Liputan Khusus: Kesaksian Adhisthana Dharmaraja Liansheng
Berikut surat sesuai aslinya:
Siswa bernama Zhang Anping (張安平), adik ipar siswa bernama Deng Yuxian (鄧育賢), semenjak kematian ibunya pada tanggal 11 Januari 2022 sekujur tubuhnya sakit dan sulit untuk bangun dari tempat tidur untuk beraktivitas, dokter juga tidak bisa menemukan penyebab penyakitnya, dokter lokal menduga ia menderita kanker, dan menyarankannya untuk pergi berobat ke dokter spesialis di kota, tapi hari demi hari penyakitnya semakin parah, dan karena ilmu kedokteran masa kini tidak bisa menolongnya, ia terpaksa mencoba segala macam cara untuk mengobati dirinya, setelah minta pengobatan dari 2 orang tabib, tetap tidak ada kemajuan.
Sabtu pagi, tanggal 5 Februari 2022, siswa menerima kabar bahwa adik ipar telah menderita selama 3 minggu, dari foto terbaru yang dikirim tampak ia sangat kurus dan lemah, pucat dan lesu, siswa langsung pergi ke Seattle Ling Shen Ching Tze Temple untuk dengan tulus mohon adhisthana Mahadewi Yaochi dan Mahaguru Lu, serta meminta kepada adik ipar yang beragama Katolik itu untuk tulus merapal nama agung Buddha Amitabha. Saat pujabakti malam, siswa menyerahkan fotonya kepada Mahaguru Lu untuk diadhisthana, kemudian pada Upacara Homa hari Minggu di Rainbow Temple siswa mengadhisthana fotonya di atas api tungku homa.
Hal yang luar biasa pun terjadi! Pada hari Senin, tanggal 7 Februari, adik perempuan saya memberi kabar baik, ia mengabarkan bahwa suaminya (adik ipar saya) di malam hari bermimpi berjumpa dengan Mahaguru Lu dalam paras muda sebelum menjadi biksu, tubuh adik ipar juga pulih kembali sekitar 50% seperti semula, sudah bisa bangun dari tempat tidur untuk olahraga, sungguh luar biasa, kondisi sakit selama 3 minggu, berkat adhisthana Mahaguru Lu dalam waktu 2 hari, secara total memberi perubahan besar, sungguh luar biasa.
Pada hari Rabu, tanggal 9 Februari siswa berkonsultasi dan mohon adhisthana Mahaguru Lu, adik ipar juga mendaftarkan nama sebagai Pemohon Utama dalam Upacara Agung Pemberkatan Musim Semi tanggal 12 Februari, tepat setelah upacara, kondisinya hampir sembuh total, bahkan sudah bisa mengemudikan mobil untuk keluar, sungguh merasa adhisthana Mahaguru Lu luar biasa, sangat bersyukur atas adhisthana Mahaguru Lu dan Buddha Bodhisatwa. Di saat penuh keputusasaan, telah menyelamatkan adik ipar saya yang beragama Katolik, sungguh merasa welas asih Mahaguru Lu tanpa rintangan.