10 November 2024 Upacara Homa Manohara Vasudhara di Rainbow Temple

10 November 2024 Upacara Homa Manohara Vasudhara di Rainbow Temple

Liputan TBSN Lianhua Lihua (蓮花麗樺)

Pada tanggal 10 November 2024, bertepat di Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺), Seattle, Amerika Serikat, Dharmaraja Liansheng memimpin Upacara Homa Manohara Vasudhara (Goucaitiannv/勾財天女). Usai homa, Dharmaraja memberitahukan bahwa minggu depan, tanggal 17 November, pukul tiga sore, adalah Upacara Homa Vidyaraja Hayagriva (Matou Mingwang/馬頭明王). Dharmaraja mengungkapkan, bahwa sudah sangat lama tidak diselenggarakan upacara homa Vidyaraja Hayagriva, dan mengenang dulu transmisi perdana sadhana ini bertempat di Bellevue College, Mantra Hayagriva adalah: “Om. Xie. Beimadaji. Hayajiwa. Xie. Hom. Pei.”, merupakan Dharmapala yang berkekuatan sangat besar.

Dharmaraja juga mengungkapkan kemajuan produksi musik pengiring Homa Vidyaraja Hayagriva, Dharmaraja Liansheng menekankan pentingnya musik, dan menceritakan bahwa dulu pada awal produksi musik Mantra Mahapratisara, suara perempuan dalam musik tersebut sangat menyentuh, tetapi karena kemudian dilakukan pencampuran suara, justru mengurangi keindahan sebelumnya, fenomena ini disebut: “Menggambar kaki pada lukisan ular.” Dharmaraja memuji musik Homa Manohara Vasudhara kali ini sangat baik, membuat nyaman hati pendengarnya.

Ada banyak siswa Zhenfo Zong yang menekuni Sadhana Rezeki dan memperoleh tanda-tanda peruntungan yang baik, baru-baru ini bahkan ada banyak yang menang lotre. Pernah usai upacara, Dharmaraja berpapasan dengan dua orang siswa perempuan, salah satunya melapor kepada Dharmaraja bahwa ia telah menang lotre, ia memberikan persembahan kepada Dharmaraja sebagai tanda syukur. Kabar sukacita ini sungguh menggembirakan, semoga Manohara Vasudhara mengadhisthana segenap umat, supaya memperoleh kesejahteraan sesuai harapan.

Dharmaraja Liansheng mengungkapkan, Manohara Vasudhara membawa semua emas ke Sukhavatiloka, untuk melapisi seluruh permukaan tanah, kemudian mengait pepohonan tujuh permata dari alam suci Avatamsaka, membawa tirta amerta ke dalam telaga delapan kebajikan, membawa permata indrajala, dan paviliun saptaratna yang tak terhitung banyaknya, untuk memperagung Sukhavatiloka, sehingga menjadi alam suci yang paling indah, paling sempurna, dan paling makmur. Dharmaraja mendoakan, semoga semua memperoleh adhisthana Manohara Vasudhara, supaya segala harapan yang baik dapat terpenuhi.

◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab

Pertanyaan siswa dari Malaysia:
Mantra dalam Dharani Pelindung Rumah yang Dibabarkan oleh Buddha, mengandung adhisthana Buddha, Catur Maharajakayika, dan Asta Mahavajra, menjapa dan menyalin Dharani ini dapat memperoleh adhisthana. Seandainya dalam kondisi bahaya, Mara datang mencelakai, apakah menjapa Dharani ini dapat memukul mundur gangguan Mara? Saat menjapa mantra, apakah perlu visualisasi Mahaguru Lu, Buddha Sakyamuni, Catur Maharajakayika, dan Asta Mahavajra hadir mengadhisthana, atau perlu menjapa Mantra Pengundang?

Dharmaraja Liansheng berwelas asih menjawab, Dharani Pelindung Rumah benar-benar memiliki daya perlindungan yang sangat besar, saat ada bahaya, menjapa mantra ini dapat mengusir Mara, yang terutama adalah wajib memiliki keyakinan murni. Dharmaraja memberitahu, saat menjapa mantra, tidak harus selalu visualisasi Buddha dan Dharmapala hadir, sebab dalam mantra sendiri telah mengandung daya perlindungan dari Catur Maharajakayika, Asta Mahavajra, dan Sang Buddha. Jika sadhaka dapat memvisualisasikan Catur Maharajakayika, Asta Mahavajra, tentu saja akan lebih baik, tetapi dalam kondisi genting, cukup menjapa mantra, tidak perlu visualisasi. Saat kondisi genting, cukup menjapa aksara “A”, saat tidak sempat menjapa apa pun, cukup japa “A”. Dharmaraja mengungkapkan, diri sendiri telah sekian lama berbhavana, kadang saat terjadi sesuatu, asalkan masuk samadhi, segala sesuatu bisa diatasi.


◎ Pengulasan Sutra Vimalakirti

Bagian 11, Varga Laku Bodhisatwa

Saat itu, Bodhisatwa dari Sarvagandhasugandhaloka datang, beranjali, dan berkata kepada Sang Buddha: “Begawan! Ini pertama kalinya Kami berjumpa Sang Mahasattva, tetapi timbul pikiran merendahkan dalam benak Kami, kini Kami menyatakan bertobat, melepaskan pikiran buruk tersebut. Mengapa demikian? Sebab upaya kausalya Sarwa Buddha sungguh diluar jangkauan pikiran! Demi menyeberangkan semua makhluk, menampilkan Buddhaksetra yang berbeda-beda sesuai dengan nidana. Mohon Begawan menganugerahkan Dharma, supaya saat kembali ke negeri kami, dapat senantiasa mengenang Sang Tathagata.”


Dharmaraja memberitahukan, Bodhisatwa Sarvagandhasugandhaloka telah terbiasa dengan keagungan dan kebersihan di alam suci Mereka, ketika Mereka pertama kali hadir di dunia saha, melihat permukaan tanah di sini tidak rata, udara tercemar parah, gunung dan perairan kacau balau, cuaca berubah-ubah, dalam hati sangat terkejut dan kecewa, dan memandang semua fenomena ini sebagai hal yang rendah. Dharmaraja mengungkapkan, di Sarvagandhasugandhaloka, permukaan tanah di sana sangat bersih, cemerlang, dan rata, penuh dengan harmoni dan keindahan, sedangkan di dunia saha, permukaan tanahnya tidak rata, cuacanya buruk, udaranya tercemar polusi, sungguh membuat para Bodhisatwa merasa tidak nyaman.

Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil (PLTBBF) di Taichung, sebagai contoh, betapa pencemaran udara di kota masa kini sangat merguikan makhluk hidup. Dharmaraja menunjukkan, karena PLTBBF di Taichung memiliki 10 cerobong asap, ia menjadi salah satu PLTBBF terbesar di dunia, tetapi juga menyebabkan memburuknya kualitas udara di sana, meningkatkan risiko kesehatan bagi masyarakat setempat. Dharmaraja melanjutkan, persoalan pencemaran udara di Nepal, New Delhi, dan sebagainya, membuktikan bahwa lingkungan di dunia saha sedang memburuk.

Para Bodhisatwa dari Sarvagandhasugandhaloka, setelah mendengar Dharmadesana dari Buddha Sakyamuni, merasakan pertobatan mendalam, dan berikrar untuk membuang pandangan merendahkan. Akhirnya Mereka memahami welas asih tak terhingga Sarwa Buddha dalam mengerahkan upaya kausalya demi menyeberangkan semua makhluk, dan menyadari bahwa Buddha Sakyamuni memilih untuk membabarkan Dharma di lingkungan penuh kesukaran dan kotor demi menyeberangkan semua makhluk dunia saha. Dharmaraja Liansheng menunjukkan, demi tampil membabarkan Dharma kepada insan dunia saha, dan karena makhluk di dunia saha membutuhkan bimbingan dan pertolongan, Sarwa Buddha memiliki kebijaksanaan untuk memberikan bimbingan sesuai kondisi, sehingga fenomena yang ditampilkan oleh para Buddha di berbagai loka yang berbeda juga berbeda pula.

Lebih lanjut, Dharmaraja mengungkapkan, hati kesetaraan dalam membimbing semua makhluk tidak terpisahkan oleh lingkungan dan wilayah. Contohnya seperti Bodhisatwa Ksitigarbha dan Santa Teresa dari Kalkuta, bahwa para Maha Bodhisatwa ini berikrar untuk mendampingi dan membimbing makhluk menderita dalam kegelapan, ini merupakan perwujudan kokohnya pengamalan Bodhicitta dan welas asih tanpa batas dari Maha Bodhisatwa. Bodhisatwa Ksitigarbha membangkitkan ikrar agung: “Tidak akan menjadi Buddha, sebelum neraka kosong.” Rela memasuki neraka terdalam demi menyeberangkan semua makhluk. Daya ikrar semacam ini, berbeda-beda dikarenakan para makhluk berada di lingkungan yang berbeda, dan ini semua merupakan bukti kesetaraan welas asih para Buddha dan Bodhisatwa terhadap semua makhluk.

Dharmaraja menekankan, Buddha Sakyamuni sungguh agung dan mulia, tidak hanya dalam hal menyeberangkan makhluk luas, melainkan pada Beliau membawa semangat pandangan kesetaraan Buddhata ke dalam lingkungan rendah dan penuh kesukaran ini. Dalam pandangan Buddha Sakyamuni, hati, Buddha, dan makhluk, semua memiliki Buddhata yang sama. Tidak peduli makhluk di Buddhaksetra yang agung dan suci, atau makhluk di dunia saha yang kotor, semua memiliki kesempatan menjadi Buddha. Welas asih tiada diskriminasi dan tanpa syarat ini, merupakan keagungan yang diwujudkan oleh Buddha Sakyamuni.

Usai Dharmadesana, Dharmaraja Liansheng berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sadhana Manohara Vasudhara kepada semua yang hadir di lokasi, upacara pun berakhir dengan sempurna.

------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#ManoharaVasudhara
Istadewata Homa Minggu depan #VidyarajaHayagriva

2025真佛宗為世界祈福 「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。