14 September 2024 Pujabakti Sadhana Istadewata Padmakumara

14 September 2024 Pujabakti Sadhana Istadewata Padmakumara di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

Berita Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺)

Pada hari Sabtu, tanggal 14 September 2024, saat malam hari beriring hujan rintik akhir musim gugur, bertempat di ruang makan vihara cikal bakal, Mulacarya Dharmaraja Liansheng memotong kue tar, merayakan peringatan hari berdirinya Seattle Ling Shen Ching Tze Temple yang ke-39 tahun. Dharmaraja Liansheng berdoa dan mengadhisthana, segenap siswa dari berbagai belahan dunia yang hadir di lokasi bertepuk tangan penuh sukacita, merayakan hari jadi vihara cikal bakal yang penuh kebersamaan dan bermakna besar.

Vihara cikal bakal berdiri pada 14 September 1985, semua sungguh berterima kasih kepada Mulacarya Liansheng yang berkenan menempuh perjalanan jauh, menyeberangi samudra, demi datang ke Seattle, membangun vihara vajragarbha pertama bagi Zhenfo Zong, menegakkan panji Dharma, menggelegarkan guntur Dharma agung, menabuh genderang Dharma mulia. Hingga saat ini, vihara cikal bakal di Seattle telah melahirkan lebih dari 500 tempat ibadah di seluruh dunia, menyiarkan Dharma Tantra Zhenfo, memberi manfaat bagi semua makhluk yang tak terhingga.

Usai santap malam, Dharmaraja Liansheng memimpin pujabakti Sadhana Istadewata Padmakumara (Lianhuatongzi/蓮花童子), kemudian dalam Dharmadesana, mengungkapkan bahwa akhir-akhir ini perubahan cuaca sangat besar, mengingatkan semua untuk menjaga kehangatan tubuh, apalagi virus Covis-19 masih belum usai, semua mesti mawas diri.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Pertanyaan siswa:
Dalam buku karya tulis Dharmaraja Liansheng, yang ke-191 “Eskalasi Alam Dewa”, artikel berjudul “Kampung Halaman Tiada Keberadaan”, Mahaguru menggunakan penuturan Zhuangzi akan “Alam surga tiada suatu apa pun”, “Tiada avidya, tiada samskara, tiada vijnana, tiada nama rupa, tiada sadayatana, tiada sparsa, tiada samjna, tiada kecintaan, tiada menggenggam, tiada eksistensi, tiada kelahiran, tiada usia tua dan kematian. Ini adalah Dharma Asamskrta yang hakikatnya berada.” Ini sangat mirip dengan yang diajarkan dalam Sutra Hati Prajnaparamita. Mohon petunjuknya, apa perbedaan utama di antara alam surga tiada suatu apa pun yang belum merupakan tingkatan final, dengan Sutra Hati Prajnaparamita yang telah final?

Dharmaraja Liansheng menjawab:
Kita semua tidak memiliki suatu apa pun, tidak ada insan yang dapat memperoleh suatu apa pun. Apa yang tampak oleh mata jasmani hanya merupakan nama dan keuntungan, apa yang tampak oleh divyacaksu adalah samsara, apa yang tampak oleh Dharmacaksu adalah hukum sebab akibat, apa yang tampak oleh Prajnacaksu adalah ilusi sunya, apa yang tampak oleh Buddhacaksu adalah maitrikaruna, ini yang dikatakan oleh Mahabiksu Hongyi. Nama dan keuntungan adalah eksistensi, kemudian melihat samsara, hukum sebab akibat, ilusi sunya, dan akhirnya maitrikaruna.

Anda mesti memahami sunya sejati dalam Buddhadharma, mulai lahir sampai tua dan mati, tidak ada insan yang dapat membawa suatu apa pun dari dunia ini, sepucuk jarum, sesen uang, semua tidak terbawa, inilah tiada suatu apa pun, inilah fenomena surga tiada suatu apa pun.

Apa yang disebutkan dalam Sutra Hati: “Tiada mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran, tiada rupa, suara, bebauan, rasa, sentuhan, dan dharma, tiada alam penglihatan, bahkan tiada alam pikiran, tiada avidya, tiada akhir dari avidya, hingga tiada kelahiran dan kematian, dan tiada akhir dari kelahiran dan kematian…” Ini adalah sunya sejati, tetapi, yang paling penting, perlu ada eksistensi, inilah keberadaan menakjubkan dalam sunya sejati.

Kita belajar Buddha wajib melakukan sesuai kapasitas, yaitu: bhavana, kemudian juga mesti berwelas asih, berdana, sama seperti Bodhisatwa. Anda berdana berarti eksistensi. Anda bersabar, berarti eksistensi. Anda tekun juga berarti eksistensi. Anda menjaga sila juga berarti eksistensi. Prajna berarti Anda memahami sunya. Dhyana-samadhi berarti Anda bisa masuk surga tiada suatu apa pun. Banyak hal bisa diatasi dengan sunya, banyak hal Anda mesti menjaga kapasitas Anda sebagai sadhaka, ini adalah eksistensi. Ini adalah Pintu Dharma nondualisme, sunya sejati adalah eksistensi luhur, eksistensi luhur adalah sunya sejati.

◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti

Bagian 9, Varga Masuk Pintu Dharma Nondualisme

Bodhisatwa Candrottara: “Kegelapan dan terang adalah dualisme, tiada kegelapan, tiada terang, tiada keduanya. Mengapa demikian? Seperti memasuki samadhi padamnya vedana dan samjna, tiada kegelapan dan tiada terang, demikian pula atribut sarwadharma, masuk ke dalamnya dengan kesetaraan, berarti memasuki Pintu Dharma nondualisme.”


Mengapa disebut Bodhisatwa Candrottara? Sebab kebijaksanaan-Nya sangat sempurna seperti bulan purnama, sangat terang, oleh karena itu disebut Bodhisatwa Candrottara.

Dalam 24 jam, ada terang dan ada gelap, saat matahari terbit disebut terang, saat matahari terbenam disebut gelap, manusia pada umumnya berpendapat bahwa gelap dan terang adalah dua hal berbeda, sesungguhnya adalah sebab akibat, menghadap matahari adalah terang, membelakangi matahari adalah gelap, terang adalah gelap, gelap adalah terang. Setelah Anda memahaminya, tidak menggenggam terang, tidak menggenggam gelap, ini adalah Pintu Dharma nondualisme, terang dan gelap sesungguhnya satu, sebenarnya sarwadharma juga demikian. Menyalakan lampu adalah terang, memadamkan lampu adalah gelap, di tempat yang sama, mana ada perubahan? Tidak ada yang berubah, terang adalah gelap, gelap adalah terang.

Jika memasuki “Samadhi pemadaman vedana dan samjna”, tidak ada pencerapan, juga tidak ada pikiran, dalam samadhi ini, tidak ada istilah terang, pun tidak ada gelap. Dalam Upacara Agung Musim Gugur kali ini, banyak orang melihat Buddha, Bodhisatwa, dan leluhur, tidak peduli melihat atau tidak, Buddha dan Bodhisatwa, serta para leluhur tetap hadir, ini sama dengan konsep terang dan gelap.

Bagi yang melihat Dharmakaya, bagi yang bisa berbahasa surgawi, mempersilakan mereka untuk mengungkapkannya, demi menambah keyakinan umat. Meskipun Anda tidak bisa melihat Dharmakaya Mahaguru Lu, tetapi Dharmakaya Mahaguru Lu tetap ada, ada di sisi Anda. Melihat dan tidak melihat sama saja, sebab Dharmakaya Maha Hadir. Bagi yang bisa melihat Dharmakaya, dengan yang tidak bisa melihat Dharmakaya, asalkan berdoa ke angkasa, Dharmakaya akan tetap membantu Anda.

Setelah Dharmaraja Liansheng dengan piawai mengulas Pintu Dharma nondualisme dari Bodhisatwa Candrottara, Beliau menganugerahkan Abhiseka Sarana kepada siswa baru, kemudian mengadhisthana tiap siswa. Malam hari ini, segenap siswa memiliki pemahaman lebih mendalam terhadap makna Dharma Pintu Dharma nondualisme. Semua dipenuhi Dharmasuka, penuh rasa syukur atas bimbingan dari Dharmaraja Liansheng. Kegiatan pujabakti hari Sabtu, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple telah usai dengan manggala dan sempurna.

Om Mani Padme Hum.

------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#Padmakumara
Istadewata pujabakti Minggu depan #BuddhaBhaisajyaguru

2025真佛宗為世界祈福 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。