23 Februari 2025 Upacara Homa Mahadewi Yaochi di Rainbow Temple
Liputan TBSN Lianhua Yunshuang (蓮花韻霜)
Pada tanggal 23 Februari 2025, Dharmaraja Lian Sheng hadir di Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺) untuk memimpin Upacara Homa Mahadewi Yaochi (Yaochijinmu/南摩瑤池金母). Usai Homa, Dharmaraja memberitahukan, tanggal 2 Maret, pukul 3 sore, diselenggarakan Upacara Homa Syama Tara (Lvdumu/綠度母). Sekujur tubuh Syama Tara berwarna hijau, membentuk mudra varada, dan mudra memegang teratai, disebut juga sebagai Bodhisatwa Tara, dengan mantra kolektif: "Om. Dala. Dudala. Dula. Suoha." Dahulu Karmapa pernah mengungkapkan bahwa Beliau menjadikan Syama Tara sebagai Istadewata, di pagi hari menekuni Sadhana Tara, di malam hari menekuni Sadhana Dharmapala. Sadhana Tara adalah yang paling mudah kontak yoga.
Hari ini kita melakukan homa Mahadewi Yaochi. Mahadewi Yaochi adalah Istadewata pertama dari Dharmaraja, dan Mahadewi Yaochi dalam Zhenfo Zong sedikit berbeda dengan Mahadewi Yaochi yang lain, dalam Zhenfo Zong Mahadewi Yaochi berwujud dewi yang paling muda, paling cantik, dan paling istimewa. Pusat Kuil Ci Hui ada dai Hualian, bertetangga dengan Kuil Sheng An yang memuja Wangmu Niangniang. Mahadewi Yaochi dan Wangmu Niangniang pernah turun di Hualian, kemudian di Hualian didirikan Kuil Sheng An dan Pusat Kuil Ci Hui. Dulu Ci’o Sang atau Bibi Guru Lin Qiandai memimpin Kuil Ci Hui cabang Shibi di samping gunung di Ji’an.
Dharmaraja pernah pergi ke Kuil Ci Hui Pusat, dan pernah ke Kuil Ci Hui cabang Shibi, bahkan sudah pernah berkunjung ke sangat banyak Kuil Ci Hui. Di samping Taiwan Lei Tsang Temple juga ada Kuil Ci Hui, yaitu Kuil Ci Hui di Caodun. Di gunung belakang Taiwan Lei Tsang Temple juga ada Sala Mahadewi Yaochi yang memuja Mahadewi Yaochi. Dharmaraja Lian Sheng mengatakan, di antara pratima Mahadewi Yaochi yang Beliau puja, ada satu yang mengenakan mahkota mestika yang bertakhtakan batu permata sungguhan, tetapi tidak bisa dibocorkan, supaya tidak dicuri (semua tertawa). Sejak berusia 26 tahun, hingga saat ini, selama sekitar 60 tahun, Dharmaraja Lian Sheng tidak pernah meninggalkan Mahadewi Yaochi, dan Mahadewi Yaochi juga tidak pernah meninggalkan Dharmaraja.
Minggu depan, Dharmaraja Lian Sheng mulai mengulas Sutra Surangama. Nama Sutra ini sangat panjang: “Sutra Surangama Puncak Buddha Agung Sebab Esoteris Latihan dan Realisasi Makna Absolut Tathagata serta Aneka Ragam Latihan Para Bodhisatwa” disingkat menjadi Sutra Surangama.
Inti sari utama Sutra Surangama adalah senantiasa menetap pada hati sejati, cahaya suci substansi terang, jika seseorang bisa senantiasa menetap dalam hati sejati, cahaya suci substansi terang, maka ia bisa menjadi Buddha, bisa mencapai pencerahan. Sebaliknya, jika seseorang sering mengikuti delusi, seumur hidup dikendalikan oleh delusi, berarti itulah sebab dari tumimbal lahir, selamanya dalam samsara.
Menurut makna dalam nama Sutra tersebut, kata Maha Buddhosnisa berarti, Maha adalah luas tanpa tepi, yaitu alam semesta. Buddha adalah Prajna atau kebijaksanaan agung; Usnisa adalah usnisa Buddha, yang melambangkan vimoksa. Kebijaksanaan teragung alam semesta, vimoksa menjadi Buddha. Semestinya Sutra Surangama tergolong Tantra, sebab dalam Sutra ini ada Mantra. Namun, di dalamnya juga dibahas banyak ajaran Sutrayana, seperti saramita para Bodhisatwa, yaitu laku yang dilakukan oleh para Bodhisatwa sehingga disebut sebagai Bodhisatwa. Bisa dibilang, mengandung Mantra Tantra, tetapi juga mengandung keberhasilan Sutrayana, sehingga meliputi ajaran Sutrayana, Tantrayana, vinaya, dan Tanah Suci, lingkupnya sangat luas.
Dharmaraja Lian Sheng adalah orang yang sangat menghormati hubungan dan tidak bisa melupakan budi jasa, semua orang yang berjasa akan senantiasa dikenang dalam hati, utang budi wajib dibayar. Sedangkan, dendam, harus dilupakan. “Memandang semua sebagai satu tubuh”, jika dengan hati yang satya memandang semua makhluk, memahami bahwa semua makhluk memiliki hati yang satya, semua memiliki tubuh terang suci, sehingga tidak ada yang perlu dikeluhkan. Oleh karena itu, saat dikritik oleh orang lain, jika memang kritikan itu benar, kita wajib merendah dan belajar, jika itu adalah fitnahan, maka kita mesti relakan, jangan pernah menyimpan dendam, sebab dendam adalah benih kelahiran kembali, hindarilah ikatan dengan insan.
Dalam hidup ini, Dharmaraja Lian Sheng mengalami banyak titik balik, seperti dari Taiwan ke Amerika Serikat, menerima banyak bantuan dari Acarya Lian Huo, Acarya Lian Shi, dan Acarya Lian Zhu, mereka bertiga menemani Dharmaraja Lian Sheng untuk mengambil dana pensiun, yang paling berkesan adalah saat itu meja resepsionis sangat tinggi, sedangkan Dharmaraja dan Acarya Lian Shi tidak tinggi, maka Acarya Lian Shi pun menggunakan kedua tangan untuk mengangkat tubuh, sehingga separuh badan bergelantungan di depan meja resepsionis, peristiwa itu masih sangat jelas terekam dalam ingatan. Selain itu, masih sangat banyak hal yang sangat patut untuk dikenang. Rasa terima kasih ini, ibarat saat kita berada di tengah padang pasir, sendirian, dan kehausan. Kemudian ada orang yang mengantarkan secangkir air minum, dan seketika itu merasakan kesejukan.
Dharmaraja mengenang, saat hidup bertapa, jatuh sakit sangat parah, dan selalu mengambil tikar, bahkan untuk mendapatkan tempat untuk tidur pun sangat sukar, merasakan hidup manusia sungguh menderita. Beliau pernah memberitahu Gurudara, jika bukan berkat sraddha kepada Buddha dan bhavana, bisa jadi akan langsung dari pintu ini menerjang pagar pembatas, kemudian langsung loncat. Saat itu, Gurudara yang sangat gigih dan kuat menghibur Dharmaraja: “Anda pasti akan sembuh dari sakit.” Sekarang, tangan dan kaki Gurudara bermasalah, bahkan kuah pun tumpah ke tubuhnya, tetapi tidak pernah lupa untuk melayani Dharmaraja.
Selain itu, sdri. Shuanglian (雙蓮師姐) dari Singapura, selama bertahun-tahun, setiap hari Sabtu, naik pesawat untuk berpartisipasi dalam upacara di Taiwan Lei Tsang Temple yang dipimpin oleh Dharmaraja Lian Sheng. Di hari Minggu datang ke acara santap bersama Dharmaraja Lian Sheng, dia menunggu di luar, setelah menerima adhisthana jamah kepala, langsung bergegas terbang kembali ke Singapura, sekalipun musim dingin tetap tidak terkecuali. Keuletan dan konsistensinya sungguh mengharukan.
Dharmaraja tertawa mengisahkan, dulu diri sendiri mengejar kekasih pun juga tidak sesungguh itu. Selain itu, ada Acarya Lian Ji (蓮極上師), dokter Zheng Senlong (鄭森隆醫師), dan beberapa siswa yang saat Dharmaraja Lian Sheng hidup bertapa, senantiasa memberikan penyertaan dan menjaga. Budi jasa mereka sungguh tidak boleh dilupakan. Dharmaraja Lian Sheng pernah memberitahu diri sendiri, para insan yang berjasa kepada diri ini, tidak peduli bagaimana pun, diri ini wajib membantu mereka, sekalipun masuk neraka, memanjat gunung golok, samudra pedang, atau kuali minyak panas, tetap harus pergi menolong mereka. Lupakan semua dendam, ini bukan bersabar, sebab “memandang semua laksana satu tubuh”. Sadhaka tidak boleh punya musuh, sebab itu adalah benih dari tumimbal lahir, mencelakai insan berarti mencelakai diri sendiri, membenci insan berarti membenci diri sendiri, sadhaka hanya boleh memandang bahwa dirinya berutang budi pada para insan.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan – Anda Bertanya Saya Menjawab
Lianhua Hui Shi (蓮花慧詩) dari Malaysia memohon petunjuk Dharmaraja Lian Sheng mengenai dua hal di bawah ini:
1. Bagaimana cara memberi persembahan kepada Vajra Vyaghravaktra dan Mahadewi Yaochi Bermuka Hitam? Apakah Mahadewi Yaochi Bermuka Hitam bisa menjadi Dharmapala?
2. Jika sudah pernah menerima Abhiseka Sadhana Istadewata Maha Padmakumara Putih, ingin menekuni Sadhana Rezeki Padmakumara, apakah perlu memohon abhiseka khusus? Atau dalam Sadhana Istadewata Maha Padmakumara Putih telah mencakup abhiseka untuk Sadhana Rezeki Padmakumara?
Dharmaraja Lian Sheng menjawab:
1. Vajra Vyaghravaktra merupakan perwujudan dari Mahadewi Yaochi, merupakan wujud krodha dari Mahadewi Yaochi, persembahan bagi Buddha dan Bodhisatwa bisa memilih yang disukai sadhaka sendiri, sedangkan persembahan bagi para dewata mesti sesuai dengan kesukaan dari dewata tersebut.
Menekuni Sadhana Santika gunakan sarana puja berwarna putih, menekuni Sadhana Abhicaruka gunakan sarana puja warna hitam atau biru, menekuni Sadhana Vasikarana gunakan sarana puja warna merah, menekuni Sadhana Paustika gunakan sarana puja warna kuning.
Vajra Vyaghravaktra bisa dijadikan sebagai Dharmapala.
Setelah mendapatkan petunjuk dari Buddha dan Bodhisatwa, diketahui bahwa Mahadewi Yaochi Bermuka Hitam juga bisa menjadi Dharmapala.
2. Buddha dan Bodhisatwa memberi petunjuk: “Sukarela”, tidak abhiseka juga boleh, hendak memohon abhiseka khusus juga boleh.
Lianhua Peng Kangxiang (蓮花彭康祥) dari Malaysia bertanya kepada Dharmaraja Lian Sheng:
Ada orang yang dirasuki oleh Mara dan dikuasai tubuhnya, bagaimana cara menolongnya, mengusir Mara keluar dari tubuhnya?
Dharmaraja Lian Sheng menjawab dengan welas asih:
Jika memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan menaklukkan Mara, mengusir Mara meninggalkan tubuh orang itu, maka Anda boleh melakukannya. Jika kemampuan tidak cukup, roh itu akan berbalik menguasai tubuh Anda. Pernah ada seorang perempuan yang terus menangis karena dikuasai oleh roh, setelah Dharmaraja menepuk punggungnya, satu roh katak keluar melompat dari mulut perempuan tersebut, dan ia pun sembuh total.
Ada pula perempuan dari California yang juga dikuasai oleh roh, saat itu Xuantian Shangdi datang untuk membantu, Dharmaraja menggunakan Mudra Lima Petir untuk memukul mundur roh jahat dari tubuh perempuan itu. Di Taiwan Lei Tsang Temple juga ada seorang anak perempuan yang dirasuki oleh roh harimau, banyak umat laki-laki pun tidak sanggup menangkapnya, semua dibanting oleh anak perempuan itu, Dharmaraja juga berhasil memukul mundur roh harimau tersebut.
Tentu saja, ada pula roh baik yang menempel, seperti Biksuni yang baru saja upasampada: Biksuni Lian Fang (蓮錺法師), pada badannya ada satu roh yang bisa berbahasa surgawi, bisa membantunya berbhavana, kelak jika beliau mencapai keberhasilan, maka roh itu juga bisa mencapai keberhasilan.
Jika Anda telah kontak yoga dalam Sadhana Guru Yoga, maka satu tubuh jelmaan Mahaguru Lu akan ada pada diri Anda, Anda bisa memberitahukan kesulitan apa pun kepada-Nya, dan Anda bisa memperoleh bantuan, membantu sadhaka mengatasi persoalan sulit. Seperti Dharmaraja Lian Sheng yang tidak pernah berpisah dengan Mahadewi Yaochi, energi Mahadewi Yaochi ada pada tubuh Dharmaraja, sama halnya, ada sangat banyak Buddha dan Bodhisatwa yang sangat berjodoh dengan Dharmaraja Lian Sheng. Asalkan Dharmaraja Lian Sheng mengerahkan satu pikiran berdoa kepada-Nya, maka Beliau ada pada tubuh Dharmaraja, seperti ada orang yang membantu bhavana diri sendiri.
Usai Dharmadesana yang sangat istimewa, Dharmaraja berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Namo Mahadewi Yaochi kepada segenap umat yang hadir, upacara pun usai dengan sempurna.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#MahadewiYaochi
Istadewata Homa Minggu depan #SyamaTara