6 Agustus 2022 Pujabakti Sadhana Yidam Jambhala Kuning
#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple
Pada tanggal 6 Agustus 2022, Dharmaraja Liansheng Sheng-Yen Lu memimpin pujabakti Sadhana Yidam Jambhala Kuning (Huangcaishen-黃財神) di Rainbow Temple Seattle Amerika Serikat, dan melanjutkan pengulasan Sutra Vimalakirti. Dikarenakan pada tanggal 20 Agustus Upacara Agung Musim Gugur Buddha Amitabha yang diselenggarakan satu tahun sekali akan segera digelar, banyak siswa dari berbagai negara bagian di Amerika Serikat dan luar negeri mulai berdatangan ke Seattle untuk bersiap berpartisipasi dalam Upacara Agung, semua memenuhi ruang bhaktisala.
Usai pujabakti, diputar video produksi Tbboyeh mengenai buku terbaru Dharmaraja Liansheng: "Kisah Ribuan Bahtera Dharma – Peristiwa Supernatural Penyeberangan", dalam video dikisahkan bahwa Dharmaraja duduk di atas Dharmasana, 12 Dewi Sri turun hadir, Dewi Dhanavati menunjuk dengan jari dewata, dalam sekejap Dharmasana, Arama Nanshan, permukaan bumi, dan Bahtera Dharma berubah menjadi emas berkilauan, keindahannya tiada tara, dari tengah angkasa terjulur tangga pelangi, dua utas cahaya ratna membawa dua roh perempuan. Kenapa hanya membawa dua roh perempuan itu? Jawabannya ada di dalam buku.
Dalam buku terbaru: "Kisah Ribuan Bahtera Dharma – Peristiwa Supernatural Penyeberangan", Dharmaraja Liansheng mengungkapkan ritus penyeberangan Ribuan Bahtera Dharma, mengajarkan bagaimana memandu bardo memperoleh moksa. Buku tersebut sarat akan kebijaksanaan Buddhadharma dan ajaran welas asih, selain membuat kita memahami hati mahamaitri dan mahakaruna tak terhingga dari Dharmaraja Liansheng, pada saat yang sama, berkaca melalui pengalaman tokoh dalam kisah-kisah tersebut kita dapat semakin mawas diri, buku ini wajib kita baca dengan saksama karena dapat membantu kita melakukan introspeksi diri.
Pada Upacara Agung tanggal 20 Agustus kelak, di lokasi upacara akan digelar pameran lukisan dan karya tulis Dharmaraja Liansheng yang bertajuk: "Bahtera Menuju Terang – Pulang Membawa Banyak Manfaat". Setiap lembar karya tulis dan lukisan, penuh dengan pencerahan dhyana, mari kita bersama melihat bagaimana Dharmaraja Liansheng menggunakan pandangan bijaksana beliau memandu kita melangkah memasuki dunia spiritual. Kami menyambut kedatangan Anda semua!
Dharmaraja Liansheng Berdharmadesana, kita semua mengenal Jambhala Kuning Raja Dewa Vaisravana, tapi yang menjadi Dewa Rezeki bukan hanya Beliau, Catur Maharajakayika: Dewa Raja Virudhaka, Dewa Raja Virupaksa, Dewa Raja Dhartrarastra, dan Dewa Raja Vaisravana, serta Padmakumara, Manohara Vasudhara, Jambhala Putih Nagavahana, dan lain-lain di surga, semua memiliki kemampuan menganugerahkan berkah, oleh karena itu Dewa Rezeki ada banyak.
Tantra punya Sadhana Dewa Rezeki, jika sadhaka punya hati yang baik, tidak melakukan perbuatan jahat, dan sangat membutuhkan sumber daya, maka sadhaka bisa menekuni Sadhana Dewa Rezeki, memohon Buddha dan Bodhisatwa menganugerahkan harta. Dharmaraja Liansheng mengungkapkan baru-baru ini ada tiga orang umat yang menang lotre utama, orang yang ketiga, saat menekuni Sadhana Jambhala, melihat seluruh permukaan bumi penuh dengan berlian, suatu hari, saat dia berada di luar, burung yang sedang terbang di angkasa buang kotoran ke atas kepalanya, dia berpikir: "Aneh, kenapa langit memberi saya kotoran burung?" Ia berpikir: "Karena ada benda jatuh dari langit, mungkin itu adalah berlian." Ia pun pergi beli lotre, dan benar-benar menang.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
Peperangan yang merampas kehidupan, menghancurkan perekonomian dan pembangunan, serta merusak perdamaian, seakan-akan tidak terpisahkan dengan umat manusia. Peperangan adalah karma atau kutukan bagi umat manusia?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Peperangan adalah karma umat manusia.
Siswa bertanya:
Setelah perang, pelajaran yang ditinggalkan bagi umat manusia adalah: "Tidak belajar apa pun". Apakah perang timbul karena sifat dan ambisi umat manusia?
Dharmaraja Liansheng:
Antara pribadi, antara keluarga, antara desa, antara negara, antara suami dan istri, semua bisa tidak rukun, dari skala kecil adalah perselisihan antara orang, dalam skala besar adalah perang antara negara, ini adalah sifat manusia, juga ambisi, ini artinya tidak membina diri.
Siswa bertanya:
Sekarang bumi ini panas dan penuh sesak, populasi umat manusia sangat besar, terjadi kesenjangan antara kaya dan miskin, semua terus berebut sumber daya alam, apakah Mahaguru percaya bahwa "perdamaian dunia" benar-benar ada?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Vimalakirti bersabda: "Hati bersih, maka negeri pun suci." Jika hati ini bersih, maka negara ini pun suci bersih, saat hati setiap insan sangat bersih, maka hubungan antara negara akan damai. Vimalakirti juga bersabda: "Alam suci di dunia." Perdamaian dunia adalah alam suci di dunia, sama seperti masa pemerintahan Zhenguan dinasti Tang, dan masa pemerintahan Wen dan Jing dinasti Han.
Siswa bertanya:
Pada masa Sang Buddha, bagaimana rupa dari "perdamaian dunia"?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Pada masa Sang Buddha tidak ada perdamaian dunia, tetap ada perang. Di masa lampau, Raja Virudhaka adalah seekor ikan raksasa di laut, suku Sakya memancing dan memakannya. Ikan tersebut terlahir kembali menjadi Raja Virudhaka, dan ia pun menyerang suku Sakya, memusnahkan suku Sakya. Ini adalah hukum karma, perang juga sebab dan akibat. Antara Buddha Sakyamuni dengan enam guru tirthika, dan siswa Beliau: Devadatta, juga terjadi perselisihan.
Siswa bertanya:
Terhadap ketidakadilan dalam masyarakat, kami merasa tidak berdaya, apakah agama kehilangan daya untuk membimbing dunia ini?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Dalam agama terlebih dahulu diajarkan membina diri, Konfusius bersabda: "Membina diri, mengharmonikan keluarga, mengatur negara, dunia pun damai." Terlebih dahulu adalah membina diri sendiri, keluarga harmonis, baru kemudian mengatur negara, pada akhirnya dunia pun damai. Agama masih punya daya, terlebih dahulu dimulai dari diri sendiri, saat setiap insan membina diri, saat setiap insan mengharmonikan keluarga, saat setiap insan bisa mengatur negara, maka dunia pun damai.
Siswa bertanya:
Pada saat lingkungan kacau, kita mesti lanjutkan hidup dengan sikap lokiya atau Lokuttara?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Vimalakirti mengajarkan, jangan terlalu duniawi, juga jangan terlalu menghindari dunia, antara duniawi dan nonduniawi mesti berpadu dengan baik, ini adalah madhyamaka, jalan tengah, hidup lah dengan sikap demikian.
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Teks Sutra:
Bagian 1, Varga Buddhaksetra: "Keyakinan mendalam, kukuh laksana vajra."
Dharmaraja Liansheng mengulas, vajra merupakan senjata pada masa India kuno, melambangkan kukuh tak lapuk, sraddha Mahabodhisatwa sangat kukuh laksana vajra. Orang-orang masuk vihara memuja Buddha, berharap permohonan dapat terkabul, tapi jika sepulangnya urusan malah tidak lancar, maka ia kehilangan keyakinan terhadap Buddha dan Bodhisatwa, sraddha luntur. Kenapa sraddha bisa: "Keyakinan mendalam, kukuh laksana vajra."? Ada dua sebab.
Pertama, Mahabodhisatwa memiliki kebijaksanaan Lokuttara kesunyataan sejati, memahami kesejatian dari anitya, duka, sunya, anatman, dan nirvana. Memahami sunya berarti tidak mengejar sesuatu, memiliki kebijaksanaan lokiya dalam hal pembedaan, menggunakan berbagai Dharmaratna untuk membimbing semua makhluk, memahami sarwa nidana dan karmaphala, berkarya tanpa pamrih.
Kedua, meskipun belum memiliki kebijaksanaan kesunyataan sejati, dan kebijaksanaan pembeda, tapi Anda meyakini yang diajarkan oleh Guru Sarana Anda, meyakini Buddha Sakyamuni, meyakini Sutra yang dibabarkan oleh Buddha, meyakini Sangha Arya, meyakini Vimalakirti, meyakini Buddha, Dharma, dan Sangha Arya. Anda telah bersarana kepada Sangha Arya, dengan sendirinya timbul keyakinan mendalam, sebab Sangha Arya akan membabarkan pemahaman Beliau kepada Anda, setelah Anda mendengarnya, Anda meyakininya, meskipun belum membuktikan diri sendiri, tapi Anda sudah memiliki keyakinan terhadap Sangha Arya.
Kedua jenis keyakinan tersebut adalah: "Keyakinan mendalam, kukuh laksana vajra.". Keyakinan merupakan awal, awal masuk jalan Buddha, kemudian berupaya untuk benar-benar memahami jalan Buddha, ini yang disebut dengan keyakinan dan pemahaman. Ketika Anda menjadi Mahabodhisatwa, sraddha kukuh laksana vajra. Ada satu lagi, Anda meyakini sabda Buddha, meyakini sabda Vimalakirti, meyakini sabda Sangha Arya, keyakinan Anda sangat mendalam, laksana vajra.
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#JambhalaKuning
Yidam pujabakti minggu depan adalah #Padmasambhava
#SutraVimalakirti
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV