16 Juli 2023 Upacara Homa Dewi Bahari di Rainbow Temple
#LiputanTBSNLianhuaYunshen (蓮花云紳)
Pada tanggal 16 Juli 2023, Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺) dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Homa Dewi Bahari (Tianshangshengmu/天上聖母). Usai homa, terlebih dahulu Dharmaraja memberitahukan bahwa minggu depan adalah Upacara Homa Namo Jambhala Kuning (Huangcaishen/黃財神).
Dharmaraja mengungkapkan, Jambhala Kuning adalah Jambhala Sang Penguasa Sumber Daya yang sangat terkenal dalam Tantra Tibet, merupakan yang paling masyhur di antara semua Dewa Rezeki. Dunia saha laksana mimpi, punya uang atau tidak punya sama saja, tapi jika tidak punya uang berarti Anda menjalani mimpi ini dengan lebih tidak nyaman; Punya uang berarti menjalaninya dengan lebih nyaman; Punya uang juga risau, tidak punya juga risau, tapi kerisauan karena punya uang masih lebih baik daripada tidak punya uang.
Dharmaraja Liansheng memperkenalkan Istadewata homa hari ini. Dharmaraja pernah bertanya kepada Biksu Liaoming, apa tingkat dari Tianshangshengmu? Biksu Liaoming menjawab bahwa Tianshangshengmu atau Dewi Bahari adalah Bodhisatwa. Kedudukan Beliau setara dengan empat tingkat kesucian. Guru dari Dewi Bahari adalah Bodhisatwa Avalokitesvara.
Dharmaraja mengenang peristiwa supranatural yang Beliau alami saat memuja Dewi Bahari Mazu di Kuil Chaotian di Beigang, saat berjalan keluar dari pintu kuil, mendadak di luar kuil muncul dua angin puting beliung yang menerbangkan kerikil dan pasir, kedua angin itu mengitari Dharmaraja, saat itu Dewi Bahari dari kuil tersebut berseru: "Kembali!" Dalam sekejap kedua angin putting beliung sirna, ternyata mereka adalah Qianliyan dan Shunfenger yang mengejar keluar dari kuil.
Ada satu lagi pengalaman supranatural yang dialami di Kuil Xingtian di Taipei, saat itu Dharmaraja hanya menyampaikan hormat sebentar dari luar kuil dan langsung pergi, mendadak dari dalam kuil ada sosok Guangong yang keluar menyabetkan golok naga hijau dari belakang, saat melangkah, kaki Dharmaraja sedikit terkilir, saat itu rombongan tidak menyadarinya. Dharmaraja bertanya kepada Guangong apa sebabnya, Guangong tidak menjawab. Dharmaraja menambahkan, "Pada umumnya, saat saya pergi ke sebuah kuil, roh dalam kuil itu akan merasa heran, bahkan akan keluar mengejar, mungkin karena ada hawa dari atas kepala saya, sehingga mereka akan keluar mengejar untuk mencari tahu."
Dharmaraja Liansheng menambahkan, di Taiwan ada sangat banyak kuil Dewi Bahari, dan sangat kuat daya spiritualnya. Beberapa kuil Dewi Bahari Mazu yang pernah berjodoh dengan Dharmaraja antara lain: Mazu di Kuil Wansheng (萬聖宮) Taichung, Mazu di Hanxi (旱溪媽祖), Mazu Kuil Zhennan di Dajia (鎮瀾宮大甲媽祖), Mazu di Baishatun (白沙屯媽祖), dan Tianshangshengmu di Kuil Fenglin Xiaogang (小港鳳林宮).
Sesungguhnya Mazu sangat agung dan mulia, kuil cikal bakal ada di Putian, Meizhou, Fujian, dan belahan roh tersebar ke seluruh Taiwan. Mazu masih dibagi dalam hal senioritas, mulai dari Mazu Senior hingga Mazu ke-7, Mazu dalam kuil Tianshangshengmu di Neixincun adalah Mazu ke-7. Konon pada masa perang dunia ke-2, saat tentara Amerika Serikat membombardir Taiwan, ada orang yang melihat di atas atap ada sesosok perempuan yang menggunakan rok untuk menangkap dan membungkus bom yang dijatuhkan oleh pesawat tempur.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya, saat Mahaguru Lu memimpin Upacara Homa di atas podium, siswa di bawah membentuk mudra, merapal mantra, dan bervisualisasi diri sendiri menjadi Istadewata. Setelah diri sendiri menjadi Istadewata, bagaimana harus bervisualisasi? Apakah diri sendiri yang sudah menjadi Istadewata terbang masuk ke dalam api untuk makan sarana puja dan minum amerta? Kemudian menjumpai di tengah api ada Istadewata, dan manunggal dengan Istadewata dalam api? Mohon Mahaguru Lu berwelas asih memberi petunjuk.
Dharmaraja tertawa menjawab, "Terbang ke dalam api untuk makan sarana puja, ini adalah lelucon yang diceritakan untuk kita! Sebenarnya tidak perlu, manunggal dengan Istadewata sangat penting, masuk samadhi sangat penting, setelah manunggal dengan Istadewata masuk samadhi, mengenai bagaimana kondisi setelah masuk samadhi, semestinya diri sendiri tahu. Setelah masuk samadhi tidak perlu peduli apakah masuk api untuk makan sarana puja, Anda sendiri akan tahu, Anda bisa masuk samadhi, maka akan ada manfaat."
Ada siswa lain yang bertanya, bagaimana cara paling cepat membayar utang asmara? Bolehkah membaca Sutra Satya Buddha dan menyalurkan jasa kepada si dia?
Dharmaraja tertawa bertanya, "Saya perlu menanyai Anda tentang utang asmara, utang yang seperti apa? Karena Anda utang asmara, maka cara paling baik adalah dinikahi olehnya, dia ada rasa terhadap Anda. Kecuali Anda tidak mencintainya, maka utarakan saja dengan jelas." Dharmaraja tertawa menjawab, "Persoalan asmara sangat pelik, saya tidak bisa jawab. Tadi malam membahas cara mengatasi berahi, amarah, dan kebodohan, sila digunakan untuk mengatasi berahi dan rasa tamak. Dhyana-samadhi mengatasi amarah dan kebencian; Kebijaksanaan mengatasi kebodohan. Mengenai metode dalam Tantra, merupakan metode penyesuaian seperti yang dibabarkan oleh Arya Vimalakirti, gunakan rasa tamak untuk menghentikan tamak, yaitu Sadhana Yab Yum; Gunakan kebencian untuk mengatasi kebencian, yaitu Sadhana Vajra; Gunakan kebodohan untuk menghentikan kebodohan, yaitu Sadhana Vasikarana, dengan kata lain, gunakan metode santika, paustika, vasikarana, dan abhicaruka dalam Tantra. Oleh karena itu, jika Anda menyukainya, maka menikahlah dengannya; Jika tidak suka, tekuni Sadhana Vasikarana, cukup supaya dia menghormati Anda."
◎ Dharmaraja Liansheng Mengulas Sutra Vimalakirti
Teks Sutra
Bagian 3, Varga Siswa:
"'Purna! Biksu ini telah lama membangkitkan batin Mahayana, tapi telah terlupa, mengapa membimbingnya dengan Dharma Hinayana? Menurut pengamatan-Ku, kebijaksanaan Hinayana dangkal, laksana orang buta, tidak bisa membedakan tajam atau tumpulnya akar pembawaan insan.’ Saat itu, Arya Vimalakirti memasuki samadhi, membuat biksu tersebut mengetahui kehidupan lampaunya, pernah menanam akar kebajikan di tempat Lima Ratus Buddha, dan melimpahkan jasa kepada Anuttara-samyak-sambodhi, dalam sekejap tergugah, dan memperoleh kembali hati mula. Sehingga, para biksu bernamaskara kepada kaki Arya Vimalakirti, saat itu, berkat Dharmadesana Arya Vimalakirti, mereka semua tidak mundur lagi dari Anuttara-samyak-sambodhi. Saya mengingat sebagai Sravaka tidak mengamati akar insan, tidak patut membabarkan Dharma, oleh karena itu tidak pantas pergi menjenguk Beliau."
Dharmaraja Liansheng menjelaskan, "Para biksu tersebut meninggalkan kehidupan duniawi, pada dasarnya memiliki akar agung, hanya karena terlahir kembali, sehingga terlupa. Namun dalam kesadaran kedelapan mereka, tetap merupakan akar pembawaan agung. Oleh karena itu, Arya Vimalakirti mengatakan, ‘Anda tidak boleh gunakan metode Hinayana untuk membimbing mereka. Menurut pandangan-Ku, kebijaksanaan Hinayana sangat dangkal, seperti orang buta.’ Kita tahu kisah orang buta meraba gajah, bagian mana yang diraba, maka menganggap gajah seperti itu. Arya Vimalakirti mengatakan, ‘Kini Anda babarkan Dharma Hinayana, laksana orang buta menuntun orang buta, sangat berbahaya. Anda tidak bisa membedakan akar pembawaan insan, maka jangan sembarangan membabarkan Dharma.’ Saat itu, Arya Vimalakirti memasuki samadhi (Dharmaraja menambahkan, sebenarnya meditasi tidak selalu memejamkan mata, fokus makan juga masuk samadhi; Dalam segala aktivitas, jika bisa fokus, maka bisa masuk samadhi; Mata terpejam adalah Istadewata, mata terbuka juga Istadewata, setiap saat adalah Istadewata, inilah yang benar) Arya Vimalakirti membangkitkan kemampuan mengetahui kehidupan lampau dalam diri para biksu tersebut.
Para biksu langsung teringat, di kehidupan lampau pernah mengabdi kepada Lima Ratus Tathagata, menanamkan Mahabodhicitta, dalam sekejap langsung memahami, saat itu para biksu beranjali bernamaskara kepada kaki Arya Vimalakirti. Berkat pembabaran Dharma Arya Vimalakirti, para biksu tersebut langsung memperoleh Hati Bodhi yang tak mundur lagi. Saat itu, Arya Vimalakirti memberitahu Purna, ‘Menurut saya, Sravakayana tidak sanggup mengamati akar pembawaan insan, sehingga tidak semestinya membabarkan Dharma.’ Karena sebab inilah, Purna beranggapan bahwa dirinya tidak pantas untuk menjenguk Arya Vimalakirti."
"Arya Vimalakirti adalah Tathagata Gandum Emas, jauh lebih tinggi dari Sravaka, oleh karena itu membabarkan Dharma mesti tahu mengamati akar pembawaan insan. Namun, saat ini semua menyimak Dharmadesana Mahaguru melalui internet, saya juga tidak tahu akar pembawaan para penonton. Bagi yang bisa paham akan paham, tidak paham tetap tidak paham. Contoh, gunakan tamak untuk hentikan tamak, ikuti berahi, ini bukan setiap orang sanggup; Saya juga tidak boleh secara terbuka membabarkan Sadhana Yab Yum, kecuali Anda tahu bahwa diri sendiri sudah bisa mencapai kemenangan leluasa, baru bisa gunakan tamak untuk hentikan tamak; Kecuali Anda bisa kendalikan api vajra diri sendiri, baru bisa menggunakan Sadhana Vajra untuk hentikan kebencian; Kecuali Anda memiliki kebijaksanaan, baru bisa menggunakan kebijaksanaan untuk menaklukkan kebodohan insan, semua ini dibabarkan sesuai dengan kondisi masing-masing. Kepada yang berakar tajam dibabarkan Dharma tajam, kepada yang berakar tumpul dibabarkan duka, sunya, anitya, dan anatman."
"Apa itu anatman? Ada tubuh diri, tapi memiliki pemikiran anatman; Meskipun punya tubuh jasmani, tapi memahami bahwa tubuh jasmani bisa lapuk; Pada dasarnya tidak ada suatu apa pun yang bisa merepresentasikan diri, semua hal juga tidak ada hubungannya dengan aku; Oleh karena itu ada diri, tapi tidak memengaruhi diri, inilah anatman; Manusia di dunia saha, tidak terpengaruh oleh dunia saha, inilah alam suci; Di tengah kerisauan, tidak terpengaruh oleh kerisauan, saat itu klesa adalah Bodhi; Tubuh ada di neraka, tapi tidak terpengaruh, neraka adalah Alam Kedamaian Kekal; Yang dibahas tadi supaya Anda punya daya tak terpengaruh. Di tengah berahi, tidak terpengaruh oleh berahi, inilah Sadhana Yab Yum, ini tergantung pada kemampuan setiap orang, meskipun secara lahiriah adalah berahi, tapi Anda tidak berada dalam berahi, inilah Sadhana Yab Yum. Ini adalah yang dikatakan oleh Arya Vimalakirti, ‘berahi, amarah, dan kebodohan, semua adalah Buddhadharma’, tapi ini tidak cocok untuk setiap orang, mesti lihat level bhavana diri sendiri, saat levelnya sudah sampai, baru boleh dilakukan; Jika level belum sampai, melakukannya masih tetap insan awam; Oleh karena itu, yang dikatakan oleh Arya Vimalakirti, semua baru bisa dilakukan oleh mereka yang berakar agung. Arya Vimalakirti mengatakan, ‘Di mana yang bukan alam suci?’ Sebab tubuh Anda ada di dunia saha, tidak terpengaruh oleh kerisauan dunia saha, berarti Anda ada di alam suci, alam suci Vijnaptimatra; Anda di tengah berahi, juga alam suci. Oleh karena itu Arya Vimalakirti berkata kepada Purna, ‘Terhadap yang berpembawaan Mahayana, jangan membabarkan metode Sravaka.’"
Dharmaraja mengungkapkan, "Saya sendiri berbhavana sekian lama, hampir 50 tahun, melalui banyak ujian, juga pernah keliru, tapi berjalan sampai sekarang, masih tergolong bahagia, tidak terpengaruh. Saya bukan tidak punya kerisauan, yang ini mengganggu saya, yang itu mengganggu saya, sungguh merepotkan, saya tidak pedulikan, tidak peduli dan pergi tidur. Klesa adalah Bodhi, saya masih tetap bahagia melalui hari."
"Sakit Gurudara paling menderita, tapi kesabaran beliau sangat kuat, sekujur tubuh sakit, tapi beliau sanggup menahannya, saya sungguh tidak sanggup membayangkannya! Daya samadhi beliau lebih kuat dari saya, begitu tubuhnya membaik, beliau langsung bekerja! Saya sungguh salut dengan satu hal ini! Jika saya seperti beliau, saya tidak sanggup."
Dharmaraja bercanda, "Level saya hanya tidur di atas Dharmasana, saya bilang tidur langsung tidur, dengan menggenggam satu tali pun saya bisa tertidur, saya punya kemampuan ini, setiap saat saya bisa tertidur sesuai kehendak! Saya bersadhana juga bisa tidur, saat terbangun baru lanjut bersadhana. Daya samadhi Mahaguru masih lumayan! Mahaguru mengandalkan daya samadhi dan kebijaksanaan Tathagata."
"Semangat Arya Vimalakirti sangat baik, tapi bukan semua orang bisa menjadi Arya Vimalakirti! Yang wajib mematuhi sila masih harus mematuhi sila, tanpa sila akan menjadi kacau balau! Kecuali daya samadhi Anda mencukupi, bisa melampaui, maka tidak perlu sila! Jika tidak, Anda tetap harus mematuhi sila, demikian juga dengan Tantra."
Dharmadesana pun usai, kemudian Dharmaraja menganugerahkan Abhiseka Sadhana Dewi Bahari kepada segenap siswa yang hadir secara langsung, upacara pun usai dengan sempurna.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#Tianshangshengmu #DewiBahari
Homa minggu depan #JambhalaKuning
#SutraVimalakirti