Upacara Peletakan Batu Pertama Gedung Cabang SMP/SMK Sekolah Atisa Dipamkara 1
Pada tanggal 6 Agustus 2023, Yayasan Satya Dharma Surya Indonesia selaku badan yang menaungi Sekolah Atisa Dipamkara menyelenggarakan Upacara Peletakan Batu Pertama untuk pembangunan gedung cabang Sekolah Atisa Dipamkara yang kedua. Pembangunan gedung yang berlokasi di daerah Panongan, Kabupaten Tangerang ini akan digunakan untuk SMP dan SMK. Sebelumnya, Sekolah Atisa Dipamkara telah memiliki cabang yang pertama untuk TK dan SD. Upacara Peletakan Batu Pertama dipimpin oleh Acarya Shi Lianfei (釋蓮飛上師), didampingi Dharmacarya Shi Lianhong (釋蓮轟教授師), dan segenap pandita dari Vihara Vajra Bumi Nusantara. Upacara peletakan batu pertama juga dihadiri oleh Camat Panongan Drs. H. Heru Ultari, Kepala Desa Ciakar Muhamad Nur Jalyudin, Kepala Dusun Cipari Jaro Muhamad Arip, tokoh lingkungan, pengurus Yayasan Satya Dharma Surya Indonesia, pengurus Vihara Vajra Bumi Nusantara, para Kepala Unit Karya Sekolah Atisa Dipamkara, dewan guru serta perwakilan orang tua siswa SMP dan SMK Atisa Dipamkara.
Upacara Peletakan Batu Pertama dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan Hymne Sekolah Atisa Dipamkara. Dalam sambutannya, Winarni Harsono (劉月琴師姐) selaku ketua Yayasan Satya Dharma Surya Indonesia menekankan bahwa selain mengutamakan kualitas akademik, sekolah Atisa Dipamkara sangat berfokus pada pendidikan karakter, kreativitas, dan kompetensi berdasarkan Buddha Dharma. Sekolah Atisa Dipamkara membuka pintu kesempatan bagi setiap siswa untuk meraih mimpi-mimpi mereka, tanpa memandang latar belakang atau status sosial, tandasnya. Camat Panongan, Drs. H. Heru Ultari memberikan apresiasi kepada Yayasan Satya Dharma Surya Indonesia yang telah membangun Sekolah Atisa Dipamkara. Kehadiran SD Atisa Dipamkara sejauh ini sangat memberikan kemudahan bagi warga di wilayah kecamatan Panongan dan sekitarnya dalam menyekolahkan anak-anaknya. Apalagi dengan hadirnya gedung sekolah untuk tingkat SMP dan SMK tentu akan lebih meningkatkan layanan bagi warga sekitar dalam bidang pendidikan. Mengakhiri sambutannya, Heru Ultari mengucapkan selamat dan sukses seraya berdoa semoga pembangunan gedung sekolah ini berjalan lancar dan selesai tepat pada waktunya.
Usai acara sambutan, Acarya Shi Lianfei bersama segenap dharmaduta melaksanakan sadhana di hadapan mandala yang agung dengan berbagai sarana puja berkualitas, berupa bunga dan buah segar, kue-kue, dan berbagai makanan lezat. Di bagian sisi macan mandala juga dibangun altar Dewa Bumi dengan berbagai sarana puja yang melimpah. Sadhana diawali dengan persembahan dupa oleh Acarya Shi Lianfei, Ibu Winarni Harsono dan para kepala sekolah, dilanjuti dengan mengumandangkan Gatha Maha Adistana Guru Liansheng. Acarya mengadistana Air Mahakaruna Dharani dan beras-garam diiringi lantunan Mahakaruna Dharani dilanjutkan dengan Mantra Pembersihan hingga Simbhandana Diri. Inti acara adalah memberikan maha puja kepada Dewa Bumi dan meletakan batu pertama di titik yang telah ditentukan.
Acarya, Dharmacarya, beserta segenap pengurus menuju ke titik peletakan batu yang telah dipersiapkan dengan sedemikian rupa. Terlebih dahulu Acarya membersihkan lokasi peletakan batu dengan menebar garam dan beras, serta air Maha Karuna Dharani. Acarya juga menyucikan titik peletakan batu dengan membakar kertas mulia. Puncaknya adalah Acarya menyemayamkan batu utama berbentuk lempengan bulat yang dibuat secara khusus dengan pahatan logo Sekolah Atisa Dipamkara, tepat di bagian titik tengah lingkaran. Peletakan batu dilanjutkan oleh 8 orang pengurus yang meletakkan batu berikutnya mengelilingi batu utama, diikuti oleh 8 orang pengurus lainnya yang meletakkan batu dengan formasi membentuk Dharma Cakra sebagai penanda bahwa Sekolah Atisa Dipamkara akan bersinar bagai mentari dan turut memutar Roda Dharma Zhenfo Zong di bumi Indonesia. Usai meletakkan batu, Acarya mengawali pencangkulan tanah untuk menguruk batu, semua bersama berseru: "Hari dan waktu manggala! Peletakan batu pertama maha manggala! Makmur! Makmur! Makmur!". Usai peletakan batu pertama, semua kembali ke hadapan altar mandala untuk melakukan tahap akhir dan penyaluran jasa.
Halaman belakang cabang pertama sekolah Atisa Dipamkara seluas kira-kira 5300 meter persegi, permukaan tanah yang berbentuk persegi telah dikelilingi oleh tembok, dan di luar tembok adalah hutan kecil, di sisi kiri adalah pabrik, sisi kanan adalah perumahan, lingkungannya sangat baik. Semoga Buddha dan Bodhisattva memancarkan cahaya adistana, para Dewa, Naga, Dharmapala memberikan dukungan, supaya proses pembangunan berjalan dengan lancar dan selamat, supaya para murid dapat segera menimba ilmu dan memperoleh manfaat besar bagi kehidupan.
Sebagai paripurna acara, para Dharmaduta menebarkan air Maha Karuna Dharani, garam dan beras, ke berbagai penjuru. Acara diakhiri dengan foto bersama segenap Dharmaduta, tamu kehormatan dan segenap hadirin. Dengan demikian serangkaian acara peletakan batu pertama selesai dengan sempurna.