Bodhimanda Istimewa Zhenfo Zong 10 - Vihara Vajra Bumi Nusantara
Oleh: True Buddha Foundation
Setelah True Buddha Jing Ying Temple (淨印雷藏寺), tempat ibadah yang memperoleh kehormatan sebagai Bodhimanda istimewa adalah: Vihara Vajra Bumi Nusantara (Yinni Leizangsi-印尼雷藏寺).
Dalam seri liputan Bodhimanda Istimewa Zhenfo Zong yang dimuat dalam True Buddha News edisi 1433, artikel mengenai Bodhimanda Istimewa Zhenfo Zong yang ke-2: Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia, dapat diketahui bahwa dalam sejarah perkembangan Zhenfo Zong di Indonesia, tempat ibadah yang saling melengkapi dengan Majelis Zhenfo Zong Kasogatan adalah Vihara Vajra Bumi Nusantara yang terletak di Ibu Kota Indonesia, Jakarta.
◎ Sejarah Vihara Vajra Bumi Nusantara
Indonesia adalah negeri yang terdiri dari banyak suku, pemerintah menetapkan bahwa setiap warga wajib memeluk agama, dalam pembabaran Zhenfo Zong di Indonesia, mendiang Acarya Harsono (Lianzhen Shangshi-蓮真上師) adalah seorang tokoh yang memiliki sumbangsih yang sangat besar. Pada tahun 1987, setelah tempat ibadah Zhenfo Zong pertama di Indonesia: Vihara Vajra Bumi Jayakarta (Foguang Tang-佛光堂) berdiri, seketika menggerakkan kota-kota lain di Indonesia untuk membangun vihara Zhenfo Zong, salah satunya adalah Vihara Vajra Bumi Nusantara yang terletak di sebidang tanah yang luas di bagian barat Jakarta. Jakarta merupakan kota metropolitan yang berpenduduk sebanyak 10 juta jiwa, wilayahnya sangat luas dan padat penduduk, sehingga saat ini wilayah pemerintahan di mana Vihara Vajra Bumi Nusantara berdiri dimasukkan ke dalam wilayah Provinsi Banten.
Lahan tempat berdirinya Vihara Vajra Bumi Nusantara semula merupakan wilayah terpencil yang berada dalam perencanaan pembangunan Lippo Group, di lokasi tersebut terdapat dua parit besar yang menghubungkan tanah rawa. Saat itu, Acarya Harsono sekuat tenaga mengerahkan sumber daya manusia dan materi untuk memindahkan parit besar tersebut ke dua sisi di samping, supaya lapisan tanah dapat disatukan menjadi lahan yang bisa digunakan untuk mendirikan bangunan, sehingga Vihara Vajra Bumi Nusantara dapat dibangun dengan sempurna di atasnya.
Pada tahun 1994, ketika Mulacarya Liansheng dan Menteri Agama saat itu hadir langsung memimpin peresmian vihara, dalam Dharmadesana, Mulacarya khusus berpesan, karya pembabaran Dharma di Indonesia mesti dimulai dan berlandaskan pada pendidikan. Setelah Acarya Harsono menerima instruksi dari Mulacarya Liansheng, beliau langsung memutuskan untuk menggunakan lahan kosong di belakang vihara sebagai sekolah, dan saat ini telah berdiri Sekolah Atisa Dipamkara. Saat ini Sekolah Atisa Dipamkara bahkan telah mendirikan satu cabang, supaya bisa lebih luas menjangkau dan memberikan manfaat kepada lebih banyak insan melalui karya pendidikan.
Dalam karya tulis Dharmaraja Liansheng, buku nomor 117 "Sebersit Pikiran Melesat Angkasa", artikel berjudul "Vihara Paling Besar di Indonesia", dituturkan kondisi saat itu, berikut kami kutip:
Saat ini, segenap insan dunia tahu, vihara Buddha paling besar di Indonesia adalah Vihara Vajra Bumi Nusantara. Menteri Agama Indonesia adalah seorang yang sangat saleh, belum pernah berkunjung ke vihara Buddha, kini merupakan pertama kalinya beliau melakukan pengguntingan pita dalam peresmian vihara Buddha.
Saat ini, segenap insan dunia tahu, Indonesia telah mengalami kemarau selama 4 bulan, kebakaran hutan tak kunjung padam, begitu Dharmaraja Liansheng naik Dharmasana dan memanggil hujan, yang semula mentari bersinar terik di siang hari, mendadak menjadi mendung, awan besar terbentuk, halilintar bersahutan, turun hujan deras, sekali panggil langsung terjawab, mengguncang dunia.
Saat ini, di Jakarta ada Vihara Vajra Bumi Nusantara, di Makassar ada Vihara Dharma Agung, di Surabaya ada Vihara Vajra Bumi Arama, seluruh pelosok Indonesia terus membangun pusat pembabaran Dharma yang megah, Vihara Vajragarbha. Siswa Zhenfo Zong di Indonesia, sekali pujabakti hadir dua ribu orang, satu kali upacara hadir dua puluh ribu orang.
Saya pernah mengatakan: "Indonesia akan menjadi Negeri Satya Buddha."
Ketua Tantrayana Kasogatan Indonesia datang Bersarana kepada saya, pada saat yang sama saya diakui oleh pemerintah sebagai satu-satunya Vajracarya Tantra Indonesia, silsilah Tantra Indonesia dimulai oleh saya, semua menekuni Sadhana Tantra Zhenfo.
Ada yang bertanya, apa sebabnya Tantra di Indonesia bisa berkembang pesat?
Saya menjawab: Indonesia menjaga satu-satunya Maha Mandala agama Buddha, yaitu Borobudur. Ini adalah Maha Mandala dari Panca Dhyani Buddha Tantra, bangunan bersejarah ini merupakan salah satu dari 10 keajaiban dunia. Melambangkan perkembangan pesat Tantra di Indonesia, dan yang patut diperhatikan adalah, Borobudur telah memancarkan cahaya ke sepuluh penjuru.
Zhenfo Zong Indonesia akan membangun Sekolah Atisa Dipamkara, akan rampung tahun depan. Mari kita mendoakan Tantra di Indonesia semakin berkembang dan semakin kukuh.
◎ Keistimewaan Vihara
Setelah Vihara Vajra Bumi Arama berdiri, setiap tahun diselenggarakan beberapa upacara, mengundang banyak Acarya dari luar negeri untuk membabarkan Dharma di Indonesia. Vihara Vajra Bumi Nusantara pernah menjadi Vihara Vajragarbha paling besar di dunia, vihara yang masyhur, Dharmabaktinya terus berkembang.
Vihara Vajra Bumi Nusantara memiliki banyak keistimewaan, begitu masuk halaman vihara, tampak pratima Avalokitesvara Pandaravasini setinggi 4 meter, tangan membawa kalasa yang memancarkan tirta amerta ke dalam kolam. Di samping kolam adalah kuil Dewa Bumi, berada di lokasi persimpangan dua sungai, di samping vihara terdapat pohon beringin yang tumbuh alami, seolah menjadi payung bagi kuil Dewa Bumi, sungguh merupakan lokasi fengsui yang istimewa. Di hadapan kejauhan Pandaravasini adalah Stupa Usnisavijaya Dharani yang pertama di Indonesia, dan di bagian tengah halaman adalah lapangan parkir yang luas.
Di depan bhaktisala adalah lokasi tungku Homa, lokasi setengah terbuka. Pada masa pandemi, saat tidak memungkinkan untuk menghimpun banyak umat untuk berpujabakti, Vihara Vajra Bumi Nusantara tetap menyelenggarakan pujabakti secara daring, Acarya Shi Lianfei selaku Sangha ketua vihara, setiap minggu melakukan beberapa kali Homa yang disiarkan secara langsung. Homa dilakukan di luar bhaktisala, tempatnya sangat luas, aliran udara juga baik, merupakan lokasi yang tepat dan aman untuk Homa.
Bhaktisala Vihara Vajra Bumi Nusantara sangat luas, saat menggelar kegiatan besar mampu menampung sekitar 2000 orang. Saat upacara kelulusan setiap kelas Sekolah Atisa Dipamkara, atau saat menggelar perayaan hari raya Waisak, dan Sanghadana, semua menggunakan bhaktisala vihara. Tiap kali sesudah atau sebelum hari jadi Mahabrahma pada bulan November setiap tahun, Sekolah Atisa Dipamkara menyelenggarakan kegiatan Sanghadana.
Di belakang bhaktisala adalah kantor Acarya dan ruang rapat, juga terdapat ruang dapur dan ruang santap bersama. Lantai atas yang semula adalah Vidyarajasala, sekarang telah berubah menjadi Sala Silsilah, dan digunakan untuk ruang kelas Sekolah Minggu. Pada selasar bhaktisala terdapat barisan roda mantra bergaya Tibet.
Bangunan di sisi naga Vihara Vajra Bumi Nusantara dibangun belakangan, bagian atas merupakan kelas Buddhadharma, bagian bawah adalah kantor, perpustakaan dan koperasi. Pada sisi macan adalah jalan kendaraan masuk ke Sekolah Atisa Dipamkara, melewati Stupa Usnisavijaya Dharani merupakan Paviliun Mandala Mahabrahma, dan yang berhadapan jauh dengan Paviliun Mahabrahma adalah Ksitigarbhasala. Banyak organisasi Buddhis lain yang meminjam Vihara Vajra Bumi Nusantara untuk menggelar kegiatan, Vihara Vajra Bumi Nusantara memiliki banyak fungsi untuk perkembangan Buddhadharma di Nusantara.
◎ Kegiatan Vihara Vajra Bumi Nusantara
Acarya Shi Lianfei (釋蓮飛上師) merupakan Sangha ketua Vihara Vajra Bumi Arama, Dharmaduta vihara antara lain: Dharmacarya Shi Lianhong (釋蓮轟教授師), tiga orang Pandita Dharmaduta, dan dua orang Pandita Lokapalasraya (tahun 2022: ada empat orang Pandita Lokapalasraya di VVBN), bersama mengemban tugas Dharmabakti. Setiap hari Minggu pagi Vihara Vajra Bumi Nusantara menyelenggarakan pujabakti, selain menyediakan bhaktisala sebagai tempat pujabakti untuk umat secara umum, vihara juga menggelar kelas muda-mudi yang dibagi menjadi: kelas TK, SD level awal, SD level atas, kelas SMP, dan kelas remaja, kadang bahkan ruang kelas tidak bisa memuat banyaknya siswa yang hadir. Sebelum pandemi, setiap tanggal 1, 15, dan 18 Imlek, diselenggarakan pujabakti malam. Upacara Dharma setiap tahun antara lain: Musim Semi, Ceng Beng, Waisak, Ulambana, Hari Jadi Mahabrahma, Hari Jadi Mulacarya Liansheng, dan lain-lain, aktivitas Dharmabakti terus bersemi.
Di Indonesia ada tradisi istimewa, yaitu hari pernikahan, yang biasa disebut peristiwa sukacita, dan wajib diresmikan di lembaga keagamaan, memerlukan pengesahan dari lembaga keagamaan dan upacara pemberkatan nikah dipimpin oleh seorang rohaniwan, barulah kemudian kedua mempelai dapat mendaftarkan pernikahannya pada pemerintah. Bangunan dan desain Vihara Vajra Bumi Nusantara merupakan perpaduan keagungan budaya Nusantara dan religi, vihara bahkan menyediakan layanan lengkap, termasuk perjamuan setelah pemberkatan nikah pun dapat menggunakan ruang santap vihara, oleh karena itu, tidak hanya untuk siswa Zhenfo Zong, semua mempelai dari berbagai kalangan yang menggelar upacara pernikahan di Vihara Vajra Bumi Nusantara dapat benar-benar merasakan sukacita hari bahagia.
Baru-baru ini, dalam kelas Dharma daring yang diselenggarakan oleh Divisi Pendidikan TBF, ada satu mata pelajaran yang memutar video pemberkatan nikah yang dipimpin oleh Acarya Shi Lienfei, melalui video, segenap peserta didik dapat menyaksikan bagaimana Acarya Shi Lianfei dengan sempurna meleburkan ritus Sadhana Tantra Zhenfo ke dalam Ritus Pemberkatan Nikah, pemberkatan berjalan dengan khidmat dan penuh kehangatan rasa kekeluargaan, banyak peserta didik merasa salut dan terinspirasi, bahkan ada yang berkomentar bahwa hatinya tergerak setelah menyaksikan pemberkatan nikah di Vihara Vajra Bumi Nusantara.
◎ Interaksi Vihara Vajra Bumi Nusantara dengan TBF
Beberapa tahun belakangan, interaksi antara TBF dengan tempat ibadah di seluruh dunia semakin erat, dan karena halangan perbedaan bahasa, setiap kegiatan TBF di Indonesia selalu memperoleh bantuan dari Vihara Vajra Bumi Nusantara sebagai tempat ibadah pusat di Indonesia, untuk menghubungi setiap tempat ibadah Zhenfo Zong di Indonesia, sehingga melenyapkan sekat di antara pusat dengan daerah, dan menjadikan hubungan semakin erat.
Pada akhir Juni 2021, kasus Covid-19 di Indonesia mulai bertambah banyak, Indonesia menjadi wilayah terdampak berat. True Buddha Foundation menggandeng tangan delapan Acarya Indonesia, beserta segenap Biksu/Biksuni, segenap Dharmaduta, tempat ibadah, dan Lotus Light Charity Society Indonesia untuk meprakarsai Upacara Agung Homa Syama Tara yang diselenggarakan delapan tempat ibadah secara serentak melalui cloud. Upacara Agung Homa Syama Tara kali ini bertujuan untuk santika, paustika, penyeberangan arwah, dan terutama berdoa supaya pandemi segera reda, memanjatkan permohonan supaya cahaya adhisthana Buddha menyinari Indonesia tenteram, makmur sentosa, dan wabah penyakit segera lenyap. Hasil yang terkumpul melalui upacara digunakan untuk peduli Sangha Indonesia dan peduli tempat ibadah di desa.
◎ Interaksi Vihara dengan Masyarakat
Lapangan parkir Vihara Vajra Bumi Nusantara yang sangat luas juga berperanan untuk menjalin keakraban dengan tetangga. Gereja besar yang bertetangga dengan vihara, tiap kali menyelenggarakan kegiatan besar, selalu meminta supaya vihara membuka lapangan parkirnya, membantu mengatasi persoalan keterbatasan lahan parkir gereja, sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas setempat. Karena hubungan bertetangga telah terjalin baik, saat menggelar kegiatan akbar, vihara juga meminta bantuan gereja untuk membuka lahan parkirnya untuk membantu menampung kendaraan umat yang membeludak, kehendak mulia untuk saling menolong menciptakan rasa kekeluargaan yang erat di tengah perbedaan.
Beberapa tahun belakangan organisasi Mahasiswa Buddhis juga sering meminjam tempat untuk menggelar kegiatan. Pejabat Kementerian Agama juga sering berkunjung ke Vihara Vajra Bumi Nusantara. Setiap tahun, Vihara Vajra Bumi Nusantara menyelenggarakan beberapa kali kegiatan bakti sosial, terlebih pada masa pandemi, tetap dilakukan pembagian berbagai barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Vihara Vajra Bumi Nusantara bersumbangsih dan membangun interaksi yang sangat baik dengan pemerintah dan masyarakat, peranannya dalam wilayah tersebut telah sangat berakar.
Sumber: True Buddha News edisi 1449