16 Oktober 2022 Upacara Agung Homa Vajra Kalacakra di Rainbow Temple

16 Oktober 2022 Upacara Agung Homa Vajra Kalacakra di Rainbow Temple
#LiputanTBSN

Pada tanggal 16 Oktober 2022, pukul 3 sore, Rainbow Temple (Caihong Leizangsi-彩虹雷藏寺), Seattle, Amerika Serikat, dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Homa Vajra Kalacakra (Shilun Jingang-時輪金剛), serta melanjutkan pengulasan Sutra Vimalakirti. Usai upacara, terlebih dahulu Dharmaraja mengumumkan bahwa Yidam Homa minggu depan adalah Buddha Bhaisajyaguru Vaiduryaprabharaja. Buddha Bhaisajyaguru memiliki satu alam suci yang bernama Vaiduryaprabhaloka, dengan Sukhavatiloka Barat sama-sama merupakan alam suci yang termasyhur. Abdi Buddha Bhaisajyaguru antara lain: Bodhisatwa Suryaprabha dan Bodhisatwa Candraprabha, Asta Mahabodhisatwa yang sebagai pariwara, selain itu, ada 12 Yaksa Dewa Senapati yang tugas bergilir selama 12 bulan dalam setahun. Buddha Bhaisajyaguru memiliki beberapa ikrar agung, di antaranya adalah ikrar untuk menyingkirkan segala macam penyakit, merupakan Yidam terbaik dalam hal menyingkirkan karma penyakit.

Yidam Homa hari ini adalah Vajra Kalacakra, Kalacakra adalah roda waktu, semua yang dilalui akan hancur, menjadi sunya. Sebagian besar sekte Tantra dalam agama Buddha sangat menghormati Vajra Kalacakra, keempat sekte utama Tantra Tibet sangat menjunjung tinggi. Berkat kemunculan Sadhana Kalacakra, ada satu alam suci, bernama Shambala. Vajra Kalacakra merupakan Yidam Tantra nondualisme dalam Anuttarayogatantra, merupakan metode Dharma yang paling luas, mendalam, dan paling unggul dalam Tantra. Dalam pelimpahan jasa saat Homa, Dharmaraja Liansheng telah mengucapkan makna utama yang paling mendalam, sekaligus kiat paling penting dari Vajra Kalacakra:

"Sembah puja kepada Buddha Vajra Kalacakra trikala satu hakikat, masa lampau, sekarang, dan mendatang. Dengan Kalacakra internal, Kalacakra eksternal, dan Kalacakra istimewa, ketiga cakra ini berputar, manunggal secara rahasia, memancarkan cahaya ke segala penjuru, menyinari angkasa Dharmadhatu. Wahai Buddha Vajra Kalacakra, mohon mengadhisthana dan menjemput segenap arwah terlahir di Buddhaksetra nan suci, mohon mengadhisthana waktu tak lapuk, mohon mengadhisthana jiwa raga bersih, mohon mengadhisthana penyucian, sifat diri bersih, semua sifat diri bersih, supaya sambhara berkecukupan, supaya kebijaksanaan sempurna, supaya semua tidak tertimpa petaka dan bencana, merealisasikan tiada kelahiran dan tiada kematian. Wahai Buddha Vajra Kalacakra trikala satu hakikat, masa lampau, sekarang, dan mendatang, kepada Sarwa Dewata di langit, Sarwa Dewata di bumi di sini, hindarkan manusia dari bencana, hindarkan diri ini dari petaka, segala marabahaya hancur menjadi debu. Semoga semua harapan terwujud sempurna, mohon melenyapkan wabah, melenyapkan virus berbahaya, melenyapkan bencana, melenyapkan karma penyakit, melenyapkan karmavarana, sifat diri bersih."

Silsilah Vajra Kalacakra Dharmaraja Liansheng ada tiga, antara lain: Kanjurwa Khutughtu, Pancen Lama ke-9, dan silsilah samadhi keheningan rahasia, dan Guru Sarana yang terakhir adalah Guru Thubten Dhargye. Setelah Guru Thubten Dhargye mentransmisikan Sadhana Vajra Kalacakra kepada Dharmaraja Liansheng, Beliau memberikan instruksi supaya Dharmaraja Liansheng membabarkan Sadhana Kalacakra ke lima benua besar dunia. Oleh karena itu, Dharmaraja Liansheng berkunjung ke berbagai wilayah di dunia demi membabarkan Sadhana Kalacakra. Dharmaraja mengungkapkan bahwa orang yang mentransmisikan Sadhana Kalacakra tidak banyak, beberapa di antaranya adalah Dalai Lama, Panchen Lama, dan Kalu Rinpoche, sedangkan Dharmaraja Liansheng merupakan Dharmaraja suku Han pertama yang mentransmisikan Sadhana Kalacakra. Setelah menerima Abhiseka Kalacakra, maka dalam tujuh kelahiran pasti menjadi Buddha, ini merupakan hal yang paling istimewa dari Sadhana Kalacakra.

Manusia di dunia, hidup dalam ruang dan waktu. Sadhana Kalacakra menggunakan Kalacakra internal yang dilatih dalam tubuh, berpadu dengan Kalacakra eksternal, yaitu ruang dan waktu jagat raya, kedua cakra beryoga menjadi Kalacakra istimewa, berarti telah mencapai keberhasilan, ini makna Sadhana Kalacakra.

◎  Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa bertanya: "Bagaimana sadhaka perumah tangga menghadapi rasa kesepian, kehampaan, kerisauan dan kesedihan dalam hati? Apakah rasa kesepian dalam hati sadhaka merupakan pelanggaran akibat dua kemelekatan dalam Buddhadharma? Sebab kerisauan dalam hati bisa memuaskan derita kesedihan dalam hati, demi menambal rasa sedih dalam hati, setiap bentuk pikiran yang timbul adalah karma, tidak ada yang bukan pelanggaran, diri ini tahu mungkin telah berulang kali melanggar sila, tapi tidak bisa terbebas dari kesedihan dalam hati, mohon petunjuknya, bagaimana seorang siswa perumah tangga menghadapi hal ini?"

"Umat manusia masa kini memiliki banyak tekanan, banyak yang dalam menghadapi tantangan kehidupan sudah kalah di titik awal, tidak memenuhi syarat dalam membentuk keluarga, kerisauan di hati tak kunjung padam, setiap hari harus menghadapi kesulitan, semua adalah duka, duka batin, serta berbagai macam duka. Mohon Mahaguru Lu membabarkan bagaimana seorang sadhaka perumah tangga bisa menggunakan Buddhadharma untuk menghadapi dan mengatasi kesepian dan kesedihan dalam hati?"

Dharmaraja Liansheng menjawab:
Tidak peduli perumah tangga atau mereka yang menjalani kebiksuan, semua punya kerisauan, seperti yang pernah disabdakan oleh Buddha Sakyamuni: "Hidup manusia adalah samudra duka." Oleh karena itu, Dharmaraja Liansheng mengatakan: Rasa kesepian, hampa, risau, dan sedih, semua merupakan persoalan yang dihadapi oleh insan. Manusia tidak mungkin segala sesuatunya memuaskan sesuai harapan, sebab segala sesuatu tidak bisa diperoleh. Dharmaraja Liansheng terlahir sebagai bayi prematur, yang lahir saat janin berusia 7 bulan, dan karena ada orang yang memberitahu Sang Ayah bahwa menikah 7 bulan tidak mungkin anak langsung lahir, akibatnya seumur hidup tidak bisa merasakan kasih sayang seorang ayah. Dalam masa pertumbuhan, Dharmaraja telah melalui berbagai macam penderitaan yang hebat, saat itu sering kabur dari rumah, sering dibantu oleh sahabatnya di sekolah yang bernama Huang Jinxiong.

Dharmaraja Liansheng menasihati, kita mesti ingat bahwa segala kesepian, hampa, kerisauan, dan kesedihan, pada akhirnya akan berlalu, sama seperti makna utama Vajra Kalacakra, segalanya akan berlalu, tidak perlu merisaukan apa pun. Cara yang terbaik adalah gunakan Buddhadharma untuk menambal rasa kesepian dalam hati, untuk mengatasi kerisauan dan kesedihan dalam hati. Jika Buddhadharma tidak bisa mengatasinya, bisa mencari seorang psikolog. Memiliki iman, maka hati pun memiliki kekuatan. Mengapa manusia mesti berbhavana? Sebab manusia ada sebab duka dan akibat duka.

◎ Mengulas Sutra Vimalakirti

Teks Sutra:
"Bodhisatwa Senantiasa Pilu, Bodhisatwa Saumanasyendriya, Bodhisatwa Pramodyaraja, dan Bodhisatwa Pratibhanasvara."

Jika hanya melihat arti langsung dari kata, "Bodhisawa Senantiasa Pilu" seolah-olah menjelaskan bahwa Bodhisatwa ini sering sangat sedih. Sebenarnya bukan demikian, makna yang sesungguhnya adalah sering berduka demi penderitaan semua makhluk, merupakan Bodhisatwa yang berangkat dari hati welas asih. Kita melihat perang yang sedang terjadi, pandemi, dan paceklik, bisa dibilang kampung halaman luluh lantak, hidup sangat menderita. Oleh karena itu, Sheng-Yen Lu Foundation dan Lotus Light Charity Society senantiasa membantu para insan yang berjodoh, ini merupakan semangat dari Bodhisatwa Senantiasa Pilu.

Bodhisawa Saumanasyendriya berarti melakukan kebajikan dengan sukacita, dengan sukacita membantu makhluk yang membutuhkan.

Bodhisatwa Pramodyaraja dan Bodhisatwa Saumanasyendriya sama-sama berangkat dari sukacita, Bodhisatwa Pramodyaraja masuk ke tengah rakyat, sekuat tenaga membantu segenap insan, tanpa diskriminasi, bukan karena suka atau tidak suka, dan bukan karena berjodoh atau tidak berjodoh Beliau mengulurkan bantuan. Pada saat yang sama, Beliau tidak punya pamrih, berderma dengan kesetaraan.

Bodhisatwa Pratibhanasvara sangat mahir membabarkan Dharma, memahami banyak doktrin Buddhis, bisa menjawab pertanyaan dengan leluasa, memiliki empat macam kefasihan dan delapan macam suara. Empat macam kefasihan adalah empat hal tanpa rintangan, yaitu Dharma tanpa rintangan, makna tanpa rintangan, istilah tanpa rintangan, dan sukha tanpa rintangan.

Dharma tanpa rintangan berarti memahami segala macam Buddhadharma.
Makna tanpa rintangan berarti memahami makna setiap Dharma.
Istilah tanpa rintangan berarti memahami banyak bahasa, berada di wilayah yang berbeda tetap bisa menggunakan berbagai bahasa untuk membabarkan Dharma membimbing insan.
Sukha tanpa rintangan berarti bisa membuat Buddhadharma yang dibabarkan membangkitkan Dharmasukha dalam hati insan.

Selain itu, ada Delapan Suara Tathagata: Suara suci dan luhur, suara lembut, suara merdu, suara kebijaksanaan mulia, suara jantan, suara tanpa cela, suara mahaluas, dan suara tak berkesudahan.

Dharmaraja mengupas makna dari kedelapan suara dengan sangat lugas, pada saat yang sama juga mempersilakan sri. Wu Kaili yang pernah mendengar suara merdu untuk bersaksi atas pengalaman beliau, sdri. Wu mengungkapkan bahwa beliau pernah bermimpi dirinya melayang di angkasa, ada orang yang bertanya hendak ke mana? Beliau menjawab hendak pergi ke Sukhavatiloka, kemudian beliau mendengar suara Mantra Hati Padmakumara yang kemerduannya belum pernah terdengar. Dharmaraja menjelaskan, tiba di Sukhavatiloka di sana bisa mendengar suara merdu, dengan sendirinya timbul keinginan untuk mengenang Buddha dan bersamadhi, tidak akan muncul pikiran malas berbhavana.

Usai Dharmadesana yang sangat luar biasa, Dharmaraja Liansheng berinteraksi dengan siswa melalui Zoom, kemudian menganugerahkan Abhiseka Kolektif Sadhana Kalacakra kepada segenap siswa yang hadir. Abhiseka Kolektif Kalacakra antara lain: Sapta Mahasadhana Kalacakra, Sadhana Makna Sejati Vajrakila Kalacakra, Sadhana Sembilan Tahap Samadhi Kalacakra, Sadhana Makna Mula Kalacakra, Sadhana Perlindungan Perisai Kalacakra, Sadhana Cakra Surya Candra Kalacakra, Mahasadhana Avenika Rantai Vajra Kalacakra, dan Sila Vinaya Kalacakra.

Upacara pun usai dengan sempurna, kami mengajak Anda semua untuk mendukung Upacara Homa Buddha Bhaisajyaguru Vaiduryaprabharaja minggu depan.

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#VajraKalacakra
#SutraVimalakirti
Yidam Homa minggu depan #BuddhaBhaisajyaguru

Artikel Dharmadesana (bahasa Mandarin):
https://tbnewshq.org/epaper_detail2487.htm

Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Alamat Tbboyeh: 
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。