2 April 2023 Upacara Homa Bodhisatwa Ksitigarbha di Rainbow Temple
#LiputanTBSNLianhuaYunShen (蓮花云紳)
Pada tanggal 4 Juni 2023, Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺), Seattle, Amerika Serikat, dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Homa Bodhisatwa Ksitigarbha (Dizangwang Pusa/地藏王菩薩). Terlebih dahulu Dharmaraja Liansheng memberitahukan bahwa Istadewata Homa minggu depan adalah Bhagavati Usnisavijaya (Zunsheng Fomu/尊勝佛母). Dharmabala Bhagavati Usnisavijaya setara dengan Bhagavati Cundi, di India, Tibet, dan Tiongkok, dihormati sebagai Mahabhagavati, bahkan memiliki perwujudan yang tak terhingga banyaknya. Bhagavati Usnisavijaya punya Mantra Ekaksara: "Om. Pulong." (Bhrum) yang berkekuatan sangat besar. Mantra Paripurna: "Om. Pulin." Ditransmisikan oleh Acarya Pufang (普方上師), sesungguhnya adalah "Om. Pulong", keduanya sama, bermakna sempurna.
★ Kali Ketiga Dharmaraja Memperagakan Penyeberangan Ribuan Bahtera Dharma
Dharmaraja memperagakan penyeberangan Ribuan Bahtera Dharma, Beliau mengungkapkan bahwa sejak pandemi hingga saat ini, setiap hari melakukan penyeberangan, tidak pernah terputus barang sehari pun. Terlebih dahulu Dharmaraja mengundang Bodhisatwa Ksitigarbha untuk mengundang segenap arwah yang memiliki akar kebajikan, kemudian mengundang para makhluk suci dan Dharmapala, semua berbaris di kedua sisi, kemudian memohon kehadiran Trimula untuk memancarkan cahaya adhisthana. Berikutnya, memohon Bodhisatwa Ksitigarbha mengundang segenap arwah dan membimbingnya di empat arah, mengundang para Dharmapala untuk mengelilingi keempat arah, Dewa Zirah Emas di tengah angkasa, Mahadewi Yaochi memancarkan cahaya adhisthana, Vajra Vyaghravaktra memancarkan cahaya adhisthana, Tathagata Surupa memancarkan cahaya adhisthana mengubah segenap arwah menjadi berparas belia dan rupawan.
Saat itu, bahtera Dharma dari tangan Dharmaraja dilepas ke tengah angkasa, dari satu menjadi puluhan, dari puluhan menjadi ratusan, dari ratusan menjadi ribuan bahtera Dharma. Mengundang segenap arwah untuk naik ke atas bahtera, memohon Trimula di angkasa untuk memancarkan cahaya adhisthana kepada Dharmaraja, menggunakan tricahaya: putih, merah, dan biru, kemudian memancarkan adhisthana cahaya tak terhingga. Dilanjutkan dengan memohon Tathagata Amitabha untuk memancarkan cahaya adhisthana kepada segenap arwah di atas bahtera Dharma, setiap arwah memperoleh purifikasi, dalam sekejap bahtera terbang melampaui semua alam surga.
Berikutnya, Dharmaraja membabarkan berbagai keunggulan Sukhavatiloka. Kemudian memohon Mahadewi Yaochi Vajra Vyaghravaktra untuk mengangkat bendera titah, ribuan bahtera Dharma pun berangkat menuju ke Sukhavatiloka. Dharmaraja pun Berdharmadesana kepada segenap arwah:
1. Tidak bisa kurang akar kebajikan sedikit pun.
2. Lafalkan nama Buddha dengan satu hati tak galau, dengan sendirinya Trini Arya Sukhavati akan muncul di hadapan untuk menjemput.
Kemudian memandu segenap arwah untuk bersama melafal: "Namo Sanshiliu Wanyi Yishiyiwan Jiuqian Wubai Tongming Tonghao Amituofo. Om. Amidiewa. Xie." (3kali), kemudian melantunkan: "Namo Amituofo!" (tak terhitung). Berikutnya melantunkan Mantra Hati Padmasambhava tak terhitung banyaknya, sebab Guru Padmasambhava dan Padmakumara merupakan perwujudan dari Buddha Amitabha. Dilanjutkan dengan menjapa Dharani Sukhavativyuha, Mantra Penyeberangan Manjusri. Dilanjutkan dengan nama agung "Yaochijinmu Datianzun" tak terhitung banyaknya, mengundang Mahadewi Yaochi untuk menjemput, menjadikan Buddha Amitabha sebagai pelindung utama, memohon Bodhisatwa Ksitigarbha untuk mengundang segenap arwah, memasuki Sukhavatiloka.
Dalam sekejap, berkat tuntunan Trimula, bahtera Dharma mencapai alam suci, segenap arwah naik ke pantai seberang. Segenap arwah bersembah puja kepada Trini Arya Sukhavati: Tathagata Amitabha, Bodhisatwa Avalokitesvara, Bodhisatwa Mahastamaprapta. Mendengar suara merdu, segenap arwah dengan sendirinya melafal Buddha, Dharma, dan Sangha, menekuni 37 Bodhipaksika, kelak semua menjadi Buddha.
Dharmaraja kemudian mengundang Mahadewi Yaochi, Vajra Vyaghravaktra, Buddha Amitabha memancarkan cahaya adhisthana. Memohon Bodhisatwa Ksitigarbha menggunakan mutiara mani untuk memancarkan cahaya adhisthana: segala harapan terwujud, sehat sentosa, segala hal sesuai harapan, dan mencapai keberhasilan bhavana. Dharmaraja bersembah puja kepada Bodhisatwa Avalokitesvara, supaya menggunakan dahan dedalu untuk memercikkan tirta amerta kepada trisahasraloka. Bersembah puja kepada Bodhisatwa Mahastamaprapta, memegang padma kuncup, memancarkan cahaya kuning memenuhi sumber daya. Memancarkan cahaya merah untuk menyempurnakan vasikarana. Terakhir, mengundang Trimula dan segenap pariwara Dharmapala mengadhisthana, supaya penekunan Ribuan Bahtera Dharma semua sempurna, menjapa "Om. Pulong." Tiga kali, kemudian melakukan metode reguk, hirup prana, buka pancacakra, dan masuk samadhi.
Usai penekunan visualisasi penyeberangan Ribuan Bahtera Dharma, Dharmaraja menambahkan, yang paling penting adalah mengundang Bodhisatwa Ksitigarbha, Mahadewi Yaochi, dan Buddha Amitabha. Tathagata Surupa juga sangat penting. Di antaranya, Dharmaraja juga menuturkan bahwa hirup prana adalah Pernapasan Ratnakalasa, masuk nadi tengah, lama kelamaan nadi tengah pun tembus, kemudian mengirim dan menggunakan bindu dan kundalini, melebur pancacakra, membuka pancacakra, sehingga timbul sadabhijna.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
★ Sadhana Tantra Zhenfo Metode Menjadi Buddha dalam Tubuh Kini – Karma Buruk Banyak Kelahiran Seketika Henti
Ada siswa yang bertanya, dalam buku Dharmaraja Liansheng yang berjudul: "Metode Pencerahan Lewat Meditasi" disebutkan, keheningan absolut tahap pertama dalam meditasi, cakra ajna bergerak sendiri, bertindak dengan prinsip asamskrta (tanpa kondisi). Berikutnya masuk pemanunggalan, cakra ajna berbasuh, mencapai keberhasilan segala. Pada tahap terakhir, semua karmavarana terkikis, semua tidak lagi tiris, mencapai asravaksayajnana, tidak mundur lagi, mencapai kepenuhan Buddha dan Bodhisatwa. Mohon petunjuk Buddha Guru, apakah karmavarana banyak kehidupan dari seseorang bisa sepenuhnya dikikis? Mohon Buddha Guru berwelas asih mencerahi ketidaktahuan siswa.
Dharmaraja Liansheng menjawab, "Tantra yang kita tekuni kini, merupakan metode untuk menjadi Buddha dalam tubuh saat ini. Sadhana Tantra Zhenfo dapat menyingkirkan semua akumulasi karmavarana banyak kehidupan hanya dalam bhavana satu kehidupan kini, yaitu melalui Mahasadhana Transformasi Sinar Pelangi, tubuh jasmani hanya menyisakan rambut, bulu, dan kuku, lainnya berubah menjadi sinar pelangi. Ini merupakan metode keberhasilan yang diamalkan oleh Guru Padmasambhava, Bhagavati Yeshe Tsogyal, Vimalamitra, dan Machig Labdron."
Dharmaraja juga mencontohkan kisah siswa dari Mahabiksu Xuyun, yaitu peristiwa nyata dari Biksu Juxing yang menggunakan api sejati untuk mengkremasi tubuh dalam posisi meditasi, "Meditasi fokus masuk cakra ajna, mencapai keheningan absolut, cakra ajna getar, dan air pun turun dengan sendirinya, api naik dengan sendirinya, air dan api melebur; Cakra ajna berbasuh, dengan kata lain semua tersucikan, pancacakra terbuka, semua berubah menjadi cahaya, memancar dari pori-pori tubuh, kemudian kundalini dan bindu mentransformasikan sekujur tubuh, inilah transformasi tubuh sinar pelangi. Dengan kesucian tubuh, ucapan, dan pikiran, menggunakan metode dhyana-samadhi, Sadhana Internal Tantra, kundalini dan bindu, untuk mengikis semua karmavarana dalam tubuh."
Pertanyaan selanjutnya: Dalam Sutra Satyabuddha, ada Mahavidyadhara generasi pertama dari Lingxian Zhenfo Zong, Mahaguru Liansheng pernah menjawab pertanyaan dari umat lain, memberitahu bahwa akan ada generasi ke-2, ke-3 dan seterusnya. Saya ingin mohon petunjuk Mahaguru Liansheng jika menitis kembali ke dunia demi menyeberangkan makhluk, bagaimana menjamin diri sendiri tidak tersesat lagi di dunia? Sebab ada sangat banyak Buddha dan Bodhisatwa yang menitis lagi untuk menyeberangkan makhluk di dunia, tapi ada juga yang tersesat.
Dharmaraja mencontohkan pengalaman diri sendiri, "Semula diri ini juga tersesat, pada usia 26 tahun mendapatkan bimbingan dari Mahadewi Yaochi, begitu diberi petunjuk langsung sadar. Oleh karena itu, jika di kehidupan mendatang menitis lagi, saya juga akan tersesat, tapi juga bisa diberi petunjuk dan sadar."
Siswa bertanya lagi, jika di siang hari tidak ada pikiran asusila, dan malam hari hendak tidur sudah melakukan simabandhana diri (atau jika orang lain lupa melakukan simabandhana diri), jika dalam mimpi diganggu oleh yang tak berwujud, sehingga melanggar sila asusila, tercemar oleh makhluk yang tak berwujud, bangun langsung tidak enak badan, setiap hari mengantuk, bagaimana cara mengeluarkan energi buruk?
Dharmaraja Liansheng menjawab, "Jika berjumpa dengan Mahaguru, maka Mahaguru akan memberikan adhisthana purifikasi untuk Anda. Atau bisa juga mengundang Dewi Sri, Vajra Mahabala, Dewi Marici, untuk mengadhisthana, menjapa mantranya, maka Anda bisa menyingkirkan energi buruk." Dharmaraja menyarankan supaya sebelum tidur, siswa melakukan Sadhana Cahaya Tidur, atau Sadhana Sitatapatra, atau visualisasi cakra visuddha memancarkan cahaya merah menjadi tudung jala cahaya yang menaungi, dengan demikian tidak akan mudah kecurian prana.
◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vimalakirti
★ Melakukan Segala Sesuatu Mesti Fokus Inilah Samyak-samadhi
Berikutnya melanjutkan pengulasan Sutra Vimalakirti, yaitu samyak-vyayama, samyak-smrti, dan samyak-samadhi dalam 37 Bodhipaksika. Dharmaraja mencontohkan lebah, "Lebah rajin bekerja, sadhaka terlebih wajib tekun berbhavana, jika tidak berbhavana, bahkan alam surga pun tidak akan bisa dicapai. Oleh karena itu, bhavana berarti memupuk sumber daya di langit, kelak bisa berpulang ke alam suci Buddhaksetra. Tekun melatih menyucikan tubuh, ucapan, pikiran, inilah ksanti-paramita. Mobil pun perlu dikendarai jika ingin mencapai tujuan, jika tidak bersadhana, bagaimana mungkin bisa mencapai tujuan? Tidak ada pemalas yang bisa mencapai Kebuddhaan, di dunia ini juga tidak ada orang malas yang bisa berhasil dalam pekerjaan besar."
Samyak-smrti adalah antonim dari pemikiran sesat. Tubuh, ucapan, dan pikiran yang bersih mesti tak terputus, senantiasa mengamati tubuh, ucapan, dan pikiran diri sendiri, batin laksana cermin jernih, bukan untuk orang lain bercermin, melainkan untuk diri sendiri bercermin, dan mesti dilakukan tanpa terputus, jangan sampai pikiran buruk masuk, inilah samyak-smrti.
Samyak-samadhi: Dalam Sutra Vimalakirti disebutkan, meditasi bukan berarti Anda duduk diam, Arya Vimalakirti mengatakan: "Tidak ada masuk samadhi, tidak ada keluar samadhi.", ada keluar dan masuk berarti sesaat. Samyak-samadhi yang sejati berarti dalam kehidupan sehari-hari tidak kacau, inilah samyak-samadhi. Kacau berarti bukan samyak-samadhi. Dalam segala aktivitas, mesti bisa memusatkan perhatian. Dharmaraja mencontohkan, saat mandi, fokus mandi, inilah samyak-samadhi. Jika saat mandi, terus memikirkan hal lain, perhatian tidak terpusat, ini artinya sudah kacau. Oleh karena itu, samyak-samadhi berarti fokus dalam segala aktivitas. Sangat teliti melakukan segala sesuatu, kemudian fokus, ini semua adalah bentuk dari dhyana-samadhi. Saat baru belajar meditasi, tentu saja ada proses masuk dan keluar samadhi. Namun, kelak tidak akan ada lagi, sebab segala sesuatu memusatkan perhatian."
Dharmaraja Liansheng mencontohkan diri sendiri, diri sendiri menyapa orang lain, selalu mengucap Amituofo. Melakukan yoga olah raga, juga sambil melafal nama Buddha. Melakukan "push-up" juga sambil melafal nama Buddha; Dalam segala aktivitas selalu melafal nama Buddha, tidak terpisah dari Buddha, nama Buddha tidak terpisah dari diri, inilah samyak-samadhi, tidak dibatasi bentuk dan cara.
Usai Dharmadesana, segenap hadirin bertepuk tangan tanda luapan syukur atas sukacita Dharma. Usai upacara, Dharmaraja Liansheng menganugerahkan Abhiseka Sarana dan Abhiseka Sadhana Bodhisatwa Ksitigarbha, upacara pun usai dengan sempurna.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BodhisatwaKsitigarbha
Yidam Homa minggu depan #BhagavatiUsnisavijaya
#SutraVimalakirti