17 Desember 2023 Upacara Homa Bodhisatwa Avalokitesvara Raja Agung di Rainbow Temple
Liputan TBSN Lianhua Yucheng (蓮花鈺城)
Pada tanggal 17 Desember 2023, Dharmaraja Liansheng hadir di Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺) untuk memimpin Upacara Homa Bodhisatwa Avalokitesvara Raja Agung (Gaowang Guanshiyin Pusa/高王觀世音菩薩), serta melanjutkan pengulasan Sutra Vimalakirti. Sebelum upacara dimulai, Dharmaraja memberitahukan bahwa minggu depan adalah Upacara Homa Bhagavati Usnisavijaya (Zunshengfomu/尊勝佛母), Bhagavati Usnisavijaya merupakan Buddha yang sangat kuat, dijuluki sebagai salah satu dari Trini Arya Dirgahayu, melindungi sekeluarga tenteram, tubuh jasmani dan lokasi tenteram, bahkan menangkal bencana seluruh negara, kekuatannya sangat besar, tidak pernah tidak manjur.
Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, sejak masa Dinasti Sui dan Tang sudah ada Sutra Avalokitesvara Raja Agung (Gaowangguanshiyinjing/高王觀世音經), pada masa Dinasti Tang dan Song, suku Tangut yang berdiam di kaki Pegunungan Qilian yang terbentang mulai dari Himalaya sampai Koridor Hexi, dan penduduk Dinasti Xixia yang berdiri setelahnya, semua melafalkan sutra ini. Berkat perlindungan Bodhisatwa Avalokitesvara Raja Agung, Jenghis Khan selalu gagal dalam upayanya untuk menggempur Dinasti Xixia, Jenghis Khan yang tidak pernah gagal dalam peperangan bahkan merasa sangat kesal sampai muntah darah dan meninggal dunia, dari sini dapat diketahui betapa besarnya kekuatan daya Buddha, sanggup melindungi seluruh negeri.
Sutra Raja Agung merupakan sutra yang sangat mulia, mencakup nama banyak Buddha dan Bodhisatwa, di antaranya adalah: Sarwa Buddha sepuluh penjuru trikala, sarwa Bodhisatwa Mahasatva. Sarwa Buddha tak terhingga, Buddha Prabhutaratna, Buddha Sakyamuni, Buddha Maitreya, Buddha Aksobhya, Buddha Amitabha. Semua ini ada urutannya, Arya Vimalakirti adalah titisan Buddha Aksobhya, Padmakumara adalah perwujudan Buddha Amitabha, pada masa Dinasti Sui dan Tang sudah ada Padmakumara.
"Namo Sanshiliu Wanyi Yishiyiwan Jiuqian Wubai Tongming Tonghao Amituofo" mencakup semua perwujudan Buddha Amitabha, kelak adalah masa Buddha Amitabha menyeberangkan semua makhluk. Kalimat yang paling penting dalam sutra adalah: "Melenyapkan duka kelahiran dan kematian, menyingkirkan segala racun yang mencelakakan." Setiap hari Dharmaraja tidak pernah berhenti membaca sutra ini, saat sakit tetap membaca Sutra Raja Agung, sehingga cepat tersembuhkan, tidak pernah tidak efektif, tiap orang mesti membaca Sutra Raja Agung dengan sebaik-baiknya.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab
Pertanyaan siswa dari Taiwan:
Sadhana Milarepa yang ditransmisikan oleh Mulacarya Liansheng tergolong Samadhi Kundalini sadhana internal, atau tergolong sebagai Sadhana Istadewata? Apa bedanya dengan Samadhi Kundalini Vajravarahi? Setelah menerima Abhiseka Sadhana Nagarjuna, Je Tsongkhapa, atau Arya Atisa, apa yang harus dilakukan untuk mempelajarinya?
Jawaban Dharmaraja Liansheng:
"Bhavana Tantra ada tahapannya, diibaratkan lomba lari, terlebih dahulu berlari 100 meter, kemudian 1000 meter, 10,000 meter, terakhir baru maraton. Demikian pula dengan mempelajari Sadhana Tantra, harus dimulai dari fonasi, belajar bertahap. Bodhisatwa Nagarjuna, Je Tsongkhapa, Arya Atisa, semua tergolong Sadhana Istadewata, terlebih dahulu menekuni Prayoga, kemudian barulah Istadewata Yoga. Terlebih dahulu menekuni utpattikrama, baru kemudian sampannakrama. Prana, nadi, dan bindu merupakan bagian dari sampannakrama. Sadhana Istadewata, Sadhana Guruyoga semua juga demikian. Sadhana Milarepa, Samadhi Kundalini dalam sadhana internal, atau Samadhi Kundalini Vajravarahi, memiliki banyak kesamaan dan sedikit perbedaan. Proses bhavana mengutamakan tahapan, sama seperti membangun gedung, mesti terlebih dahulu dibangun tingkat pertama, baru kemudian tingkat kedua, dibangun secara urut.
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Bagian 5: Varga Manjusri Menanyakan Kabar
"Wahai Manjusri! Demikianlah Bodhisatwa yang sedang sakit mesti menaklukkan batinnya sendiri, tidak menetap di dalamnya, pun tidak menetap pada kondisi penaklukkan batin. Mengapa demikian? Karena menetap pada kondisi tidak menaklukkan batin, berarti merupakan cara hidup orang dungu; Sedangkan menetap pada penaklukkan batin, berarti Dharma Sravaka; Oleh karena itu Bodhisatwa tidak menetap pada batin yang ditaklukkan maupun tidak ditaklukkan, meninggalkan dua dharma tersebut, inilah laku Bodhisatwa. Menetap di kelahiran dan kematian, tapi lakunya tidak tercemar; Menetap di Nirvana, tapi tidak mengalami pemadaman abadi, inilah aktivitas Bodhisatwa; Bukan laku awam, bukan pula laku arya, melainkan laku Bodhisatwa; Bukan laku kotor, bukan pula laku bersih, melainkan laku Bodhisatwa; Meskipun melewati laku Mara, tetapi menampilkan penaklukkan para Mara, inilah laku Bodhisatwa; Berupaya merealisasi Sarwajna, berupaya meraihnya tanpa kenal waktu, inilah laku Bodhisatwa; Meskipun mengamati sarwadharma tidak dilahirkan, tetapi tidak masuk kedudukan Sambodhi, inilah laku Bodhisatwa; Meskipun mengamati timbulnya 12 nidana, tetapi masuk ke dalam berbagai pandangan sesat, inilah laku Bodhisatwa."
"Bodhisatwa tidak berhenti dan diam pada kedua sisi, berdiam pada kedua sisi, inilah jalan tengah!"
Dharmaraja Liansheng menjelaskan, Arya Vimalakirti melukiskan seorang Bodhisatwa sejati seperti Santa Teresa Kalkuta, Beliau pernah mengatakan: "Aku tidak akan pergi ke surga, aku ingin mendampingi insan yang berada dalam kegelapan, demi membantu mereka semua." Bodhisatwa sangggup menaklukkan batin sendiri, tetapi tidak menetap di dalamnya, pun tidak akan menetap pada kondisi penaklukkan batinnya, sebab penaklukkan batin telah mencapai tingkatan pembebasan Arahat, jika tidak menaklukan batin berarti masih awam, Bodhisatwa dapat membuat diri sendiri berdiam di antara kedua sisi, dengan kata lain, bahkan tidak menetap pada dua sisi. Bodhisatwa sanggup tidak menetap pada kondisi suci, pun tidak tercemar. Arya Vimalakirti mengonsumsi minuman beralkohol, mengunjungi tunasusila, punya banyak istri, memiliki sangat banyak harta, tetapi dalam melakukan segala sesuatu sangat istimewa, ramah untuk didekati, dan tidak tercemar, inilah Arya Vimalakirti.
Nirvana merupakan sebuah konsep yang penting, menunjuk pada setelah masuk tidak akan keluar lagi. Masuk Nirvana, apakah ini sama dengan pemadaman? Walau Bodhisatwa telah mencapai Nirvana, tapi masih menetap di dunia saha, tidak mendambakan menetap dalam pemadaman, inilah Bodhisatwa sejati, seperti Bodhisatwa Ksitigarbha yang berikrar: "Berikrar tidak akan menjadi Buddha selama neraka belum kosong." Terus menyeberangkan makhluk di dalam neraka, tidak ingin menjadi Buddha.
Terakhir, Dharmaraja Liansheng berwelas asih menyapa para siswa yang berpartisipasi melalui zoom, kemudian kepada segenap siswa yang hadir di lokasi secara langsung, menganugerahkan Abhiseka Sadhana Bodhisatwa Avalokitesvara Raja Agung, upacara pun berakhir dengan manggala dan sempurna.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 11:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 06:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BodhisatwaAvalokitesvaraRajaAgung
Upacara minggu depan #BhagavatiUsnisavijaya
#SutraVimalakirti