14 November 2021 Upacara Agung Homa Jambhala Kuning di Rainbow Temple
#LiputanTBSN
Pada tanggal 14 November 2021, pukul 3 sore, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Homa Jambhala Kuning (Huangcaishen-黃財神). Terlebih dahulu, Dharmaraja Liansheng memberitahukan bahwa hari Minggu depan tanggal 21 November adalah Homa Mahadewi Yaochi (Yaochijinmu-瑤池金母), Upacara Mahadewi Yaochi sudah banyak diselenggarakan, Dharmaraja Liansheng senantiasa mengingatkan siswa bahwa Mahadewi Yaochi adalah akar dari Zhenfo Zong, tanpa Mahadewi Yaochi tidak akan ada Mahaguru Lu, tanpa Mahaguru Lu juga tidak akan ada Zhenfo Zong, tanpa Zhenfo Zong juga tidak akan ada kita yang berkumpul di sini saat ini.
Raja Dewa Dhrtarastra di timur, Raja Dewa Virudhaka di selatan, Raja Dewa Virupaksa di barat, dan Raja Dewa Vaisravana di utara, merupakan Catur Maharajakayika, Dharmapala yang agung. Buddha pernah membabarkan Sutra Catur Maharajakayika, di dalamnya disebutkan bahwa Catur Maharajakayika dapat melindungi dunia, memiliki Dharmabala untuk membentengi sebuah negara dan mencegah wabah, serta dapat membuat hujan turun pada waktunya.
Raja Dewa Vaisravana Jambhala Kuning membawa seekor nakula, begitu mulut nakula terbuka, ia bisa memuntahkan uang, permata, dan emas, dapat menganugerahkan kemakmuran, sama seperti ketika Dharmaraja baru tiba di Rainbow Temple, di depan vihara melihat rintik hujan memancarkan cahaya, turun ke permukaan bumi, berubah menjadi emas, Dharmaraja mendoakan semoga setelah semua menjadi makmur, tidak lupa untuk berderma membantu insan yang membutuhkan.
"Cara membimbing insan di masa kini berbeda dengan masa lampau!" Ada harta baru bisa membangun vihara, baru bisa melakukan kegiatan sosial. Di masa Buddha Sakyamuni, para biksu berdiam dan berbhavana di gua, kuburan, atau di bawah pohon, mereka hanya keluar untuk berpindapatta, dan tangan tidak menyentuh uang. Sekarang zaman sudah berubah, sadhaka perlu kemakmuran baru bisa berdana materi, bahkan bisa membantu lebih banyak insan.
Dharmaraja mengisahkan humor mengenai Dewa Rezeki: "Kenapa umat yang memuja Kakek Bulan lebih banyak dari kaum perempuan? Karena seorang laki-laki yang ingin menikah mesti memuja Dewa Rezeki!" Semua tertawa terbahak-bahak, dari kisah ini kita dapat memahami betapa pentingnya sumber daya dalam perjalanan bhavana.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Pertanyaan siswa di Amerika Serikat:
Baru-baru ini kucing di rumah saya mati, beberapa hari terakhir ia tidak makan, tidak minum, dan tidak bisa bergerak, ia hanya berbaring menderita di atas kasur. Akhirnya saya tidak tega, dan membawanya ke dokter hewan untuk menerima eutanasia. Belakangan saya dengar, menderita karena sakit adalah karena masih punya karmavarana, jangan membantunya untuk mengakhiri hidup. Mohon petunjuk Mahaguru, apakah yang saya lakukan adalah pembunuhan? Atau justru membantunya? Saya sudah membantu kucing untuk bersarana kepada Mahaguru. Setelah ia mati, saya menjapa Mantra Hati Padmakumara melimpahkan jasa untuknya. Memohon Mahaguru menjemputnya terlahir di Mahapadminiloka. Saya juga mendaftarkannya dalam upacara. Mohon petunjuk Mahaguru, bolehkah memendam abu kremasi kucing di kebun rumah? Konon menguburkan abu hewan piaraan di rumah bisa memengaruhi fengsui, bisa mendatangkan hawa negatif, juga membuat dia tidak rela meninggalkan dunia ini.
Dharmaraja menjawab:
Pertanyaan ini bukan masalah, karmavarana kucing itu diakhiri oleh Anda. Kucing yang sakit dan tidak tertolong lagi nyawanya memang adalah karmavarana, pemiliknya membantu mengakhiri karmavarananya dengan satu suntikan akhir, ini juga sudah takdir. Buddha bersabda: "Satu minum dan satu makan semua sudah ada ketetapannya." Berapa banyak uang yang bisa didapat dalam hidup, bisa tinggal di rumah yang bagaimana, mengendarai mobil yang bagaimana, mengalami sakit apa, semua ada ketetapannya, bahkan seseorang bisa tercerahkan, atau justru terjerumus dalam alam preta, ini juga sudah ada ketetapannya, tidak bisa dipaksakan. Sekarang Mahaguru mengulas Sutra Vajra, ini juga sudah ada ketetapannya, meskipun Buddha menolak konsep takdir, tapi hanya sadhaka agung, kebajikan besar, dan kejahatan besar yang bisa mengubah nasib dan peruntungan, selain ini, semua makhluk berputar-putar dalam ketetapan dari karma masa lampau, mereka sukar terbebas dan sukar untuk mengubahnya.
Anda membantu anabul untuk bersarana kepada Mahaguru, Mahaguru akan bantu untuk menyeberangkan dia. Mengubur kucing piaraan keluarga di kebun rumah boleh saja, juga tidak akan mengundang hawa negatif. Mahaguru ungkapkan rahasia yang selama ini belum pernah diungkap, demi menjalin jodoh Dharma dengan semua makhluk di enam alam, Mahaguru juga menyeberangkan alam hewan, tangan kanan Mahaguru menekan bahu kiri, dan bahu kiri Mahaguru akan terbuka, berbagai macam roh hewan akan terbang keluar dari situ dan terseberangkan.
Pertanyaan siswa di Taiwan:
Dalam karya tulis Dharmaraja Liansheng, buku nomor 154 "Cahaya Kebijaksanaan": "Ada Sadhana Tantra lain untuk melihat semua makhluk halus, ambil niuhuang, japa Mantra Bhagavati Cundi, japa sampai sadhaka melihat niuhuang menjadi asap atau menjadi api, ambil niuhuang dan borehkan pada mata, kemudian ambil juga untuk dimakan, sadhaka akan langsung melihat makhluk halus."
1. Niuhuang alami (Niuhuang adalah batu empedu sapi) harganya sangat mahal, bolehkah menggunakan niuhuang buatan?
2. Mantra Bhagavati Cundi mesti dijapa berapa kali?
3. Sadhana ini berfungsi hanya sementara atau selamanya?
Siswa kurang pandai, tidak pernah lihat makhluk halus, ingin menggunakan metode ini untuk membuktikan, demi memperkukuh sraddha.
Setelah mohon petunjuk Buddha Bodhisattva, Dharmaraja menjawab:
1. Harus menggunakan niuhuang alami.
2. Mantra Bhagavati Cuni cukup dijapa 7000 kali.
3. Kemanjuran sadhana ini berbeda pada setiap orang.
Ada metode lain, yaitu ambil air mata mendiang, teteskan pada kelopak mata, maka Anda bisa melihat makhluk halus. Mahaguru pernah membantu seorang siswa menggunakan metode ini untuk melihat makhluk halus, saat siswa itu pergi ke pasar, ia melihat bahwa semua babi merupakan penjelmaan dari manusia, sejak saat itu ia tidak berani makan daging babi. Kadang lebih baik tidak perlu melihat makhluk halus.
◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vajra
Bagian 12, Menghormati Ajaran Benar
"Dan lagi, wahai Subhuti! Membabarkan Sutra ini, walau hanya gatha empat kalimat, ketahuilah bahwa lokasi ini patut menerima persembahan dari segenap Dewata, manusia, asura sarwa loka, laksana Stupa Buddha dan vihara, apalagi jika ada orang bisa sekuat tenaga menerima dan membacanya. Subhuti! Ketahuilah bahwa orang tersebut mencapai keberhasilan Dharma paling langka dan tertinggi. Tempat di mana Sutra Vajra ini berada, laksana keberadaan Buddha, laksana siswa yang menghormati."
"Sebelum internet, ponsel, dan komputer ditemukan, bagaimana cara kakek dan nenek mengusir kebosanan? Saya sudah bertanya kepada ayah, paman dan bibi, mereka semua tidak tahu jawabannya." Dharmaraja mengisahkan humor ini untuk menyampaikan bahwa orang zaman sekarang bertemankan ponsel, sedangkan Mahaguru bertemankan Buddha Bodhisattva. Jadwal keseharian Dharmaraja: Bersadhana, menyeberangkan arwah, konsultasi, menulis, melukis, dan sisa waktu lainnya digunakan untuk kontak batin dengan Buddha Bodhisattva, benar-benar tidak ada waktu untuk bermain ponsel atau tablet. Setiap aktivitas dan ucapan Dharmaraja, membuat segenap siswa membuktikan bahwa seorang Mahasiddha tidak akan kesepian, tidak pernah merasa hidup ini membosankan, bertemankan Bodhisattva yang tidak lagi mengalami kemunduran spiritual, sungguh merupakan teladan bagi segenap siswa Buddha.
"Intinya adalah sikap menghormati, di mana pun Buddha dan Bodhisattva tampil dalam keseharian kita (rupang, gambar, Dharmayudham, Sutra, dan lain-lain) kita mesti memberi penghormatan dan menyapa, bahkan terhadap makhluk halus pun menghormati, apalagi kepada Buddha Bodhisattva dan tempat di mana Sutra Dharma berada." Dharmaraja mengatakan, dalam Dasadharmadhatu ada empat alam suci dan enam alam fana, semua mesti dihormati, menghargai dan menghormati setiap makhluk yang berjodoh, sekuat tenaga menolong mereka untuk terbebas dari duka dan menyadari kebahagiaan sejati.
Dalam Upacara Homa Jambhala Kuning, Dharmaraja memohon Raja Dewa Vaisravana Jambhala untuk menganugerahkan harta laksana curahan hujan, memancarkan sinar menerangi, mencukupi sumber daya, dan segalanya lancar sejahtera. Bisa memenuhi sumber daya, merupakan fondasi paling penting dalam tahap bhavana, dengan adanya sumber daya barulah kita bisa mencapai keberhasilan Buddhadharma. Usai Dharmadesana, Mahaguru berjalan ke depan layar Zoom untuk berinteraksi dengan segenap siswa, semua mengutarakan rasa terima kasih kepada Mahaguru. Kemudian Mahaguru berwelas asih menganugerahkan adhisthana kepada segenap siswa di arena dan semua yang menyaksikan melalui internet, semoga semua dapat memperoleh perlindungan Jambhala Kuning. Upacara Homa Jambhala Kuning telah berjalan dengan sempurna dan manggala.
------------------------
Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
https://ch.tbsn.org/news/detail/1519/2021%E5%B9%B411%E6%9C%8814%E6%97%A5%E5%BD%A9%E8%99%B9%E9%9B%B7%E8%97%8F%E5%AF%BA%E9%BB%83%E8%B2%A1%E7%A5%9E%E8%AD%B7%E6%91%A9%E5%A4%A7%E6%B3%95%E6%9C%83.html
Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#TautanPendaftaranUpacaraRainbowTemple: https://tbs-rainbow.org/Donate
Tautan partisipasi dalam upacara homa melalui Zoom: https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
#JambhalaKuning
Yidam Upacara minggu depan adalah #MahadewiYaochi