1 Januari 2022 Pujabakti Sadhana YIdam Buddha Bhaisajyaguru di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple
Pada hari Sabtu, tanggal 1 Januari 2022, pukul delapan malam, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺) menyelenggarakan pujabakti Sadhana Yidam Buddha Bhaisajyaguru (Yaoshifo-藥師佛), Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu memanjatkan permohonan kepada Buddha Raja Bhaisajyaguru Vaiduryaprabha untuk melenyapkan wabah dan virus di seluruh dunia, memohon Buddha Raja Bhaisajyaguru untuk memancarkan cahaya menjemput segenap bardo yang berjodoh maupun tidak berjodoh untuk terlahir di alam suci Vaiduryaprabha, memohon Buddha Bhaisajyaguru untuk mengikis karma penyakit semua makhluk.
Selanjutnya, Tbboyeh memutar video pendek yang mengumumkan bahwa karya tulis Dharmaraja Liansheng, buku yang ke-287 "Narasi dan Puisi" (Xiaoyu yu Xiaoshi/小語與小詩) akan terbit secara serentak di seluruh dunia pada tanggal 10 Januari 2022. Sampul buku baru ini menggunakan karya lukis Dharmaraja Liansheng bulan Desember 2009, yaitu "Jalan Kehidupan", selain itu di dalam buku terdapat apresiasi dari kami untuk para pembaca, berupa salinan karya lukis Dharmaraja Liansheng pada Oktober 2012 yang berjudul: "Terbang Keluar dari Bingkai Kehidupan".
Sesi Dharmadesana diawali dengan pengenalan Buddha Bhaisajyaguru yang tergolong arah timur, dengan alam suci yang bernama Vaiduryaloka. Menurut Sutra Ikrar Mula Buddha Bhaisajyaguru, Beliau telah membuat banyak ikrar mulia, salah satunya adalah menyembuhkan penyakit semua makhluk. Umat manusia punya banyak penyakit, contohnya, penyakit tamak, penyakit benci, penyakit bodoh, penyakit cemburu, penyakit iri, dalam hati ada banyak penyakit kegelapan, dan semua itu menghasilkan lebih banyak rintangan ketimbang penyakit jasmani.
Hari ini adalah tanggal 1 Januari 2022, terlebih dahulu Dharmaraja Liansheng mengucapkan: "Selamat Tahun Baru, Happy New Year!", semoga Tathagata Bhaisajyaguru menyingkirkan penyakit antar negara, menyingkirkan penyakit antar keluarga, menyingkirkan penyakit antar manusia, dan menyingkirkan penyakit perorangan, dari yang paling besar sampai yang paling kecil. Semoga dunia ini damai sejahtera laksana alam suci, segalanya leluasa, dan tidak ada malapetaka.
Dharmaraja Liansheng memuji animasi buatan Tbboyeh sangat indah, dan mengungkapkan bahwa kebetulan hari ini telah merampungkan buku nomor 288, judulnya adalah: (一籃子的奇想), sebuah keranjang penuh dengan一籃子的奇想, sama dengan pemikiran Mahaguru Lu.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
1. Dalam mimpi sosok tak berwujud mengatakan: Merapal Mantra Hati Vajra Ucchusma dengan suara nyaring bisa menghancurkan arwah menjadi lautan darah, apakah benar demikian?
2. Apakah daya Mantra Hati Vajra Ucchusma setara dengan Mantra Hati Dakini Simhamuka (sama tajam) ?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Daya Mantra Hati Vajra Ucchusma sangat besar, Beliau tidak gentar akan kotoran, dapat menyingkirkan semua kotoran. Jika Anda merapal Mantra Hati Vajra Ucchusma dengan suara nyaring, tentu saja ada kekuatan tersebut, bisa membuat arwah menjadi lautan darah. Daya Mantra Hati Vajra Ucchusma setara dengan Mantra Hati Dakini Simhamuka, sama tajamnya, memang benar.
Siswa bertanya:
Mohon petunjuk Mahaguru Lu, dalam buku nomor 282: "Bersua Bodhidharma", halaman 197, perihal kebenaran sejati dari Sarana, dalam Tantra kita bersarana kepada prana, nadi, dan bindu sebagai Triratna, apakah artinya? Kondisi seperti apakah ini?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Dalam Tantra ada Catursarana, "Namo Gulubei. Namo Budaye. Namo Damoye. Namo Sengjiaye." Yaitu Bersarana kepada Vajra Guru, bersarana kepada Buddha, bersarana kepada Dharma, dan bersarana kepada Sangha. Selain empat macam Sarana ini, ada Sarana kepada prana, nadi, dan bindu.
Nadi adalah lalu lintas dalam tubuh, prana adalah moda transportasi, bindu adalah mestika dalam tubuh kita, kelak bindu akan menjadi cahaya, melebur dalam alam semesta, ini adalah Sadhana Internal. Prana berjalan pada nadi, mengangkut bindu sampai ke lima cakra, dan akhirnya membuka lima cakra, menjadi lima macam cahaya, sehingga istana Panca Buddha muncul. Cakra ajna adalah Buddha Vairocana, cakra visuddha adalah Buddha Amitabha, cakra anahata adalah Buddha Aksobhya, cakra manipura adalah Buddha Ratnasambhava, cakra svadhisthana adalah Buddha Amoghasiddhi. Kelima cakra ini terbuka, muncul Panca Buddha dalam tubuh Anda, memunculkan Buddhata Anda sendiri.
◎ Dharmadesana Liansheng Mengulas Sutra Vajra
Teks Sutra: Bagian 14, Nirvana Tanpa Atribut
"Oleh karena itu, Subhuti, jika seorang Bodhisatwa membangkitkan Anuttara Samyak Sambodhicitta, ia harus melepaskan semua atribut. Ia tak berdiam pada rupa sewaktu membangkitkan kesadaran tersebut, dan tidak pula pada suara, bebauan, cita rasa, sentuhan, atau objek pikiran. Mesti membangkitkan kesadaran itu dengan batin yang tidak menetap pada suatu apa pun. Jika batin menetap, berarti itu bukan menetap. Oleh karena itu Buddha mengatakan, dalam berderma, hati Bodhisatwa tidak menetap pada rupa. Subhuti! Demi memberi manfaat kepada semua makhluk, demikianlah semestinya seorang Bodhisatwa berderma. Tathagata membabarkan bahwa segala atribut bukan atribut; Juga menyatakan bahwa semua makhluk bukan makhluk."
Aku, dibagi menjadi dua, yang satu tidak berwujud, Ia ada selamanya, Ia tidak mengamati, Ia tidak goyah, Ia adalah Dharmakaya. Dalam Sutra Raja Agung ada: "Abadi, sukha, Aku, dan suci." Abadi adalah kekal. Sukha adalah selamanya bahagia. Ini adalah Aku Sejati, Ia padam dan hening. Inilah Aku Sejati, inilah Buddhata. Yang lain adalah Mahaguru Lu yang sedang duduk di atas Dharmasana, "aku" ini palsu, yaitu aku yang palsu.
"Oleh karena itu Buddha mengatakan, dalam berderma, hati Bodhisatwa tidak menetap pada rupa." Menjadi seorang Bodhisatwa, bukan dilakukan demi pamrih. Kita semua yang sedang duduk ini adalah aku palsu, saya juga aku palsu, jadi apa yang membimbing insan? Aku palsu membimbing Anda yang palsu. Sekarang Dharmaraja Liansheng sedang membabarkan Dharma, berarti sedang berderma, kenapa disebut berderma? "Demi memberi manfaat kepada semua makhluk, demikianlah semestinya seorang Bodhisatwa berderma." Semestinya melakukan ini, yaitu berderma tanpa menetap pada atribut, berderma tidak perlu menetap pada derma, membabarkan Dharma juga bukan demi pamrih.
"Tathagata membabarkan bahwa segala atribut bukan atribut; Juga menyatakan bahwa semua makhluk bukan makhluk." Di bulan ada atribut apa? Tidak ada seorang pun. Tidak ada orang mana mungkin ada Buddhadharma? Mana ada kebajikan? Mana ada kejahatan? Di bulan sama sekali tidak ada vegetarian dan nonvegetarian. Tidak ada apa pun, inilah sejatinya. Orang yang cerah pun tahu bahwa pencerahan juga palsu. Pencerahan hanyalah sebuah istilah.
"Juga menyatakan bahwa semua makhluk bukan makhluk." Semua insan adalah manusia palsu. Pandemi ini merupakan sebuah mimpi, mimpi demi mimpi berlalu, kelak diri sendiri juga tiada. Kelak saya masih ada satu Tubuh Sejati, abadi, sukha, Aku Sejati, dan suci. Inilah yang kesejatian yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni dalam Sutra Vajra.
Saat ini, banyak manula yang berpenyakit, dahulu ada Acarya Li, setelah meninggal dunia pergi menemui Dharmaraja Liansheng: "Sekarang sungguh santai!" Setelah meninggal, tidak ada sakit apa pun. Semasa hidup, rasa sakit usia tua sungguh sengsara! Namun, juga merupakan sebuah mimpi. Demikianlah kesejatian, oleh karena itu, Sutra Vajra adalah adiduniawi, merupakan Sutra Kebenaran Sejati.
"Semua makhluk bukan makhluk. Semua atribut bukan atribut." Tentu saja, semua akan berlalu, tiada, sehingga Beliau mengatakan, "Tidak berdiam pada rupa sewaktu membangkitkan kesadaran tersebut, dan tidak pula pada suara, bebauan, cita rasa, sentuhan, atau objek pikiran. Mesti membangkitkan kesadaran itu dengan batin yang tidak menetap pada suatu apa pun." Suara, bebauan, cita rasa, sentuhan, dan objek pikiran, semua hanya sesaat. Semua yang kita lihat saat ini, segala kondisi yang kita alami, hanya kondisi sesaat, kondisi dalam waktu singkat, kelak tiada, oleh karena itu, "Tathagata menyatakan bahwa semua atribut bukan atribut, juga menyatakan bahwa semua makhluk bukan makhluk."
Usai Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng berwelas asih mengadhisthana segenap siswa di lokasi dan yang menyaksikan melalui internet, dengan demikian pujabakti telah usai dengan sempurna.
Kini Anda bisa menyimak kumpulan video pembabaran Dharma dari Dharmaraja Liansheng dengan takarir Bahasa Indonesia melalui TBSNTV:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV Bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BuddhaBhaisajyaguru
Yidam pujabakti minggu depan adalah #BuddhaAmitabha
#SutraVajra
----------------------------------------
Artikel lengkap Dharmadesana dapat disimak melalui situs True Buddha News (Bahasa Mandarin):
http://www.tbsva.org/tbnw/epaper_detail2039.htm