3 November 2024 Upacara Homa Bodhisatwa Akasagarbha di Rainbow Temple
Liputan TBSN Lianhua Yunshuang (蓮花韻霜)
Tanggal 3 November 2024, Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/虹雷藏寺) mengundang Dharmaraja Liansheng untuk memimpin Upacara Homa Bodhisatwa Akasagarbha (Xukongzangpusa/虛空藏菩薩), serta melanjutkan pengulasan Sutra Vimalakirti. Dharmaraja Liansheng memberitahukan bahwa tanggal 10 November 2024 yang akan datang adalah Upacara Homa Manohara Vasudhara (Goucaitiannv/勾財天女), yang menjelma dari Hati Buddha Amitabha. Mantra Manohara Vasudhara adalah: “Om. Maruoharia. Haria. Om. Yinkusa. Yinkusa. Xie Xie Xie. Hom Hom Hom. Pei Pei Pei. Suoha.” Mudranya adalah Vajrankusa, tubuh berwarna merah, mampu melakukan tolak bala, menganugerahkan berkah, meningkatkan kemakmuran, naik pangkat, dapat menjemput arwah terlahir di alam suci Sukhavati, dapat meningkatkan daya keharmonisan, menyingkirkan penyakit, mengikis rintangan karma, dan mengait segala yang didambakan hati kita.
Istadewata homa hari ini adalah Bodhisatwa Akasagarbha, salah satu dari Asta Maha Bodhisatwa, sekaligus merupakan Istadewata dari Kobo Daishi atau Kukai. Bodhisatwa Akasagarbha memiliki kebijaksanaan dan berkah kebajikan, dijuluki sebagai Maha Bodhsiatwa yang meningkatkan daya ingat dan kefasihan berbicara. Adhisthana Bodhisatwa ini dapat menghasilkan daya ingat yang kuat, kemampuan mengingat hanya sekali lihat. Beliau adalah Vajra Penyimpanan, kontak yoga dengan Bodhisatwa ini dapat memahami seluruh pustaka suci Buddha, mencapai keberhasilan bhavana, memperoleh kebijaksanaan terang, hasil yang baik dalam ujian, memotong klesa, dan kelak dapat melanjutkan posisi calon Buddha, mencapai keberhasilan jasa kebajikan istimewa.
Pada saat terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan, sadhaka dapat menghimpun air persembahan, bervisualisasi cahaya bintang memasuki air. Kemudian menjapa Mantra Bodhisatwa Akasagarbha, dan meminum air tersebut, memohon supaya Bodhisatwa Akasagarbha manunggal dengan diri sadhaka.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Lianhua Yiwang dari Singapura bertanya:
Manusia digital hasil teknologi AI sudah tersebar di dunia. Ada orang yang mengatakan, kita umat manusia, atau kehidupan berbasis karbon, sudah sampai pada akhir, sudah saatnya turun dari panggung sejarah. Akan digantikan oleh kehidupan berbasis silikon yang sekarang sedang bangkit, serta komputer, server, robot, dan manusia digital yang tercipta dari silikon. Ada juga yang berpendapat bahwa kesadaran manusia dapat diunggah ke komputer menjadi kehidupan berbasis silikon, dan bisa melanjutkan kehidupan, asalkan komputer tidak mati, maka Anda bisa terus hidup, bahkan bisa hidup hingga akhir dunia.
Jika kesadaran sadhaka diunggah ke komputer, apakah bisa terus berbhavana bahkan mencapai pencerahan dalam komputer?
Dharmaraja Liansheng memohon petunjuk Buddha dan Bodhisatwa, memperoleh petunjuk:
Kesadaran manusia bisa bergabung dengan komputer, tetapi komputer tidak bisa berbhavana.
◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti
Bagian 11, Varga Laku Bodhisatwa
“Demikianlah Arya Ananda! Berbagai laku wibawa Buddha, berbagai hal yang diberikan oleh Buddha, tidak ada yang bukan aktivitas Buddha. Wahai Ananda! Ada Catur Mara, ada 84000 jenis klesa, yang semua membuat para makhluk menjadi letih, para Buddha menggunakannya untuk melakukan aktivitas Buddha, ini disebut memasuki Pintu Dharma Sarwa Buddha. Bodhisatwa yang memasuki Pintu Dharma tersebut, ketika melihat Buddhaksetra yang bersih, tidak akan girang, tidak akan tamak, tidak akan takabur. Saat melihat Buddhaksetra yang tidak bersih, tidak gundah, tidak ragu, tidak merintanginya, tidak membuatnya muak. Terhadap Sarwa Buddha membangkitkan hati suci, sukacita dan penghormatan, memujinya sebagai belum pernah ada! Jasa kebajikan Sarwa Buddha Tathagata adalah setara! Demi menuntun para makhluk, menampilkan alam Buddha yang berbeda.”
Dharmaraja Liansheng mengulas makna Sutra Vimalakirti:
Para Buddha, saat beraktivitas, berdiam, duduk, berbaring, semua adalah Buddhadharma. Kita tahu ada Mara Putra Dewa, Mara Kematian, Mara Klesa, Mara Sakit, dan Mara Panca Skandha. Selain itu, ada 84000 jenis klesa, yang membuat semua makhluk merasa sangat letih hidup di dunia saha.
Buddha Sakyamuni memberitahu Arya Ananda, apa yang digunakan oleh Buddha Sakyamuni untuk menjalankan aktivitas Buddha di dunia saha? Menggunakan duka, sebab dengan duka, Anda baru tahu pentingnya berbhavana, duka adalah Buddhadharma. Berbagai klesa juga Buddhadharma, berbagai Mara juga Buddha, inilah yang disebut “Buddha dan Mara satu hakikat”, klesa adalah Bodhi, sebab ada klesa baru bisa membangkitkan Bodhicitta. Ada duka, barulah berbhavana, ada Mara, barulah Anda ingin meninggalkan Mara, barulah Anda bisa mencapai Kebuddhaan, oleh karena itu Mara adalah Buddha, Buddha dan Mara satu hakikat, tidak ada dua hakikat.
Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, Bodhisatwa memasuki Samadhi Satu Hakikat, melihat alam Buddha sangat suci, tetapi Beliau tidak akan kegirangan, sama seperti saat melihat Buddhaksetra yang tidak bersih, yaitu dunia saha, Beliau juga tidak akan merasa gundah.
Melihat bersih, tidak akan girang, melihat kotor, juga tidak akan merasa muak, ini disebut bersih dan kotor satu hakikat.
Ketika Anda sudah berbhavana mencapai Samarasa, sepenuhnya bersih. Tidak akan merasa sangat senang atau sangat muak, tidak ada tinggi-rendah, atas-bawah, bersih-kotor, semua satu hakikat.
Antara Buddha dengan Buddha, meskipun menampilkan hal berbeda dalam menyeberangkan makhluk, tetapi jasa kebajikan Mereka adalah sama, hanya saja karena insan berbeda, akar kebajikan insan berbeda, sehingga menampilkan Buddhadharma yang berbeda dan alam suci yang berbeda. Sesungguhnya kebajikan Buddha setara, ini adalah kebijaksanaan yang sangat tinggi.
Buddha dan Mara satu hakikat, karena Buddha, karena ada Mara, barulah Anda bisa mencapai Kebuddhaan, menggunakan Mara untuk mengamalkan aktivitas Buddha. Karena ada klesa, barulah Anda membangkitkan Bodhicitta, karena ada duka, barulah Anda ingin berbhavana, oleh karena itu duka dan suka adalah satu hakikat, Buddha dan Mara satu hakikat, klesa adalah Bodhi, duka adalah suka, semua ada dalam satu hakikat, sehingga jika Anda menyaksikan Buddhaksetra yang suci, jangan terlampau girang, saat melihat alam yang kotor juga jangan terlalu gundah.
Dharmaraja mengatakan, menangis dan tertawa adalah satu hakikat, hati Anda tersentuh, Anda pun menangis, atau hati Anda tersentuh, Anda pun tertawa, sama-sama dari lubuk hati.
Oleh karena itu, Bodhisatwa tiada gembira pun tiada sedih, sama sekali tiada rintangan. Sangat jarang ada orang yang bisa menginsafi ajaran yang disampaikan melalui Sutra Vimalakirti, satu hakikat adalah Pintu Dharma nondualisme. Sampai pada Bodhisatwa Bumi Mendalam, atau telah mencapai Kebuddhaan, benar-benar mencapai tingkat Bodhisatwa, tidak ada istilah wangi, bau busuk, tinggi, rendah, besar, dan kecil.
Mara Adalah Bodhisatwa Bumi Mendalam
Ternyata Buddha adalah Mara, Mara adalah Buddha, klesa adalah Bodhi, ketika Anda dapat mencerahi satu hakikat, maka sama sekali tidak ada rintangan. Oleh karena itu, Dharmaraja menegaskan, Tathagata berarti seolah datang, sama saja dengan seolah pergi, kita mengira Ia datang, datang ke dunia saha, sesungguhnya sama sekali tidak datang. Anda mengira diri ini meninggalkan dunia saha, sesungguhnya tidak pernah meninggalkannnya, ini yang disebut sebagai seolah pergi. Tathagata seolah datang dan seolah pergi, hanya sebuah gelar bagi Buddha. Sampai di sini, Bodhisatwa Akasagarbha yang paling bijaksana memahami bahwa kita tiap insan yang belajar Buddha, setelah mencapai sebuah level bhavana, akhirnya memahami semua, sehingga Anda tidak akan melekati segala sesuatu, dan karena tidak melekat, Anda pun bisa leluasa.
Seperti kalimat dalam Sutra Satya Buddha: “Dengan amanasikara sebagai Sambuddha Ratna sejati.”, dengan amanasikara sebagai Ratna Sambuddha sejati, saat itu tidak ada bentuk pikiran apa pun, segalanya setara, inilah Samyaksambuddha, inilah Samyaksambodhi, segalanya setara berarti Tathagata. Seolah datang, seolah pergi, bhavana mencapai Anuttarasamyaksambodhi, setara tiada dualisme, segalanya adalah Buddhata, semua adalah Buddha.
Demikian yang disebutkan dalam Sutra Vimalakirti, bahwa jasa kebajikan Tathagata adalah setara, justru karena para makhluk memiliki akar kebajikan berbeda, memiliki hal-hal yang berbeda, sehingga Buddha menampilkan alam suci yang berbeda-beda pula, oleh karena itu, sesungguhnya jasa kebajikan para Buddha adalah setara, semua setara.
Usai Dharmadesana yang istimewa, Dharmaraja berjalan ke depan layar Zoom untuk menyapa semua yang menyaksikan melalui Zoom. Segenap siswa mengungkapkan rasa terima kasih dan penghormatan yang tertinggi. Dharmaraja Liansheng berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sadhana Bodhisatwa Akasagarbha kepada segenap siswa yang hadir, upacara pun usai dengan sempurna.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BodhisatwaAkasagarbha
Istadewata Homa Minggu depan #ManoharaVasudhara