6 Juli 2025 Upacara Homa Manohara Vasudhara di Rainbow Temple
Liputan TBSN Lianhua Yun Shen (蓮花云紳)
Pada tanggal 6 Juli 2025, Rainbow Temple (Caihong Leizangsi/彩虹雷藏寺) dengan tulus mengundang Dharmaraja Lian Sheng, untuk memimpin Upacara Homa Manohara Vasudhara (Goucaitiannv/勾財天女). Usai upacara, Dharmaraja mengumumkan, bahwa Istadewata Homa minggu depan adalah Bodhisatwa Avalokitesvara Raja Agung (Gaowang Guanshiyin Pusa/高王觀世音菩薩). Dharmaraja telah melafalkan Sutra Raja Agung tak terhitung banyaknya, dan Avalokitesvara Raja Agung sangat ampuh dan mujarab.
Dharmaraja Lian Sheng memperkenalkan Istadewata Homa hari ini, Manohara Vasudhara, yaitu Vasudhara Pengait Rezeki, yang menjelma dari dalam Hati Buddha Amitabha, merupakan Dewi Rezeki dari Sukhavatiloka. Tirta delapan jasa kebajikan, tujuh kolam padma mestika, istana emas, tujuh paviliun mestika, tujuh lapis pagar, tujuh lapis jaring, tujuh lapis pepohonan di Sukhavatiloka, semua dimasukkan oleh Manohara Vasudhara.
Dalam Upacara Agung Musim Gugur mendatang, Dharmaraja Lian Sheng akan mentransmisikan Darshi Lhamo yang merupakan Dewi Rezeki dan Dharmapala lokiya, bisa membuat umat mendadak berduit. Dharmaraja Lian Sheng mengatakan, “Beliau juga melindungi semua pelancong. Sarana puja yang digunakan adalah arak putih, dengan tata cara Tiongkok ‘bersulang tiga kali’, dan masih banyak lagi hal-hal yang istimewa. Karena Beliau adalah Dharmapala lokiya, juga merupakan Dewi Rezeki dunia saha, maka sangat dekat dengan insan. Jika Beliau menyukai Anda, maka Anda akan mendadak makmur, mendadak mendapat harta.”
◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab:
Pertanyaan siswa dari Malaysia:
Hari jadi Buddha dan Bodhisatwa sungguh istimewa, dalam penanggalan Tibet juga ada hari-hari manggala (seperti: Bumjur Dawa, Saga Dawa, hari raya Pemutaran Dharmacakra, dan Lha Bhab Duchen) yang lebih istimewa. Konon pada saat gerhana matahari dan gerhana bulan, jika kita bersadhana, hasilnya akan lebih terlihat, dan pahala yang dihasilkan juga lebih kentara, sebab banyak hawa karma yang ditransformasikan menjadi hawa kebijaksanaan. Di internet juga ada referensi, dalam Dharma Kalacakra, dari perubahan prana, nadi, dan bindu dalam tubuh, dihitung dengan sirkulasi matahari, bulan, dan perbintangan, dari sini kita bisa mengamati kondisi prana dan nadi tubuh sendiri. Jika saat gerhana matahari, gerhana bulan, atau setiap tanggal 15 dan 30 penanggalan Lunar, merupakan saat operasi prana, nadi, dan bindu menjadi istimewa, maka cocok untuk tekun bersadhana, dan hasilnya akan luar biasa. Mohon Buddha Guru membabarkan, bagaimana cara menguasai dan menggunakan hari-hari manggala tersebut untuk bhavana?”
Dharmaraja Lian Sheng menjawab:
Bagaimana cara menguasai dan menggunakan hari-hari manggala tersebut untuk bhavana? Bukankah Anda sudah katakan. Bhavana di hari manggala, pahala meningkat seribu kali lipat. Jika Anda bersadhana pada suatu waktu tertentu, pahalanya akan bertambah sekian; Pada suatu waktu tertentu, Anda bermeditasi, maka kontak batin akan semakin cepat, ada fenomena demikian. Di saat hari jadi Buddha atau Bodhisatwa, misalnya Guru Padmasambhava, setiap tanggal 10 penanggalan Imlek, jika Anda melakukan Sadhana Guru Padmasambhava, pahala akan meningkat beberapa kali lipat, ini semua ada tertulis. Namun, saya tidak peduli, saya bersadhana setiap hari, tidak ada satu hari tanpa sadhana. Bagi saya, bukan berarti jika bulan ini adalah Bumjur Dawa, Saga Dawa, hari raya Pemutaran Dharmacakra, dan Lha Bhab Duchen, maka saya baru bersadhana. Saya bersadhana setiap hari, setiap hari bersadhana, maka dengan sendirinya akan bertepatan dengan hari-hari tersebut. Oleh karena itu, kita tidak harus selalu mengingatnya, kapan bersadhana, maka pahalanya bertambah bagaimana, yang penting setiap hari kita bersadhana, sehingga pasti akan bertepatan dengan hari yang baik, dan pahala pun meningkat. Saya bersadhana setiap hari, tidak pernah sehari pun tanpa sadhana (hadirin bertepuk tangan). Anda bersadhana setiap hari, dengan sendirinya akan ada, akan bertepatan dengan Bumjur Dawa, Saga Dawa, hari raya Pemutaran Dharmacakra, dan Lha Bhab Duchen. Saya juga tidak peduli pahala menjadi berapa banyak, yang penting saya bersadhana.”
“Demikian saya beritahu kalian, saya tidak ingin memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, hari ini bersadhana pada jam berapa, maka pahalanya akan seribu kali lipat, atau sepuluh ribu kali lipat, atau jadi bagaimana. Yang penting saya bersadhana setiap hari, maka pasti akan bertepatan dengan hari istimewa, ini sangat penting. Sangat penting untuk bersadhana setiap hari, sebab setiap hari bersadhana pasti akan bertepatan dengan hari manggala, sehingga tidak harus pada hari tertentu, menurut saya demikian.”
◎ Pengulasan Sutra Surangama Bab 2
Teks Sutra:
Ananda berkata kepada Sang Buddha, “Begawan, jika hakikat pencerahan luhur memang tidak bergantung pada sebab dan kondisi, mengapa Sang Begawan sering mengajarkan para biksu bahwa kesadaran visual kita membutuhkan empat kondisi untuk hadir: ruang, cahaya, pikiran, dan indra mata. Apa maksudnya?”
Sang Buddha berkata, “Ananda, apa yang telah Kukatakan tentang sebab dan kondisi sebagaimana keduanya berfungsi di dunia bukanlah kebenaran hakiki. Ananda, Aku punya pertanyaan lain untukmu. Ketika insan awam berkata, ‘Aku melihat’ atau ‘Aku tidak melihat,’ apa yang mereka maksud dengan ‘melihat’ dan ‘tidak melihat’?”
Ananda berkata, “Dengan mengandalkan cahaya matahari, bulan, atau lentera, insan awam dapat melihat berbagai objek. Itulah yang mereka maksud dengan ‘melihat.’ Tanpa setidaknya satu dari ketiga sumber cahaya ini, mereka tidak akan dapat melihat.”
Pengulasan Dharmaraja Lian Sheng:
Kemarin, saat mengulas Sutra Surangama, mengungkapkan satu kalimat, dan kebenaran ada di dalamnya, siapa di antara kalian yang bisa mengungkapkannya? (Acarya Lian Ning: “Meninggalkan semua nama dan atribut, bahkan sarwadharma.”) Meninggalkan segala nama dan atribut, Batin Sejati Terang nan Luhur ada di sini. Sangat jelas, Buddha Sakyamuni mengatakan, bagi kalian yang paham, akan tahu. Bagi yang tidak tahu, Anda tetap tidak paham. Arya Ananda masih tidak paham, lihatlah, Beliau hendak bertanya lagi. Setelah Anda belajar Buddha, sampai di tingkatan ini, meninggalkan segala nama dan atribut, yang tersisa hanya Buddhata, Batin Sejati Terang nan Luhur.
Arya Ananda berkata kepada Buddha: “Begawan, Anda telah membabarkan Buddhata Batin Sejati Terang nan Luhur, bukan nidana, bukan sebab, pun bukan kondisi. Namun, mengapa Begawan juga membabarkan kepada kami para biksu, untuk bisa melihat Buddhata, melihat Batin Sejati Terang nan Luhur, membutuhkan empat kondisi berikut: sebab ruang, sebab terang, sebab batin, dan sebab mata. Apa maksudnya? Begawan sering memberitahu kami, mesti ada empat macam kondisi baru bisa melihat Buddhata, melihat Batin Sejati Terang nan Luhur. Begawan, kini Anda mengatakan, Batin Sejati Terang nan Luhur, bukan sebab dan bukan kondisi, apa maksudnya?”
Buddha Sakyamuni menjawab, “Saya membabarkan empat jenis sebab dan kondisi, bukan kebenaran utama.” Bukan sepenuhnya kebenaran, melainkan Dharma lokiya. Dalam Dharma Lokuttara, bukan sebab dan kondisi, bukan alamiah, meninggalkan semua nama dan atribut, ini adalah Dharma Lokuttara. Dalam Dharma lokiya, mesti membahas sebab dan kondisi. Kita belajar Buddha sering membahas bangkit karena kondisi sifatnya sunya, sebab dan kondisi juga palsu, sebab dan kondisi juga sunya. Oleh karena itu, semua tahu, dalam sekte Tiantai, di sana diajarkan Tiga Pengamatan Tiantai: sunya, palsu, dan tengah, mengamati sunya, mengamati kepalsuan, mengamati tengah. Seperti Madhyamika, ia mengetahui sunya, palsu, dan tengah, mengupas tiga pengamatan ini.
Tentu saja, di dunia saha ini, semua adalah sebab dan kondisi, sebab ada ayah dan ibu, baru ada Anda, ayah dan ibu adalah sebab, Anda adalah kondisi. Mengapa Anda bisa menjadi, semisal dikurung dalam penjara? Sebab Anda mencuri, maka dipenjara, ini adalah sebab dan kondisi, demikianlah di dunia ini.
Sedangkan Lokuttara, coba Anda renungkan, Sheng-Yen Lu adalah nama, apakah itu adalah Anda? Di Taiwan ada 60 orang Sheng-Yen Lu, mana Sheng-Yen Lu yang sesungguhnya? Sheng-Yen Lu hanya sebuah nama. Coba Anda kembali ke lorong waktu, semua adalah Sheng-Yen Lu, semua juga bukan Sheng-Yen Lu, ini membahas persoalan ini, membahas Batin Sejati Terang nan Luhur, membahas Buddhata. Meninggalkan segala nama dan atribut, adalah Batin Sejati Terang nan Luhur. Ananda masih belum memahaminya, masih menanyakan hal ini.
Buddha Sakyamuni balik menanyai Ananda, “Sekarang Aku menanyaimu, semua orang di dunia saha, apa yang disebut bisa melihat, apa yang disebut tidak melihat?” Ananda menjawab, “Insan di dunia saha, karena ada matahari, ada bulan, ada cahaya pelita, sehingga bisa melihat berbagai bentuk, ini disebut melihat. Jika tidak ada ketiga cahaya tersebut, maka tidak bisa melihat.”
Sesungguhnya, kebenaran yang sesungguhnya adalah demikian, asalkan Anda menjalani retret, semua cahaya di dunia saha pun ditutup. Meninggalkan segala nama dan atribut, Anda juga bukan Anda, bukan suatu apa pun, saat itu, hanya tersisa Hati Buddha, Batin Sejati Terang nan Luhur.
Meminta Anda untuk memutuskan segala sesuatu, Anda tidak diperdaya oleh harta, rupa, nama, makan, dan tidur, saat itu baru bisa menampakkan Batin Sejati Terang nan Luhur, Buddhata Anda. Mesti meninggalkan nafsu keinginan harta, rupa, nama, makan, dan tidur, di saat semua tidak ada, maka Batin Sejati Terang nan Luhur dan Buddhata, baru bisa muncul. Inilah maksud yang paling utama hendak disampaikan oleh Buddha Sakyamuni, ingin menyadarkan Arya Ananda, tetapi Ananda tetap tidak memahaminya, bahkan masih bertanya lagi, dan Buddha Sakyamuni masih perlu menjawab lagi. Sesungguhnya, jawabannya sudah diungkapkan kemarin: ‘Meninggalkan semua nama dan atribut, dan sarwadharma.’, ini sangat penting.”
Usai Dharmadesana, semua bertepuk tangan meriah sebagai ungkapan terima kasih. Dharmaraja Lian Sheng turun dari Dharmasana untuk saling menyapa dengan siswa yang berpartisipasi secara daring, kemudian menganugerahkan Abhiseka Sadhana Manohara Vasudhara kepada segenap siswa yang hadir langsung. Upacara pun usai dengan sempurna.
------------------------
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#ManoharaVasudhara
Istadewata Homa Minggu depan #RajaAgungAvalokitesvara