31 Mei 2025 Pujabakti Sadhana Istadewata Bodhisatwa Avalokitesvara di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Liputan Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺)
Pada tanggal 31 Mei 2025, bertepatan dengan hari raya Pecun (Festival Duanwu), Dharmaraja Lian Sheng memimpin Pujabakti Sadhana Istadewata Bodhisatwa Avalokitesvara (Guanshiyinpusa/觀世音菩薩) di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, dan mengucapkan selamat merayakan festival Duanwu! Dharmaraja Lian Sheng memberitahukan bahwa buku terbaru, nomor 305 telah terbit, dan saat ini juga telah merampungkan penulisan buku ke-306, bahkan sebenarnya buku ke-307 sudah hampir selesai, tetapi karena faktor kesehatan, kegiatan menulis terhenti selama 3 hingga 4 bulan, oleh karena itu, sedang mempertimbangkan, apakah sudah saatnya untuk menutup pena? Namun, setelah direnungkan, menulis dari usia muda hingga sekarang, termasuk saat duduk di SD Datong pernah menulis untuk mengisi rubric majalan Xueyou, dan saat SMP pernah menulis untuk Xiaoyuan Fengguang, dan saat SMA pernah mengirimkan artikel ke surat kabar, kemudian pada saat kuliah pernah menulis Bunga Rampai Asap Tipis, hingga saat lulus, berhasil menyelesaikan empat buku, terus hingga kini berusia 80 tahun, sudah menyelesaikan karya tulis sebanyak 306 buku.
Semoga Buddha dan Bodhisatwa mengadhisthana! Sebab menulis adalah satu-satunya kegemaran saya, begitu menulis, merasa hari ini sudah menjalani hidup dengan penuh arti. Menulis merupakan salah satu cara untuk menyeberangkan insan, sangat banyak orang yang datang berkat membaca buku, tanpa buku, tidak akan ada sekian banyak siswa.
◎ Anda Bertanya Aku Menjawab - Interaksi Adalah Kekuatan
Siswa bertanya:
Mohon Buddha Guru berkenan menjelaskan “Pudgala lahir menanamkan benih, bumi sebab menghasilkan kelahiran; Tiada perasaan awam berarti tiada benih, tiada sifat, pun tiada kelahiran.” Terutama adalah dua kata terakhir.
Dharmaraja Lian Sheng menjawab:
(Dharmaraja Lian Sheng memohon petunjuk) Bodhidharma menjawab dengan empat kata: “Bukan ada bukan kosong”, bukan eksistensi, pun bukan kekosongan.
◎ Pengulasan Sutra Surangama Bab 2
“Tathagata membabarkan demi semua yang patut dikasihani.”
Buddha Sakyamuni mengatakan, semua makhluk sangat kasihan, patut menerima empati.
“Arya Ananda mengalami welas asih Buddha yang menolong segenap makhluk melalui ajaran-Nya, meneteskan air mata dan beranjali, berkata kepada Buddha: ‘Memperoleh suara merdu Buddha, mencerahi batin terang nan luhur, yang sempurna, senantiasa menetap pada bumi batin.’”
Arya Ananda, sangat menyadari welas asih Buddha Sakyamuni dalam menolong segenap makhluk, Beliau meneteskan air mata, kedua tangan beranjali, dan berkata kepada Buddha Sakyamuni: “Kini, mendengar beberapa suara merdu yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni, Dharma yang sangat baik, saya mencerahi Batin Sejati Terang nan Luhur adalah sempurna, bahkan kekal.”
“Aku memahami suara Dharma yang telah dibabarkan oleh Buddha. Dengan batin berkondisi, dan penuh kekaguman, memperoleh batin ini, tetapi belum menganggapnya sebagai landasan batin.”
Namun, kini saya mendengar Buddha membabarkan Dharma ini, menggunakan batin berkondisi dari enam kesadaran, menganggumi, mendengar dengan saksama, baru bisa memperoleh kiat utama pembabaran Dharma Buddha, tidak pernah mengatakan bahwa yang saya gunakan adalah Batin Sejati Terang nan Luhur.
“Semoga Buddha mengasihi, membabarkan suara kesempurnaan, mencabut akar keraguanku, supaya aku kembali pada jalur Anuttarabodhi.”
Semoga Buddha berwelas asih kepada kita semua, untuk kembali membabarkan Dharma yang lebih sempurna, untuk mencabut keraguan kami, sehingga memperoleh Anuttarasamyaksambodhi, tidak ada lagi Dharma yang lebih tinggi dari Batin Sejati Terang nan Luhur.
“Buddha memberitahu Ananda, ‘Anda sekalian hingga kini masih mendengar Dharma menggunakan batin berkondisi, Dharma ini pun berkondisi, sehingga kalian belum memperoleh Dharmata.”
Buddha memberitahu Ananda: “Kini kalian mendengar Dharma masih dengan batin yang terikat oleh kondisi, sedangkan Buddhadharma yang Aku babarkan tergolong Dharma nidana, kalian masih belum mencerahi Batin Sejati Terang nan Luhur.”
“Ibarat seseorang dengan tangannya, menunjuk bulan diperlihatkan kepada orang lain, dari jari tersebut, semestinya dia melihat rembulan, tetapi jika ia justru melihat jari tersebut, menganggapnya sebagai substansi bulan, sehingga dia telah melupakan bulan, juga melupakan jari.”
Sama seperti orang yang menunjuk ke arah rembulan, sehingga orang lain menatap ke arah rembulan. Karena jari Anda yang menunjuk, ia pun melihat ke arah bulan, tetapi jika dia hanya melihat jari Anda, mengira jari itu adalah rembulan, maka ia pun tidak lagi melihat bulan, sehingga tidak hanya kehilangan bulan, bahkan jari pun tiada.
Ini adalah perumpamaan dari Buddha Sakyamuni, menggunakan jari (pembabaran Dharma) untuk menunjuk ke arah bulan, supaya Anda melihat bulan, dan Anda mengira bahwa Dharma ini adalah Batin Sejati Terang nan Luhur, tetapi sesungguhnya bulan lah yang merupakan Batin Sejati Terang nan Luhur, Dharma atau jari yang menunjuk hanya sebab dan kondisi.
“Mengapa demikian?”
Mengapa bisa demikian?
“Karena yang ditunjuk adalah bulan terang, sehingga jari pun terlupakan, dan tidak mengenali terang tersebut dan kegelapan.”
Sebab Anda menganggap jari sebagai rembulan, oleh karena itu bahkan jari pun tiada. Tidak hanya jari yang tiada, Anda juga tidak tahu apa itu Batin Sejati Terang nan Luhur dan kegelapan.
“Mengapa demikian?”
Mengapa bisa demikian?
“Substansi jari, dianggap sebagai sifat bulan purnama, dua sifat terang dan gelap, tidak dipahaminya.”
Insan menganggap Dharma ini adalah bulan purnama, tidak paham apa itu Batin Sejati Terang nan Luhur.
“Demikian pula dengan Anda.”
Menurut Buddha, demikianlah Anda.
“Dengan diskriminasi terhadap suara Dharma yang Aku kumandangkan, itulah batin Anda.”
Kini Buddha membabarkan Dharma, jika Anda menganggap bahwa membedakan suara Dharma tersebut adalah Batin Sejati Terang nan LUhur, Anda sendiri lah yang mengalami Batin Sejati Terang nan Luhur ini.
“Batin ini meninggalkan diskriminasi suara, ada sifat diskriminasi.”
Dharma ada batin diskriminasi, batin diskriminasi adalah fungsi dari semangat Anda, menggunakan pemikiran Anda untuk membedakannya.
“Diumpamakan ada tamu, di tengah perjalanan, singgah di penginapan, hanya sementara, kemudian pergi, pada akhirnya tidak menetap, sedangkan orang yang memiliki penginapan, tidak pergi ke mana pun, sehingga disebut sebagai tuan rumah.”
Diumpamakan seseorang tinggal di penginapan, hanya untuk sementara, kemudian pergi, tetapi tuan rumah penginapan itu tidak pergi.
“Demikian pula dengan ini, batin sejati Anda, tidak pergi ke mana pun.”
Batin Sejati Terang nan Luhur yang sesungguhnya tidak akan pergi.
“Mengapa pergi dari suara, batin tiada diskriminasi, mengapa ini adalah batin diskriminasi suara.”
Meninggalkan semua suara, tiada batin yang mendiskriminasi, tidak ada fungsi dari batiniah Anda.
“Pikiran tersebut juga membedakan paras-Ku, tiada semua atribut rupa, tiada batin mendiskriminasi.”
Batin Sejati Terang nan Luhur tidak melihat wajah Buddha Sakyamuni, meninggalkan semua atribut rupa.
“Demikianlah, bahkan pembedaan pun tiada, bukan rupa, bukan sunya.”
Sama sekali tidak ada pembedaan apa pun, Batin Sejati Terang nan Luhur tiada perbedaan, bukan ada, pun bukan tiada.
“Gosali dan lain-lain, keliru menganggapnya sebagai kebenaran tentang hakikat tak berwujud.”
Gosali adalah salah satu nama dari enam Guru sesat, kebenaran tentang hakikat tak berwujud adalah kegelapan batin dan sifat diri yang mereka babarkan, mereka menganggap segala sesuatu dilahirkan oleh avidya dan sifat diri.
“Meninggalkan semua kondisi Dharma, tiada batin diskriminasi.”
Meninggalkan segara dharma, juga tidak ada batin diskriminasi apa pun.
“Seperti sifat batin Anda, adalah tamu yang kembali, siapakah tuan rumahnya.”
Seperti Anda, Ananda: “Tamu yang kembali”, Anda masih terombang-ambing dalam eksistensi dan kekosongan. Siapa tuan rumah Anda? Batin Sejati Terang nan Luhur adalah tuan rumah Anda.
“Ananda mengatakan, ‘Jika sifat batinku ini, adalah tamu yang kembali.’”
Ananda mengatakan: “Sifat batin-ku kini, adalah tamu yang kembali lagi.”
Kembali lagi adalah tamu yang punya tujuan pulang, semisal kita melihat dan mendengar, Anda langsung bisa membedakan mana yang cantik dan buruk, wangi dan busuk, sehingga teperdaya, ini disebut tamu yang kembali.
“Sehingga Tathagata mengatakan, Batin Mula Terang nan Luhur, mengapa tidak kembali.”
Namun, Batin Sejati Terang nan Luhur yang dibabarkan oleh Buddha tidak kembali, tidak akan kembali lagi.
“Mohon belas kasihan, membabarkannya kepada kami.”
Mohon Buddha berwelas asih membabarkan kepada kami, mengapa Batin Sejati Terang nan Luhur tidak kembali lagi?
Dalam surga rupadhatu ada Surga Suddhavasa, setelah pergi ke sana, tidak akan kembali lagi. Arahat dibagi menjadi empat level, level dari Surga Suddhavasa, sudah tergolong Arahat level ke-3, ada Arahat yang masih akan kembali lagi, yaitu yang berada di surga yang masih kembali. Arahat level ke-4 barulah Arahat Sejati.
Buddha membabarkan Sutra Surangama kepada Ananda selama itu, Ananda masih belum paham, apalagi insan awam.
Terima kasih atas welas asih Dharmaraja Lian Sheng yang menyingkap kabut ketidaktahuan kami, dalam hidup ini, dapat berjumpa dengan Maha Siddha Anuttara, sungguh merupakan berkah yang sukar diperoleh walau dalam banyak kelahiran. Semoga Dharmaraja Lian Sheng sehat sentosa, panjang umur, menetap di dunia. Segenap siswa bertekad dalam setiap kelahiran mengikuti Mulacarya, tak terpisahkan, terus hingga mencapai Kebuddhaan.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BodhisatwaAvalokitesvara
Istadewata Pujabakti Sabtu depan #BodhisatwaKsitigarbha