ikan terlahir di Negeri Buddha. Ikan tidak mungkin melakukan penanggungan, sebab ikan tidak berbhavana, peristiwa tersebut hanya sebuah kebetulan.
Jika ikan itu mati dengan sendirinya, maka Anda tidak melakukan pembunuhan. Kecuali setelah Anda membudidayakannya kemudian menjualnya, ini tergolong perbuatan membunuh makhluk hidup. Tidak peduli kondisi yang mana pun, semua kondisi perlu menjapa Dharani Sukhavativyuha.
Pertanyaan selanjutnya berasal dari siswa di Malaysia, di internet ia membaca Kidung Shaobing yang ditulis oleh Liu Bowen, pada salah satu bagian ada tertulis:
Kaisar bertanya: "Di masa mendatang, Tao ditransmisikan kepada siapa?"
Liu Bowen menjawab: (ada syairnya sebagai bukti)
不相僧來不相道
Bù xiāng sēng lái bu xiāng dào
頭戴四兩羊絨帽
Tóu dài sì liǎng yángróng mào
真佛不在寺院內
Zhēnfo bùzài sìyuàn nèi
他掌彌勒元頭教
Tā zhǎng mílè yuán tóu jiào
Siswa tersebut menjelaskan bahwa agama Buddha, Tao, dan Tantra mengenakan topi dari bulu domba (Banyak topi Acarya Tibet yang terbuat dari bulu domba). Di internet beredar bahwa ciri khas orang suci timur adalah mengandalkan doktrin. Kemunculan orang suci ini bukan untuk mengurusi negara, melainkan demi meningkatkan pemikiran umat manusia supaya mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Kemunculan beliau merupakan kabar baik bagi dunia. Buku karya tulis Dharmaraja yang telah terbit sudah melampaui jumlah sangat banyak, mohon petunjuk Dharmaraja untuk membabarkan makna sajak di atas.
Dharmaraja mengupas makna sajak tersebut baris demi baris:
“Bù xiāng sēng lái bu xiāng dào” selain belajar Buddhadharma Buddha Amitabha, Dharmaraja juga belajar Tao kepada Mahadewi Yaochi, memiliki silsilah Buddha dan Tao.
"Tóu dài sì liǎng yángróng mào" Saat ini Dharmaraja mengenakan Mahkota Dharmaraja, mentransmisikan Sadhana Tantra Tibet.
"Zhēnfo bùzài sìyuàn nèi" Semua ketua vihara, seperti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, Rainbow Temple, dan Taiwan Lei Tsang Temple menetap di dalam vihara, sedangkan perintis Zhenfo Zong, Dharmaraja Liansheng menetap di Arama Nanshan.
"Tā zhǎng mílè yuán tóu jiào" Selain memahami Madhyamaka dari Bodhisattva Nagarjuna, Dharmaraja juga memahami Vijnaptimatra dari Bodhisattva Asanga, asal-usul Bodhisattva Asanga adalah Bodhisattva Maitreya.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Bagian 10, Memperagung Tanah Buddha
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Apakah seorang Bodhisattva memperagung Tanah Buddha?"
"Tidak, Bhagavan. Mengapa? Memperagung Tanah Buddha bukanlah memperagung Tanah Buddha. Itulah sebabnya, kenapa disebut memperagung Tanah Buddha."
Dharmaraja menjelaskan bahwa bagian ini meskipun berbeda dengan Dharmadesana kemarin, tapi mengandung hasil yang sama, beliau pun mengambil japamala di atas meja sebagai apresiasi bagi yang hari ini bisa menjelaskan: "Memperagung Tanah Buddha bukanlah memperagung Tanah Buddha. Itulah sebabnya, kenapa disebut memperagung Tanah Buddha."
Dubes Liao menjawab: "Bodhisattva tidak memperagung Tanah Buddha, sebab Tanah Buddha pada dasarnya adalah keagungan, hanya saja menampilkan nama dan rupa bagi semua makhluk." Dharmaraja memuji jawaban Dubes Liao sudah bernilai 99.
Dharmaraja menjelaskan lebih lanjut, Buddha pada dasarnya sudah agung, 32 tanda utama dan 80 tanda minor muncul dengan sendirinya pada diri Buddha. Suhu di alam suci sudah sangat nyaman, tidak ada perbedaan panas dan dingin, di sana ada pepohonan saptaratna, air delapan kebajikan dan berbagai rupa agung, semua muncul dengan alamiah dalam kondisi acitta, bukan diciptakan dengan sengaja. Dharmaraja melanjutkan, meskipun ini hanya bagian pendek, tapi tetap harus dijelaskan sampai bisa dipahami, jangan hanya dibaca saja tanpa dipahami maknanya.
Usai Dharmadesana, Mahaguru memandu segenap umat untuk bernamaskara kepada altar mandala, kemudian berjalan ke hadapan layar Zoom untuk melambaikan tangan berpamitan kepada para siswa yang menyaksikan melalui internet. Usai menganugerahkan abhiseka bagi setiap siswa yang hadir di lokasi, upacara hari ini pun telah paripurna.
Kami mengingatkan Anda semua, minggu depan di Amerika Serikat dilakukan penyesuaian waktu, mari simak tabel waktu yang diumumkan melalui TBSN, supaya Anda tidak melewatkan pujabakti, upacara, dan pembabaran Dharma Mulaguru Dharmaraja Liansheng.
#TautanPendaftaranUpacaraRainbowTemple:https://tbs-rainbow.org/Donate
Berpartisipasi dalam upacara melalui Zoom:https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
#VidyarajaAcalanatha
Yidam Upacara Homa minggu depan adalah #BodhisattvaMahapratisara
------------------------
Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
www.tbsva.org/tbnw/epaper_detail1916.htm
Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#TautanPendaftaranUpacaraRainbowTemple: https://tbs-rainbow.org/Donate
Tautan partisipasi dalam upacara homa melalui Zoom: https://tbs-rainbow.org/雲端視訊