18 Desember 2021 Pujabakti Sadhana Yidam Guru Padmasambhava di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple
Hari Natal akan segera tiba, banyak umat dari luar negeri yang datang Berdharmayatra, menambah semarak sukacita Dharma di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺). Alunan merdu suara Mantra Hati Padmakumara mulai berkumandang, segenap umat segera berdiri dan beranjali, dengan khidmat menyambut kehadiran Dharmaraja Liansheng memasuki baktisala. Dharmaraja Liansheng beranjali dan menyapa semua umat, kemudian memandu semua untuk melakukan maha namaskara, pujabakti bersama pun dimulai.
Usai pujabakti, Mahaguru Lu memanjatkan permohonan kepada Guru Padmasambhava (Lianhuashengdashi-蓮華生大士) beserta segenap Dharmapala untuk melindungi segenap siswa Zhenfo Zong. Mahaguru Lu mengungkapkan, Guru Padmasambhava membabarkan Dharma di Tibet selama 50 tahun, kemudian mentransmisikan semua ajaran Dharma kepada Vidyarajni Beliau, Bhagavati Yeshe Tsogyal. Ada beberapa Sadhana Tantra di Tibet yang merupakan silsilah langsung dari Guru Padmasambhava, dan ada beberapa yang merupakan silsilah Yeshe Tsogyal. Mahaguru Lu sendiri pernah dua kali menerima Abhiseka terdalam dan paling rahasia dari Guru Padmasambhava. Padmasambhava merupakan Guru dari Dharmaraja Liansheng, ini merupakan silsilah rahasia dan mendalam. Guru Padmasambhava merupakan seorang bayi yang terlahir dari dalam teratai di Samudra Danakosa, raja membawa Beliau masuk istana, karena terlahir dari dalam teratai, maka Beliau adalah Padmakumara.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Umat bertanya:
Tangan kanan Tara Humsvaranadini membentuk mudra varada, tangan kiri memegang teratai, di atas teratai terdapat busur dan panah. Karman dari Tara Humsvaranadini dilakukan dengan suara dan aksara Mantra, tapi kenapa Dharmayudham Beliau adalah busur dan panah? Apakah busur dan panah ini berarti akarsana? Atau bisa digunakan untuk santika, paustika, vasikarana, dan abhicaruka?
Mahaguru Lu menjawab:
Mantra Hati Tara Humsvaranadini adalah: "Om. Dalie. Dudalie. Dulie. Hum. Suoha". Om Ah Hum merupakan Vidya Tri Aksara tertinggi, "Om" bermakna alam semesta, "Ah" merepresentasikan Kesadaran Alam Semesta memunculkan Yidam, "Hum" berarti keberhasilan. "Kesadaran Alam Semesta memunculkan Yidam dan membuat semua berhasil.", Hum juga bermakna penjelmaan tanpa batas.
Dalam Mantra Tara Humsvaranadini, aksara Hum merepresentasikan keberhasilan dalam segala hal. Dharmayudham Tara Humsvaranadini adalah busur dan panah, karena suara aksara Hum ini bisa menjadi busur dan panah. Ketika panah melesat kepada seseorang, jika busur dan panah itu berwarna putih, berarti santika. Jika berwarna kuning, berarti paustika, Jika berwarna merah, berarti vasikarana. Warna biru berarti abhicaruka. Oleh karena itu, bisa digunakan untuk santika, paustika, vasikarana, dan abhicaruka.
Umat bertanya:
Konon dikatakan, "Daya karma setara baru bisa menjadi suami istri", apakah ini benar? Jika salah satu dari suami atau istri sungguh hati tekun berbhavana mengikis karma dan menambah berkah, tapi pasangannya tidak berbhavana, seiring berjalannya waktu, apakah selisih berkah antara suami dan istri akan semakin besar dan pada akhirnya berpisah menempuh jalan masing-masing?
Mahaguru Lu memberi contoh peristiwa nyata, ada suami istri yang memiliki daya karma jauh berbeda, menjadi suami istri adalah karena keduanya memiliki jodoh perkawinan, kadang meski daya karma berbeda, tetap bisa menjadi suami istri, belum tentu daya karmanya setara.
Pertanyaan selanjutnya:
Ada yang mengatakan, "Setelah perempuan menikah, nasib dan peruntungannya akan mengikuti keluarga suami." Apakah ini benar? Jika mereka bercerai, tapi tidak kembali ke rumah orang tua, sendirian tinggal di luar merawat anak, apakah dengan demikian, nasib dan peruntungan perempuan ini masih dipengaruhi oleh fengsui dari rumah orang tuanya dan fengsui rumah mantan suaminya?
Mahaguru Lu menjawab:
Di Taiwan ada pepatah "Perempuan membawa nasib benih sayur", biji ini ditanam di mana, maka di sana lah ia akan tumbuh. Maksudnya adalah, Anda masuk ke keluarga itu, dan medan magnet rumah keluarga itu akan memengaruhi nasib dan peruntungan Anda, oleh karena itulah setelah perempuan menikah, nasib dan peruntungannya akan ikut keluarga suami, ini benar adanya. Menikah, bercerai, semua adalah nasib dan peruntungan, jika Anda terus ikut suami, maka nasib Anda dan nasib suami akan saling berkaitan, ada ikatan. Jika bercerai, jodoh tersebut putus, tidak ada lagi ikatan.
Kediaman keluarga ada fengsui, kuburan leluhur juga ada fengsui. Karena terkena pengaruh medan magnet keluarga tersebut, kalian akan saling memengaruhi, ketika Anda meninggalkan keluarga tersebut, Anda sudah tidak menetap di rumah itu, sehingga tidak akan terkena pengaruh rumah itu lagi. Jika Anda sudah bercerai, meninggalkan laki-laki itu, Anda tidak lagi terkena pengaruh medan magnet dia. Anda punya medan magnet Anda sendiri, Anda sendiri yang menciptakannya, diri sendiri memengaruhi diri sendiri.
Siswa bertanya:
Karena terseret daya karma, saya menikah tanpa pikir panjang, setelah menikah malah tidak bahagia, tapi karena punya anak dan persoalan ekonomi, akibatnya sekarang tidak bisa bercerai, dan menjalani kehidupan perkawinan dengan sangat buruk, sadhana apa yang harus saya tekuni untuk segera dengan sempurna mengakhiri jodoh perkawinan ini?
Mahaguru Lu menjawab:
Kita punya dua Yidam Vasikarana, yaitu Bhagavati Kurukulla (Gulugulie Fomu-咕嚕咕咧佛母) dan Vidyaraja Ragaraja (Airan Mingwang-愛染明王). Sadhana apa yang mesti ditekuni untuk mengakhiri jodoh perkawinan? Apakah umat ada masukan? (Ada umat yang menjawab: "Vajra Mahabala", Mahaguru tertawa) Saudari Sedharma itu menyarankan Anda untuk menekuni Sadhana Vajra Mahabala, kemudian visualisasi pentung dengan toya vajra sampai dia lari meninggalkan Anda. Baik, doa restu untuk Anda! Semoga Anda semua bahagia!
◎ Dharmaraja Liansheng Melanjutkan Pengulasan Sutra Vajra
"Begawan! Realitas sejati, bukan atribut, oleh karena itu Tathagata menyebutnya realitas sejati. Begawan! Kini saya mendengar Sutra ini, tidak sukar bagi saya untuk meyakini, menerima, mengamalkan dan mempertahankannya, lima ratus tahun di kehidupan mendatang, jika ada insan yang mendengar Sutra ini, meyakini, memahami, menerima, mengamalkan dan mempertahankannya, maka ia adalah orang yang paling langka. Mengapa? Karena orang ini tiada atribut keakuan, tiada atribut pribadi, tiada atribut makhluk hidup, dan tiada atribut jangka kehidupan. Atribut keakuan adalah bukan atribut. Atribut pribadi, atirbut makhluk hidup, dan atribut jangka kehidupan semua adalah bukan atribut. Mengapa? Meninggalkan semua atribut, disebut Sarwa Buddha."
Mahaguru Lu mengulas:
"Ia adalah orang yang paling langka", ini menunjuk pada "Tiada atribut keakuan, tiada atribut pribadi, tiada atribut makhluk hidup, dan tiada atribut jangka kehidupan" orang yang bisa meyakini, memahami, menerima, mengamalkan, dan mempertahankannya, sungguh paling langka. Buddha Sakyamuni membabarkan Sutra ini, "Tiada atribut keakuan, tiada atribut pribadi, tiada atribut makhluk hidup, dan tiada atribut jangka kehidupan", ini juga paling langka, sebab belum pernah ada pemimpin spiritual yang membabarkan ini.
Sebagian besar insan dan agama menjadikan "keakuan" sebagai pusat, semua punya hasrat, mereka ingin menikmati berkah di kerajaan surga. Sutra Vajra yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni berbeda, justru menghancurkan "keakuan", merupakan semangat tiada atribut keakuan.
Dalam agama Buddha dibabarkan mengenai lima racun: tamak, benci, bodoh, ragu, dan sombong, serta harta, seks, nama, makan minum, dan tidur, semua adalah hasrat. Anda sering merenungkan diri sendiri sunya, tiada keakuan, sehingga tidak muncul hasrat. Hasrat tidak timbul, segala perilaku Anda selaras dengan langit dan bumi, Anda adalah orang suci, Dewa Resi tanpa nasfu keinginan, panjang usia seperti langit dan bumi. Hasrat menghasilkan daya karma, jika Anda masih punya keakuan, maka keakuan ini bisa menua, bisa mati, dan karma yang diperbuat menjadi penyebab kelahiran kembali. Orang yang tidak punya hasrat, tidak akan menghasilkan daya karma. Ketika Anda berbhavana sampai tiada keakuan, maka inilah penyebab tiada kelahiran, tiada kematian, tiada kelahiran dan kematian, kehidupan kekal, Nirvana, tapi kehidupan kekal di sini berbeda dengan kehidupan kekal menurut agama lain. Oleh karena itu, saya sering membuat bulan sebagai perumpamaan, di bulan tidak ada orang, tiada ada baik dan buruk, tidak ada tamak, benci, bodoh, ragu, dan sombong, tidak ada harta, seks, makan, minum, dan tidur, tiada suatu apa pun. Buddha Sakyamuni mengatakan, tiada suatu apa pun, inilah realitas sejati. Maka "Ia adalah orang yang paling langka", tentu saja paling langka.
"Mengapa demikian?" Apa sebabnya? "Karena orang ini tiada atribut keakuan, tiada atribut pribadi, tiada atribut makhluk hidup, dan tiada atribut jangka kehidupan. Atribut keakuan adalah bukan atribut." Karena bisa rusak, bukan atribut, sama sekali tidak ada. "Atribut pribadi, atirbut makhluk hidup, dan atribut jangka kehidupan semua adalah bukan atribut." Selanjutnya, semua atribut pribadi, semua ruang dan waktu, semua bukan atribut. "Meninggalkan semua atribut, disebut Sarwa Buddha." Meninggalkan semua atribut tersebut, sepenuhnya seratus persen suci, yaitu Buddha.
Mahaguru Lu membabarkan prajna Buddha yang tertinggi dan paling berharga, membabarkan makna mendalam dengan cara yang mudah dipahami, membuat kita semua menyadari makna mendalam dari yang paling langka, sungguh bersyukur kita bisa berbhavana mengikuti langkah Mahaguru Lu! Di penghujung acara, Dharmaraja Liansheng menganugerahkan Abhiseka Sarana kepada umat yang memohon, dan mengadhisthana semua yang hadir, dengan demikian pujabakti pun usai dengan sempurna. Semua semakin memahami tiada keakuan, dan tiada atribut, pulang ke rumah masing-masing dengan membawa hasil berlimpah.
Marilah kita saksikan berbagai ceramah Dharma berharga yang disampaikan oleh Dharmaraja Liansheng di kanal YouTube:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV Bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#Padmasambhava
#SutraVajra
Yidam pujabakti hari Sabtu depan #Padmakumara
----------------------------------------
Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
http://www.tbsva.org/tbnw/epaper_detail2020.htm