Transmisi Perdana Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi di Taipei Arena
Dharmaraja Liansheng Memimpin Upacara Agung Karman Guru Padmasambhava di Taipei Arena
Transmisi Perdana Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi
Seribu tahun lampau, Guru Padmasambhava di Tibet, demi membimbing semua makhluk, menampilkan pencapaian Amara (tiada kematian) Tubuh Cahaya Pelangi, mentransmisikan Sadhana Transformasi Tubuh Pelangi. Seribu tahun kemudian, Dharmaraja Liansheng kembali mengungkap kiat utama dari Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi Guru Padmasambhava kepada dunia. Pada tanggal 11 Desember 2022, Cetiya Zhongguan di Taipei dengan tulus mengundang Mulacarya Zhenfo Zong Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Agung Karman Guru Padmasambhava di Taipei Arena, serta mentransmisikan Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi Guru Padmasambhava yang unggul. Upacara dihadiri oleh sekitar 15000 orang, tamu agung yang hadir antara lain tokoh politik, pedagang, seniman, dan dunia pendidikan, di antaranya adalah Chiang Wan-anyang baru saja terpilih menjadi Wali Kota Taipei.
Sebelum memulai Dharmadesana, terlebih dahulu Dharmaraja Liansheng mengundang: Adi Buddha Adharma Tathagata Samantabhadraraja, Guru Sesepuh Dzogchen, Guru Sesepuh Mahamudra, Ratnamatikumara, Ratnasamudgatakumara, Prahevajra, Vimalamitra, Srisimha, dan Guru Padmasambhava, mengadhisthana transmisi Dharma dan Dharmadesana. Kemudian, membabarkan esensi: "Asalkan Anda menerima Abhiseka Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi yang merupakan puncak dari Sembilan Yana, kelak Anda dapat bertransformasi menjadi cahaya pelangi. Guru Padmasambhava sendiri bertransformasi menjadi cahaya pelangi."
Dharmaraja membabarkan, "Tubuh kita manusia merupakan mandala yang paling sempurna, mandala tidak berada di dalam maupun di luar, juga tidak berada di tengah, hakikatnya tidak berwujud. Antero angkasa adalah mandala, kita semua makhluk juga merupakan mandala. Saat itu, Buddha Sakyamuni mencapai pencerahan di bawah Pohon Bodhi, mengatakan: ‘Ternyata semua makhluk memiliki Buddhata’ Kemudian ingin meninggalkan dunia saha, tidak ingin menyeberangkan semua makhluk."
Dharmaraja Liansheng melontarkan pertanyaan kepada umat, "Apakah Anda pernah berpikir, ketika Buddha Sakyamuni baru mencapai pencerahan, kenapa tidak ingin menyeberangkan semua makhluk, kenapa justru ingin meninggalkan dunia saha?" Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, "Sebab Beliau tahu: 'Semua makhluk kelak dapat menjadi Buddha sendiri.'" Ini belum pernah kalian dengar sebelumnya, kelak semua makhluk dunia saha, setiap insan, bahkan setiap makhluk hidup, akan menjadi Buddha.
"Anda adalah Paramadi Buddha, Anda adalah Buddha Dharmakaya nan suci. Orang yang belajar Buddha, menggunakan Buddhadharma untuk memperagung Sambhogakaya Anda sendiri. Jika Anda di dunia saha ini, menghindari perbuatan jahat, banyak melakukan kebajikan, berarti Anda adalah Buddha Nirmanakaya. Saya beritahu Anda semua: ‘Dharmakaya, Sambhogakaya, dan Nirmanakaya, ketiga tubuh tiada berbeda.’ Ketiga tubuh tidak ada perbedaan apa pun."
"Kemudian, berkat Raja Dewa Mahabrahma dan Sakradevanam Indra yang memohon Buddha menetap di dunia, Buddha baru membabarkan 84000 Dharma di dunia ini. Yang paling penting dalam 84000 Dharma adalah Mahasadhana Transfromasi Tubuh Pelangi."
★ Sembilan Yana Kembali pada Satu Yana Absolut – Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi Pasti Mencapai Kebuddhaan
Dharmaraja Liansheng melanjutkan: "Buddha telah membabarkan Sembilan Yana: Sravakayana melalui duka, samudaya, nirodha, dan marga, mencapai kesucian Arhat; Pratyekabuddhayana melalui Dharma 12 Partityasamutpada mencapai pencerahan; Bodhisatwayana mencapai Bodhi melalui Sadparamita, ini merupakan Triyana dalam Sutrayana. Triyana dalam Tantra antara lain: Kriyatantra, Caryatantra, dan Yogatantra. Kemudian adalah Mahayoga, Anuyoga, dan Atiyoga."
"Mahayoga adalah Samarasayoga, setelah kontak yoga dengan Yidam, samarasa dengan Yidam. Samarasa adalah absolut, tidak mendua. Ucapannya adalah mantra, diri sendiri adalah Yidam, setiap tindakannya adalah mudra. Pikiran Anda sepenuhnya sama dengan pikiran Yidam, kediaman Anda adalah istana, kerabat Anda adalah Bodhisatwa. Setelah kontak yoga dengan Yidam, segala aspek kehidupan Anda, yang didengar adalah suara mantra, yang dilihat adalah Bodhisatwa, ini adalah Mahayoga. Sampai pada Anuyoga, yaitu setelah kontak yoga dengan Yidam, Anda menekuni prana, nadi, dan bindu."
Dharmaraja kembali melontarkan pertanyaan kepada umat di lokasi, "Dari mana datangnya cahaya?"
Dharmaraja langsung mengungkapkan, "Dari mana datangnya cahaya? Cahaya datang dari dalam tubuh kita. Guru Padmasambhava mengatakan, ‘Makanan terbaik adalah prana’, manusia tidak bisa hidup tanpa udara, sekali tidak bisa bernapas, Anda pun meninggal dunia! Menurut Tao, ada jing, qi, dan shen, jing adalah bindu, bindu ditransformasikan menjadi prana, bindu adalah cahaya, prana juga cahaya!"
"Inti nomor satu, dari mana cahaya? Cahaya berasal dari prana. Guru Padmasambhava mengatakan, ‘Semua pahala bersumber dari Pernapasan Ratnakalasa’. Tantra menekuni Pernapasan Ratnakalasa, prana sirkulasi atas menekan ke bawah, prana sirkulasi bawah diangkat ke atas, seperti dua buah kotak, berada di empat jari di bawah pusar, membentuk sebuah ratnakalasa, saat itu, prana perlahan masuk nadi tengah. Saat Anda menahan prana, prana masuk nadi tengah, yaitu turun, angkat, tahan, sebar. Saat tahan, prana sirkulasi atas turun, prana sirkulasi bawah naik, menjadi ratnakalasa. Saat tahan prana, prana masuk nadi tengah. Saat nadi tengah Anda penuh dengan prana, inilah terang nadi prana, sudah menghasilkan cahaya. Guru Sesepuh Tantra terutama berpendapat bahwa prana adalah cahaya! Pendapat kedua adalah Kundalini adalah cahaya! Pendapat ketiga adalah bindu adalah cahaya."
"Jika Anda bisa mempergunakan Kundalini, menyentuh dan menggerakkan cairan rembulan Bodhicitta, bindu turun, menyatu, maka nadi tengah dan tujuh cakra menjadi tembus. Terlebih dahulu menembus nadi tengah, baru kemudian membuka cakra anahata, Buddhata Anda pun akan muncul, Buddhata adalah cahaya. Ketahuilah, inilah titik beratnya! Semua yang saya babarkan hari ini adalah titik beratnya!"
"Menekuni Pernapasan Ratnakalasa, saat prana masuk nadi tengah, saat seluruh nadi tengah tembus, saat prana penuh, disebut nadi prana cahaya. Anda membangkitkan Kundalini, menyatu dengan bindu tubuh sendiri yang mengental, kemudian membuka tujuh cakra: cakra usnisa, cakra ajna, cakra visuddha, cakra anahata, cakra manipura, cakra svadhisthana, dan cakra muladhara. Dari sini lah asal cahaya, dan semua memancar keluar melalui pori tubuh."
"Setiap cakra merepresentasikan satu warna. Setiap Guru Sesepuh membabarkan warna yang berbeda, tapi ada beberapa warna yang sangat tepat. Cakra ajna adalah warna putih, cakra visuddha warna merah, cakra anahata warna biru, sedangkan cahaya dari cakra yang lain, setiap Guru Sesepuh berpendapat berbeda. Ada tiga cahaya yang utama: Om cahaya warna putih. Ah cahaya warna merah. Hum cahaya warna biru."
"Buddha membabarkan Dharma selama 49 tahun, mengajarkan 84000 Pintu Dharma, 37 Bodhipaksika, titik berat ada pada Ekayana. Tidak ada Hinayana, Mahayana, Madhyayana, Vajrayana, Navayana, semua pasti Ekayana. Oleh karena itu ketahuilah, pasti menjadi Buddha, pasti bertransformasi cahaya pelangi."
"Bhavana Tantra, pertama berlatih membersihkan tubuh, ucapan, dan pikiran. Bagaimana yang disebut bersih? Sadhaka paling gemar dhyana-samadhi, sebab samadhi dan prajna merupakan sepasang sayap Kebuddhaan. Ketika samadhi mencapai kondisi amanasikara, pasti bersih. Dalam Sutra Satya Buddha dikatakan, ‘Berbhavana menjadikan amanasikara sebagai Samyak Buddharatna.’ Amanasikara adalah terang, kiat ini mesti diingat!"
"Kiat tertinggi dalam Dzogchen adalah amanasikara. Kiat tertinggi dari Mahamudra adalah amanasikara. Prana, nadi, bindu, Bodhi Merah, Bodhi Putih, semua adalah cahaya, tapi saat Anda amanasikara, sekujur tubuh menjadi cahaya pelangi."
"Sangat sukar untuk mencapai kondisi amanasikara. Saat itu, siswa utama Buddha, Arya Sariputra, menekuni amanasikara. Beliau pernah bermeditasi dalam hutan dan dalam gua, dari ada pikiran sampai absolut, dari absolut berubah menjadi sunya, yaitu amanasikara. Ketika Anda mencapai kondisi amanasikara, sekujur tubuh muncul cahaya terang. Padmakumara tidak pernah berdusta, dengan sungguh saya beritahu Anda, kesucian tertinggi dalam bhavana adalah amanasikara. Oleh karena itu dalam Sutra Satya Buddha tertulis: ‘Amanasikara sebagai Samyak Buddharatna.'"
★ Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi:
Eksternal mematuhi sila, internal olah prana nadi bindu, samadhi prajna memperoleh amanasikara, maitrikaruna berdana dan Bodhicitta. Titik berat ada pada amanasikara.
Lebih lanjut, Dharmaraja membabarkan cara penekunan Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi dari Guru Padmasambhava.
Dharmaraja Liansheng menuturkan, "Bagaimana berbhavana? Secara eksternal mesti mematuhi sila, bagi umat perumah tangga mematuhi Pancasila Buddhis, bagi yang membiara mesti mematuhi Sila Upasampada, Biksu mematuhi 250 sila, Biksuni mematuhi 500 sila."
"Secara internal, menekuni olah prana, nadi, dan bindu. Bindu Merah adalah Kundalini, Bindu Putih adalah Cairan Rembulan Bodhicitta. Kita gunakan amanasikara untuk membersihkan semua tabiat. Menyatukan samadhi dan prajna, berbhavana mencapai kondisi amanasikara, dengan sendirinya dapat membersihkan tabiat yang terakumulasi sejak banyak kelahiran. Kemudian, mesti punya Bodhicitta. Arya Atisa datang ke Jambi Indonesia, Berguru kepada Mahaguru Suvarnadvipa Dharmakirti, belajar Bodhicitta, yaitu hati welas asih dan hati derma."
"Dalam Mahayoga, mengutamakan kontak yoga dengan Yidam. Dalam Anuyoga mengolah prana, nadi, dan bindu. Atiyoga mesti berbhavana sampai amanasikara. Saat itu tubuh bertransformasi menjadi cahaya pelangi."
"Dari mana cahaya suci? Dari prana, nadi, bindu, dan amanasikara. Hari ini membabarkan kiat paling penting kepada Anda semua, titik berat ada pada amanasikara."
Atiyoga ada dua: togal dan trekcho. Trekcho saya terjemahkan menjadi henti dan potong, yaitu Sadhana Memotong dari Machig Labdron. Metode yang ditekuni Machig Labdron mempersembahkan tubuh sendiri kepada segenap Buddha, Bodhisatwa, Dasadharmadhatu, ini disebut Sadhana Persembahan Tubuh atau Sadhana Melepas Tubuh, yaitu Sadhana Potong, menekuni trekcho, Machig Labdron menggunakan metode henti dan potong, memotong semua pikiran, ini adalah amanasikara. Togal saya terjemahkan menjadi seketika melampaui. Setelah amanasikara, togal langsung menjadi cahaya pelangi, seketika melampaui menjadi Buddha."
★ Dharmaraja Menganugerahkan Panca Mahabhiseka:
Sadar! Amanasikara Suci! Potong Lima Racun! Memberi Manfaat bagi Diri dan Semua! Ikrar!
"Tadi saya mengadhisthana Anda semua, supaya Anda memahami bahwa dunia saha hanya ilusi, fatamorgana. Banyak insan mabuk harta, nama, dan seks. Adhisthana saya supaya Anda memahami, supaya Anda sadar dari dunia saha ini. Apa yang bisa Anda peroleh dari dunia saha ini? Satu patah kata yang paling penting dalam Sutra Hati adalah ‘tiada yang diperoleh’. Karena tiada suatu yang diperoleh, Anda masih memikirkan apa! Ini adalah amanasikara. Hari ini saya membabarkan Dharma di sini, supaya Anda semua sadar! Mesti bisa benar-benar sadar, ini adalah adhisthana saya."
"Supaya Anda mencapai kesucian tubuh, ucapan, dan pikiran. Banyak orang yang setiap hari mengomel, selalu menggunjing. Jangan menggunjing, Anda mesti merapal Nama Buddha, merapal Dharma, merapal Sangha, inilah kesucian, inilah satu atau suci. Kesucian tubuh, ucapan, dan pikiran adalah amanasikara. Karena masih ada keinginan, Anda punya pikiran. Saat tiada lagi hasrat, maka tidak akan ada pikiran. Saat benar-benar dalam kondisi amanasikara, ada dua: 1, Anda telah berhasil; 2, Anda telah terlahir kembali di enam alam samsara, atau Anda berada di alam surga. Ini adalah adhisthana saya yang kedua."
"Adhisthana saya yang ketiga: Memotong ketamakan, kebencian, kebodohan, keraguan, dan kesombongan, atau lima racun Anda. Tamak berarti alam neraka, benci berarti alam preta, ragu berarti alam hewan. Mesti potong tiga racun batin ini, potong tamak, benci, ragu, dan sombong, ini adalah adhisthana saya yang ketiga."
"Setelah Anda memahami ini semua, Anda memberi manfaat bagi diri sendiri, Anda mesti mentransmisikan Dharma ini kepada yang lain, berarti Anda memberi manfaat kepada orang lain, mesti memberi manfaat kepada diri dan yang lain, inilah adhisthana yang keempat."
"Saya (Padmakumara) kini menitis ke dunia saha demi menuntaskan ikrar saya, inilah adhisthana saya yang terakhir."
★ Orang Suci Wafat Menjadi Cahaya Pelangi Melebur Dalam Angkasa – Orang Awam Mati Menderita Dalam Enam Alam Samsara
Dharmaraja membuat kesimpulan, "Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi, dari mana asal cahaya? Dari prana, nadi, bindu, dan amanasikara, dari kesucian, kesucian adalah amanasikara. Biasanya kita menggunakan kebijaksanaan untuk mengamati, setelah memahami, memotong pikiran, menjadi amanasikara. Saat kondisi amanasikara, itulah cahaya terang."
"Semua Dzogchen, Mahamudra, kiat tertingginya adalah amanasikara. Amanasikara adalah Anuttara Samyaksambodhi. Setiap insan kelak dapat mencapai kondisi amanasikara, tapi saat ini Anda masih kebingungan, terlahir kembali dalam enam alam samsara. Oleh karena itu, sebelum ajal menjemput, Anda mesti memahami amanasikara, saat itu tubuh Anda bercahaya, cahaya terpancar dari tubuh Anda, inilah Anuttara Samyaksambodhi."
"Kematian orang awam, berbeda dengan kematian orang suci. Orang suci wafat menjadi cahaya pelangi, melebur dalam angkasa, mencapai keberhasilan. Orang awam mati, pada akhirnya juga tidak ada pikiran, tapi ia terjerumus dan menderita dalam enam alam samsara."
"Amanasikara sebagai Samyak Buddharatna. Kesucian tubuh, ucapan, dan pikiran sebagai Dharmaratna. Bersarana kepada Zhenfo Zong, berarti Anda adalah Sangharatna. Oleh karena itu, kita semua yang mendengar Dharma di sini, semua paling mulia."
"Sekarang Anda tahu dari mana asal cahaya, dari prana, nadi, Kundalini, bindu, dan amanasikara. Saat dalam kondisi amanasikara, tubuh bertransformasi menjadi cahaya pelangi. Anda belajar dhyana-samadhi, dari segala eksistensi menuju satu, dari satu kembali pada nol, nol adalah kosong, kosong adalah amanasikara, yaitu Buddhata Anda. Cahaya pelangi transformasi diri Anda melebur dalam jagat raya, Anda adalah Anuttarasamyaksambodhi, yaitu Kesadaran Sempurna Tertinggi, selamanya bersama angkasa, Anda adalah Buddha."
"Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi, berarti saat Anda berada dalam samadhi, menekuni olah prana, nadi, dan bindu, semua kembali pada satu pikiran, satu pikiran menjadi amanasikara, amanasikara menghasilkan cahaya terang, inilah Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi."
"Guru Padmasambhava, Vimalamitra, Prahevajra, dan Srisimha mengadhisthana kita, setiap insan memahami bhavana, setiap insan bisa menguasai Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi, setiap insan bisa mencapai keberhasilan, kalian semua kelak bisa bertransformasi menjadi pelangi, setiap orang dapat mencapai keberhasilan."
Usai Dharmadesana, semua di arena bertepuk tangan membahana. Dharma Tantra Kebuddhaan dalam tubuh sekarang, yang telah dibabarkan ribuan tahun lampau, yang mendalam dan sukar dipahami, melalui pembabaran lugas dari Dharmaraja Liansheng, dapat secara urut dan jelas dipaparkan, bahkan langsung menunjuk pada kiat utama, di dunia ini tiada taranya! Usai upacara, Dharmaraja Liansheng menganugerahkan Abhiseka Mahasadhana Transformasi Tubuh Pelangi kepada semua yang hadir, laksana aliran air, laksana gerakan gemulai awan, semua berjalan melewati panji abhiseka yang diadhisthana oleh Dharmaraja Liansheng, menjalin jodoh Dharma istimewa, entah dalam kehidupan sekarang, maupun mendatang, pasti mencapai Kebuddhaan!