【Berita TBS Seattle】
Pada tanggal 12 Januari 2020 sore hari, Rainbow Temple (彩虹雷藏寺) Seattle Amerika Serikat dengan tulus mengundang Dharmaraja Liansheng Lu Shengyan (蓮生活佛盧勝彥) untuk memimpin Upacara Agung Homa Akasagarbha Bodhisattva.
Pada Sabtu, 1 Februari 2020 ( jam 2 siang ) mendatang, Dharmaraja Liansheng akan memimpin Upacara Agung Homa Musim Semi dan transmisi Dharma di Rainbow Temple, menganugerahkan transmisi perdana dan abhiseka Sadhana Istadevata Yeshe Tsogyal. Oleh karena itu, Rainbow Temple menggelar upacara mohon transmisi Dharma untuk upacara yang sangat istimewa tersebut, Acarya Tenzin Gyatso (丹增加措上師) mempersembahkan rupang Padmakumara, Acarya Lianyin (蓮印上師) mempersembahkan khata dan persembahan, Acarya Lianman (蓮滿上師) mempersembahkan rupang Bhagavati Yeshe Tsogyal, Acarya Lianseng (蓮僧上師) mempersembahkan cetakan telapak kaki Bhagavati Yeshe Tsogyal, Acarya Lianqing (蓮晴上師) mempersembahkan Mahkota Dharmaraja dan rompi naga, Acarya Lianwan (蓮萬上師) mempersembahkan vajra dan ghanta, Acarya Lianxi (蓮喜上師) mempersembahkan kalasa abhiseka yang terbuat dari perak murni, Acarya Lianchuan (蓮傳上師) mempersembahkan damaru yang terbuat dari kulit, Acarya Lianhua Bizhen (蓮花璧珍上師) mempersembahkan japamala berharga, Acarya Lianyou (蓮友上師) mempersembahkan Dharmacakra, Acarya Lianjiu (蓮久法師) mempersembahkan Dharmasankha, Acarya Lianyuan (蓮員法師) mempersembahkan asta-manggala dan padma kristal, Acarya Lianxi (蓮喜上師) mewakili semua untuk mempersembahkan bunga segar kepada Gurudara, upacara mohon Dharma berjalan dengan sangat khidmat.
Begitu upacara mohon Dharma dimulai, langit mencurahkan hujan es yang sangat besar, semua yang berada di arena upacara merasakan daya adhisthana yang sangat besar dan rasa haru pun menyeruak, langit menampakkan tanda-tanda manggala mengiringi peristiwa bersejarah ini, sungguh istimewa.
Gelar Tantra dari Adhinatha homa Akasagarbha Bodhisattva adalah Garbha Vajra, Beliau bersemayam di Gandhalaya-loka. Dalam buku yang ke-56 “Sadhana Karman Tantra”, artikel : “Bija Kebijaksanaan Akasagarbha Bodhisattva” dijabarkan mengenai daya kebajikan Akasagarbha Bodhisattva, makna dari nama Akasagarbha adalah kebijaksanaan yang sangat luas, seluas angkasa. Beliau menetap di Akasaloka, tidak hanya menguasai segala makna rahasia, namun Beliau juga memiliki Mahakarunacitta untuk menyeberangkan semua makhluk. Akasagarbha Bodhisattva ada di kedua mandala, yaitu : Vajradhatu Mandala dan Garbhadhatu Mandala, dalam Vajradhatu Mandala Beliau adalah Vajraratna Bodhisattva, merupakan salah satu dari 16 Adhinatha Bhadrakalpika, berada di koridor luar sebelah selatan. Dalam Garbhadhatu Mandala Beliau berada di posisi utama dalam Akasagarbhasala.
Dharmaraja memberitahu semua, Istadevata dari Kobo Daishi adalah Mahavairocana Tathagata, namun Beliau menekuni Sadhana Akasagarbha Bodhisattva untuk Memperkuat Daya Ingat, Beliau menekuni sadhana ini dalam gua tempat pertapaannya, hingga mencapai keberhasilan bintang melesat memasuki mulut Beliau. Semenjak saat itu, daya ingat Beliau pun pulih sepenuhnya, bahkan dapat mengingat berbagai pustaka yang pernah Beliau pelajari, dapat mengingat semua mudra, semua aksara mantra, semua visualisasi, serta semua sadhana dari para Adhinatha.
Dharmaraja menekankan, sadhana ini mesti ditekuni setiap hari, kemudian waktu yang paling berharga adalah pada saat terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan, menekuni Sadhana Akasagarbha Bodhisattva, panjatkan permohonan supaya cahaya terang pedang kebijaksanaan, cahaya permata, cahaya matahari dan rembulan, serta semua cahaya bintang berhimpun masuk ke dalam air bersih dalam cangkir yang telah Anda persiapkan di atas altar, kemudian minumlah air tersebut, maka daya ingat Anda akan meningkat dan tidak akan melupakan segala yang telah Anda pelajari.
“Gudang Akasagarbha penuh dengan berkah, dan berkah yang dapat dianugerahkan oleh Beliau seluas angkasa.”, dalam nama ( Mandarin ) Akasagarbha terdapat aksara ‘zang’ yang sama dengan aksara ‘zang’ dalam kata ‘Leizangsi’ ( Vihara Vajragarbha ), aksara ‘zang’ ini mengandung makna yang sama dengan garbha yang disebutkan dalam Lamdre. “Buddhata kita pada dasarnya berada dalam diri, hanya saja tertutupi oleh kotoran, sehingga Anda terus mengalami tumimbal lahir.” Oleh karena itu, makna dari Vajragarbha ( Leizang ) adalah dalam diri ini tersimpan Tathata dari Tathagata.
Dharmaraja menjelaskan lebih dalam lagi, saat karmavarana Anda telah bersih total, Anda tidak perlu memohon kepada para Buddha dan Bodhisattva, sebab saat itu Buddhata Anda telah muncul, “Buddhata tidak mengalami tumimbal lahir, oleh karena itu merupakan Bodhi yang murni.”
Dharmaraja melanjutkan pengulasan Lamdre, dalam teks Lamdre disebutkan : “Marga sempurna yang terlahir dari semua nidana.”, “Semua ada logikanya, ada dasarnya, seluruh isi Lamdre ada dasarnya, dan bukan tidak ada dasarnya.”. Dharmaraja menggunakan pengalaman bhavana diri beliau sebagai contoh, “Segala sesuatu adalah nidana, kenapa pada akhirnya meyakini Buddhadharma ? Tentu saja karena sebab dan kondisi, karena Mahadewi Yaochi menunjuk Dharmaraja Liansheng.”
Dharmaraja menggunakan lima jenis nidana untuk menjelaskan marga sempurna, dibagi menjadi : Nidana eksternal ( Prana bergema, dalam mimpi bisa memperoleh penglihatan, ini merupakan langkah pertama atau awal ) ; Nidana internal ( Prana hati berhimpun dalam nadi dan muncul anubhava ) ; Nidana guhya ( Telah memutus segala hal duniawi, dan mulai memikirkan bhavana Lokuttara ; Prana telah menembus nadi, menembus lima cakra, dan telah menyaksikan mandala tubuh ) ; Nidana Tathata ( Nidana dari Buddha, telah membuka tiga ikatan yang terakhir, yang terutama adalah membangkitkan pahala dari bindu dan prana ) ; Nidana pamungkas ( Telah membuka cakra yang terakhir, dan mencapai bhumi ke-13 ).
Usai Dharmadesana, Dharmaraja menganugerahkan Abhiseka Sadhana Akasagarbha Bodhisattva, semua berjalan dengan sempurna dan manggala.