24 Agustus 2024 Pujabakti Sadhana Istadewata Jambhala Kuning di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Berita Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺)
Oleh: Kou Yinxin (口因心)
Pada pukul delapan malam, tanggal 24 Agustus 2024, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺) menyelenggarakan pujabakti Sadhana Istadewata Jambhala Kuning (Huangcaishen/黃財神), dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin. Dekatnya dengan hari pelaksanaan Upacara Agung Musim Gugur, membuat wihara cikal bakal dipenuhi oleh siswa yang berdatangan dari berbagai belahan dunia, di dalam dan di luar baktisala penuh dengan kerumunan umat. Asap dupa menebarkan wangi di lingkungan wihara, tampak lokasi sangat ramai. Pada malam hari itu, sekaligus merupakan peluncuran karya tulis Dharmaraja Liansheng, buku ke-301 “Nanshan de fenghua/南山的風花” juga diluncurkan, semua beraris penuh sukacita mengundang buku tersebut, supaya sepulangnya dapat dengan saksama membaca sajak indah dalam buku yang mengungkapkan ajaran Buddha.
Usai pujabakti, semua menyaksikan video pendek produksi Tbboyeh (真佛般若藏), di dalam video tersebut, terdapat kesaksian sdr. Lianhua Xiaoguang (蓮花曉光師兄) dari California, mengenai Dharmakaya Dharmaraja Liansheng, Buddha, Bodhisatwa, dan para Dakini.
Dharmaraja mengungkapkan, bahwa banyak siswa di lokasi yang dapat menyakiskan Panca Dhyani Buddha, Catur Maharajakayika, Jambhala Kuning, dan banyak Dakini. Selain itu, Dharmaraja juga mengungkapkan bahwa di lokasi terdapat dua siswa perempuan yang memiliki asal-usul istimewa, di kehidupan lampau pernah berada di istana kekaisaran, yaitu pada masa Kaisar Mu dari Zhou, dan Kaisar Suzong dari Tang, bahkan yang kebetulan adalah, mereka berdua memiliki aksara “fei” (selir). Dharmaraja juga mengungkapkan, seorang siswa perempuan, bernama Minghui (明慧), yang berusia 20 tahun, adalah Dakini, meskipun saat ini belum ada kontak yoga yang khusus, tetapi ia memiliki kemurnian dan akar kebajikan, kelak begitu dibukakan, akan sangat cepat menyaksikan.
Di dunia ini banyak hal yang unik, Dakini memiliki bahasa dan kemampuan istimewa, bisa melihat banyak hal yang di luar bayangan kita. Dharmaraja Liansheng mengingatkan, sebagai insan di dunia saha ini, apa yang kita lihat dan dengar bersifat terbatas, sedangkan Dharmaraja Liansheng menembusi Dasadharmadhatu, membimbing semua makhluk selaras dengan jodoh.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
Dalam buku nomor 247 “Talisman Liansheng”, dalam artikel “Menggambar di Angkasa”, Dharmaraja Liansheng menyebutkan mengenai menggambar fu di tengah angkasa, digunakan untuk simabandhana, antara lain: tembok vajra, fondasi vajra, jala vajra, dan kobar api vajra. Di antaranya, tembok vajra di empat sisi, menggunakan mudra aksara qie dari Mantra Navaksara.
Mohon Mulacarya Liansheng berkenan memberi petunjuk:
1. Jika belum pernah menerima abhiseka Sadhana Mantra Navaksara, tetapi sudah menerima abhiseka Sadhana Menggambar Fu, apakah boleh melakukan metode Simabandhana Mantra Navaksara?
2. Sadhana Simabandhana dengan cara menggambar fu di tengah angkasa, apakah menjadikan Vidyaraja Acalanatha sebagai Istadewata?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Metode menggambar navaksara adalah empat vertikal dan lima horizontal (Dharmaraja memperagakan) “Lin, bing, dou, zhe, jie, chen, lie, zai, qian” ini adalah tembok vajra. Jika Anda sudah pernah menerima Abhiseka Vidyaraja Acalanatha, berarti sudah menerima abhiseka Mantra Navaksara, jika tidak, Anda harus memohon abhiseka Sadhana Simabandhana Mantra Navaksara.
Abhiseka Sadhana Menggambar Fu hanya digunakan untuk menggambar fu. Jika Anda ingin membuat tembok vajra, fondasi vajra, jala vajra, dan kobar api vajra, menggunakan Mantra Navaksara, maka harus menerima abhiseka Mantra Navaksara atau abhiseka Vidyaraja Acalanatha.
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Bab 9, Varga Pintu Dharma Nondualisme
Bodhisatwa Hati Tiada Rintangan: “Tubuh dan lenyapnya tubuh adalah dualisme. Tubuh adalah lenyapnya tubuh. Mengapa demikian? Menyakiskan kesejatian tubuh, tidak membangkitkan konsep menyaksikan tubuh dan menyaksikan lenyapnya tubuh. Tubuh dan lenyapnya tubuh tidak berbeda. Di antaranya, tidak merasa terkejut, pun tidak gentar, berarti memasuki Pintu Dharma nondualisme.”
Bodhisatwa Hati Tiada Rintangan tampil bersuara.
Apa maksud dari hati tiada rintangan? Ia memahami kebenaran arya, dan kebenaran awam, hati tiada rintangan. Karena hati tiada rintangan, sehingga tiada rasa takut, tiada pikiran keliru. Beliau tidak memiliki rasa takut, pun tidak memiliki pikiran keliru.
Ada tubuh, dan tidak ada tubuh, orang awam memandangnya sebagai dua hal berbeda, tetapi Bodhisatwa Hati Tiada Rintangan menyatakan: “Tubuh ini adalah muncul dan lenyap”, tubuh Anda bersifat muncul dan lenyap.
Sekarang saya berpikir, saya hidup juga baik, mati pun baik, dalam hal ini, tidak ada yang perlu dipersoalkan!
Mengapa bisa demikian?
Orang yang hatinya tiada rintangan, terhadap ketiadaan tubuh jasmani, tiada rintangan. Mengapa? Sebab, ada tubuh, dan tidak ada tubuh, sama saja. Ini perlu gambaran. Ini adalah saya 60 tahun lalu (Pada tas yang dikalungkan oleh Dharmaraja Liansheng, terdapat foto Beliau di masa muda), ini adalah saya 60 tahun kemudian (Dharmaraja menunjuk diri sendiri), saya 60 tahun kemudian, seperti ini, saya yang dahulu sudah tiada, sekarang dikalungkan di sini (Dharmaraja menunjuk foto pada tas). Dulu, saat saya berusia 20 tahun, sekarang saya berusia 80 tahun, bukankah ini dua orang berbeda? Atau satu orang? Ke mana perginya saya yang berusia 20 tahun? Orang yang benar-benar meneliti hal ini akan tahu, sel tubuh ini setiap hari terus berubah, terus menghasilkan sel baru, dan sel yang lama pun mati, ini adalah metabolisme tubuh.
Saya di masa muda, dan saya usia 80 tahun, adalah satu, bukan dua. Saya yang hidup, dan saya yang mati, adalah satu, bukan dua. Apa yang Anda takutkan! Genta vajra dari logam emas, setelah dilebur, tetap menjadi sebongkah emas. Emas juga bisa dibuat menjadi vajra, tetapi setelah dilebur, tetap emas. Ia tetap emas, tidak ada tambahan, tidak ada pengurangan, hanya saja bentuknya berbeda, satu bukan dua.
Jika Anda dapat mencerahi ini, tidak akan gentar terhadap kehidupan atau kematian, tiada rasa takut, tidak akan berpikiran keliru, tidak akan takut akan kematian, setelah memahami kebenaran, tiada lagi rasa gentar, dalam hati Bodhisatwa tersebut tiada rintangan, ini adalah Pintu Dharma nondualisme.
Usai Dharmadesana yang sangat istimewa, Dharmaraja Liansheng berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sarana bagi umat yang memohon, serta mengadhisthana Air Maha Karuna Dharani, mengabhiseka pratima Buddha, dan menggunakan vyajanacamara untuk mengadhisthana semua yang hadir.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan tanda tangan buku. Dharmaraja menganugerahkan tanda tangan bagi buku “Nanshan de fenghua”, semua berbaris dengan penuh penantian. Dharmaraja selalu dengan sepenuh hati membubuhkan tanda tangan, dan menatap siswa dengan senyum lembut, membuat hati kami dipenuhi rasa syukur dan sukacita. Kegiatan akhir pekan pun berakhir dengan sempurna di tengah Dharmasukha.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
TBSNTV bahasa Mandarin:
https://www.youtube.com/c/真佛宗網路電視台tbsnTV
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#JambhalaKuning
Istadewata pujabakti Sabtu depan #Padmasambhava