2 November 2024 Pujabakti Sadhana Istadewata Padmasambhava di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Liputan Xiaofang (曉芳)
Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺)
Pada tanggal 2 November 2024, Dharmaraja Liansheng memimpin Pujabakti Sadhana Istadewata Guru Padmasambhava (Lianhuashengdashi/蓮華生大士本). Saat melimpahkan jasa, Dharmaraja Liansheng mengundang Guru Padmasambhava dari alam suci Zangdok Palri di Udiyana, untuk menjemput segenap arwah terlahir di Buddhaksetra suci, mengadhisthana segenap umat sehat sentosa, segala harapan yang baik terpenuhi, segala petaka menjadi kemujuran, sraddha semakin kokoh, dan mengadhisthana semua supaya mencapai keberhasilan dalam penekunan sadhana eksternal maupun internal.
Usai pujabakti, semua menyakiskan video singkat Tbboyeh yang memperkenalkan “Petuah Mulia Bersinar” buku ke-302, karya tulis Dharmaraja Liansheng yang telah terbit, pada Sabtu minggu depan, Dharmaraja Liansheng akan menghadiri acara tanda tangan buku terbaru tersebut.
Dalam Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, akhir-akhir ini ada beberapa umat yang berjumpa dengan Guru Padmasambhava. Dharmaraja mempersilakan mereka untuk berbagi pengalaman kepada semua. Sdri. Hanyu mengungkapkan bahwa ia sering berjumpa dengan Guru Padmasambhava saat bersadhana, merasakan adhisthana silsilah dan dorongan semangat dari Guru Padmasambhava. Acarya Lianxi (蓮喜上師) mengungkapkan, saat bersadhana berjumpa dengan Trini Arya Sukhavati dan Guru Padmasambhava yang memancarkan cahaya adhisthana. Wajah Guru Padmasambhava yang tampil saat itu adalah wajah Dharmaraja Liansheng. Sdri. Li Min mengungkapkan, melihat istana yang berbeda di angkasa, dan untuk pertama kalinya berjumpa dengan Guru Padmasambhava, memperoleh cahaya adhisthana. Sdri. Li Min menyanyikan lagu Dakini, sdri. Hanyu menyanyikan lagu pengundangan Dakini, Dharmaraja Liansheng melihat ibu di dunia: Bodhisatwa Shima (Ibunda dari Dharmaraja Liansheng), melihat Ibu di langit: Mahadewi Yaochi, dan Niguma yang merupakan penguasa Enam Yoga Naropa, dan melihat sangat banyak Dakini.
Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, Beliau dan Guru Padmasambhava mempunyai akar yang sama, semua adalah Padmakumara, oleh karena itu, kadang kalian akan melihat wajah Guru Padmasambhava berubah menjadi wajah Mahaguru, dan Mahaguru sendiri juga menjadi wajah Guru Padmasambhava.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya: Saat rohaniwan atau umat Zhenfo Zong melakukan homa khusus atau pribadi, bukan homa upacara atau pujabakti, bolehkah mereka memberikan kayu homa kepada umat untuk menulis pelimpahan jasa: “Dharmaraja Liansheng sehat sentosa. Mohon Buddha menetap di dunia.” Sebagai persembahan? Atau tidak boleh?
Dharmaraja Liansheng menjawab:
Baik itu rohaniwan maupun umat Zhenfo Zong, saat melakukan homa, jika memberikan kesempatan kepada umat untuk menulis kayu homa melimpahkan jasa: “Dharmaraja Liansheng sehat sentosa. Mohon Buddha menetap di dunia.”, semua boleh. Namun, jika melibatkan uang atau jual beli, seperti berapa biaya kayu homa, maka ini akan menjadi persoalan lain, dan harus melihat kemampuan orang yang melakukan homa.
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Bagian 11, Varga Laku Bodhisatwa
“Saat itu, Ananda berkata kepada Sang Buddha: ‘Begawan, wangi yang kini tercium, belum pernah ada sebelumnya, wangi apakah gerangan?”
Saat itu, Arya Ananda berdiri, dan bertanya kepada Buddha Sakyamuni: “Wahai Sang Buddha! Hari ini Aku mencium wangi ini, tidak pernah tercium sebelumnya, wangi apakah ini?”
“Buddha memberitahu Ananda: ‘Wangi dari pori Bodhisatwa tersebut.’”
Buddha Sakyamuni memberitahu Arya Ananda: “Ini adalah wangi yang terpancar dari pori tubuh para Bodhisatwa dari alam suci Sarvagandhasugandha.”
“Sariputra memberitahu Ananda: ‘Pori tubuh kami juga memancarkan wangi tersebut.’”
Arya Sariputra memberitahu Arya Ananda: “Aku dan segenap siswa yang menjenguk Arya Vimalakirti, pori tubuh kami juga memancarkan wangi yang sama.”
“Ananda mengatakan: Dari mana kah gerangan?”
Arya Ananda bertanya: “Wangi tersebut, dari mana datangnya?”
“Sariputra menjawab: ‘Berasal dari sisa nasi Buddha yang didapatkan oleh Arya Vimalakirti dari alam suci Sarvagandasugandha, semua yang memakannya, pori tubuh memancarkan wangi tersebut.”
Arya Sariputra menjawab: “Berasal dari nasi dalam patra sisa makanan Tathagata Sugandhakuta di alam suci Sarvagandhasugandha, yang dibawa ke dunia saha oleh Arya Vimalakirti. Semua yang datang menjenguk Arya Vimalakirti memakan nasi tersebut, dan pori sekujur tubuh mereka memancarkan wangi tersebut.”
“Ananda bertanya kepada Vimalakirti: Berapa lama wangi itu akan bertahan?”
Arya Ananda bertanya kepada Arya Vimalakirti: “Setelah makan nasi wangi tersebut, berapa lama wangi tersebut akan bertahan pada tubuh?”
“Vimalakirti berkata: Hingga lenyapnya nasi ini.”
Arya Vimalakirti menjawab: “Saat nasi wangi ini telah selesai dicerna, maka wangi itu akan sirna.”
“Berapa lama nasi tersebut selesai dicerna?”
Arya Ananda bertanya lagi: “Berapa lama nasi tersebut dicerna?”
“Kekuatan nasi tersebut bertahan hingga tujuh hari, baru kemudian lenyap.”
Arya Vimalakirti menjawab: “Nasi sarwa wangi itu akan usai dicerna selama sekitar tujuh hari.”
“Dan lagi Ananda, jika penekun Sravaka belum memasuki kedudukan benar mengonsumsi nasi ini, maka setelah ia berhasil memasuki kedudukan benar, wangi itu akan sirna.”
Arya Vimalakirti menambahkan: “Jika sadhaka yang menekuni ajaran Sravaka, belum mencapai kesucian awal, yaitu kedudukan benar, memakan nasi ini, mesti menunggu hingga mencapai kesucian awal kedudukan benar, maka barulah wangi tersebut akan sirna.”
“Bagi mereka yang telah memasuki kedudukan benar, yang memakan nasi ini, memperoleh vimoksa batin, barulah kemudian wangi itu akan sirna.”
Arahat yang telah mencapai hasil awal, setelah makan nasi ini, mesti menunggu hingga tercapainya kesucian Arahat level empat, maka barulah wangi tersebut akan sirna.
“Jika mereka yang belum membangkitkan tekad Mahayana memakan nasi ini, wanginya baru akan sirna setelah mereka membangkitkan tekad.”
Bila mereka yang belajar Mahayana, masih belum membangkitkan Bodhicitta, setelah makan nasi ini, mesti menunggu hingga membangkitkan Bodhicitta, barulah wangi itu akan sirna.
“Jika mereka yang telah membangkitkan Bodhicitta memakan nasi ini, saat tercapainya Anutpattikadharmaksanti, barulah wanginya akan lenyap.”
Bagi mereka yang belajar Mahayana dan telah membangkitkan Bodhicitta, setelah makan nasi ini, mesti menunggu hingga tercapainya tingkat Bodhisatwa bumi ke-8 yaitu Anutpattikadharmaksanti, barulah wangi tersebut akan sirna.
“Jika mereka yang telah mencapai Anutpattikadharmaksanti memakan nasi ini, saat menjadi calon Buddha, barulah wanginya akan sirna.”
Anda sudah merupakan Bodhisatwa bumi ke-8, setelah makan nasi wangi, mesti menunggu hingga menjadi Calon Buddha, mencapai bumi ke-10, barulah wangi dari nasi tersebut akan lenyap.
“Ibarat obat, yang disebut citarasa tertinggi, bagi yang mengonsumsinya, semua racun dalam tubuh lenyap, barulah ia akan lenyap. Demikianlah nasi ini dapat melenyapkan semua racun klesa, baru kemudian ia akan sirna.”
Nasi wangi ini ibarat obat yang sangat berharga, sangat berkualitas, setelah melenyapkan segala racun kerisauan, barulah nasi wangi itu akan lenyap.
“Ananda memberitahu Buddha: Sungguh belum pernah ada, wahai Begawan, nasi wangi ini dapat melakukan aktivitas Buddha.”
Arya Ananda memberitahu Buddha Sakyamuni: “Belum pernah saya mendengarkan hal seperti ini, nasi wangi ini dapat melakukan aktivitas Buddha? Juga dapat menyeberangkan makhluk?”
“Buddha berkata: Sungguh demikian adanya.”
Buddha Sakyamuni menjawab: “Pada dasarnya memang demikian.”
“Ananda, ada Buddhaksetra yang melakukan aktivitas Buddha menggunakan cahaya terang Buddha.”
Buddha Sakyamuni memberitahu Arya Ananda: “Banyak alam suci yang cukup hanya dengan memancarkan cahaya. Anda tidak perlu belajar Buddhadharma apa pun, juga tidak perlu menekuni sadhana apa pun, saya memancarkan seberkas cahaya kepada Anda, Anda langsung mencapai keberhasilan.”
Kelak Tathagata Maitreya terlahir di dunia, membabarkan Dharma di bawah pohon Nagapuspa, Anda cukup melafal : “Namo Buddhaya.”, Beliau menggunakan daya gaib kesadaran untuk menerangi hati Anda, hati Anda pun bersih, Anda pun mencapai keberhasilan. Cahaya terang dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas Buddha.
“Ada yang menggunakan para Bodhisatwa untuk melakukan aktivitas Buddha.”
Tiap Bodhisatwa memiliki metode masing-masing untuk mengajar para makhluk.
“Ada yang menggunakan manusia perwujudan Buddha untuk menjalankan aktivitas Buddha.”
Buddha memiliki Dharmakaya, sambhogakaya, dan nirmanakaya, sama seperti Buddha Sakyamuni juga merupakan manusia perwujudan Buddha, Beliau adalah Buddha tetapi berwujud manusia, ini adalah nirmanakaya, sehingga Beliau dapat mengajarkan Buddhadharma kepada umat manusia, melakukan aktivitas Buddha.
“Ada yang menggunakan pohon Bodhi untuk menajalnkan aktivitas Buddha.”
Pohon Bodhi juga dapat menjalankan aktivitas Buddha. Saat saya pergi ke Bodhgaya di India, duduk di bawah pohon Bodhi, saat itu, ada serombongan biksu lhama, ada juga seorang Rinpoche, memanjatkan doa aspirasi dan bersadhana di hadapan pohon Bodhi.
“Ada yang menggunakan jubah, pembaringan, dan perkakas Buddha untuk melakukan aktivitas Buddha. Ada yang menggunakan makanan untuk melakukan aktivitas Buddha.”
Berbagai aktivitas Buddha Sakyamuni, seperti bersantap, berpakaian, menetap, atau berjalan, semua adalah Buddhadharma. Bersantap adalah persembahan, berpakaian adalah simabandhana, menetap adalah dhyana-samadhi, berjalan berarti sembari melafal Nama Buddha, melafal Sutra, dan tidur atau berbaring adalah samadhi, semua adalah Buddhadharma.
“Ada yang menggunakan taman, hutan, stupa, dan tempat ibadah untuk melakukan aktivitas Buddha.”
Taman, hutan, stupa, vihara, semua bisa digunakan untuk melakukan aktivitas Buddha.
“Ada yang menggunakan 32 tanda keagungan utama dan 80 tanda keagungan minor untuk melakukan aktivitas Buddha. Ada yang menggunakan wujud Buddha untuk melakukan aktivitas Buddha.”
Melukis juga aktivitas Buddha, saat Anda melukis Buddha, dalam hati ada Buddha, ini adalah bhavana. Anda melihat 32 tanda keagungan utama, 80 tanda keagungan minor, timbul rasa hormat, ini adalah Buddhadharma. Pundak, leher, dari Buddha, bahkan sekujur tubuh Buddha, semua adalah atribut Buddha.
“Ada yang menggunakan angkasa untuk melakukan aktivitas Buddha.”
Ada orang yang hanya memandang angkasa, ia pun mencapai keberhasilan, dapat melebur dalam angkasa, sembari melakukan aktivitas menyeberangkan semua makhluk.
“Semua makhluk mesti menggunakan nidana ini untuk memasuki sila dan pengamalan ajaran.”
Sesuaikan dengan akar pembawaan Anda, mengamalkan dan mencapai keberhasilan dalam Buddhadharma. Berbagai macam metode dapat dijadikan Buddhadharma.
“Ada yang menggunakan mimpi, ilusi, bayangan, gema, pantulan cermin, pantulan bulan pada permukaan air, dan suhu panas, serta berbagai macam hal, untuk melakukan aktivitas Buddha.”
Mimpi adalah Buddhadharma, ilusi juga Buddhadharma, bayangan, suara, bercermin, melihat pantulan rembulan di permukaan air, saat cuaca panas, saat cuaca dingin, semua adalah Buddhadharma.
“Ada pula yang menggunakan suara, bahasa, dan tulisan sebagai aktivitas Buddha.”
Sama seperti Mahaguru Lu, menulis adalah Buddhadharma, Dharmadesana juga Buddhadharma, mendengar musik juga Buddhadharma.
“Ada pula Buddhaksetra nan suci, di mana kesunyian, tiada kata-kata, tiada bicara, tiada Dharmadesana, tiada kesadaran, akrta, dan asamskrta adalah aktivitas Buddha.”
Bahkan di alam suci Buddha yang murni, Buddha Sakyamuni menyatakan bahwa: tiada kesadaran, tiada pembabaran Dharma, tiada bicara, kesunyian, dan akrta atau tidak melakukan apa pun, semua adalah Buddhadharma, segala sesuatu adalah Buddhadharma.
Usai Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng berwelas asih mengadhisthana segenap siswa di lokasi dan yang berpartisipasi melalui siaran langsung.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#Padmasambhava
Istadewata pujabakti mendatang #Padmakumara