1 Juli 2023 Pujabakti Sadhana Buddha Sakyamuni di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
#LiputanTBSSeattleLingShenChingTzeTemple
Memandang Semua Makhluk Dengan Kesetaraan
Alam Buddha Sunya Kebenaran Utama
Seiring dengan terus mengalirnya arus Dharmayatra siswa dari seluruh penjuru dunia, sebelum pujabakti pada malam hari tanggal 1 Juli 2023, terlebih dahulu siswa yang baru datang memperkenalkan diri, bergantian berdiri berdasarkan negara dan wilayah asal, menampilkan salam paling hangat dari kampung halaman masing-masing, sekaligus lebih awal mengucapkan selamat ulang tahun bagi hari jadi Buddha Guru yang akan datang, serta menerima tepukan tangan sambutan dari segenap umat Sedharma. Di antaranya, ada yang berasal dari setiap negara bagian di Amerika Serikat dan Kanada, Malaysia, Singapura, Indonesia, Inggris, Hong Kong, Taiwan, Tiongkok, Panama, dan lain-lain. Baktisala dipenuhi suasana sukacita, menjadi awal yang manggala bagi acara pujabakti malam hari ini.
Malam hari ini akan dilakukan serangkaian acara, antara lain: pujabakti Sadhana Istadewata Buddha Sakyamuni (Shijiamounifo/釋迦牟尼佛), peringatan hari jadi Dharmaraja Liansheng yang ke-79, upacara abhiseka Buddha memperingati hari jadi pemimpin spiritual agama Buddha, yaitu Buddha Sakyamuni, sekaligus acara tanda tangan buku: "Kotak Mestika Candra".
Karena waktunya terbatas, usai pujabakti tidak ada sesi "Anda Bertanya – Saya Menjawab", Mahaguru Lu langsung melanjutkan pengulasan Sutra Vimalakirti.
◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vimalakirti
Teks Sutra:
"Buddha memberitahu Mahakasyapa: ‘Pergilah menjenguk Arya Vimalakirti!’ Mahakasyapa menjawab: ‘Wahai Begawan, saya tidak pantas pergi menjenguk Beliau. Mengapa? Teringat dahulu ketika saya berpindapatra di wilayah permukiman miskin, saat itu Arya Vimalakirti datang menanyai Saya: ‘Wahai Mahakasyapa, Engkau memiliki welas asih tapi tidak bisa menerapkan secara universal, meninggalkan insan yang kaya dan mengutamakan yang miskin. Mahakasyapa, semestinya Anda melakuka pindapatra dengan menetap dalam kesetaraan, melakukan pindapatra bukan demi makan, mengambil dana makanan demi menghancurkan atribut kombinasi, menerima dana makanan demi tidak menerima, konsep pemikiran permukiman kosong memasuki permukiman, rupa yang tampak maupun tidak tampak, suara atau gaung yang didengar, semua wangi dan angin yang dibaui, dan segala cita rasa yang dimakan tanpa diskriminasi. Menerima semua sparsa laksana realisasi kebijaksanaan."
============
Pengulasan Dharmaraja Liansheng:
Sebelumnya telah kita ulas mengenai Arya Vimalakirti yang jatuh sakit, Buddha meminta Arya Sariputra untuk pergi menjenguk, tapi Arya Sariputra menjawab: "Tidak bisa, saya tidak berkualifikasi untuk menjenguk Arya Vimalakirti."
Buddha pun meminta Mahamaudgalyayana, Mahamaudgalyayana menjawab: "Saya juga tidak bisa."
Di antara sepuluh siswa utama, Arya Sariputra nomor satu dalam hal kebijaksanaan, Mahamaudgalyayana nomor satu dalam hal abhijna, tapi kedua siswa utama tersebut menyatakan tidak sanggup. Sekarang adalah yang ketiga, Buddha meminta supaya Arya Mahakasyapa untuk pergi menjenguk Arya Vimalakirti.
Mahakasyapa nomor satu dalam hal dhata dan dhutanga, Kasyapa sendiri berarti meminum cahaya, Resi Kasyapa adalah leluhur dari Mahakasyapa. Mahakasyapa memberitahu Buddha Sakyamuni: "Saya juga tidak berkualifikasi untuk mewakili Buddha menjenguk Arya Vimalakirti." Mengapa demikian? Mahakasyapa bersimpati kepada orang miskin, sehingga hanya berpindapatra kepada insan miskin, sebab Beliau telah mencapai tingkat Arhat, merupakan Sangha ladang berkah, dapat menganugerahkan berkah kepada para insan tersebut supaya mereka memperoleh berkah dan terbebas dari kehidupan miskin.
Suatu ketika, saat berpindapatra Beliau berjumpa dengan Arya Vimalakirti, Arya Vimalakirti memberitahunya: "Anda berpindapatra kepada orang miskin, menganugerahkan berkah kepada mereka, ini adalah welas asih Anda, tidak keliru, tapi meninggalkan orang kaya dan hanya berpindapatra kepada orang miskin, ini berarti dalam hati Anda ada diskriminasi. Semestinya Anda selaras dengan jodoh diri sendiri, pergi ke mana, berpindapatra di sana, tidak peduli mereka kaya atau miskin, anugerahkan berkah dengan setara, demikianlah menetap dalam Dharma kesetaraan."
Arya Vimalakirti memandang semua makhluk dengan kesetaraan, tidak mendiskiriminasi pria atau wanita, kaya atau miskin, membiara atau rumah tangga, ini adalah Dharmata setara.
▍Mengapa Perlu Berpindapatra?
Sebab biksu/biksuni tidak punya nafkah duniawi, tidak berbisnis, sehingga mesti membawa patra untuk menerima sedekah makanan, semua hanya demi memelihara tubuh jasmani untuk lebih lanjut digunakan berbhavana mencapai Dharmakaya, ‘berpindapatra bukan demi makan’, melakukan pindapatra bukan karena kelaparan, melainkan demi bhavana, menggunakan tubuh jasmani untuk berbhavana menghasilkan Dharmakaya.
▍ Mengambil Sedekah Makanan Menghancurkan Atribut Kombinasi - Menerima Dana Makanan demi Tidak Menerima
Demi bisa berbhavana, mesti mengonsumsi makanan. Mencapai nonduniawi tidak bisa dengan cara menghancurkan duniawi, ada duniawi baru ada nonduniawi, ada tubuh jasmani baru bisa berbhavana menghasilkan Dharmakaya, Buddha pun juga mencapai keberhasilan bhavana di dunia saha.
"Rupa yang tampak maupun tidak tampak, suara atau gaung yang didengar, semua wangi dan angin yang dibaui, dan segala cita rasa yang dimakan tanpa diskriminasi."
Ini juga mengulas Dharma kesetaraan. Semua yang tampak saat membuka mata, dan kondisi tidak tampak saat mata terpejam, adalah setara; Merdu atau tidaknya suara nyanyian, adalah setara; Bisa menyanyi atau tidak bisa, adalah setara; Wangi dan bau, adalah setara. Semua yang Anda makan, jangan didiskriminasi; Semua yang Anda temui, juga jangan didiskriminasi. Ini berarti tiada rupa, suara, bebauan, cita rasa, sentuhan, dan dharma, keenam kesadaran tiada perbedaan, dan pada dasarnya kesadaran pun tiada.
Sesungguhnya, rupa, suara, bebauan, cita rasa, sentuhan, dharma, semua adalah kinerja kesadaran, dank arena merupakan kinerja kesadaran, sehingga tidak benar-benar memperoleh Bodhicitta. Tidak menggunakan kesadaran untuk mendiskriminasi, inilah Arya, sebab hanya manusia awam yang menggunakan batin untuk mendiskriminasi. Rupa, suara, bebauan, cita rasa, sentuhan, dan dharma, pada dasarnya sama sekali tiada, berbhavana sampai tingkat ini tidak ada lagi diksriminasi. Tingkatan tertinggi Buddha adalah Sunya Kebenaran Utama, hanya Buddha yang punya, Arhat pun tidak punya, bahkan Pratyekabuddha pun tidak.
"Menerima semua sparsa laksana realisasi kebijaksanaan."
Anda telah merealisasikan sunya kebenaran utama, merupakan diskriminasi tanpa kesadaran, Anda tidak merealisasi sunya kebenaran utama, masih mendiskriminasi dengan kesadaran. Tingkatan Buddha adalah sunya kebenaran utama.
Terima kasih kepada Mulacarya Liansheng yang telah berwelas asih mengulas Sutra Vimalakirti. Usai mengulas Sutra Vimalakirti, Mulacarya Liansheng menganugerahkan Abhiseka Sarana, dilanjutkan dengan mengadhisthana Air Maha Karuna Dharani.
Demi merayakan hari jadi Buddha Guru yang ke-79, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple teristimewa telah memepersiapkan persik panjang umur dan kue tar, sebagai wujud doa semoga Dharmaraja Liansheng sehat sentosa, senantiasa menetap di dunia, memutar cakra Dharma nan agung, setiap hari penuh tawa sukacita, dan leluasa sesuai kehendak.
Usai lantunan lagu Selamat Ulang Tahun yang penuh sukacita, Dharmaraja Liansheng menggunakan vyajanacamara untuk mengadhisthana puncak kepala setiap siswa, kemudian dimulai Upacara Abhiseka Buddha. Dengan diiringi Gatha Abhiseka Buddha, Dharmaraja Liansheng memandu semua memandikan pratima Buddha menggunakan banyu wangi. Acara dilanjutkan dengan tanda tangan buku yang ke-295 "Kotak Mestika Candra".
Malam ini cahaya purnama di angkasa, pengulasan Sutra Vimalakirti yang ringkas, padat, dan jelas dari Mulacarya, berpadu dengan adhisthana dan pemberkatan yang istimewa, membuat semua dipenuhi Dharmasuka, pulang ke rumah masing-masing dengan diiringi terang rembulan.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BuddhaSakyamuni
#SutraVimalakirti