1 Maret 2025 Pujabakti Sadhana Istadewata Jambhala Kuning di Seattle

1 Maret 2025 Pujabakti Sadhana Istadewata Jambhala Kuning di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple

Liputan Kou Yin Xin (口因心)
Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (Xiyatu Leizangsi/西雅圖雷藏寺)

Pada tanggal 1 Maret 2025, pukul 8 malam, Seattle Ling Shen Ching Tze Temple menyelenggarakan pujabakti Sadhana Istadewata Jambhala Kuning (Huangcaishen/黃財神), dengan tulus mengundang Mulacarya Dharmaraja Lian Sheng untuk memimpin pujabakti. Banyak siswa dari berbagai penjuru dunia berhimpun di dalam baktisala utama, berbasuh sukacita Dharma, mengecap manfaat Dharma.

Usai pujabakti, dilakukan upacara mohon Dharma, segenap hadirin satu hati dengan tulus memohon Mulacarya Silsilah Dharmaraja Lian Sheng memutar Dharmacakra Anuttara, mengulas Sutra Surangama, menyingkap makna sejati Tathagata. Ketua divisi pengawasan True Buddha Foundation (TBF): Ayushmat Lian Seng (蓮僧長老), ketua Seattle Ling Shen Ching Tze Temple: Acarya Lian Yin (蓮吟上師), dan ketua Rainbow Temple (彩虹雷藏寺): Acarya Lian Qing (蓮晴上師), mewakili semua melakukan permohonan Dharma.

Ketua divisi pengawasan TBF: Ayushmat Lian Sheng mempersembahkan pratima Buddha Sakyamuni dan Padmakumara, melambangkan:

Mentari Buddha menerangi maha sahasra loka
Maitri, karuna, mudita, dan upeksa menyeberangkan samsara
Sungguh langka kesempatan Begawan mentransmisikan Dharmasasana
Bertekad memahami makna sejati Tathagata

Ketua Seattle Ling Shen Ching Tze Temple: Acarya Lian Yin mempersembahkan Tripitaka, melambangkan:

Kebijaksanaan Dharma luhur Tripitaka seluas samudra
Amerta tercurah menyegarkan ladang batin semua
Kiat Dharma istimewa laksana mutiara mestika
Kebajikan tak terhingga bermanfaat bagi semesta

Ketua Rainbow Temple (彩虹雷藏寺): Acarya Lian Qing mempersembahkan Dharma sankha agung, melambangkan:

Tiupan sangkakala Dharma membahana di sepuluh penjuru
Siar suara Bodhi menggugah makhluk samsara
Dharmacakra senantiasa berputar membasmi avidya
Terang mentari kebijaksanaan menuntun semua makhluk

Melalui nidana Dharma yang istimewa ini, kita semua mengundang cahaya kebijaksanaan Tathagata menerangi, memberi manfaat kepada makhluk tak terhingga.

Usai upacara memohon Dharma, Dharmaraja Lian Sheng mengungkapkan, saat masuk samadhi dalam pujabakti, melihat alam semesta beserta konstelasi, merepresentasikan Sutra Surangama maha luas tak bertepi, merupakan ikhtisar Buddhadharma, inilah “Maha”; “Buddha” adalah kebijaksanaan, “Usnisa” adalah vimoksa. Ini merupakan kebijaksanaan teragung, Sutra yang membimbing pada vimoksa, inilah makna dari Buddhosnisa.

Dharmaraja Lian Sheng mengatakan, dalam Sutra ini ada banyak istilah yang perlu dikupas dengan detail, tetapi jika diulas berdasarkan arti tertulis, tidak akan bisa memahami makna sejati yang mendalam, oleh karena itu, untuk mengulas Sutra ini, mesti mencerahi makna sejati yang terdalam, dan bukan hanya berhenti pada teks yang dangkal.

◎ Pengulasan Sutra Surangama

“Demikianlah yang aku dengar”
Sutra ini Aku (Arya Ananda) dengar langsung pembabaran Buddha Sakyamuni.

Mengapa awal Sutra mesti ditulis sepert ini? Dulu, saat Buddha Sakyamuni hendak masuk Parinirwana, Arya Ananda memohon petunjuk dari Buddha, mengenai empat hal: Kelak, kita mesti menetap di mana? Mengenai biksu/biksuni yang bersifat buruk, bagaimana kami tinggal bersama mereka? Setelah Parinirwana Buddha, siapa yang mesti kita jadikan sebagai Guru? Kelak jika hendak menuliskan Sutra, pada bagian awal, apa yang mesti ditulis?

Buddha Sakyamuni menjawab:
“Yang pertama, kalian mesti menetap pada Catvari-smrti-upasthanani.” Catvari-smrti-upasthanani, antara lain: Mengamati bahwa tubuh tidak bersih, mengamati vedana adalah duka, mengamati batin tidak kekal, mengamati Dharma anatman, inilah kediaman kebijaksanaan, sehingga yang dimaksud sebagai kediaman bukanlah tempat tinggal fisik, seperti Hutan Bambu, atau tempat lainnya.

Hal pertama, Arya Ananda bertanya: “Jika seorang biksu sangat jahat, bagaimana kami berinteraksi dengannya?” Buddha Sakyamuni menjawab: “Diam dan jangan hiraukan.” Diam berarti tidak berbicara, tidak berdebat, dan jangan dihiraukan. Buddha bukan menganjurkan untuk mengusir biksu tersebut. Oleh karena itu, tiap orang mesti bisa introspeksi diri.

Hal ketiga, kelak setelah Buddha Parinirwana, siapa yang dijadikan sebagai Guru? Buddha menjawab: “Jadikan sila sebagai Guru.” Pada masa Buddha Sakyamuni, awalnya tidak ada sila bagi anggota Sangha, kemudian karena ada yang melakukan pelanggaran, baru disusun tiap butir sila. Biksu, biksuni, upasaka, upasika, semua ada sila masing-masing. Sekte Vinaya khusus mempelajari sila dan vinaya, hanya dengan mematuhi sila baru bisa berhasil, jika tidak menjaga sila, maka melanggar sebab dan akibat, pasti akan menghasilkan akibat karma.

Hal keempat, pada pembukaan semua Sutra mesti ditulis “demikianlah yang aku dengar”, maksudnya adalah bahwa Sutra ini didengar langsung oleh Arya Ananda dari pembabaran Buddha Sakyamuni.

“Suatu ketika”
Saat itu.

“Buddha berada di Anathapindika Arama, kota Sravasti.”
Shiluofacheng adalah kota Sravasti, Anathapindika Arama adalah Jetavana.

Di sebelah selatan Sravasti, ada sebuah taman disebut Anathapindika, Buddha Sakyamuni menetap di sana sekitar 25 tahun lamanya. Anathapindika adalah seorang Grhapati, ia sangat kaya, gemar berbuat kebajikan, dan fokus memberikan bantuan kepada insan sebatang kara, oleh karena itu semua menyebut beliau sebagai Grhapati Penolong Mereka yang Sebatang Kara. Anathapindika membeli sebuah taman milik pangeran Sravasti, untuk dipersembahkan sebagai kediaman Buddha Sakyamuni.

“Bersama para maha biksu.”
Biksu adalah laki-laki yang meninggalkan keduniawian, sedangkan biksuni adalah perempuan yang meninggalkan keduniawian, mengapa disebut “maha”? Maha biksu sama seperti Ayushmat, mereka menerima sila lengkap, dan telah sangat lama menjalani kebiksuan.

Biksu mengandung beberapa makna, di antaranya adalah peminta-minta, dengan kata lain adalah sadhaka yang menerima persembahan dari umat.

“sebanyak 1250 orang”
Mereka senantiasa menyertai Buddha Sakyamuni, juga senantiasa mengabdi kepada Buddha Sakyamuni. Sebenarnya tidak hanya 1250 orang, ini hanya jumlah rata-rata.

“Semua adalah Arahat Agung nontiris.”
Mereka semua adalah Arahat Agung yang tidak tiris.

Tingkatan kesucian tertinggi dalam Hinayana adalah Arahat. Apa itu nontiris? Nontiris yang dimaksud di sini, klesa telah sepenuhnya habis, tidak ada klesa.

◎ Anda Bertanya Aku Menjawab - Interaksi Adalah Kekuatan

Siswa bertanya:
Setelah terlahir di alam suci, setelah mencapai Mahapadminiloka, apakah kita masih bisa berjumpa dengan kerabat yang telah mendahului terlahir di Mahapadminiloka? Jika telah berjumpa, bagaimanakah rupa mereka di alam suci? Apakah ada rasa sukacita? Apakah masih bisa saling menyapa seperti di dunia saha?

Dharmaraja Lian Sheng menjawab:
“Setelah kita tiba di Mahapadminiloka, apakah masih bisa berjumpa dengan kerabat?” Tentu saja! Saat itu, kesadaran batiniah lebih kuat dari manusia biasa, contohnya, Anda melihat seorang anak, Anda langsung berkontak batin bahwa ia adalah ayah atau ibu Anda, akan muncul kesadaran batin. Meskipun wujudnya akan berbeda, tetapi saat melihat seseorang, Anda langsung mengetahui siapa dia, dia pun mengetahui siapa Anda, hati keduanya saling terhubung, saya memahami Anda, Anda memahami saya. Mencapai Sukhavatiloka, jika Anda ingin melihat kerabat Anda, maka ia akan menampakkan diri.

“Bagaimana rupanya di alam suci?” Dalam hidup Anda ini, wujud yang paling Anda sukai akan muncul. Bisa saling menyapa seperti di dunia saha, coba lihat Surga Abhasvara, saat mereka saling menyapa, hanya memancarkan seutas cahaya, saat pihak lawan melihat cahaya Anda, mereka bisa mengetahui maksud Anda, tidak perlu berbicara pun bisa saling menyapa.

Usai Dharmadesana yang sangat menarik, Dharmaraja Lian Sheng berwelas asih menganugerahkan Abhiseka Sarana kepada segenap siswa yang baru, kemudian mengadhisthana Air Maha Karuna Dharani, mengabhiseka pratima Buddha, dan terakhir, menggunakan vyajanacamara untuk menganugerahkan adhisthana kepada tiap siswa yang hadir.

------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate

Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊

Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB

Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw

Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature

Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org

Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng

TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia

#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#JambhalaKuning
Istadewata Pujabakti Minggu depan #Padmasambhava

「一生一咒」800萬遍上師心咒活動,從今年師尊的佛誕日正式啟動,請參加者到TBSN官網以下鏈接登記資料: 每持滿十萬遍上師心咒者,宗委會將把名單呈給師尊加持。每持滿一百萬遍者,將列名護摩法會功德主,資料請師尊主壇護摩法會時下護摩爐。