Maha Sanghadana Sekolah Atisa Dipamkara
Liputan Lianhua Qiu Jin(蓮花秋錦) Jakarta
Pada tanggal 9 November 2023, Sekolah Atisa Dipamkara pusat menyelenggarakan Maha Sanghadana di Vihara Vajra Bumi Nusantara (Yinni Leizangsi/印尼雷藏寺). Dalam Sanghadana kali ini, dihadiri oleh 4 orang Acarya Zhenfo Zong, antara lain: Acarya Shi Lianfei (釋蓮飛上師), Acarya Shi Lianyang (Jakarta/釋蓮樣上師), Acarya Shi Lianyang (Pontianak/釋蓮養上師), dan Acarya Shi Lianjin (釋蓮妗上師). Turut hadir pula: Dharmacarya Shi Lianhong (釋蓮轟教授師), beserta 7 orang biksu/biksuni: Shi Lianyi (釋蓮易), Shi Lianshou (釋蓮手), Shi Lianyang (釋蓮佯), Shi Lianli (釋蓮壢), Shi Lianxia (釋蓮霞), Shi Lianyong (釋蓮雍), dan Shi Lianqi (釋蓮旂).
Sanghadana didukung oleh para pandita Dharmaduta, pandita lokapalasraya, dan segenap jajaran pengurus vihara, beserta segenap umat Sedharma, dan wali murid, semua hadir untuk mendukung Sanghadana.
Tepat pukul 8 pagi, para guru dan murid Sekolah Atisa Dipamkara berbaris rapi, dengan khidmat memasuki baktisala Vihara Vajra Bumi Nusantara, tepian koridor di luar baktisala telah diberi tanda, untuk lokasi para murid meletakkan sepatu. Pada karpet di dalam baktisala juga sudah diberi tanda berbentuk kotak, supaya para siswa dapat duduk dengan sangat rapi. Para murid yang berpartisipasi, antara lain berasal dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK. Dalam Sanghadana kali ini, selain bersadhana, juga ditambah dengan kegiatan pradaksina pada Buddha dan vihara.
Tiba saatnya, dua orang pembawa acara, yaitu satu laki-laki dan satu perempuan yang mengenakan busana tradisional daerah, melaporkan jadwal berbagai kegiatan dalam Sanghadana kali ini, dilanjutkan oleh tiap wali kelas yang menyalakan berbagai warna lilin di altar mandala, merepresentasikan persembahan dan aspirasi pancaran cahaya adhisthana.
Dilanjutkan dengan prosesi penyambutan, menyambut Acarya upacarika dan segenap anggota Sangha untuk memasuki mandala, mempersembahkan dupa, maha namaskara, duduk di atas Dharmasana, perkenalan Acarya, Dharmacarya, biksu/biksuni. Keempat orang Acarya secara bergiliran mempersembahkan khata kepada pratima Mulacarya Liansheng, kemudian pujabakti pun dimulai, sampai sesi meditasi, keluar samadhi, kemudian Acarya Lianfei memandu semua untuk melakukan pradaksina kepada vihara. Setelah semua kembali ke tempat duduk masing-masing, dilanjutkan dengan tahap akhir, penyaluran jasa. Usai pujabakti, mengundang Acarya Shi Lianfei untuk Berdharmadesana. Dalam Dharmadesana, Acarya Shi Lianfei memperkenalkan makna dan pahala pradaksina, sehingga segenap murid pun bertambah pengetahuan Dharma. Kemudian dimulai acara inti, Sanghadana.
Terlebih dahulu, perwakilan murid membawa sarana puja, berdiri di hadapan tiap anggota Sangha, kemudian wali kelas memandu pelantunan dan aspirasi, dilanjutkan dengan bersama menaikkan sarana puja, kemudian segenap murid berbaris bergantian menaikkan sarana puja, dan terakhir adalah giliran pengurus vihara dan umat. Pada saat Sanghadana berlangsung, di samping ada tim paduan suara yang terus menyanyikan lagu pujian Buddhis, suara lantunan merdu menambah khidmat suasana Sanghadana, tiap hadirin merasakan Dharmasuka.
Usai Sanghadana, merapikan kotak dana, hadiah, dan lain-lain, semua dilakukan dengan tertib dan efisien. Berikutnya, wali kelas memberi pengarahan kepada tiap murid untuk berpindah posisi, supaya tempat yang kosong terisi oleh murid yang masih ada di luar, sehingga seluruh murid sekolah dapat berhimpun di dalam baktisala untuk berfoto bersama, dan merekam video ucapan selamat tahun baru untuk Mulacarya dan Gurudara. Acara diakhiri dengan mengantar Acarya dan anggota Sangha untuk meninggalkan mandala, para murid berbaris rapi meninggalkan baktisala, mengakhiri Sanghadana tahun ini, yang telah terlaksana dengan sempurna dan manggala.