16 Agustus 2025 Pujabakti Sadhana Bhagavati Cundi di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple
Liputan Han Yu (蓮花涵予) Seattle Ling Shen Ching Tze Temple (西雅圖雷藏寺)
Pada tanggal 16 Agustus 2025, keempat golongan siswa berhimpun di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, berpartisipasi dalam pujabakti hari Sabtu, Sadhana Istadewata Bhagavati Cundi (Zhunti Fomu/準提佛母), dan mendengar pembabaran Dharma yang istimewa dari Dharmaraja Lian Sheng. Segenap hadirin penuh antusias, mengecap Dharmasuka, berbasuh budi Buddha.
Usai pujabakti, Dharmaraja memperkenalkan Istadewata transmisi sadhana pada Upacara Agung Musim Gugur tahun ini, Darshi Lhamo. Semula, Beliau berparas cantik, tetapi saat berubah menjadi Dharmapala, seluruh wajah berubah, menjulurkan lidah, berceker ayam, kelihatan sangat menyeramkan. Sesungguhnya parasnya yang sesungguhnya sangat rupawan. Darshi Lhamo bisa membuat umat kaya mendadak, membuat harta benda datang seperti guyuran hujan lebat, sangat manjur, kekuatannya sangat besar. Bahkan sebelum upacara pun, sudah terjadi banyak kontak batin. Dharmaraja menyarankan supaya semua berpartisipasi dalam upacara, jangan melewatkan kesempatan baik ini.
◎ Interaksi Adalah Kekuatan - Anda Bertanya Saya Menjawab
Siswa bertanya:
1. Setelah melakukan visualisasi Sadhana Cahaya Tidur, jika kita bangun lagi, apakah perlu mengulang tahapan Sadhana Cahaya Tidur?
2. Jika kita sudah melakukan Sadhana Cahaya Tidur, tapi masih terus-terusan mimpi buruk, metode apa lagi yang perlu ditekuni supaya mimpi buruk berhenti?
3. Bermimpi Dharmaraja Lian Sheng mentransmisikan Fu Zhong Kui Pelindung Rumah dan Tangkal Hawa Buruk, tetapi fu ini tidak ada dalam karya tulis Dharmaraja, bolehkan datang ke Seattle untuk secara langsung memohon Dharmaraja menganugerahkan fu ini?
Dharmaraja Lian Sheng menjawab:
1. Cukup lakukan satu kali. Sadhana Cahaya Tidur yang dilakukan oleh Mahaguru Lu menggunakan “Rang, Yang, Kang.” “Rang” adalah api, membakar sekujur tubuh menjadi abu. “Yang” adalah angin besar yang meniup abu sampai ke udara luas. “Kang” adalah sunya. Setelah itu, di atas tempat tidur sama sekali tidak ada orang. Karena tidak ada orang, tidak ada istilah bangun ke toilet atau tidak, sebab dalam sadhana, Anda telah dibakar menjadi abu, sudah tidak terlihat lagi.
2. Setelah melakukan Sadhana Cahaya Tidur, sudah tidak ada pribadi Anda, oleh karena itu, mimpi buruk juga tidak ada hubungannya dengan Anda, tidak perlu dipedulikan. Mimpi baik, mimpi buruk, semua tidak perlu dipikirkan.
3. Menyambut Anda kemari, Zhong Kui adalah sesepuh penangkap hantu, begitu memakan fu tersebut, maka malam hari tidak akan mimpi buruk. Fu Zhong Kui Pelindung Rumah sangat baik, merupakan fu yang bisa mencegah mimpi buruk. Saya punya fu ini, tetapi tidak boleh ditransmisikan sembarangan, tidak sembarangan diberikan kepada orang.
◎ Pengulasan Sutra Surangama, Bab 2
“Ananda, perhatikan contoh jeram. Ombak-ombak itu silih berganti, dan ombak yang ada di belakang tak pernah bisa mendahului ombak yang ada di depan. Ketahuilah bahwa samskara skandha dapat dijelaskan dengan istilah serupa. Ananda, jeram-jeram itu tidak disebabkan oleh ruang, juga tidak disebabkan oleh air itu sendiri. Mereka tidak identik dengan air, tetapi meskipun mereka sendiri bukan air, mereka pada saat yang sama tidak terpisah dari air. Mereka juga tidak terpisah dari ruang.”
“Demikianlah, Ananda: jika jeram disebabkan oleh ruang, maka itu berarti ruang dalam jangkauannya yang tak terbatas di sepuluh penjuru akan menjadi banjir bandang yang tak henti-hentinya, dan dunia ini pasti akan tenggelam. Jika jeram disebabkan oleh air, maka sifat jeram tidak akan sama dengan sifat air. Jeram dan air akan terpisah dan berbeda; tetapi jelas, keduanya tidak. Di sisi lain, jika jeram dan air identik, maka ketika air menjadi tenang, ia akan berhenti menjadi air. Namun, jeram dan air juga tidak dapat dipisahkan, karena tidak ada jeram tanpa air. Jeram juga tidak dapat dipisahkan dari ruang, karena di luar ruang tidak ada yang ada. Dengan cara ini, engkau harus tahu bahwa samskara skandha adalah ilusi. Ia tidak muncul karena sebab dan kondisi, juga tidak muncul dengan sendirinya.”
Pengulasan Dharmaraja Lian Sheng:
Samskara juga sunya. Buddha Sakyamuni mengumpamakannya dengan air Samudra, ombak terus sambung-menyambung, sangat tertib, ombak di belakang tidak mungkin mendahului ombak di depan. Terbentuknya ombak, bukan sifat air, juga bukan berasal dari angkasa. Jika ombak adalah air yang datang dari angkasa, maka semestinya seluruh dunia penuh dengan air, semua adalah ombak lautan.
Sebaliknya, jika sifat dari air adalah ombak lautan, ini juga tidak benar, sebab ada juga air yang tenang laksana cermin, yaitu di saat tidak ada ombak. Oleh karena itu, bukan juga sifat air dari ombak, bukan pula sifat air dari jeram, bukan pula sifat air yang tenang. Air sendiri juga tidak ada, bukan berasal dari air, pun juga bukan berasal dari sunya. Samskara manusia juga sama dengan ini.
Dharmaraja kembali mengumpamakan menggunakan “menggunakan kayu untuk menghasilkan api”, gunakan kayu yang lancip untuk diputar seperti mengebor, sampai pada akhirnya bisa menghasilkan api. Namun, dari mana kah api ini? Api bukan berasal dari ruang, juga bukan dari kayu. Kayu dan ruang, keduanya semula tidak ada api. Api juga bukan muncul dengan sendirinya dari ruang, bukan pula ada dengan sendirinya, dan bukan dari sebab dan kondisi.
Dalam Sutra, Buddha Sakyamuni menggunakan air sebagai perumpamaan, ombak bukan berasal dari ruang, juga bukan dari air, dan bukan ada dengan sendirinya, bukan pula dari sebab dan kondisi. Kadang air tenang seperti cermin, kadang mengalir perlahan, kadang deras seperti air terjun, seperti ombak lautan, ia terus berubah-ubah.
Mengenai api, bisa digunakan untuk memasak nasi dan memasak air, juga bisa membakar habis rumah, bahkan hutan. Sifat air dan api, semua tidak tetap, tidak ada satu pun yang tetap.
Oleh karena itu, samskara juga palsu dan ilusi. Rupa, vedana, samjna, samskara, dan vijnana, semua adalah ilusi dan palsu. Berbagai hal, rupa, vedana, samjna, samskara, vijnana, panca skandha ini, semua tidak tetap, sepenuhnya ilusi dan palsu, bukan ada dengan sendirinya, juga bukan bersifat sebab dan kondisi, bukan sifat perpaduan, tetapi juga semuanya adalah fenomena yang muncul dari Batin Sejati Terang nan Luhur.
Dharmadesana Dharmaraja Lian Sheng laksana untaian mutiara, perumpamaan yang digunakan sungguh membuat kita semua semakin memahami makna Dharma. Selanjutnya, Dharmaraja Lian Sheng berwelas asih mengadhisthana segenap hadirin, pujabakti bersama hari ini pun usai dengan sempurna.
Tautan pendaftaran upacara di Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/Donate
Zoom partisipasi Upacara Homa Rainbow Temple:
https://tbs-rainbow.org/雲端視訊
Siaran langsung pujabakti Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, setiap hari Minggu, pukul 10:00 WIB
Siaran langsung upacara homa di Rainbow Temple, setiap hari Senin, pukul 05:00 WIB
Tautan Siaran Langsung (bahasa Mandarin):
https://www.youtube.com/channel/UCTQqhVgp94Vf7KTrANN8Xpw
Tautan Siaran Langsung (bahasa Inggris):
https://www.youtube.com/@tbsseattle.orgenglishstrea3035/feature
Alamat Tbboyeh:
https://www.tbboyeh.org
Kumpulan Video Pembabaran Dharma Dharmaraja Liansheng
TBSNTV bahasa Indonesia:
https://youtube.com/c/TBSNTVIndonesia
#DharmadesanaDharmarajaLiansheng
#TrueBuddhaSchool
#BhagavatiCundi
Istadewata Pujabakti Sabtu depan #JambhalaKuning