24 Desember 2022 Upacara Homa Bodhisatwa Mahapratisara di Taiwan Lei Tsang Temple
#LiputanTBSN
Pada tanggal 24 Desember 2022, Dharmaraja Liansheng hadir di Taiwan Lei Tsang Temple (Taiwan Leizangsi-台灣雷藏寺) untuk memimpin Upacara Homa Bodhisatwa Mahapratisara (Dasuiqiupusa-大隨求菩薩), serta melanjutkan pengulasan Sutra Vimalakirti. Hari ini adalah Malam Natal, dalam kebudayaan barat merupakan saat keluarga berkumpul, pada hari ini segenap Padmakumara dari Mahapadminiloka datang berkumpul di satu tempat, Dharmaraja Liansheng mengucapkan "Merry Christmas and Happy New Year", kemudian menyanyikan "Tàxuěxúnméi" (踏雪尋梅) dipersembahkan kepada semua, di tengah hawa dingin, selain hangatnya sinar mentari, adhisthana Dharmaraja merupakan aliran kehangatan utama dalam hati segenap siswa, berhimpun bersama, melewati Malam Natal yang paling bahagia.
Usai Homa, tim Tbboyeh mengumumkan karya tulis Dharmaraja Liansheng yang terbaru, buku nomor 292 "Mahasakti Vimalakirti" akan terbit pada tanggal 29 Desember 2022. Pada tanggal 31 Desember 2022, sebelum Upacara Homa Bodhisatwa Avalokitesvara Sahasrabhuja Sahasranetra dimulai, Dharmaraja Liansheng akan menghadiri acara tanda tangan buku di lantai 4 sisi macan Taiwan Lei Tsang Temple. Selain itu, di lokasi pameran buku dan lokasi kolam permohonan juga dibagikan kartu Pingala Kumara yang telah diadhisthana oleh Dharmaraja Liansheng.
"Merapal, meyakini, menyalin, dan menyebarluaskan Mantra Hati Bodhisatwa Mahapratisara ‘Om. Mahaboladi. Saluo. Suoha.’ Dapat memperoleh tiga manfaat: 1. Terhindar dari bencana api; 2. Terhindar dari bencana perang dan senjata; 3. Terhindar dari bencana racun." Semenjak pandemi Covid-19 merebak, Biksuni asisten yang setiap hari berada dalam satu studio lukis dengan Dharmaraja Liansheng sudah tiga kali positif Covid-19, sedangkan Dharmaraja Liansheng masih sehat dan tidak pernah tertular. Bodhisatwa Mahapratisara merupakan Bodhisatwa yang mengabulkan harapan segenap siswa, memiliki daya adhisthana yang sangat besar, menghasilkan sangat banyak kontak batin.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Pertanyaan siswa dari Taiwan:
1. Dalam Sutra Vyakarana Bodhisatwa Avalokitesvara disebutkan pada masa Tathagata Suvarnaprabhasasimhavikridita, ada raja bernama Sthamavat (Raja Sthamavat adalah kehidupan lampau dari Buddha Sakyamuni), saat Raja Sthamavat memasuki samadhi, di sisi kanan dan kiri ada teratai tumbuh dari dalam tanah, di tengah masing-masing teratai terdapat Kumara penjelmaan, yang satu disebut Ratnamati, yang satu adalah Ratnasamudgata. Apakah kedua Kumara tersebut adalah Bodhisatwa Avalokitesvara dan Bodhisatwa Mahastamaprapta, dan semua adalah Padmakumara?
Dharmaraja Liansheng menjawab: "Semula enggan mengungkapkan hal ini, tapi karena sudah ditanyakan, maka saya akan menjawabnya, Bodhisatawa Avalokitesvara dan Bodhisatwa Mahastamaprapta adalah Ratnamatikumara dan Ratnasamudgatakumara, merupakan Padmakumara, memang benar!"
2. Kita meninggalkan kehidupan duniawi supaya bisa berbhavana dengan tenang dan baik, banyak Guru Sesepuh yang pergi berbhavana ke dalam gua, tapi vihara pada masa kini terlalu banyak kegiatan Dharmabakti, setiap hari ada ritual duka, sehingga tidak ada waktu untuk bersadhana. Bagaimana cara menyeimbangkan antara lokiya dan Lokuttara, terlebih dahulu membimbing diri sendiri, baru kemudian membimbing insan lain, jangan sampai tidak berhasil membimbing diri sendiri, malah disesatkan oleh orang lain?
Dharmaraja Liansheng menjawab: "Hal nomor satu dalam belajar Buddha adalah mesti belajar fokus, merapal Sutra atau nama Buddha bisa memusatkan perhatian, dengan demikian Anda juga bisa mencapai keberhasilan. Saat Dharmabakti, merapal Sutra, bisa fokus merapal Namo Amituofo, ini juga merupakan ucapan bersih, pikiran fokus pada Buddha Amitabha, tidak ada pikiran lain, inilah tubuh, ucapan, dan pikiran yang bersih, tidak perlu naik gunung. ‘Manusia ada di dunia saha, hati ada di Buddhaksetra.’ Sama saja, tetap bisa berbhavana, sama-sama bisa menyeberangkan semua makhluk, keduanya setara dalam pengamalan, yang pertama disebut utpattikrama (lokiya), yang berikutnya adalah Sampannakrama (Lokuttara)."
3. Dalam Sutra Vajra disebutkan mengenai derma tanpa atribut, memperlakukan semua dengan setara, tanpa diskriminasi. Relawan dalam yayasan sosial sering berbeda pendapat dalam hal distribusi sumber daya, satu pihak merasa didermakan kepada orang yang tidak butuh urgen, merupakan derma setara, sedangkan pihak lain merasa sumber daya mesti terlebih dahulu dibagikan kepada orang-orang prasejahtera. Jika orang kaya berderma demi membuktikan bahwa diri sendiri mengamalkan derma tanpa atribut, apakah ini tergolong beratribut? Ada orang yang menggunakan donasi untuk mempromosikan diri sendiri, atau menggunakan yayasan sosial untuk mengenalkan sebuah sekte, supaya lebih banyak lagi insan bersarana, apakah ini merupakan derma tanpa pamrih?
Dharmaraja Liansheng menjawab: "Jika disengaja, berarti bukan derma setara; Jika bukan disengaja, berarti derma kesetaraan, tergantung bagaimana kondisi batin diri sendiri. Yang dimaksud tanpa pamrih dalam Sutra Vajra adalah kebajikan yang dilakukan tangan kanan, jangan sampai diketahui oleh tangan kiri, tidak menyimpan konsep pahala dalam hati, yang selalu menyimpan konsep pahala berarti bukan pahala yang sejati. Setelah melakukan kebajikan, tidak menyimpan konsep pahala, inilah pahala yang sejati."
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Bagian 1, Varga Buddhaksetra.
"Saat itu, di Vaisali ada Licchaviputra, bernama Ratnakara, bersama lima ratus Licchaviputra. Mereka sowan kepada Buddha dengan membawa chattra saptaratna. Bernamaskara kepada kaki Buddha, kemudian masing-masing mempersembahkan chattra kepada Buddha. Daya gaib Buddha membuat semua chattra ratna berpadu menjadi satu chattra yang menaungi trisahasra mahasahasra lokadhatu."
"Lima ratus Licchaviputra, masing-masing membawa chattra ratna ke hadapan Buddha Sakyamuni, chattra ratna ini merupakan payung mestika yang terbentuk dari sangat banyak saptaratna, untuk dipersembahkan kepada Buddha Sakyamuni, sebab Buddha adalah Mahasiddha." Lebih lanjut lagi, Dharmaraja Liansheng menjelaskan bahwa di Sindhu, India kuno, saat Mahasiddha membabarkan Dharma, di atasnya ada satu chattra ratna, sangat banyak pratima Bodhisatwa yang di atasnya terdapat satu chattra ratna, ini melambangkan keberhasilan.
Di Sindhu, India kuno, ada kebiasaan berdebat, yang kalah wajib mempersembahkan satu chattra ratna kepada yang menang, tradisi ini masuk ke Tibet menjadi Rtsod-pa. Selain chattra ratna, wajib mempersembahkan viharanya kepada yang menang, bersarana kepada yang menang, oleh karena itulah Arya Atisa memiliki sangat banyak chattra ratna, dan banyak kunci terkalung di dada, menimbulkan bunyi gemerincing saat berjalan, begitu mendengar suara tersebut, semua tahu bahwa Beliau adalah seorang Mahasiddha. Dharmaraja Liansheng menggunakan daya gaib maya untuk memindahkan chattra ratna di lantai enam, pada saat yang sama, umat di lapangan memfoto di tengah angkasa Taiwan Lei Tsang Temple muncul cahaya berbentuk chattra ratna berukuran besar, sungguh luar biasa.
"Namaskara kepada kaki Arya merupakan sebuah cara untuk memberikan penghormatan kepada Mahasiddha, bernamaskara sampai lima titik tubuh menyentuh tanah, dua lutut menyentuh tanah, kedua tangan menyentuh tanah, dan kepala menyentuh punggung kaki Buddha Sakyamuni, menandakan menyerahkan diri di bawah kaki Buddha." Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple menyemayamkan banyak Dewata Hindu, orang India yang berkunjung untuk memuja Buddha juga bernamaskara kepada Dharmaraja Liansheng, kepala menyentuh kaki.
Di pengujung acara, Dharmaraja Liansheng berwelas asih mengadhisthana segenap siswa di lokasi dan yang berpartisipasi melalui internet, dengan harapan supaya semua dapat memperoleh adhisthana dan perlindungan Bodhisatwa Mahapratisara, supaya semua harapan yang baik dan wajar dapat terpenuhi. Dharmaraja Liansheng melanjutkan dengan adhisthana Air Mahakaruna Dharani, menginisiasi pratima Buddha, serta menganugerahkan Abhiseka Sarana kepada umat yang baru, dan menganugerahkan Abhiseka Mahasadhana Avenika Bodhisatwa Mahapratisara kepada semua siswa yang hadir di lokasi, upacara pun usai dengan sempurna dan manggala.
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BodhisatwaMahapratisara
#SutraVimalakirti
Yidam Homa Minggu depan #BodhisatwaAvalokitesvaraSahasrabhujaSahasranetra
Informasi Pendaftaran Upacara Taiwan Lei Tsang Temple:
https://tbsec.org/公佈看板/〈台灣雷藏寺〉網路報名系統%20正式上線!
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV