10 Desember 2023 Upacara Homa Buddha Amitabha di Rainbow Temple

10 Desember 2023 Upacara Homa Buddha Amitabha di Rainbow Temple
Liputan TBSN Lianhua Yunshen (蓮花雲紳)

Pada tanggal 10 Desember 2023, Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺), Seattle, Amerika Serikat, dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng memimpin Upacara Homa Buddha Amitabha (Amituofo/阿彌陀佛). Terlebih dahulu Dharmaraja Liansheng memberitahukan bahwa minggu depan adalah Upacara Homa Bodhisatwa Avalokitesvara Raja Agung (Gaowang Guanshiyin Pusa/高王觀世音菩薩). Sutra Raja Agung (Gaowangjing/高王經) sudah tersiar luas semenjak masa Dinasti Sui dan Dinasti Tang, bahkan di 88 biara (Hachijūhakkasho) Mahaguru Kukai di Shikoku, Jepang, ada Sutra Raja Agung dalam bahasa Jepang. Mantra Avalokitesvara Raja Agung adalah Mantra Sapta Buddha Melenyapkan Karma Buruk, kepala mengenakan mahkota Sapta Buddha, mudranya adalah mudra Dharmacakra luar dan mudra Dharmacakra dalam. Setiap hari Dharmaraja Liansheng melafal Sutra Raja Agung, tidak pernah berhenti sehari pun, karena dalam Sutra dinyatakan: "Dapat melenyapkan duka kelahiran dan kematian, menyingkirkan segala racun yang mencelakakan. "Dharmaraja Liansheng pertama kali melihat pratima Avalokitesvara Raja Agung di Kotapraja Sanyi, Taiwan.

Berikutnya, Dharmaraja memperkenalkan Buddha Amitabha. Dharmaraja mengungkapkan, dahulu Norhla Hotogtu dari Xikang pergi ke Zhongyuan untuk membabarkan Dharma, di akhir membabarkan Lima Kitab Tanah Suci. Biksu Liaoming dengan Norhla Hotogtu memiliki hubungan sebagai kawan sekaligus Guru, oleh karena itu Dharmaraja Liansheng memiliki silsilah Nyingmapa dari Biksu Liaoming. Norhla Hotogtu membabarkan, "Sadhana Amitabha adalah Sadhana paling agung." Di San Fransisco ada seorang Acarya Chen Jianmin (Yogi Chen), yang parinirwana pada usia 82, kitab yang terakhir diulas adalah Lima Kitab Tanah Suci. Dharmaraja Liansheng menjelaskan, Lima Kitab Tanah Suci antara lain: Sutra Amitabha, Sutra Amitayus, Sutra Amitayur Dhyana, Bab Realisasi Sempurna Bodhisatwa Mahastamaprapta melalui Samadhi Pelafalan Nama Buddha, dan Tafsir Sutra Amitayus. Lima Kitab Tanah Suci mungkin terdiri dari lima kitab tersebut, tetapi bisa jadi bukan, sebab Tiga Sutra Tanah Suci antara lain: Sutra Amitabha, Sutra Amitayus, dan Sutra Amitayur Dhyana, ditambah dengan Bab Realisasi Sempurna Bodhisatwa Mahastamaprapta melalui Samadhi Pelafalan Nama Buddha, dan Tafsir Sutra Amitayus. Kitab-kitab tersebut mengulas Pintu Dharma Amitabha. Dharmaraja menekankan, jika ingin terlahir di Sukhavatiloka, pertama mesti menjadi orang baik; Kedua, melafal nama Buddha dengan satu hati tak galau.

Dharmaraja Liansheng memberikan petunjuk terkait suara mantra yang diputar saat upacara, mantra dari beberapa Istadewata mesti dijapa dengan suara lembut, supaya pendengar memperoleh anubhava yang baik. Sedangkan penjapaan untuk Dewa Vajra mesti dilakukan dengan gagah, tetapi mantra Amitabha mesti dijapa dengan suara lembut, supaya pendengar memperoleh ketenangan batin, kedamaian, dan harmoni.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab

Siswa dari Malaysia bertanya, mohon petunjuk Dharmaraja Liansheng mengenai manfaat dari astanga-samanvagatopavasa. Apakah tempat ibadah Zhenfo boleh menyelenggarakan Upacara Astanga-samanvagatopavasa (atthangika uposatha)?

Dharmaraja Liansheng memberi contoh, menurut Sarvastivada Vinaya Vibhasa, atthangika uposatha merupakan delapan butir sila kesucian yang wajib dipatuhi selama satu hari satu malam: menghindari pembunuhan, pencurian, asusila, dusta, minuman memabukkan, serta tidak mengenakan perhiasan dan tidak memakai parfum, tidak menonton hiburan dan tidak melakukannya (menari dan menyanyi), tidak duduk dan berbaring di tempat tidur besar dan tinggi, serta makan hanya pada waktu yang ditetapkan. Dharmaraja menjelaskan, sila membunuh, mencuri, asusila, dusta, dan minuman memabukkan, ditambah tiga sila. Ada yang bahkan menetapkan puasa, atau tidak makan setelah tengah hari. Sila menghasilkan samadhi, samadhi dapat menghasilkan kebijaksanaan, inilah manfaatnya. Jika selama beberapa hari Anda menjalankan sila, berarti tubuh, ucapan, dan pikiran bersih, dan bersih ini adalah kebajikan. Tantra mengajarkan metode membersihkan tubuh, ucapan, dan pikiran. Dalam hal ucapan, tidak ngobrol, inilah kebersihan ucapan. Saat menjalankan astanga-samanvagatopavasa, tidak berbicara, tidak mendengar lagu, tidak menari, tidak nonton televisi, seharian penuh tidak melakukan aktivitas tersebut, dengan demikian pikiran pun bersih. Secara tubuh, tidak melakukan pembunuhan, pencurian, asusila, dusta, dan tidak bermabukkan. Tidak berdandan, hanya mengenakan pakaian sederhana. Makan vegetarian, ini semua menghasilkan pahala bersihnya tubuh, ucapan, dan pikiran.

Dharmaraja Liansheng menjelaskan, "Tentu saja kita boleh berlatih astanga-samanvagatopavasa, ada yang selama satu hari, tiga hari, atau tujuh hari, dimulai dari sehari, ditambah sampai tiga hari, kemudian tujuh hari, bahkan seumur hidup terus mengamalkannya. Lari maraton pun juga dimulai dari 100 kilometer, perlahan ditambah, demikian pula dengan bhavana, dilakukan sesuai kesanggupan.

Sebagian orang hanya menekuni Maha Sadhana, tidak menekuni sadhana yang kecil, laksana mendirikan bangunan di atas pasir, tidak akan kukuh. Catur-prayoga adalah fondasi, harus ditekuni sampai sempurna, tanpa fondasi yang baik, akan sangat sukar untuk menekuni Tantra. Mulacarya Liansheng menekuni anasrava tubuh memerlukan upaya selama 5 tahun, sampai akhirnya tidak tiris barang setetes pun. Kini sudah berusia 80 tahun, tetap tidak tiris, menekuni Tantra mesti punya kekuatan seperti ini. Namun, mengalami duka sakit kali ini, memahami anitya, ada lahir pasti ada mati, ada kuat pasti ada lemah, ada perkembangan pasti ada kemerosotan, sekalipun bhavananya sangat baik, tubuh masih tetap merosot, semua akan meninggal dunia. Setiap hari saya melakukan push-up sebanyak 200 kali, sejak wajib militer sampai sekarang, tidak pernah berhenti. Sekalipun sakit, setiap hari masih lakukan 200 kali. Meskipun tubuh jasmani sakit, tetapi Dharmakaya tiada sakit.

◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti

Bagian 5: Varga Manjusri Menanyakan Kabar

“Demikian sanggup menyingkirkan tua, sakit, dan mati, inilah Bodhisatwa. Bodhisatwa yang sakit mesti mengembangkan pikiran demikian: Kini aku menderita sakit, tidak nyata dan tidak eksis, demikian pula dengan penyakit semua makhluk, tidak nyata dan tidak eksis. Saat melakukan pengamatan ini, bila rasa welas asih besar timbul karena kecintaan, ini semua bahkan harus dilepas. Mengapa demikian? Bodhisatwa memotong agantu-klesa, dan membangkitkan welas asih agung. Mereka yang rasa welas asih timbul karena keberpihakan, merasa muak terhadap kelahiran dan kematian. Jika dapat meninggalkan sikap batin tersebut, tidak akan ada rasa muak. Dalam kelahiran di mana pun berada, tidak tertutupi oleh pandangan memihak. Dalam setiap kelahiran tiada ikatan, pun sanggup membabarkan Dharma demi melepas ikatan semua makhluk, seperti yang disabdakan oleh Buddha. Jika diri sendiri terikat, mana mungkin bisa melepas ikatan makhluk lain? Tidak mungkin! Hanya saat diri sendiri tidak terikat, baru bisa melepas ikatan makhluk lain, demikian lah sesungguhnya. Oleh karena itu, tidak sepatutnya Bodhisatwa menciptakan ikatan bagi diri sendiri.”

"Demikian sanggup menyingkirkan tua, sakit, dan mati, inilah Bodhisatwa."
Dharmaraja menjelaskan, sanggup mencerahi lahir, tua, sakit, dan mati, inilah Bodhisatwa sejati.

"Bodhisatwa yang sakit mesti mengembangkan pikiran demikian: Kini aku menderita sakit, tidak nyata dan tidak eksis, demikian pula dengan penyakit semua makhluk, tidak nyata dan tidak eksis. Saat melakukan pengamatan ini, bila rasa welas asih besar timbul karena kecintaan, ini semua bahkan harus dilepas."

Dharmaraja Liansheng menjelaskan, "Bodhisatwa yang sakit mesti berpikir demikian: Sakit ini, tidak nyata, dan juga tidak benar-benar ada sakit tersebut. Sakit semua makhluk, juga demikian. Terhadap semua makhluk, jika karena pilih kasih baru timbul rasa welas asih, maka ini harus ditinggalkan, pilih kasih berarti kemelekatan. Terhadap semua makhluk mesti bisa setara, welas asih berarti baik kepada tiap insan, tidak ada pilih kasih, sebab pilih kasih merupakan tindakan mengambil keuntungan, dan meninggalkan semua yang tidak dicinta, oleh karena itu mesti melepaskan sikap pilih kasih."

"Mengapa demikian? Bodhisatwa memotong agantu-klesa, dan membangkitkan welas asih agung."

Dharmaraja menjelaskan, "Mengapa mesti demikian? Sebab Bodhisatwa mesti melepas klesa, pikiran keliru, dan khayal. Yang disebut debu adalah drsti-upadana, pandangan kepemilikan, klesa, pandangan keliru, tamak, benci, ragu, dan kesombongan. Mesti bisa memotong debu, demi menyeberangkan semua makhluk."

"Mereka yang rasa welas asih timbul karena keberpihakan, merasa muak terhadap kelahiran dan kematian. Jika dapat meninggalkan sikap batin tersebut, tidak akan ada rasa muak."

Dharmaraja Liansheng mengatakan, seperti yang sering saya katakan, terhadap dunia saha ini, saya sangat muak, sesungguhnya tidak boleh demikian. Bodhisatwa yang sedang sakit tidak semestinya membenci dunia saha, sebab ini merupakan pilih kasih, keberpihakan terhadap nirvana, keberpihakan terhadap Buddhaksetra, keberpihakan terhadap keinginan untuk kembali ke Sungai Surga nan Indah, dan membenci dunia saha, ini tidak boleh.

Rasa muak terhadap kelahiran dan kematian di dunia fana, membangkitkan keinginan terbebaskan dari kelahiran dan kematian. Anda bisa meninggalkan dunia saha, tetapi terhadap dunia saha tidak merasa lelah dan muak. Dharmaraja bercanda mengatakan, apa yang sedang dibahas oleh Arya Vimalakirti? Di sisi lain ingin meninggalkan dunia saha, di sisi lain tidak boleh merasa muak terhadap dunia saha? Saya merasa Bodhisatwa Ksitigarbha sangat baik, Beliau rela berada di alam neraka, dan tidak ingin menjadi Buddha. Demikian pula dengan Santa Teresa dari Kalkuta, ada alam surga, Beliau malah tidak pergi ke sana, justru memilih untuk membantu semua makhluk yang masih berada di kegelapan, ini merupakan semangat pengorbanan.

"Dalam kelahiran di mana pun berada, tidak tertutupi oleh pandangan memihak."

Dharmaraja menjelaskan, bukan pandangan dan pemahaman yang memihak, sebab memihak ke sisi mana pun adalah keliru. Oleh karena itu, Lokuttara adalah lokiya, lokiya adalah Lokuttara. Klesa adalah Bodhi, kelahiran dan kematian adalah Nirvana. Inilah beberapa titik berat dalam Sutra Vimalakirti, benar-benar merupakan jalan tengah.

"Dalam setiap kelahiran tiada ikatan, pun sanggup membabarkan Dharma demi melepas ikatan semua makhluk, seperti yang disabdakan oleh Buddha. Jika diri sendiri terikat, mana mungkin bisa melepas ikatan makhluk lain? Tidak mungkin! Hanya saat diri sendiri tidak terikat, baru bisa melepas ikatan makhluk lain, demikian lah sesungguhnya. Oleh karena itu, tidak sepatutnya Bodhisatwa menciptakan ikatan bagi diri sendiri.”

Dharmaraja menjelaskan, jika Anda tiada ikatan, dengan demikian baru bisa membabarkan Dharma kepada semua makhluk, dan membebaskan semua makhluk dari ikatan. Insan yang terikat, tidak akan sanggup membuka ikatan makhluk lain. Mereka yang membabarkan Dharma di atas Dharmasana, sudah pasti tidak boleh terikat. Mesti merupakan insan yang telah bebas, dengan demikian baru bisa membantu makhluk lain untuk mencapai pembebasan. Oleh karena itu, Bodhisatwa tidak boleh terikat, Anda terikat oleh sesuatu yang Anda sukai. Anda terikat oleh sesuatu yang Anda cintai. Jika sanggup melepas semua, maka Anda akan leluasa. Jika tidak sanggup merelakan, maka Anda telah terikat. Di dunia saha ini, semua insan sedang terikat, ada pria yang merampas nyawa kekasihnya hanya karena kekasihnya ingin berpisah, ini artinya dia terikat oleh perempuan. Di dunia nan luas ini, di mana kah tiada rumput wangi, untuk apa terus terikat pada sekuntum bunga? Ini kebenaran yang sangat sederhana, tetapi laki-laki sungguh bodoh, merasa harus dicintai, cintanya menimbulkan kebencian, hingga merampas nyawa kekasihnya, berita dalam masyarakat dipenuhi oleh kasus semacam ini. Dipecat oleh bos, sepulangnya ia pun mengambil nyawa si bos, ini semua adalah manusia yang terikat. Mesti paham bagaimana melepas ikatan diri, tidak ada sesuatu apa pun yang milik Anda, tiada suatu yang bisa diperoleh, tiada yang bisa diraih, tiada persoalan. Dunia ini pada dasarnya sunya, untuk apa mengikat erat diri sendiri. Tidak ada suatu apa pun, sesungguhnya apa yang ingin Anda peroleh? Ini semua karena kecintaan, kemelekatan, hal yang tidak bermanfaat, oleh karena itu, Bodhisatwa yang sakit, mesti memandang sakit tersebut sebagai tiada, terhadap dunia saha tidak muak tidak benci, berjalan di atas jalan tengah.

Lebih baik alamiah, kita semua berinteraksi bersama dengan alamiah, karena banyak hal tidak bisa dipaksakan. Saya sendiri tidak suka pemaksaan, insan tidak ingin dipaksa, diri sendiri juga tidak akan memaksa orang lain. Dalam segala hal tidak memaksakan, dengan demikian bisa leluasa. Pemaksaan adalah pelanggaran, karma buruk, ikatan.

Akhir Dharmadesana menandakan akhir sempurna dari Upacara Homa. Berikutnya, Dharmaraja Liansheng menyapa segenap siswa yang berpartisipasi secara daring, kemudian menganugerahkan Abhiseka Sadhana Buddha Amitabha kepada segenap siswa yang hadir di lokasi secara langsung.

------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 11:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 06:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BuddhaAmitabha
Upacara minggu depan #BodhisatwaAvalokitesvaraRajaAgung
#SutraVimalakirti

慶賀真佛宗根本傳承上師八十聖壽 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。